Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nadia Firdha Amalia

NIM : 70600119025
Tugas Fisiologi Sel
1. Jelaskan prinsip dasar mekanisme homeostasis!
Prinsip dasar mekanisme homeostasis pada tubuh terbagi menjadi umpan
balik negatif dan positif. Umpan balik negatif merupakan suatu rangkaian perubahan
untuk mengembalikan sesuatu yang terlalu berlebihan atau kurang kembali ke nilai
rata-rata tertentu yang dianggap stabil, sehingga dapat mempertahankan homeostasis.
Contohnya, saat sel-sel saraf pemantau suhu mendeteksi penurunan suhu tubuh di
bawah normal. Sensor-sensor kemudian mengirimkan sinyal ke pusat kontrol suhu di
otak dan terjadi serangkaian proses yang berakhir dengan tubuh menggigil dan suhu
yang mulai berjalan normal. Saat suhu tubuh sudah normal maka sel-sel saraf
pemantau suhu memadamkan sinyal stimulatorik ke otot rangka sehingga suhu tubuh
tidak meningkat terus-menerus melebihi normal. Sebaliknya, jika sel-sel pemantau
suhu telah mendeteksi suhu tubuh yang rendah. Maka mekanisme pendinginan akan
berjalan dan bekerja seperti terjadinya keringat. Jika suhu tubuh sudah stabil dan
kembali normal, maka mekanisme pendinginan dihentikan.
Umpan balik positif merupakan rangsangan awal yang menyebabkan keadaan
yang kurang lebih sama atau menambah sesuatu yang sudah ada sebelumnya maupun
mengurangi sesuatu yang sudah kurang sebelumnya. Umpan balik positif ini lebih
jarang terjadi dibandingkan umpan balik negatif. Namun, umpan balik positif juga
berperan penting pada beberapa keadaan seperti pada saat persalinan. Hormon
oksitosin menyebabkan kontraksi uterus yang kuat sehingga bayi terdorong ke arah
serviks. Kemudian serviks mengalami peregangan, dan peregangan serviks ini
memicu terjadinya serangkaian peristiwa yang menyebabkan hormon oksitosin
bertambah dan kontraksi uterus semakin kuat, kemudian memicu produksi hormon
oksitosin kembali dan seterusnya. Siklus umpan balik positif ini akan selesai ketika
anak telah lahir di dunia.

2. a. Apa pentingnya menjaga homeostasis?


Homeostasis sangat penting untuk dijaga sebab homeostasis dapat menjaga
stabilitas tubuh agar terhindar dari penyakit-penyakit yang bisa berasal dari kelainan-
kelainan pada unit fungsional terkecil dari tubuh yaitu sel sebab sel ini sendiri
memerlukan homeostasis untuk hidup sehingga sel tersebut dapat melakukan fungsi-
fungsi khusus yang esensial bagi kelangsungan hidup tubuh kita secara keseluruhan
sehingga dapat mencapai kestabilan dalam tubuh.

b. Tuliskan dan jelaskan 2 contoh nyata mekanisme homeostasis yang tampak pada
kehidupan sehari-hari!
- Mekanisme homeostasis yang tampak pada kehidupan sehari-hari salah
satunya terkait pada sistem muskulosleletal. Yaitu pada saat tubuh ini bergerak
menuju tempat yang diinginkan, pada saat itu, otot dan rangka juga ikut berperan.
Kemungkinan pergerakan untuk melindungi diri dari lingkungan sekitar yang
dianggap berbahaya juga merupakan contoh mekanisme homeostasis dalam
kehidupan sehari-hari yang tampak secara nyata, sebab tanpa ada pergerakan dan
penghindaran dari tubuh, maka tubuh beserta seluruh proses homeostatiknya juga
akan rusak.
- Salah satu mekanisme homeostasis yang tampak pada kehidupan sehari-hari
salah satunya juga terkait pada sistem integumen yaitu kulit dan berbagai
penunjangnya termasuk rambut, kuku, kelenjar, dan struktur lainnya yang memiliki
mekanisme homeostasis untuk menjaga stabilitas tubuh dengan cara menutup,
memberikan bantalan, dan melindungi jaringan organ tubuh yang lebih dalam seta
secara umum memberikan batas antara lingkungan dalam tubuh dengan dunia luar.
Sistem penunjang juga penting untuk pengaturan suhu dalam tubuh, dimana pada saat
tubuh terpapar oleh lingkungan bersuhu tinggi maka tubuh akan mengeluarkan
keringat melalui kulit sehingga membuat tubuh tetap pada suhu normal. Begitupun
sebaliknya jika tubuh terpapar oleh lingkungan bersuhu rendah maka tubuh akan
menggigil yang menandakan bahwa otot-otot bergetar sehingga menimbulkan panas
yang dapat menstabilkan kembali suhu pada tubuh.
3. Jelaskan jenis-jenis kontrol homeostasis!
-Kontrol intrinsik (lokal). (Intirinsik berarti “di dalam”) terletak di dalam atau
melekat dalam suatu organ. Contohnya adalah, pada saat otot rangka digunakan
dalam aktifitas sehari-hari seperti olahraga dimana otot rangka membutuhkan oksigen
yang cepat agar dapat menghasilkan energy yang menunjang aktifitas kontraksi
ototnya. Hal ini menyebabkan oksigen mulai berkurang pada otot tersebut sehingga
berpengaruh pada kerja otot polos secara langsung di dinding pembuluh darah yang
memperdarahi otot tersebut, dimana otot polos ini relaks sehingga membuat
pembuluh darah mengalami dilatasi atau membuka lebar. Akhirnya, terjadi
peningkatan aliran darah yang menuju ke pembuluh darah yang melebar tadi dengan
membawa oksigen bagi otot yang sedang berolahraga tadi. Mekanisme lokal ini ikut
mempertahankan kadar optimal oksigen dalam cairan di sekitar sel-sel otot tersebut.
-Kontrol ekstrinsik atau sistemik yaitu mekanisme yang bekerja di luar suatu
organ untuk mengubah aktivitas organ tersebut (ekstrinsik berarti “di luar”). Kontrol
ini dilakukan oleh system saraf dan endokrin, yang termasuk dalam dua sistem
regulatorik utama tubuh. Control ini juga memungkinkan terjadinya regulasi beberapa
organ untuk mencapai satu tujuan. Untuk menstabilkan faktor fisiologis, system
control harus mampu mendeteksi dan menahan perubahan dengan prinsip kerja
umpan-balik negative dan positif

4. Jelaskan masing-masing fungsi dari komponen struktur sel manusia!


- Membran Plasma : Sawar yang memisahkan isi sel dari lingkungan sekitar,
menjaga cairan intrasel agar tidak bercampur dengan cairan ekstrasel di luar sel,
protein pada membran sel juga mengendalikan pergerakan molekul secara selektif
antara CIS dan CES. Melalui struktur ini, sel mengontrol masuknya nutrient dan
pasokan yang dibutuhkan serta produk yang dihasilkan sel, menjaga masuk dan
keluarnya substansi yang tidak diinginkan.
-Nukleus : adalah pusat pengaturan sel. Nukleus berisi DNA yang merupakan
materi genetik yang berperan dalam cetak biru genetik selama replikasi sel dan juga
berperan dan mengendalikan sintesis protein.
-Sitoplasma : merupakan bagian interior sel, bagian tidak ditempati nukleus
yang berperan sebagai tempat organel-organel sel melakukan fungsinya.
 Retikulum endoplasma kasar : menyintesis protein untuk
sekresi dan pembentukan membran adapun retikulum
endoplasma halus berfungsi sintesis zat lipid dan berperan
dalam proses sel lain yang diperantarai enzim yang berada di
dalam retikulum.
 Badan golgi : bekerja sama dengan RE, zat yang terperangkap
dalam vesikel RE berjalan dari RE menuju badan golgi. Zat ini
kemudian diproses untk membentuk lisosom, vesikel sekretori,
dan komponen sitoplasama lainnya.
 Lisosom : membentuk sistem pencernaan intraselular yang
memungkinkan sel untuk mencerna struktur sel yang rusak,
partikel makanan yang telah dicerna sel, dan zat-zat yang tidak
diinginkan seperti bakteri.
 Peroksisom : peroksisom mengandung enzim oksidase yang
dapat menggabungkan oksigen dengan ion hidrogen dari
berbagai zat kimia intraselular membentuk hidrogen peroksida
(H2O2). Dimana senyawa ini adalah zat yang sangat mudah
mengoksidasi zat lain, dan bekerja sama dengan katalase, suatu
enzim oksidase lain yang ditemukan dalam jumlah besar di
dalam peroksisom, untuk mengoksidasi banyak zat yang jika
tidak dioksidasi akan menjadi racun bagi sel.
 Mitokondria : berperan mengekstrak energi dari nutrisi dalam
makanan dan mengubahnya menjadi energi yang dapat
digunakan untuk aktivitas aktivit sel sebab mitokondria juga
sangat berperan dalam pembentukan ATP lewat berbagai
rangkaian proses yang bertahap. Mitokondrian juga berperan
utama dalam kematian sel terprogram.

5. Uraikan tingkat organisasi sistem organ tubuh beserta fungsi utamanya terkait
homeostasis!
- Sistem sirkulasi : mengangkut berbagai bahan seperti oksigen,
karbondioksida, zat limbah, elektrolit, dan hormon dari satu bagian tubuh ke bagian
yang lain.
- Sistem pencernaan : mengambil nutrient, air, dan elektrolit dari lingkungan
eksternal kemudian menguraikan makanan dalam molekuk-molekul nutrient kecil
yang dapat diserap oleh plasma untuk didistribusikan ke semua sel dalam tubuh.
Sistem pencernaan mengeluarkan residu makanan yang tidak tercerna atau sisa-sisa
metabolism ke lingkungan eksternal dalam bentuk feses.
- Sistem respirasi : mengambil oksigen dari lingkungan eksternal dan
mengeluarkan karbondioksida ke lingkungan eksternal. Dengan menyesuaikan laju
pengeluaran karbondioksida penghasil asam, sistem pernapasan juga penting untuk
mempertahankan pH internal yang sesuai.
- Sistem kemih : mengatur volume, komposisi elektrolit, dan pH lingkungan
internal. Mengeluarkan zat sisa dan kelebihan air, garam, asam, dan elektrolit lain
dari plasma dan membuangnya ke dalam urin bersama dengan zat-zat limbah selain
karbondioksida
- Sistem rangka : mendukung dan melindungi bagian-bagian tubuh yang
bergerak. Sistem ini juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan kalsium yaitu suatu
elektrolit yang konsentrasinya dalam plasma harus dipertahankan dalam batas-batas
yang sempit. Sum-sum tulang bagian interior yang lunak, beberapa jenis tulang
adalah sumber utama semua sel darah.
- Sistem otot : bersama-sama dengan tulang dapat menciptakan gerak serta
juga menghasilkan panas pada saat berkontraksi untuk mempertahankan suhu tubuh
yang stabil.
- Sistem integumen : Berfungsi sebagai sawar protektif antara lingkungan
eksternal dan bagian tubuh lainnya dan mencegah masuknya mikroorganisme asing.
Sistem ini juga penting dalam mengatur suhu tubuh. Dengan mengontrol produksi
keringat dan mengatur aliran darah di kulit maka dapat disesuaikan dengan panas
yang lenyap dari permukaan tubuh ke lingkungan eksternal.
- Sistem imun : mempertahankan tubuh dari serangan zat-zat asing seperti
bakteri, virus, dan sel-sel yang dapat berkembang menjadi sel kanker. Sistem ini juga
mempermudah dalam penggantian sel yang cedera dan perbaikan jaringan.
- Sistem saraf : mengontrol dan mengoordinasikan aktivitas tubuh yang
memerlukan respon cepat. Otak dapat menyimpan informasi, menciptakan ide,
membentuk ambisi serta menentukan reaksi yang diperlukan oleh tubuh sebagai
respons terhadap sensasi. Sinyal yang sesuai kemudian dihantarkan melalui bagian
motorik sistem saraf untuk melaksanakan keinginan seseorang.
- Sistem endokrin : kelenjar-kelenjar penghasil hormom pada sistem endokrin
mengatur aktivitas yang lebih membutuhkan durasi yang lama, misalnya
pertumbuhan, aktivitas metabolik, serta keseimbangan air dan elektrolit. Sangat
penting dalam megontrol konsentrasi nutrien dalam darah, mengatur fungsi ginjal,
mengatur volume dan komposisi elektrolit CES.
- Sistem reproduksi : sistem ini kadang-kadang tidak esensial sebagai fungsi
homeostasis. Tapi sistem ini sangat penting dalam mempertahankan homeostasis
tubuh dalam hal ini adalah melanjutkan generasi-generasi bagi kelangsungan hidup
spesies. Pada hakikatnya semua struktur tubuh tersusun agar membantu
mempertahankan kehidupan yang berlangsung secara terus-menerus.

Anda mungkin juga menyukai