Anda di halaman 1dari 1

Analisis Hubungan Perilaku Remaja Tentang Epidemiologi

Kesehatan Reproduksi Di SMA Negeri Kota Pekanbaru

LATAR BELAKANG
Pergaulan bebas dikalangan remaja khususnya Pekanbaru telah
mencapai titik kekhawatiran yang cukup parah terutama perilaku
seks bebas. Hal itu dibuktikan dengan aborsi yang dilakukan di
kalangan remaja di Pekanbaru sebanyak 21,2 %. Kasus HIV/AIDS,
kota Pekanbaru merupakan kasus AIDS tertinggi dan kasus HIV
pada kelompok remaja dengan urutan ketiga tertinggi berdasarkan
kelompok umur. Survei yang telah dilakukan pada beberapa Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri yang ada di Kota Pekanbaru, program
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) yang dilaksanakan
dalam memberikan informasi kesehatan reproduksi masih belum
menjangkau seluruhnya.

HASIL PENELITIAN DAN


HERLINA SUSMANELI PEMBAHASAN

Epidemiologi Manajemen /
Prodi Ilmu Kesehatan Pada penelitian ini didapatkan hasil variabel yang berhubungan
Masyarakat signifikan berturut-turut yaitu pengetahuan, sikap, dan teman
sebaya.
STIKes Hang Tuah Pekanbaru
Tabel 1
neli_herlina@yahoo.co.id Pemodelan Multivariat Akhir

ANI TRIANA Variabel P OR CI 95%


value Lower Upper
Pengetahuan 0.007 3.52 1.413 8.773
Kesehatan Reproduksi / Prodi
D3 Kebidanan Sikap 0.009 6.22 1.577 24.568
STIKes Hang Tuah Pekanbaru Peran orang tua 0.458 1.69 0.424 6.724
triana_aniz@yahoo.com Teman sebaya 0.032 4.62 1.142 18.678
ABSTRAK Peran Tenkes 0.099 0.32 0.080 1.240
Pergaulan bebas dikalangan remaja khususnya
Pekanbaru telah mencapai titik kekhawatiran Variabel pengetahuan didapatkan bahwa pengetahuan remaja yang
yang cukup parah terutama perilaku seks kurang terhadap kesehatan reproduksi menyebabkan remaja
bebas. Survei yang telah dilakukan pada
melakukan perilaku remaja yang berisiko 3,2 kali dibandingkan
beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA)
Negeri yang ada di Kota Pekanbaru, program
remaja yang mempunyai pengetahuan yang baik tentang kesehatan
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) reproduksi. Pada variabel sikap didapatkan bahwa sikap remaja
yang dilaksanakan dalam memberikan yang negatif terhadap kesehatan reproduksi menyebabkan remaja
informasi kesehatan reproduksi masih belum melakukan perilaku remaja yang berisiko 6,2 kali dibandingkan
menjangkau seluruhnya. Penelitian ini remaja yang mempunyai sikap yang positif terhadap kesehatan
bertujuan melakukan analisis hubungan faktor reproduksi dan pada variabel teman sebaya didapatkan bahwa
risiko dengan perilaku remaja tentang pengaruh teman sebaya yang buruk terhadap kesehatan reproduksi
Epidemiologi Kesehatan Reproduksi di SMA menyebabkan remaja melakukan perilaku remaja yang berisiko 4,6
Kota Pekanbaru. Dari hasil penelitian
kali dibandingkan remaja dengan pengaruh teman sebaya yang baik
didapatkan bahwa variabel yang berhubungan
signifikan dengan perilaku remaja terhadap
terhadap kesehatan reproduksi. Oleh karena itu Diharapkan
epidemiologi kesehatan reproduksi adalah perlunya pihak sekolah dan pihak Puskesmas menjalin kerjasama
pengetahuan p value (0,007), sikap p value untuk program PKPR, pelatihan guru-guru tentang kesehatan
(0,009) dan pengaruh teman sebaya p value reproduksi remaja, pendidikan seks dini oleh orang tua.
(0,032).

Anda mungkin juga menyukai