Anda di halaman 1dari 1

Uji klorida terhadap saliva juga menunjukkan reaksi positif karena saliva mengandung

musin dan garam-garam anorganik yang ditandai dengan terbentuknya endapan putih. Prinsip uji
Klorida adalah mencampurkan saliva dengan AgNO3 dalam suasana asam sehingga terbentuk
endapan putih. Endapan putih pada hasil pencampuran uji Klorida merupakan AgCl yang
mengendap. Larutan HNO3 digunakan untuk membuat suasana menjadi asam dan mencegah
endapan perak fosfat. Hasil yang diuji sesuai dengan literatur, bahwa air liur mendapat sedikit
sumbangan Cl yang berasal dari cairan gigi. Ketika larutan uji dicampurkan dengan AgNO3 dalam
suasana asam akan membentuk endapan putih atau AgCl (McGilvery dan Robert 1996). Endapan
putih tersebut akan larut kembali (larutan menjadi jernih) setelah penambahan ammonia yang
bersifat basa. Hal ini menyatakan bahwa pada percobaan, air liur memiliki kandungan klorida yang
jumlahnya relatif sedikit. Berikut reaksi yang terjadi pada sampel air liur dengan terbentuk warna
keruh. Adapun reaksi yang terbentuk adalah sebagai berikut.

AgNO3 + Cl- AgCl + NO3-


Gambar Reaksi uji klorida (Poedjiadi dan Supriyanti 1994)

McGilvery, Robert W. 1996. Biokimia : Suatu Pendekatan Fungsional. Edisi ketiga. Sumarno
TM, penerjemah. Surabaya (ID). Universitas Airlangga Press. Terjemah dari
Biochemistry : A Functional Approach
Poedjadi A, Supriyanti FMT. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta (ID) : UI-Press.

Anda mungkin juga menyukai