No Nama Kabinet Awal masa Akhir masa Pimpinan Jabatan Jumlah Poin
kerja kerja Kabinet personel
September 1950
11 Natsir 6 27 April 1951 Mohammad Perdana Menteri 18 orang Indonesia masuk PBB, Gerakan
September 1950 Natsir DI/TII, Andi Azis APRA RMS
12 Sukiman-Suwirjo 27 April 1951 3 April 1952 Sukiman Perdana Menteri 20 orang Koalisi masyumi dan PNI
Wirjosandjojo
13 Wilopo 3 April 1952 30 Juli 1953 Wilopo Perdana Menteri 18 orang Peristiwa tanjung morawa
14 Ali 30 Juli 1953 12 Agustus 1955 Ali Perdana Menteri 20 orang KAA 1 di Bandung 18-24 April
Sastroamidjojo I Sastroamidjojo 1955. Kabinet Ali Wongso
Burhanuddin Burhanuddin Pemilu Konstituante dan DPR
15 12 Agustus 1955 24 Maret 1956 Perdana Menteri 23 orang
Harahap Harahap
16 Ali 24 Maret 1956 9 April 1957 Ali Perdana Menteri 25 orang Kabinet Ali roem Idham
Sastroamidjojo II Sastroamidjojo
17 Djuanda 9 April 1957 10 Juli 1959 Djuanda Perdana Menteri 24 orang Zaken Kabinet. Munculnya
Permesta/PRRI, dekrit Presiden
Era Demokrasi Terpimpin
No Nama Kabinet Awal masa Akhir masa Pimpinan Jabatan Jumlah
kerja kerja Kabinet personel
Pembentukan MPRS, DPR
dibubarkan diganti Dewan
18 Kerja I 10 Juli 1959 18 Februari 1960 Ir. Soekarno Presiden / Perdana 33 orang Perwakilan Rakyat Gotong Royong
Menteri (DPR GR), Pembentukan DPAS,
Pembentukan Front Nasional,
NASAKOM,
19 Kerja II 18 Februari 1960 6 Maret 1962 Ir. Soekarno Presiden / Perdana 40 orang
Menteri
20 Kerja III 6 Maret 1962 13 Ir. Soekarno Presiden / Perdana 60 orang
November 1963 Menteri
21 Kerja IV 13 27 Agustus 1964 Ir. Soekarno Presiden / Perdana 66 orang
November 1963 Menteri
22 Dwikora I 27 Agustus 1964 22 Februari 1966 Ir. Soekarno Presiden / Perdana 110 orang Tritura
No Nama Kabinet Awal masa Akhir masa Pimpinan Jabatan Jumlah Poin
kerja kerja Kabinet personel
Menteri
23 Dwikora II 24 Februari 1966 28 Maret 1966 Ir. Soekarno Presiden / Perdana 132 orang Supersemar
Menteri
24 Dwikora III 28 Maret 1966 25 Juli 1966 Ir. Soekarno Presiden / Perdana 79 orang
Menteri
25 Ampera I 25 Juli 1966 17 Oktober 1967 Jend. Soeharto Ketua Presidium 31 orang Deklarasi Bangkok/ASEAN,
Program Catur karya
26 Ampera II 17 Oktober 1967 6 Juni 1968 Jend. Soeharto Pjs Presiden 24 orang
Era Orde Baru
No Nama Kabinet Awal masa Akhir masa Pimpinan Jabatan Jumlah
kerja kerja Kabinet personel
27 Pembangunan I 6 Juni 1968 28 Maret 1973 Jend. Soeharto Presiden 24 orang Pancakrida Kabinet Pembangunan,
REPELITA
28 Pembangunan II 28 Maret 1973 29 Maret 1978 Jend. Soeharto Presiden 24 orang P4
29 Pembangunan III 29 Maret 1978 19 Maret 1983 Soeharto Presiden 32 orang
30 Pembangunan IV 19 Maret 1983 23 Maret 1988 Soeharto Presiden 42 orang
31 Pembangunan V 23 Maret 1988 17 Maret 1993 Soeharto Presiden 44 orang
32 Pembangunan VI 17 Maret 1993 14 Maret 1998 Soeharto Presiden 43 orang
33 Pembangunan 14 Maret 1998 21 Mei 1998 Soeharto Presiden 38 orang
VII
Era Reformasi
No Nama Kabinet Awal masa Akhir masa Pimpinan Jabatan Jumlah
kerja kerja Kabinet personel
Reformasi Amandemen UUD, Sidang
34 21 Mei 1998 20 Oktober 1999 B.J. Habibie Presiden 37 orang istimewa MPR, Otda, kebebasan
Pembangunan
berpolitik, keluarnya Timor Leste
Persatuan Abdurahman Pluralisme
35 26 Oktober 1999 9 Agustus 2001 Presiden 36 orang
Nasional Wahid
No Nama Kabinet Awal masa Akhir masa Pimpinan Jabatan Jumlah Poin
kerja kerja Kabinet personel
Megawati Pembentukan KPK,
36 Gotong Royong 9 Agustus 2001 20 Oktober 2004 Presiden 33 orang
Soekarnoputri
37 Indonesia 21 Oktober 2004 20 Oktober 2009 Susilo Bambang Presiden 34 orang Pemilu pres dan wapres pertama
Bersatu Yudhoyono
38 Indonesia 22 Oktober 2009 20 Oktober 2014 Susilo Bambang Presiden 34 orang Trias politica, pemusnahan oleh
Bersatu II Yudhoyono GAM dibantu AMM, bank century
39 Kerja 27 Oktober 2014 Petahana Joko Widodo Presiden 34 orang
Program Kabinet Pembangunan I dikenal dengan sebutan Pancakrida Kabinet Pembangunan, yang berisi:
1. Menciptakan stabilitas politik dan ekonomi sebagai syarat mutlak berhasilnya pelaksanakan Rencana Pembangunan Lima
Tahun (Repelita) dan Pemilihan Umum (Pemilu);
2. Menyusun dan merencanakan Repelita;
3. Melaksanakan Pemilu selambat-lambatnya pada Juli 1971;
4. Mengembalikan ketertiban dan keamanan masyarakat dengan mengikis habis sisa-sisa G 30/S/PKI dan setiap bentuk
rongrongan penyelewengan, serta pengkhianatan terhadap Pancasila dan UUD 1945;
5. Melanjutkan penyempurnaan dan pembersihan secara menyeluruh aparatur negara baik di pusat maupun di daerah dari unsur
- unsur komunisme.
Program Kabinet AMPERA yang disebut Catur Karya Kabinet AMPERA adalah sebagai berikut:
Sumber : http://www.scribd.com/doc/24616247/Kondisi-Ekonomi-Indonesia-Pada-Masa-Orde-Baru
Konferensi tanggal 15 Juli - 25 dipimpin Gubernur membahas tentang rencana pembentukan negara-negara bagian yang berbentuk
Malino Juli 1946 di Jenderal Hindia federasi di Indonesia serta rencana pembentukan negara yang meliputi daerah-
Kota Malino, Sulaw Belanda Van daerah di Indonesia bagian Timur.
esi Selatan Mook tersebut
dibentuk Komisariat
Umum
EU ( European Union Union) memiliki 28 Negara Anggota organisasi kerja sama regional di bidang
ekonomi dan politik negara di Eropa
EFTA (European Free Trade 3 Mei 1960 Hari ini hanya Islandia, Norwegia, Swiss, dan sebuah block dagang - alternatif untuk negara
Associati). Liecstentien yang masih menjadi anggota EFTA Eropa yang tidak mampu, atau memilih tidak
(karena Norwegia dan Swiss adalah anggota untuk bergabung dengan Komunitas Ekonomi
pendiri). Konvensi Stockholm digantikan oleh Eropa (EEC) (sekarangUni Eropa (EU)).
Konvensi Vaduz. Pengakuan kesesuaian penilaian; Hak properti
intelektual; Pergerakan orang, keamanan sosial
danpengakuan diploma; Investasi dan jasa;
Angkutan darat dan udara; Pengadaan publik;
Pertanian.
ASEAN Association of Southeast Bangkok, 8 Agustus 10 negara yang menjadi bagian dari ASEAN, yakni untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
Asian Nations 1967 Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura, kemajuan sosial, dan pengembangan
Brunei Darusallam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan kebudayaan negara-negara anggotanya,
Kamboja. memajukan perdamaian dan stabilitas di tingkat
Menteri luar negeri penanda tangan Deklarasi regionalnya, serta meningkatkan kesempatan