Anda di halaman 1dari 7

Sulfur Atau Belerang

1. Pengertian

Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom
16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent. Belerang dalam bentuk
aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur
murni atau sebagai mineral- mineral sulfida dan sulfat. Ia adalah unsur penting untuk kehidupan dan
ditemukan dalam duaasam amino. Penggunaan komersilnya terutama dalam fertilizer namun juga
dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida dan fungisida. Pada mulanya unsur ini disebut brimsone yang
berarti batu yang mudah terbakar. Belerang juga terdapat dalam gas alam, minyak bumi, dan batu bara.
Dalam keadaan bebas, umumnya belerang terdapat di daerah gunung berapi. Adapun dalam bentuk
senyawanya, belerang ditemukan dalam bentuk mineral sulfida, seperti besi sulfida (FeS2), gips
(CaSO4.2H2O), dan seng sulfida (ZnS). Belerang terkandung dalam gas alam seperti H2S dan SO2.
(Kurniawan 2017)

2. Sejarah

Belerang telah dikenal sejak zaman kuno. unsur ini dapat ditemukan dalam bentuk unsurnya di sekitar
kawah gunung api. Namanya mungkin berasal dari bahasa Arab ‘sufra’ yang berarti kuning, atau Sanskrit
‘shulbari’ yang berarti musuh (ari) tembaga (shulba). (1) Kemungkinan Sanskrit menarik, karena
membawa pesan tentang pengetahuan orang tentang kimia dari masa lalu, belerang sebenarnya mudah
bereaksi dengan banyak logam, termasuk tembaga. (Bahasa Sanskerta adalah salah satu bahasa Indo-
Eropa tertua, berusia lebih dari 3000 tahun. Meskipun demikian, bahasa ini adalah bahasa manusia yang
paling kompatibel dengan kecerdasan buatan. Ketika belerang terbakar, maka menghasilkan belerang
dioksida, gas beracun. Pada suatu waktu gas ini digunakan di New York untuk mengasapi bangunan yang
menyimpan penyakit menular. Penggunaan pembakar belerang untuk pengasapan dimulai beberapa
ribu tahun yang lalu. Di Homer ‘The Odyssey’ yang berusia sekitar 2800 tahun, Odysseus berkata,
“Bawalah belerang, perawat tua, yang membersihkan semua polusi, dan bawakan saya api, agar saya
dapat memurnikan rumah dengan belerang …”.Pada tahun 808 sebuah teks berbahasa Mandarin
memberi kita kemungkinan resep pertama untuk bubuk mesiu, mengandung sendawa, sulfur dan
karbon. Belerang juga diyakini sebagai komponen ‘Api Yunani,’ senjata yang mirip dengan penyembur
api yang digunakan oleh Kekaisaran Bizantium. Belerang menjadi unsur kimia yang diakui pada tahun
1789, ketika Antoine Lavoisier memasukkannya ke dalam daftar unsur-unsurnya yang telah diketahui.
Pada tahun 1823, kimiawan Jerman Eilhard Mitscherlich menemukan alotropi sulfur, ia menunjukkan
bahwa bentuk kristal belerang yang diperoleh dari belerang cair yang mendingin berbeda dari yang
diperoleh ketika elemen mengkristal dari suatu larutan. Belerang yang diperoleh dari belerang cair
disebut belerang monoklinik, sedangkan belerang yang diperoleh dari mengkristal larutan disebut
belerang rombik. Kedua bentuk terdiri dari cincin S8. Perbedaan antara bentuk adalah cara cincin
disusun dalam kristal. Pada saat ini konsep allotropi berbagai bentuk struktural dari elemen yang sama
belum menjadi bagian formal dari kimia. Baru pada 1841, Berzelius memperkenalkan istilah itu untuk
menjelaskan bentuk-bentuk monoklinik dan rhombik dari belerang. Pada 1800-an belerang, dalam
bentuk asam sulfat, telah menjadi cara terbaik untuk menilai kekayaan negara. Negara-negara bahkan
telah berperang demi belerang. Inilah yang dikatakan ahli kimia besar Jerman, Justus Liebig tentang hal
itu di sekitar tahun 1843: Pemurnian belerang kuno : Bijih belerang dipanaskan dalam pot yang
penutupnya di tutupi dengan sangat rapat untuk membatasi pelepasan SO2. (Batas paparan jangka
pendek modern untuk SO2 adalah 5 ppm. (12)) Belerang cair dikumpulkan di bawah pot. Georgius
Agricola, 1556. “Tidak berlebihan untuk mengatakan, kita mungkin cukup menilai kemakmuran
komersial suatu negara dari jumlah asam sulfur yang dikonsumsi.(Harga Sulfur memengaruhi harga)
bahan-bahan katun yang diputihkan dan dicetak, sabun, gelas, dll, dan mengingat bahwa Inggris Raya
memasok Amerika, Spanyol, Portugal, dan Timur, dengan ini, menukarnya dengan kapas mentah, sutra,
anggur, kismis, nila, dan lain-lain, kita dapat memahami mengapa Pemerintah Inggris seharusnya
memutuskan untuk melakukan perang dengan Napoli (pada tahun 1839) untuk menghapuskan
monopoli belerang, yang belakangan ini berusaha dibentuk oleh kekuatan baru-baru ini. ( Anwardah
2016 )

Sifat Fisik dan Kimia

Simbol dan golongan: S, non logam, Golongan VI A

Warna: Kuning
Massa atom: 32,06
Bentuk : Padat
Titik leleh: 115,2 oC, 388,4 K
Titik didih: 444,7 oC, 717,9 K
Elektron: 16
Proton: 16
Neutron: 16
Kulit elektron: 2,8,6
Konfigurasi Elektron : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
Massa jenis @ 20oC: 2,07 g/cm3

(Anwardah 2018)

Pembuatan dan reaksi

Asam sulfat merupakan bahan kimia yang banyak digunakan sebagai bahan baku dan bahan penolong
dalam berbagai industri, sehingga perkembangan pemakaiannya dapat merupakan indikator bagi
perkembangan perindustrian di suatu negara.

Bahan baku utama pembuatan asam sulfat adalah sulfur atau belerang, yang berwarna kuning. Biasanya
ditambang dari pegunungan, seperti di tangkuban perahu, dieng, atau bromo (ini lokasi – lokasi yang
orang awam biasanya tahu. masih banyak lainnya). Saat ini belerang termurah dihasilkan dari China dan
India.

Sebagian dari sulfur ini berupa sulfur alam (56%), dari senyawa – senyawa sulfur seperti pyrite atau
batuan sulfida / sulfat lainnya (19%), dan dari gas buangan industri minyak bumi / batu bara (H2S, SO2)
(25%). 70 – 85% dari produksi sulfur tersebut digunakan untuk pembuatan asam sulfat.

Dalam pengambilan sulfur, terdapat beberapa proses yang lazim digunakan, yakni :

1. Proses Frasch

Dasar pengambilan sulfur menurut proses ini adalah pencairan sulfur di bawah tanah / laut dengan air
panas, lalu mamompanya ke atas permukaan bumi. Untuk maksud itu digunakan 3 pipa konsentris 6”,
3”, dan 1”. Air panas (325oC) dipompakan ke dalam batuan S melalui bagian pipa 6”, sehingga S akan
meleleh (235oF). Lelehan S yang lebih berat dari air akan masuk ke bagian bawah antara pipa 3” dan 1”,
dan dengan tekanan udara yang dipompakan melalui pipa 1”, air yang bercampur dengan S akan naik ke
atas sebagai “crude S”, untuk kemudian diolah menjadi “crude bright” atau “refined S”. ( Adminjoss
2019 )

2. Pengambilan S dari batuan sulfida / sulfat

S dapat pula diambil dari batuan sulfida atau sulfat, seperti pyrite FeS2, chalcopyrite CuFeS2, covelita
CuS, galena PbS, Zn blende ZnS, gips CaSO4, barire BaSO4, anglesite PbSO4, dan lain – lain. ( Adminjoss
2019 )

3. Pengambilan Sulfur Alamiah dari deposit gunung berapi (Indonesia)

Deposit S di gunung berapi dapat berupa batuan, lumpur sedimen atau lumpur sublimasi, kadarnya tidak
begitu tinggi (30 – 60 %) dan jumlahnya tidak begitu banyak (600 – 1000 juta ton, total) Di gunung
Talaga Bodas di dapat dalam bentuk lumpur dengan kadar S (30 – 70 %) dan jumlah deposit 300 juta ton.
Tempat – tempat lainnya adalah : kawah Ijen, Gunung Welirang, Gunung Dieng dan Gunung Tangkuban
Perahu. Untuk pemanfaatan sumber alam ini diperlukan peningkatan kadar S terlebih dahulu, antara lain
dengan cara flotasi dan benefication. Dalam flotasi dilakukan penambahan air dan ‘frother’ sehingga S
akan terapung dan dapat dipisahkan. Sedangkan dalam ‘benefication proses’ S setelah ditambahkan air
dan reagen – reagen dipanaskan dalam autoclave selama ½ – ¾ jam pada 3 atm, setiap partikel –
partikel kecil S terkumpul, kemudian dilakukan pencucian dengan air untuk menghilangkan tanah, lalu
dipanaskan kembali dalam autoclave sehingga S terpisah sebagai lapisan S dengan kadar 80 – 90 %. (
Adminjoss 2019 )

4. Pengambilan S dari gas buang

S diperoleh dari flue gas asal pembakaran batu bara atau penyilangan minyak bumi, yang tidak boleh
dibuang ke udara karena dapat menimbulkan pencemaran. Gas – gas tersebut terlebih dahulu di
absorpsi dengan menggunakan etanolamin dan sebagainya, kemudian dipanaskan kembali untuk
mendapatkan gasnya kembali untuk diproses lebih lanjut. ( Adminjoss 2019 )

Reaksi utama yang digunakan (proses claus)


i. 2 H2S(g) + 3 O2(g) → 2 SO2(g) + 2H2O(l) ΔHo = – 247,89 KJ. ( Adminjoss 2019 )

ii. 4 H2S(g) + 2SO2(g) → S6(g) + 4H2O(l) ΔHo = – 42,24 KJ. ( Adminjoss 2019 )
Keberadaan di alam

Unsur belerang dalam sistem periodik unsur terletak pada golongan VIA periode ketiga. Belerang
berasal dari bahasa Latin yaitu sulphurium yang artinya batu belerang. Kelimpahan unsur belerang di
alam ada yang ditemukan dalam keadaan bebas dan dalam bentuk persenyawaan (senyawa sulfida dan
sulfat). Dalam keadaan bebas banyak ditemukan di daerah pegunungan vulkanik (dalam jumlah sedikit
(0,06%) di kedalaman ≥ 100 m bawah tanah dalam bentuk endapan. Senyawa belerang dalam bentuk
sulfida misalnya Besi Sulfida (FeS), dan Seng Sulfida (ZnS). Dalam bentuk senyawa sulfat seperti gips atau
gypsum (CaSO4.2H2O), barit (BaSO4), dan garam epson (MgSO4.7H2O). Belerang juga terdapat dalam
gas alam seperti H2S dan SO2. (Putri 2016)

Kegunaan

1. Penggunaan komersial utama belerang adalah sebagai reaktan dalam produksi asam sulfat (H2SO4).
Asam sulfat adalah bahan kimia curah nomor satu dunia industri, yang diperlukan dalam jumlah besar
dalam baterai timbal-asam untuk penggunaan otomotif. (Anwardah 2018)

2. Belerang juga digunakan dalam vulkanisasi karet alam, sebagai fungisida, sebagai bubuk dalam mesiu
hitam, sebagai detergen dan digunakan dalam pembuatan pupuk fosfat. (Anwardah 2018)

3. Belerang adalah elemen vital untuk semua bentuk kehidupan. Belerang adalah komponen dari dua
asam amino, sistein dan metionin. (Anwardah 2018)

4. Belerang bersama KNO3, karbon digunakan dalam pembuatan serbuk mesiu. (Kurniawan 2017)

5. Belerang sangat penting untuk kehidupan. Belerang adalah penyusun lemak, cairan tubuh dan mineral
tulang, dalam kadar yang sedikit. (Kurniawan 2017)

6. Salah satu penerapan penting kimia sulfur ialah dalam pengolahan kayu menjadi pulp kayu yang
digunakan di dalam kertas dan karton. (Kurniawan 2017)

7. untuk menghilangkan jerawat, panu, kudis, kurap, juga untuk berbagai masalah kulit lainnya seperti
ketombe, alergi, dan mengurangi jumlah minyak berlebihan di kulit. (Kurniawan 2017)

8. Belerang digunakan dalam proses vulkanisasi karet alam dan juga berperan sebagai fungisida.
Belerang digunakan besar-besaran dalam pembuatan pupuk fosfat. Berton-ton belerang digunakan
untuk menghasilkan asam sulfat, bahan kimia yang sangat penting. (Kurniawan 2017)

9. Belerang juga digunakan untuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya, untuk mensterilkan alat
pengasap, dan untuk memutihkan buah kering. Belerang merupakan insultor yang baik. (Kurniawan
2017)
Kerugian

Unsur sulfur dianggap memiliki toksisitas rendah.Senyawa seperti karbon disulfida, hidrogen sulfida, dan
sulfur dioksida bersifat racun. Misalnya, pada 0,03 bagian per juta, kita dapat mencium hidrogen sulfida
tetapi dianggap aman untuk delapan jam paparan. Pada 4 ppm dapat menyebabkan iritasi mata. Pada
paparan 20 ppm selama lebih dari satu menit menyebabkan cedera parah pada saraf mata. Pada 700
ppm, nafas berhenti. Kematian akan terjadi jika tidak ada penyelamatan cepat. Kerusakan otak
permanen dapat terjadi. (Anwardah 2018)
Daftar Pustaka

Kurniawan D. 2017. Belerang. https://www.academia.edu/11748662/belerang?auto=download.


[diakses pada 2019 Maret 22].
Anwardah. 2018. Sifat, Pembuatan, Kegunaan dan Sumber Dari Unsur Belerang.
https://sainskimia.com/sifat-pembuatan-kegunaan-dan-sumber-dari-unsur-belerang/.
[diakses pada 2019 Maret 22].
Adminjoss. 2019. Industri Sulfur atau belerang (proses Frasch).
http://bpbd.lampungprov.go.id/blog/industri-sulfur-atau-belerang-proses-frasch/. [diakses
pada 2019 Maret 22].
Putri DT. 2016. Kelimpahan Unsur-Unsur Di Alam.
https://sites.google.com/site/dewitatrianiputri/materi-pembelajaran/kelas-xii/bab-18-
kimia-unsur/a-kelimpahan-unsur-unsur-di-alam. [diakses pada 2019 Maret 23].

Anda mungkin juga menyukai