Anda di halaman 1dari 1

Nama : Anis Maghfiroh

Prodi : D3 gizi (semester 4)


NIM : G0B015023
Minuman mengandung pemanis buatan

Mengonsumsi pemanis buatan secara berlebihan atau secara rutin tidak baik untuk kesehatan.
Karena itu, kita perlu memerhatikan kandungan maksimal pemanis buatan yang masih
diperbolehkan masuk ke dalam tubuh. Misalnya sakarin, yang memiliki tingkat "aman" sekitar 50-
300 mg/kg, siklamat 500 mg/kg sampai 3 gr/kg, sorbitol 120 gr/kg-5 gr/kg, sedangkan aspartam
sebenarnya sama sekali tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi. Secara fisik, ada ciri yang mudah
dikenali untuk membedakan minuman yang mengandung pemanis buatan dan pemanis alami,
yaitu konsistensi minumannya yang lebih cair. Misalnya, sirup yang mengandung pemanis buatan
akan memiliki konsistensi yang lebih encer dibanding dengan yang mengandung pemanis alami.
Tingkat rasa manis pada pemanis buatan memang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pemanis
alami. Akibatnya, meskipun kadar pemanis buatan ini tergolong kecil, rasa manisnya sudah tinggi
sehingga harus diencerkan dengan air yang lebih banyak. Pemanis buatan memiliki aftertaste yang
khas, antara lain:
1. Memiliki rasa manis yang pekat
Pemanis buatan memiliki rasa manis yang berlebihan dan sangat pekat. Bahkan, tak jarang rasa
manisnya cenderung membuat rasa eneg setelah mengonsumsinya.
2. Ada rasa pahit yang tertinggal
Pemanis buatan yang terkandung dalam makanan atau minuman akan meninggalkan sisa rasa
pahit dalam mulut. Hal ini disebabkan adanya kandungan bahan kimia sebagai bahan baku
pemanis buatan tersebut.
3. Membuat tenggorokan menjadi kering
Salah satu ciri yang bisa membuat kita "menangkap basah" adanya pemanis buatan adalah
tenggorokan yang terasa kering setelah menyantapnya. Otomatis Anda pun akan merasakan haus
yang amat sangat. Jika tidak segera minum air putih, biasanya akan timbul serangan batuk dan
penyakit tenggorokan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai