11/1/2018
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
NOMOR : ....... / ....... / PER.DIR / ....... / 2018
TANGGAL : ..........................................
PERIHAL : ............................................................................. PADA RUMAH SAKIT
UMUM FANDIKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit disebutkan bahwa rumah
sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan
gawat darurat. Oleh karenanya, sebuah rumah sakit harus memiliki sarana dan prasana
yang memadai baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Sarana dan prasarana tersebut
meliputi sumber daya manusia dan peralatan lainnya yang digunakan untuk menunjang
pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat.
Pelayanan paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif. Dalam hal ini rumah sakit memiliki kewajiban untuk melakukan pelayanan
kuratif dan rehabilitatif. Dalam hal memberikan layanan rawat inap yang paripurna, RSUD
Gunung jati kota Cirebon memiliki layanan rawat inap A, yakni layanan rawat inap dg
fasilitas kelas 1 dan kelas utama.
Instalasi Rawat Inap A (IRNA A) Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati merupakan salah
satu instalasi mandiri di bawah Direktur pelayanan Medis dan Perawatan RSUD Gunung Jati
Kota Cirebon. Dalam Instalasi Rawat Inap A dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi. Kepala
instalasi dalam melaksanakan tugasnya berkoordinasi dan memiliki garis komando dan
evaluasi terhadap kepala ruangan yang ada dalam lingkup IRNA A, yakni Kepala Ruangan
Paviliun Cakrabuana I, Kepala Ruangan Paviliun Cakrabuana II, dan Kepala Ruangan
Cakrabuana III.
Hubungan kerja IRNA A RSUD Gunung Jati Kota Cirebon mempunyai keterkaitan dengan
instalasi–instalasi lain dalam rumah sakit karena dalam pelayanan pasien rawat inap
diperlukan untuk saling berkoordinasi dengan instalasi lainnya yang terkait dan secara
administratif melakukan pelaporan terhadap manajemen rumah sakit, dan peningkatan
sarana prasarana untuk meningkatkan pelayanan terhadap pasien.
Adapaun pelayanan yang diberikan Instalasi Rawat Inap A (IRNA A) meliputi meliputi kelas
Utama 1 ( Paviliun Cakrabuana I), Utama 2 ( Paviliun Cakrabuana IIA ), Utama 3 ( Paviliun
Cakrabuana IIB ) , dan kelas 1 ( Paviliun Cakrabuana III ) .
Dalam upaya meningkatkan dan memperbaiki mutu Pelayanan IRNA A agar lebih efektif dan
efisien, penyelenggaraan pelayanan Perawatan IRNA A berpedoman pada ketentuan
Kementerian Kesehatan yang telah ditetapkan serta standar dan prosedur pelayanan RSUD
Gunung Jati sebagai rujukan utama baik dalam hal perencanaan, pembinaan,
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), maupun sarana dan prasarana yang
digunakan.
Ruang Lingkup
a. Instalasi Rawat Inap A (IRNA A) RSUD Gunung Jati kota Cirebon memiliki hubungan
yang terkait dengan manajemen RSUD gunung Jati dalam hal pelaporan administrasi
rutin harian, Bulanan dan tahunan
b. Terkait dengan instalasi – instalasi yang berada di dalam RSUD gunung Jati kota
cirebon dalam hal ini sebagai salah satu instalasi pelayanan medis dan perawatan
c. Terkait dengan instansi diluar RSUD gunung Jati kota cirebon karena merupakan rumah
sakit rujukan
B. Tujuan
a. Tujuan umum
1. Memberikan jasa pelayanan rawat inap yang optimal dan berkualitas
2. Terwujudnya suatu pelayanan yang sistematis, akurat efisian dan efktif
3. Meningkatkat mutu pelayanan dan sarana dan prasarana
b. Tujuan Khusus
1. Memudahkan di dalam pendelegasian tugas
2. Memudahkan pengontrolan kinerja di Instalasi Rawat Inap A
3. Menetapkan tugas, wewenang dan tanggung jawab di Instalasi Rawat Inap A
4. Landasan hukum
5. Pedoman pengorganisasian di Instalasi Rawat Inap A RSUD Gunung Jati Kota Cirebon
dibuat dengan merujuk kepada peraturan perundang – undangan yang berlaku
seperti :
1) Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia nomor :
129/MENKES/SK/II/2008 tentang standar pelayanan minimal rumah sakit ‘
2) Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia nomor :
1295/MENKES/PER/XII/2007 tentang organisasi dan tata kerja departemen
kesehatan RI.
3) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340/
Menkes/Per/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit dibedakan sesuai Dengan
Jenis Penyelenggaraan Pelayanan
BAB II
GAMBARAN UMUM RSUD GUNUNG JATI KOTA CIREBON
Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Kota Cirebon dibentuk pertama kali melalui pengajuan
oleh Dewan Kota Cirebon pada tahun 1919. Kemudian pada tanggal 14 Maret 1920 dilaksanakan
peletakan batu pertama pembangunan gedung rumah sakit yang terletak di jalan Kesambi.
Rumah Sakit selesai dibangun dan diresmikan pada tanggal 31 Agustus 1921 oleh De
Burgermeester Van Cheribon sehingga tanggal 31 Agustus 1921 ditetapkan sebagai hari lahir
RSUD Gunung Jati Kota Cirebon. Pembangunan rumah sakit yang pada waktu itu dinilai sangat
mewah dan mahal, biayanya adalah f. 544.00,- (lima ratus empat puluh empat gulden) yang
diperoleh dari gemeente van cheribon ditambah dana dari pabrik gula se-wilayah Cirebon serta
dana para dermawan.
Rumah Sakit mulai berfungsi pada tanggal 1 September 1921 sebagai Gemeemtelijk Ziekenhuis
dengan nama Oranye Ziekenhuis (Rumah Sakit Oranye), dibawah pimpinan dr. E. Gottlieb,
sebagai Kepala Rumah Sakit yang pertama dengan kapasitas 133 tempat tidur. Data mengenai
perkembangan selanjutnya adalah antara tahun 1922-1929 didapat dari buku peringatan 50
Tahun Kota Besar Tjirbon, yang mengutarakan perkembangan jumlah hari perawatan dari 4
macam kelas perawatan dari tahun 1922 sampai 1929. Kemudian antara tahun 1930 sampai
dengan 1940 tidak banyak diketahui karena tidak ada data atau informasi.
Pada tanggal 1 Maret 1942 seluruh Rumah Sakit Oranye beserta sarananya dievakuasikan ke
Rumah Sakit Sidawangi selama lebih kurang 2 minggu dan setelah kembali ke Kota Cirebon pada
tanggal 15 Maret 1942 nama Rumah Sakit berubah menjadi Rumah Sakit Kesambi. Pada tanggal
8 November 1975 nama Rumah Sakit dirubah menjadi Rumah Sakit Gunung Jati Kelas D dengan
Surat Keputusan DPRD Kotamadya Daerah Tingkat II Cirebon Nomor : 30/DPRD/XI/75.
Selanjutnya pada tanggal 22 Februari 1979 rumah sakit ditingkatkan kelasnya menjadi Rumah
Sakit Gunung Jati Kelas C dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor : 41/MENKES/SK/II/79. Pada tanggal 21 Januari 1987 ditingkatkan lagi menjadi Rumah
Sakit Gunung Jati Kelas B dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor : 41/MENKES /SK/I/87.
Tanggal 30 Januari 1989 Rumah Sakit ditetapkan menjadi Rumah Sakit Umum Gunung Jati
Kotamadya Daerah Tingkat II Cirebon Kelas B, dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri
Nomor 061/350/SJ. Dalam pengelolaan keuangan sejak tanggal 1 April 1996 dengan Peraturan
Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Cirebon Nomor 15 Tahun 1995 ditetapkan sebagai Unit
Swadana Daerah.
Dalam upaya peningkatan pelayanan, maka pada tahun 1997 dengan Surat Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor: YM 02.03.3.5.5237. RSUD Gunung Jati Kota Cirebon ditetapkan dengan
status Akreditasi Penuh 5 Kelompok Pelayanan. Pada tanggal 15 Februari 1998 berdasarkan
rekomendasi dari Departemen Kesehatan melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor:
153/MENKES/SK/II/1998 Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Kota Cirebon ditetapkan
menjadi Rumah Sakit Kelas B Pendidikan yang peresmiannya dilakukan oleh Gubernur Jawa
Barat tanggal 21 April 1999 berdasarkan Surat Keputusan Mendagri Nomor: 445.03-1023
tanggal 12 November 1998.
Seiring dengan perubahan paradigma penyelenggaraan otonomi daerah maka berdasarkan
Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor: 5 Tahun 2002 maka Rumah Sakit Umum Daerah Gunung
Jati Kota Cirebon ditetapkan sebagai Lembaga Teknis Daerah Kota Cirebon, berbentuk badan
dibawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekotda. Di dalam PP No. 41 tentang:
Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 09) (Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4741) termasuk RSUD, disebutkan bahwa organisasi Rumah Sakit
Daerah akan diatur tersendiri dengan keputusan Presiden. Dengan terbitnya Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2004 tentang Badan layanan Umum (BLU) dan dengan Keputusan Walikota
Nomor 445/Kep 359-DPPKD/2009 pada tanggal 14 Desember 2009 Rumah Sakit Umum Daerah
Gunung Jati Kota Cirebon ditetapkan sebagai Rumah Sakit dengan Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).
Pada tanggal 2 Agustus 2011, Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Kota Cirebon dinyatakan
LULUS 16 Pelayanan oleh Tim Akreditasi Rumah Sakit dengan mendapatkan Sertifikat
KARS/SERF/40/VIII/2011 yang berlaku sampai dengan 2 Agustus 2014. Pada Tanggal 10 Agustus
2011 Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Kota Cirebon mendapatkan Penghargaan Rumah
Sakit Berprestasi Program Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB) Tingkat Provinsi Jawa Barat
Tahun 2011.
Kemudian pada bulan Oktober 2012 Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Kota Cirebon
mendapatkan penghargaan sebagai Rumah Sakit Kelas B Pendidikan Utama Klasifikasi Utama A.
1. Lokasi
Nama : Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Kota
Cirebon
Alamat : Jl. Kesambi No. 56 Cirebon
No. telepon/Fax : (0231) 203336/206330
2. Fasilitas
Pelayanan di RSUD Gunung Jati Kota Cirebon meliputi:
a. Fasilitas pelayanan medis
1). Rawat Jalan
Beberapa poliklinik yang tersedia yaitu :
Poliklinik Umum
ODC ( One Day Care/ Pelayanan Perawatan Sehari)
Poliklinik Gigi dan Bedah Mulut
Instalasi Gawat Darurat (IGD) 24 jam/hari
Poliklinik Spesialis
Poliklinik Penyakit Dalam,
Poliklinik Bedah Umum
Poliklinik Kebidanan
Poliklinik Anak
Poliklinik Bedah Syaraf
Poliklinik Bedah Orthopedi
Poliklinik Paru-paru
Poliklinik Kulit dan Kelamin
Poliklinik Mata
Poliklinik THT
Poliklinik Jiwa
Poliklinik Rehabilitasi Medik
Poliklinik Forensik
Poliklinik Urologi
1) Rawat Inap
Fasilitas rawat inap terdiri dari:
Kamar perawatan kelas utama (VIP)
Kamar perawatan kelas I
Kamar perawatan kelas II
Kamar perawatan kelas III
c. Prasarana
1. Kapasitatas tempat tidur
2. Luas bangunan
3. Incenerator
4. Sumber air rumah sakit
5. Sistem pendingan ruangan
6. Fire warning dan alarm
7. Power plant
8. Sistem komunikasi
9. Sistem informasi rumah sakit
BAB III
VISI, MISI, DAN TUJUAN
RSUD Gunung Jati Kota Cirebon dipimpin oleh seorang Direktur Rumah Sakit yang membawahi
3 (tiga) Wakil Direktur (Wadir). 3 (tiga) Wadir tersebut adalah: Wadir Pelayanan Medis dan
Keperawatan, Wadir Penunjang medis dan pendidikan dan Wadir Umum dan Keuangan.
Direktur dibantu oleh Satuan Pengawas Internal (SPI) dan berkoordinasi dengan Dewan
Pengawas dan Pertimbangan.
1. Wadir Pelayanan Medis
Membawahi Bidang Pelayanan Medis dan Bidang Keperawatan. Masing-masing Kepala
Bidang membawahi Kepala Seksi.
4. Komite Medik
Membawahi Staf Medik Fungsional ( SMF ) atau disebut juga Staf Medik Fungsional (SMF).
.
Struktur organisasi RSUD Gunung Jati Kota Cirebon didasarkan pada Keputusan Walikota
Cirebon Nomor 55 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah
Gunung Jati Kota Cirebon.
DIREKTUR
KOMITE
PROFESI
KOMITEMEDIS KOMITE
KEPERAWATA
SU
INSTALASI INSTALASI
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RAWAT INAP A
RSUD GUNUNG JATI KOTA CIREBON
. A. TUGAS POKOK
Instalasi Rawat Inap A berada di bawah Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan.
Instalasi ini memiliki tugas pokok membantu Wakil Direktur Pelayanan Medis dan
Keperawatan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan pengelolaan urusan operasional pada
Instalasi Rawat Inap A (IRNA A) RSUD Gunung Jati Kota Cirebon dan membawahi Ruang
Paviliun Cakrabuana 1, Paviliun Cakrabuana 2, dan Ruang Cakrabuana 3..
B. FUNGSI
a. Penyusunan rencana operasional di Instalasi Rawat Inap A (IRNA A)
b. Pengorganisasin Sumber Daya dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Instalasi Rawat
Inap A (IRNA A)
c. Penyeliaan terhadap SDM dilingkungan Instalasi Rawat Inap A (IRNA A)
d. Pelaksanaan pengendalian, pengawasan, evaluasi program dan kegiatan Instalasi Rawat
Inap A (IRNA A)
e. Penyampaian laporan kegiatan dan hal-hal lainnya yang dianggap perlu
f. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup tugasnya.
C. STRUKTUR ORGANISASI
Untuk mengetahui lebih detail struktur organisasi Instalasi Rawat Inap A (IRNA A), berikut
dijabarkan dalam gambar di bawah ini.
STRUKTUR ORGANISASI
INSTALASI RAWAT INAP A
RSUD GUNUNG JATI KOTA CIREBON
Berdasarkan Peraturan Walikota Cirebon, Nomor 55 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan
Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Kota Cirebon, berikut penjabaran tugas
masing-masing jabatan.
1
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
g. Kebenaran dan ketepatankebutuhan penggunaan alat
h. Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan program
bimbingan mahasiswa institusi keperawatan.
2
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
ilmiah/penataran dengan koordinasi kepala
Instalasi/Kepala Seksi/Kepala Bidang Keperawatan.
9. Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat-
obatan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
ketentuan/kebijakan rumah sakit.
10. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat
agar selalu dalam keadaan siap pakai.
11. Mendampingi Visit/pemeriksaan dokter dan
mencatat instruksi dokter, khusus bila ada perubahan
program pengobatan pasien.
12. Mengelompokkan pasien dan
mengaturketempatannya di ruang rawat menurut
tingkat kegawatan, infeksi/non infeksi, untuk
kelancaran pemberian asuhan keperawatan .
13. Mengendalikan kwalitas system pencatatan dan
pelaporan asuhan keperawatan dan kegiatan lain
secara tepat dan benar . hal ini penting untuk
tindakan keperawatan.
14. Memberikan motivasi kepada petugas dalam
memelihara lingkungan ruang rawat.
15. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien di
ruang rawat.
16. Meneliti/memeriksa pengisian daftar permintaan
makan pasien berdasarkan macam dan jenis makan
pasien.
17. Meneliti/memriksa ulang pada saat penyajian
makanan pasien sesuai program dietnya.
18. Menyimpan berkas catatan medic pasien dalam masa
perawatan di ruang rawatnya dan melanjutkan
mengembalikan berkas tersebut ke bagian Medical
Record bila pasien keluar/pulang dari ruang
rawatnya.
19. Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan
asuhan keperawatan serta kegiatan lainnya di ruang
rawat, disampaikan kepada atasannya.
20. Membimbing mahasiswa keperawatan yang
menggunakan ruang rawatnya sebagai lahan praktek.
21. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada
pasien/keluarga sesuai kebutuhan dasar batas
kewenangannya.
3
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
b. Melaksanakan fungsi penggerakan dalam pelaksanaan
(P2) meliputi :
8. Mengendalikan dan menilai pelaksanaan asuhan
keperawatan yang telah ditentukan.
9. Mengawasi dan menilai mahasiswa keperawatan
untuk memperoleh pengalaman belajar sesuai tujuan
program bimbingan yang telah ditentukan.
10. Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan
yang berada dibawah tanggung jawabnya.
11. Mengawasi, mengendalikan dan menilai
pendayagunaan tenaga keperawatan, peralatan dan
obat-obatan.
12. Mengawasi dan menilai mutu asuhan keperawatan
sesuai standar yang berlaku secara mandiri atau
koordinasi dengan tim pengendali mutu asuhan
keperawatan.
4
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
5. Mensupervisi dan menilai kinerja anggota tim.
5
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan di ruang
perawatan.
Persyaratan : A. Pendidikan:
Berijazah pendidikan formal keperawatan/kebidanan
dan semua jenjang pendidikan yang disahkan oleh
pemerintah/yang berwenang
B. Kursus/Pelatihan:
-
C. Pengalaman Kerja:
-
D. Kondisi fisik:
- Sehat jasmani rohani
6
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
pengobatan.
- Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien
dan keluarganya mengenai penyakitnya.
7. Melatih/ membantu pasien untuk melakukan latihan
gerak
8. Melakukan tindakan darurat kepada pasien (antara
lain panas tinggi, kolaps, pendarahan, keracunan, nafas
& henti jantung) sesuai protap yang berlaku
selanjutnya segera melaporkan tindakan yang telah
dilakukan kepada dokter ruang rawat/ dokter jaga.
9. Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai
batas kemampuan.
10. Mengobservasi kondisi pasien, selanjutnya melakukan
tindakan yang tepat berdasarkan hasil observasi
tersebut, sesuai bats kemampuannya.
11. Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam
membahas kasus dalam upayah meningkatkan mutu
asuhan keperawatan.
12. Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur
secara bergilir sesuai jadwal dinas
13. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh
kepala ruang rawat.
14. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dibidang
keperawatan antara lain melaui pertemuan ilmiah dan
penataran atas izin / persetujuan atasan
15. Melaksanakan system pencatatan dan pelaporan
asuhan keperawatan yang tepat dan benar sesuai
standar asuhan keperawatan
16. Melaksnakan serah terima tugas kepada petugas
pengganti kepada lisan maupun tertulis pada saat
pergantian dinas.
17. Memberikan penyuluhan keehatan kepada kepada
paien dan keluarganya sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan pasien mengenai :
a. Program diet
b. Pengobatan yang perlu dilanjutkan dan cara
penggunaannya.
c. Pentingnya pemeriksaan ulang di Rumah sakit,
Puskesmas atau Institusi kesehatan lainnya.
d. Cara hidup sehat, seperti pengaturan istirahat,
makanan yang bergizi atau bahan pengganti sesuai
7
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
dengan keadaan social ekonomi
e. Melatih pasien menggunakan alat abntu yang
dibutuhkan seperti :
- Rollstoel
- Tongkat penyangga
- Protesa
18. Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan
keperawatan di rumah misalnya.
- Merawat luka
- Melatih anggota gerak.
19. Menyiapkan pasien yang akan pulang.
20. Menyediakan formulir untuk penyelesaian administrasi,
seperti :
- Surat ijin pulang
- Surat keterangan istirahat sakit.
- Petunjuk diet
- Resep obat untuk di rumah, jika diperlukan
- Surat rujukan atau pemeriksaan ulang (Kontrol)
8
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
dan kepala bidang keperawatan.
b. Membuat jadwal bimbingan sesuai dengan jumlah
mahasiswa dan karakteristik lahan praktek masing-masing.
c. Melakukan pre dan post conference, orientasi, bimbingan,
bedside Teaching, supervise, evaluasi dan post confrence
mahasiswa.
d. Melaksanakan ujian akhir praktek klinik keperawatan
e. Mengevaluasi reprogram untuk ditindak lanjuti ke bagian
keperawatan.
9
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
14. Mengevaluasi reprogram untuk ditindak lanjuti kebagian
keperawatan.
10
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
pasien untuk diserahkan ke bagian keuangan/ kasir
12. Memeriksa dan mendokumantasikan kwitansi pasien
yang pulang
13. Mencatat dan melaporkan jumlah kunjungan dan jumlah
tindakan/pemeriksaan ke Medrek. Dan jumlah
pendapatan ruangan kepada Ka. Ruangan, Ka. Instalasi
dan Bagian Keuangan (Tim Jasa Pelayanan)
14. Mencocokkan pendapatan ruangan ke bagian Keuangan.
Apabila ada ketidakcocokkan melaporkan ke Ka.
Ruangan.
15. Melaksanakan tugas-tugas yang diperintahkan oleh
atasan (Ka. Ruangan)
11
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
dan menyiapkan untuk disterilkan.
4. Menyiapkan/melaksanakan pengadaan logistik ruangan,
melaporkan dan mendokumentasikan hasilnya ke Ka.
Ruangan
5. Mengelola administrasi (inventaris) kerumah tanggaan.
6. Memenyiapkan kebutuhan linen.
7. Mencatat linen yang kotor pada buku cucian yang ditanda
tangani Ka. Ruangan dan mengantar ke Instalasi Laundry dan
mengambil linen bersih dari Instalasi Laundry/ sterilisasi ke
CSSD
8. Bertanggung jawab dalam pengadaan kebutuhan obat-
obatan/ alat- alat kesehatan habis pakai (Cairan) di Instalasi
farmasi/ Gudang Alkes.
9. Menyediakan air hangat untuk mandi pasien
10. Menyiapkan dan membuat minuman untuk karyawan di
unit / Instalasi terkait.
11. Melaksanakan tugas-tugas yang diperintahkan oleh atasan
(Ka. Ruangan )
- Membantu kebutuhan dasar pasien yaitu:
Mandi, makan & minum pasien
12
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
Pola kerja sama tersebut diatur melalui sebuah ketentuan tertulis yang memuat
mekanisme dan ketentuan standar pola hubungan kerja sama Instalasi Rawat Inap A
dengan bagian/instalasi lain di RSUD Gunung Jati Kota Cirebon. Hal tersebut ditujukan
untuk memberikan kejelasan dan batasan yang jelas dalam melaksanakan kerja sama
antar instalasi sehingga dapat memberikan pelayanan dengan baik dan dapat
mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat.
RS Di WILAYAH III
CIREBON
IGD
LAUNDRY, IPSRS IRNA B,
IRJA,IPKKU
OK LAB
IRNA A
CSSD
RADIOLOGI
FARMASI
GIZI
URM Hubungan Instalasi Rawat Inap A dengan bagian/Instalasi lain KM. JENAZAH
ICU / RS RUJUKAN
TYPE A
13
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
NO Unit / bagian Hal / Tujuan
1. IGD Penerimaan pasien yang masuk
melalui IGD termasuk rujukan RS lain
2. Laundry Penunjang kebutuhan linen dan
pencucian peralatan tenun
3. CSSD Penunjang kebutuhan penyeterilan
alat-alat kesehatan
4. Farmasi Penunjang obat-obatan dan alat
kesehatan
5. URM Penanganan pasien yang memerlukan
rehabilitasi
6. Laboratorium & Radiologi Penunjang pemeriksaan diagnostik
7. Gizi Penunjang pemenuhan kebutuhan
nutrisi
8. Ruang Jenazah Penunjang untuk pemulasaraan
jenazah
9. ICU/PICU/ICCU/NICU Merujuk pasien yang memerlukan
penatalaksanaan di Intensif
(ICU/PICU/ICCU/NICU)
10 Rawat Inap RS lain yang lebih Merujuk pasien yang tidak bisa
tinggi ditangani di Rawat inap RSUD Gunung
Jati Kota Cirebon
14
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
INSTALASI RAWAT INAP A RSUD GUNUNG JATI KOTA CIREBON
Salah satu perspektif dalam Balance Score Card adalah Sumber daya manusia yang
memegang peranan penting dalam pergerakan organisasi. SDM di RSUD Gunung Jati Kota
Cirebon dikelola secara terstruktur oleh Sub. Bagian Kepegawaian, Tim Penerimaan dan
Penilaian Pegawai sesuai dengan tugas pokok dan fungsi manajemen SDM berupa
perencanaan Kota Cirebon, rekrutmen dan seleksi, penempatan, pengembangan karir,
penggajian dan pemberhentian pegawai. Untuk tenaga PNS berdasarkan UU Kepegawaian
Nomor 43 tahun 1999.
15
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
Dokter Spesialis S2 Spesialis Jantung 3
Dokter Spesialis S2 Spesialis Jiwa 1
Dokter Spesialis S2 Spesialis Anastesi 3
Dokter Spesialis S2 Spesialis Kandungan 3
Dokter Spesialis S2 Spesialis Rehab Medik 1
Dokter Spesialis S2 Spesialis Radiologi 1
Dokter Spesialis S2 Spesialis Patologi Klinik 2
Dokter Spesialis S2 Spesialis Patologi Anatomi 2
4. Ketua Tim S1 Ners 6
5. CI S1 Ners 3
S1 Ners/S1/DIII/SPK
11/2/9/1 :23
CB1
6. Perawat Pelaksana 11/2/9/1: 23
CB2
5/ 6/1/3: 15
CB3
7. Pekarya SLTA 15
8. Administrasi S1 3
16
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI PEGAWAI BARU
NARA
WAKTU MATERI
SUMBER
Hari ke I 1. Orientasi Organisasi Rumah Sakit CI /
17
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
a. Penjelasan Visi dan Misi falsafah dan tujuan RSUD Kepala
Gunung Jati Cirebon Ruangan
b. Penjelasan tentang struktur organisasi Rumah Sakit
c. Penjelasan Tugas pokok dan uraian tugas
d. Penjelasan tentang kebijakan yang berlaku di
Rumah Sakit
e. Orientasi lingkungan RS
f.
Hari ke II 2. Orientasi Organisasi IRNA A CI /
a. Penjelasan Misi, falsafah dan tujuan Kepala
b. Penjelasan tentang struktur organisasi Penjelasan Ruangan
Tugas pokok dan uraian tugas
c. Penjelasan tentang kebijakan yang berlaku
d. Orientasi lingkungan
18
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
c. Pengenalan laporan keperawatan terpadu dan
persentasi kamatian
d. Mengenalkan daftar dinas dan pembagia tugas
serta tanggung jawab kerja dalam ruangan
19
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
d. Prosedur pemasangan infuse, persiapan dan
perawatan alat bantu nafas, ETT, CVP, WSD dll.
e. Prosedur pengukuran CVP.
20
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
BAB X
PERTEMUAN/ RAPAT
2. Jadwal Pelaksanaan
a. Laporan sensus harian
b. Laporan bulanan
c. Laporan tahunan
21
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
2. Pertemuan /Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu
dibahas .
Jam : Sesuai undangan
Tempat : Sesuai undangan
Peserta : Direksi Rumah Sakait dan Kepala Instalasi yang terkait
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas.
22
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
BAB XI
PELAPORAN
Laporan Instalasi Rawat Inap A dibedakan atas laporan rutin dan laporan insidentil.
A. Laporan Rutin
Laporan rutin adalah laporan yang dikerjakan secara rutin oleh Instalasi.
Terdiri atas :
a. Laporan Harian, berisi tentang :
- Jumlah Kunjungan berdasarkan jenis pembayaran
- Jumlah Pemeriksaan berdasarkan jenis pembayaran
- Jumlah Pendapatan berdasarkan jenis pembayaran
- Pasien yang dikenai iur biaya
- Pasien kelas titipan
b. Laporan Bulanan, terdiri dari :
1. Laporan mutu Pelayanan Instalasi Rawat Inap A, berisi tentang :
Jumlah pasien
Jumlah pasien yg diinfus danpasien dg kejadian infeksi jarum infus
Jumlah pasien jatuh
Jumlah operasi bersih, kotor dan infeksi pasca operasi
Rekapitulasi tingkat pemanfaatan tempat tidur ( Bed Occupation Rate)
berdasarkan jenis pembayaran
Jumlah pembayaran berdasarkan jenis pasien
Jumlah iur biaya
2. Sensus Harian
3. Laporan pemakaian darah
4. Laporan time motion / waktu pelayanan
5. Laporan Pemakaian BHP medis dan non medis
B. Laporan Insidentil
Adalah laporan mengenai Instalasi Rawat Inap A khususnya dan RSUD Gunung
jati Kota Cirebon umumnya yang segera harus dilaporkan berkenaan dengan
pelayanan dan kinerja.
23
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA