Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH TENTANG

PENCEGAHAN INFEKSI DAN PRINSIP PENERAPAN PATIENT SAFETY

DI RUMAH SAKIT

Di susun oleh :

NAMA : HANIAH DINI FAJRIAH

NIM : 1811B0033

PRODI : IPN 3A

INSTITUT ILMU KESEHATAN SURYA MITRA HUSADA KEDIRI


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Jalan Manila No. 37 PLN Sumberece, Kediri 64132

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat limpahan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai pencegahan infeksi dan
prinsip penerapan patient safety di rumah sakit

Makalah ini berisikan informasi tentang pencegahan infeksi dan prinsip penerapan patient
safety di rumah sakit. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi pada kita semua.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
krirtik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terimkasih kepada semua pihak telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

Kediri, 11 November 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2


BAB I ......................................................................................................................................... 4
INFEKSI NOSOKOMIAL ...................................................................................................... 4
A. Pengertian Infeksi Nosokomial .................................................................................... 4
B. Proses Terjadinya Infeksi Nosokomial ........................................................................ 4
C. Pencegahan Infeksi Nosokomial ................................................................................... 4
BAB II ........................................................................................................................................ 6
PRINSIP PENERAPAN PATIENT SAFETY DI RUMAH SAKIT ................................... 6
A. Pengertian patient safety .............................................................................................. 6
B. Tujuan patient safety .................................................................................................... 6
C. Urgensi Patient Safety ................................................................................................... 7
D. Sembilan Solusi Life-Safing Keselamatan Pasien Di Rumah Sakit .......................... 7
E. Program “Keselamatan Pasien Rumah Sakit” sebagai Langkah Strategis ............. 7
BAB III ...................................................................................................................................... 9
PENUTUP ................................................................................................................................. 9
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................................................... 9

3
BAB I

INFEKSI NOSOKOMIAL

A. Pengertian Infeksi Nosokomial


Infeksi yang terjadi pada penderita-penderita yang sedang dalam prosesasuhan
keperawatan ini disebut infeksi nosokomial. Nosokomial berasal dari Bahasa Yunani,
dari kata nosos yang artinya penyakit dan komeo yang artinya merawat. Nosokomion
berarti tempat untuk untuk merawat/rumah sakit. Jadi,infeksi nosokomial dapat
diartikan sebagai infeksi yang diperoleh atau terjadidi rumah sakit.
Rumah sakit sebagai institusi pelayanan medistidak mungkin lepas dari
keberadaan sejumlah mikroba pathogen. Hal inidimungkinkan karena :
1. Rumah sakit merupakan tempat perawatan segala macam penyakit.
2. Rumah sakit merupakan “gudangnya” mikroba pathogen
3. Mikroba pathogen yang ada umumnya sudah kebal terhadap antibotik
B. Proses Terjadinya Infeksi Nosokomial
Mekanisme penularan menurut Darmadi (2008) Penyebab mikroba patogen
ketubuh manusia melalui mekanisme tertentu, yaitu mekanisme penularan (Mode Of
Transmission). Dalam garis besarnya, mekanisme transmisi mikroba patogen ke pejamu
yang rentang (Susceptable Host) melalui dua cara :
1. Transmisi Langsung (Direct Transmission)Penularan langsung oleh mikroba
patogen ke pintu masuk yang sesuai dari pejamu. Sebagai contoh adalah
adanya sentuhan, gigitan, ciuman,batuk, berbicara, atau saat transfusi darah
yang terkontaminasi mikroba patogen
2. Transmisi tidak langsung (indirect transmision)Penularan mikroba patogen
yang penularanya “media perantara” baik berupa barang-barang air,udara,
makanan/minuman, maupun vektor.
C. Pencegahan Infeksi Nosokomial
Berikut adalah pengertian-pengertian yang perlu diketahui dalam pencegahan
infeksi menurut Hidayat (2006), yaitu :
1. Aseptik, yaitu tindakan yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan.istilah
ini dipakai untuk menggambarkan semua usaha yang dilakukan untuk
mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh yang kemungkinan
besar akan mengakibatkan infeksi. Tujuan akhirnya adalah mengurangi atau

4
menghilangkan jumlah mikroorganisme,baik pada permukaan benda hidup
maupun benda mati agar alat-alat kesehatan dapat dengan aman digunakan.
2. Antiseptik yaitu upaya pencegahan infeksi dengan cara membunuh atau
menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada kulit dan jaringan tubuh
lainnya.
3. Dekontaminasi, tindakan yang dilakukan agar benda mati dapat ditangani
oleh petugas kesehatan secara aman,terutama petugas pembersihan medis
sebelum pencucian dilakukan contohnya adalah meja pemeriksaan,alat-alat
kesehatan, dan sarung tangan yang terkontaminasi oleh darah atau cairan
tubuh di saat prosedur bedah/tindakan dilakukan.
4. Pencucian, yaitu tindakan menghilangkan semua darah,cairan tubuh,atau
setiap benda asing seperti debu dan kotoran.
5. Sterilisasi, yaitu tindakan menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri,
jamur, parasite, dan virus) termasuk bakteri endospore dari benda mati.
6. Desinfeksi,yaitu tindakan menghilangkan sebagian besar (tidak semua)
mikroorganisme penyebab penyakit dari benda mati .Desinfeksi tingkat
tinggi dilakukan dengan merebus atau menggunakan larutan kimia.Tindakan
ini dapat menghilangkan semua mikroorganisme,kecuali beberapa bakteri
endospore.
Cara pencegahan infeksi (Kewaspadaan Isolasi)

Berikut cara pencegahan infeksi menurut Salawati (2012), yaitu :

1. Mencuci tangan
2. Penggunaan alat pelindung diri
3. Praktik keselamatan kerja
4. Perawatan pasien
5. Penggunaan antiseptic
6. Dekontaminasi

5
BAB II
PRINSIP PENERAPAN PATIENT SAFETY DI RUMAH SAKIT

A. Pengertian patient safety


Menurut Supari tahun 2005, patient safety adalah bebas dari cidera aksidental atau
menghindarkan cidera pada pasien akibat perawatan medis dan kesalahan pengobatan.
Patient safety (keselamatan pasien) rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman.
Insiden keselamatan pasien terdiri dari:
a. Kejadian Sentimental
b. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
c. Kejadian Tidak Cidera (KTC)
d. Kejadian Nyaris Cidera (KNC)
e. Kondisi Potensial Cidera (KPC)
B. Tujuan patient safety
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit
2. Meningkatnya akuntabilitas Rumah Sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya KTD di Rumah Sakit
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak
terjadi penanggulangan KTD

Sedangkan tujuan keselamatan pasien secara internasional adalah :

1. Identify patients correctly (mengidentifikasi pasien secara benar)


2. Improve effective communication (meningkatkan komunikasi yang efektif)
3. Improve the safety of high-alert medications (meningkatkan keamanan
dari pengobatan resiko tinggi)
4. Eliminate wrong-site, wrong-patient, wrong procedure surgery (mengeliminasi
kesalahan penempatan, kesalahan pengenalan pasien, kesalahan prosedur operasi)
5. Reduce the risk of health care-associated infections (mengurangi risiko infeksi yang
berhubungan dengan pelayanan kesehatan)
6. Reduce the risk of patient harm from falls (mengurangi risiko pasien terlukakarena
jatuh)

6
C. Urgensi Patient Safety
Tujuan utama rumah sakit adalah merawat pasien yang sakit dengan tujuan agar
pasiensegera sembuh dari sakitnya dan sehat kembali, sehingga tidak dapat ditoleransi
biladalam perawatan di rumah sakit pasien menjadi lebih menderita akibat dari
terjadinya risiko yang sebenarnya dapat dicegah, dengan kata lain pasien harus dijaga
keselamatannya dari akibat yang timbul karena error. Bila program keselamatan pasien
tidak dilakukan akan berdampak pada terjadinya tuntutan sehingga meningkatkan biaya
urusan hukum, menurunkan efisisiensi, dll.
D. Sembilan Solusi Life-Safing Keselamatan Pasien Di Rumah Sakit
Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) mendorong RS-RS di
Indonesia untuk menerapkan Sembilan Solusi Life-Saving Keselamatan Pasien
Rumah Sakit, atau 9 Solusi, langsung atau bertahap, sesuai dengan kemampuan dan
kondisi RS masing-masing.
1. Perhatikan Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip (Look-Alike, Sound-Alike
Medication Names).
2. Pastikan Identifikasi Pasien.
3. Komunikasi Secara Benar saat Serah Terima/Pengoperan Pasien.
4. Pastikan Tindakan yang benar pada Sisi Tubuh yang benar.
5. Kendalikan Cairan Elektrolit Pekat (concentrated).
6. Pastikan Akurasi Pemberian Obat pada Pengalihan Pelayanan.
7. Hindari Salah Kateter dan Salah Sambung Slang (Tube).
8. Gunakan Alat Injeksi Sekali Pakai.
9. Tingkatkan Kebersihan Tangan (Hand hygiene) untuk Pencegahan lnfeksi
Nosokomial.
E. Program “Keselamatan Pasien Rumah Sakit” sebagai Langkah Strategis
Keselamatan Pasien Rumah Sakit- KPRS (patient safety) adalah suatu sistem
dimana RS membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ni termasuk: asesment risiko,
“Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, “Peloporan
dan analisis insiden, “Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta
“implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem ini mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Menurut Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah sakit (Depkes R.I.
2006) terdapat tujuh langkah menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit:

7
a. Membangun Kesadaran Akan Nilai KP, menciptakan kepemimpinan & budaya
yang terbuka & adil
b. Memimpin dan Dukung Staf Anda, membangun komitmen & fokus yang kuat
& jelas tentang KP di RS Anda
c. Mengintegrasikan Aktivitas Pengelolaan Risiko, mengembangkan sistem dan
proses pengelolaan risiko, serta melakukan identifikasi & asesmen hal yang
potensial bermasalah
d. Mengembangkan Sistem Pelaporan, memastikan staf agar dengan mudah dapat
melaporkan kejadian / insiden, serta RS mengatur pelaporan kepada KKP-RS
e. Melibatkan dan Berkomunikasi dengan Pasien, mengembangkan cara-cara
komunikasi yang terbuka dengan pasien
f. Melakukan Kegiatan Belajar & Berbagi Pengalaman Tentang KP, mendorong
staf anda untuk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana &
mengapa kejadian itu timbul
g. Mencegah Cedera Melalui Implementasi Sistem KP, menggunakan informasi
yang ada tentang kejadian/masalah untuk melakukan perubahan pada sistem
pelayanan

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Nosokomial berasal dari Bahasa Yunani, dari kata nosos yang artinya penyakit
dan komeo yang artinya merawat. Nosokomion berarti tempat untuk untuk
merawat/rumah sakit. Jadi, infeksi nosokomial dapat diartikan sebagai infeksi
yang diperoleh atau terjadi di rumah sakit.
Hampir setiap tindakan medik menyimpan potensi resiko. Banyaknya jenis obat,
jenis pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah pasien dan staf Rumah Sakit yang cukup
besar, merupakan hal yang potensial bagi terjadinya kesalahan medis (medical errors).
Dibutuhkan sebuah system yang mampu mengatasi hal tersebut. Patient Safety atau
keselamatan pasien adalah suatu system yang membuat asuhan pasien di rumah sakit
menjadi lebih aman. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.
B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca khususnya dapat memahami
tentang infeksi dan keselamatan pasien di lingkungan pelayanan kesehatan.
Diharapkan dalam proses asuhan medis ini tidak ada yang mengakibatkan
cedera pada pasien, berupa Near Miss atau Adverse Event (Kejadian Tidak
Diharapkan/KTD).

Anda mungkin juga menyukai