Anda di halaman 1dari 3

SMA Negeri 6 Palembang

Tugas Sosiologi
Disusun Oleh: 1.Anandiva Matahariza
2.M.Pramudya Antasari
3.Arrini Tsaltsa Rizqina
Kelas: X.8 IPS
Konflik anak-anak yang putus sekolah
dikarenakan membantu orang tuanya.
Banyak anak usia wajib belajar yang putus sekolah karena harus bekerja.
Kondisi itu harusnya menjadi perhatian pemerintah karena anak usia
wajib belajar mesti menyelesaikan pendidikan SD-SMP bahkan SMA tanpa
hambatan termasuk persoalan biaya. Berdasarkan data survei yang
dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik pada 2006 bahwa tercatat anak
usia 10-17 tahun telah menjadi pekerja sebanyak 2,8 juta anak.Dari hasil
studi anak, ditemukan bahwa anak-anak usia 9-15 tahun terlibat dengan
berbagai jenis pekerjaan yang berakibat buruk terhadap kesehatan fisik,
mental, emosional dan seks.
Awalnya mereka hanya sekedar membantu orang tua, tetapi kemudian
terjebak menjadi pekerja permanen lalu sering bolos sekolah dan
akhirnya putus sekolah.
Konflik anak-anak yang putus sekolah
dikarenakan membantu orang tuanya.
Solusi untuk cara penanganannya :
Bagi anak-anak miskin, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) saja belum
cukup. Semestinya pemerintah serta pihak sekolah memikirkan untuk
memberikan beasiswa tambahan untuk pembelian seragam dan alat tulis
serta biaya transportasi dari rumah ke sekolah agar anak-anak usia wajib
belajar tidak terbebani dengan biaya pendidikan dan pada akhirnya
harus kehilangan kesempatan untuk menggali ilmu dan harus
meninggalkan dunia sekolah untuk bekerja.

Anda mungkin juga menyukai