Bab III Konversi
Bab III Konversi
d. Motto Ruangan
Saat dilakukan pengkajian tidak terdapat motto diruangan.
Masalah yang terdapat dalam poin ini adalah Visi dan Misi ruangan Tulip sesuai dengan
Visi dan Misi Rumah Sakit serta belum terdapatnya Motto di ruang Tulip sehingga belum
ada arahan efektif untuk mewujudkan arahan organisasi di Ruang Tulip.
1. Perencanaan
a. Tujuan khusus
1) Terlaksananya kegiatan asuhan keperawatan pada pasien dengan kasus
kardiologi dengan komprehensif, kompetitip, professional serta
manciptakan suasana yang daoat menunjang kegiatan pendidikan dan
penelitian serta terlaksananya asuhan keperawatan penyakit jantung
a) Pengawasan tanda-tanda vital (observasi Tekanan Darah, Nadi
Pernafasan)
b) Melakukan perekaman jantung (EKG) mengevaluasi irama dan
kelainan dari gambaran EKG terhadap kasusu penyakit stemi,
Nstemi Unstable Angina Pectoris, Persiapan pemasangan alat
pacu jantung sementara dan permanen.
c) Edukasi terhadap kasus penyakit jantung untuk tidak merokok
dan taat pada therapy yang diberika Dokter
d) Dengan teratasinya nyeri pasien sebesar 75% untuk kasus Stemi
e) Terlaksananya Asuhan Keperawatan penyakit jantung yang
memiliki permasalahan penurunan kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan secara mandiri. Proses pemulihan dari kondisi
kelemahan memerlukan bantuan perawat pada saat total care,
keluarga dan orang terdekat ketika klien memasuki proses
perawatan mandiri/ self care sebesar 75%.
f) Sehingga angka kematian karena penyakit jantung menurun.
b. Rencana Kegiatan
1) Rencana kegiatan yang dibuat oleh Katim
a) Overan pasien berkeliling ke kamar pasien bersama katim di setiap
shift dinas.
b) Mengadakan pre conference dan post conference dipimpin oleh karu
ruangan.
c) Menjelaskan perumusan kebutuhan tenaga perawat dengan rumusan
tingkat ketergantungan (oleh karu) setiap hari dengan rumus WHO.
d) Pendelegasian wewenang tugas dari karu ke katim umtuk pembagian
tenaga anak didik (oleh katim)
e) Pesan-pesan dari Karu untuk Katim penanggung jawab Askep dari
perumusan diagnose dan pesan pesan pada pelaksana dari pengkajian
data penunjang serta tindakan, SOAP di dokumentasikan di list
pasien.
f) Mekukan ronde dan bedside teaching oleh katim
g) Evaluasi hasil kerja dan diskusi bila ada hal-hal yang urgent di setiap
hari
h) Membaca doa setian akan memulai bekerja
i) Overan dinas setiap shift dinas yang akan datang.
2) Rencana kegiatan mingguan
a) Mengadakan case study tiap dua minggu sekali
b) Mengadakan case study tiap dua minggu sekali (situasional)
3) Rencana kegiatan bulanan
a) Membuat jadwal dinas bulanan
b) Mengadakan meeting ruangan
c) Mengadakan temu ilmiah perawat ruangan satu bulan sekali
d) Membuat laporan :RI. 1. Keuangan, amprah obat dan alat kesehatan,
laporan penggunaan obat dan alat kesehatan, infeksi nasokomial,
kematian.
4) Membuat laporan Per Triwulan
a) Membuat Laporan SPM/Triwulan
b) Membuat laporan dengan tingkat ketergantungan / Triwulan
c) Membuat laporan Kebutuhan Alat habis pakai
5) Rencana Laporan Per Tahun
a) Membuat penilaian Perawat (SKP)
b) Membuat penilaian Non Perawat (Kinerja Pegawai)
6) Rencana kegiatan Tahunan
a) Mengikuti pengenbangan SDM perawat ruang tulip
b) Pengadaan pengembangan pendidikan staff keperawatan dari DIII
menuju S1 Keperawatan menuju Pasca Sarjana Keperawatan
Sepesialistik.
2. Pengorganisasian
a. Pengaturan jadwal dinas staf ruang tulip disusun oleh kordinator yang
disetujui oleh kepala ruangan dengan pola : pagi, pagi, pagi, sore, sore,
libur, malam, malam, libur, libur. Jadwal tersebut telah disusun seminggu
sebelum bulan tersebut dimulai. Adapun jadwal dinas tersebut
didistribusikan ke unit lain seperti : bidang keperawatn, instalasi gizi, dan
ruang jantung sebagai arsip.
b. Cuti diberikan sesuai dengan pengundian pada setiap awal tahun.
3. Pengarahan
Dalam memberikan pengarahan biasanya ruangan Tulip sebagai berikut:
a. Memberikan bimbingan kepada staf dan mahasiswa, untuk membuat
perencanaan atau melaksanakan SAK sesuai dengan SOP yang ada
diruangan sehingga akan tercapai nya visi misi ruangan atau
melakukan bimbingan dan pembinaan kepada staf dan mahasiswa
dalam melakukan pelayanan.
b. Mengikuti rapat koordinasi bersama yang dilakukan staf ruangan
dalam membahas masalah atau isi yang terjadi kini dimana sudah
sesuai dengan misi yang berisi menyelenggarakan proses pendidikan
dan penelitian dibidang kardiovaskuler sehingga mampu tercapainya
visi ruangan unggul dalam pelayanan dan pendidikan di RSUD. H.
Abdoel Moelok.
c. Mengadakan pertemuan antara KARU dan staff untuk Melakukan
perbaikan dan membahas peningkatan pelayanan kesehatan
4. Pengawasan
a. Pengawasan dalam pelayanan keperawatan dalam melaksanakan asuhan
keperawatan didalam ruangan Tulip sudah dilakukan dengan cara
pendokumentasian asuhan keperawatan dengan evaluasi SOAP yang
dilakukan setiap hari oleh perawat pelaksana setelah melakukan tindakan
yang sesuai dengan SOP.
b. Supervise dilakukan diruang Tulip kepada KARU dan staff diruang mawar
tetapi tidak terjadwal yang dilakukan oleh bagian keperawatan.
5. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan diruang Tulip
a. Evaluasi hasil kerja dan diskusi bila ada hal-hal yang urgent di setiap
hari
b. Evaluasi dilakukan 6 bulan sekali yang dilakukan oleh KARU kepada
staff menggunakan lembar OPPE dengan cara observasi.
f. Standar Operasional Prosedur/SAK Commented [A2]: Berapa jumlah SAK…. Apakah SOP sesuai
dengan intervensi yang ada dalam SAK
Setelah dilakukan pengkajian di ruang Tulip RSUD Abdoel moelok, pedoman
Commented [A3]: Standar untuk pelayanan….
kerja Satuan Asuhan Keperawatan untuk rencana dan implementasi yang diberikan
kepada pasien terdapat standar operasional setiap tindakan dan pelaksanaan
mengacu pada SOP, tetapi masih belum efektif karena SOP masih dalam terbitan
pada tahun 2016 dan dalam proses perbaharuan.
Tabel 3.4
Distribusi frekuensi SOP dalam SAK
No SOP dalam SAK Jumlah Persentase
1 Terdapat SOP
a. SOP PK.1 105 100 %
b. SOP PK.2 219
c. SOP PK.3 57
2 Tidak terdapat SOP - -
3 SAK 7 100 %
g. Kebijakan
Saat dilakukan pengkajian di ruang Tulip RSUD Abdoel Moeloek, dimana
kebijakan sudah sesuai dengan visi ruangan yaitu
1. SK tentang struktur organisasi rumah sakit dan perawat, bidnag perawat dan
unit kerja perawat RSUDAM Provinsi.
2. SK tentang penunjukan pembibing klinik mahasiswa DIII dan S1
Keperawatan.
3. SK tentang penetapan dan pemberlakuan SAK dan SOP.
4. SK tentang petunjuk teknis penerapan SAK.
5. SK tentang pemberlakuan buku kode etik perawat Indonesia sebagai pedoman
kode etik perawar RSUDAM Provinsi Lampung.
6. SK pemberlaku tentang peningkatan mutu asuhan keperawatan.
7. SK tentang standar kebutuhan dan pola tenaga keperawatan RSUDAM
Provinsi Lampung.
8. Perda tentang retribusi pelayanan kesehatan pada RSUDAM Provinsi
Lampung No. 5 tahun 2002.
2. ORGANIZING
a. Organisasi
1. Struktur Organisasi Ruang Tulip
DIREKTUR UTAMA
dr. Hery Djoko Subandrio, M. KM
DIREKTUR PELAYANAN
dr. Pad Dilangga, Sp. P
Ka. IRNA
dr. Pirma Hutauruk, Sp. B
Koordinator
Ns. Siti Masyitoh, S.Kep
KATIM I KATIM II
Yuniar maya S. Amd.Kep Fitriyadi, Amd.Kep
3. Rincian Tugas
Setelah dilakukan pengkajian yang dilakukan di ruang Tulip maka dapat
disimpulkan rincian tugas untuk Kepala Ruangan, Kepala Tim dan Perawat
Asosiet yaitu:
a. Tugas KARU dalam ruang Tulip adalah pelayanan menyusun falsafah dan
tujuan pelayanan keperawatan baik secara mutu pelayanan maupun secara
asuhan keperawatan yang dilakukan di ruang Tulip untuk
memenuhi/mencapai visi dan misi serta motto yang dimilki ruangan
mawar.
b. Tugas KATIM dalam ruangan Tulip adalah menyusun rencana asuhan
keperawatan untuk memenuhi misi ruangan yaitu menyelenggarakan
pelayanan kesehatan pre dan post operasi dengan mengutamakan
keselamatan pasien dimana dalam menyusun rencana SAK katim megikuti
misi ruangan tulip yaitu meyelenggarakan proses pendidikan dan penelitian
dibidang bedah dengan cara pemberian asuhan keperawatan yang sesuai
dengan SOP diruang Tulip. Tugas perawat pelaksana dalam ruangan Tulip
adalah melakukan tindakan keperawatan yang sudah disusun bersama
Katim yang sesuai dengan SOP ruang Tulip.
c. Tugas perawat pelaksana dalam ruangan tulip adalah melakukan tindakan
keperawatan yang sudah disusun bersama Katim yang sesuai dengan SOP
ruang tulip.
4. CONTROLING
Saat dilakukan pengkajian di ruang Tulip, kegiatan audit terhadap suatu kejadian
atau masalah adalah dengan menemukan kronologis masalah lalu melakukan
penyelesaian masalah secara berjenjang melalui katim, lalu karu jika masalah belum
dapat diselesaikan baru kebagian keperawatan atau supervisi di RSUD. dr. H. Abdoel
Moelok.
Penjaminan mutu asuhan keperawatan di ruang tulip sudah efektif karena sudah
melakukan pelayanan sesuai dengan visi, misi dan motto ruangan, serta sudah
mengguankan SAK yang sesuai dengan SOP diruang Tulip, dan untuk tenaga
keperawatan sudah memiliki surat tanda registrasi (STR)/ Surat ijin praktik (SIPP).
Kedisiplinan tenaga yang ada sudah baik, tenaga kerja yang berkerja di ruang
mawar selalu datang tepat waktu dan pulang sesuai jadwal, untuk punishment diruang
Tulip biasanya dilakukan dengan teguran langsung oleh KARU, dan untuk reward bagi
staf biasanya akan mengikuti wisata bersama yang diadakan di RSUD. dr. H. Abdoel
Moelok.
Mekanisme informasi atau hubungan kerja antar staf biasanya dilakukan saat pre
dan post confren menggunakan asuhan keperawatan. Mekanisme dalam pengembangan
jenjang karir diruang Tulip berdasarkan penilaian kerja (PK) staf atau lamanya staf
bekerja disana. Proses kenikan jenjang karir biasanya dilakuan melalui penilaian-
penilaian yang sudah dilakuakan oleh supervisi dan KARU, Sebagai berikut proses
dalam pengembangan jenjang karir:
a. Dimulai dari kredensial dimana perawat baru yang akan bekerja dalam tatanan
pelayanan keperawatan klinik, walaupun sudah mendapatkan sertifikat dalam
ompetensi keperawatan yang bersangkutan, rumah sakit wajib melakukan
verifikasi kembali keaslian bukti kompetensi seseorang, pengkajian dalam
kredensial seperti kompetensi, kewenangan klinis yang diberikan sesuai dengan
derajat kompetensinya.
b. Rekredensial harus dilalui pada staf keperawatan yang telah berakhirnya
kewenangan klinis, kewenangan klinis akan berakhir bila surat penugasan habis
(STR) untuk setiap staf keperawatan memiliki masa berlaku periode 3 tahun.
c. Level jenjang karir pada perawat
1. Perawat Klinis I (PK I)
Untuk jenjang karir PK I memiliki latar belakang DIII keperawatan
dengan pengalaman kerja > 1 tahun dengan masa klinis level 1 3-6 tahun
atau Ners dengan pengalaman kerja > 1 tahun dan menjalani masa klinis 2-4
tahun. Pada jenjang ini perawat mampu melakukan asuhan keperawatan
dibawah bimbingan, di ruang Tulip tenaga kerja dengan PK I terdapat 1
perawat
2. Perawat Klinis II (PK II)
Dengan memiliki pendidikan DIII keperawatan dengan pengalaman
kerja > 4 tahun dan menjalani masa klinis 6-9 tahun, dan Ners dengan
pengalaman kerja > 3 tahun dengan menjalani masa klinis selama 4-7 tahun.
Pada PK II mampu melakukan asuhan keperawatan mandiri, di ruang tulip
terdapat 4 tenaga perawat dengan PK II
3. Perawat Klinis III (PK III)
Dengan pendidikan DIII keperawatan dengan pengalaman kerja > 10
tahun, dengan masa klinis level III 9-12 tahun, Ners pengalaman kerja 7
tahun dengan masa klinis 6-9 tahun dan Ners spesialis pengalaman kerja 0
tahun, masa klinis 2-4 tahun. PK II mampu melakukan asuhan keperawatan
komprehensif, di ruang Tulip terdapat 5 tenaga perawat dengan PK III
4. Perawat Klinis IV (PK IV)
Memiliki latar belakang pendidikan ners dengan pengalaman kerja >
13 tahun dengan masa klinis 9-12 tahun, dengan Ners spesialis masa kerja 2
tahun dan masa klinis 6-9 tahun. Melakukan asuhan keperawatan yang
kompleks diarea spesialistik, di ruang tulip terdapat 2 tenaga perawat
dengan PK IV
5. Perawat Klinis V (PK V)
Memiliki latar belakang pendidikan Ners spesialis I dengan
pengalaman kerja > 4 tahun dan mempunyai sertifikat PK IV atau Ners
Spesialis II concultan dengan pengalaman 0 menjalani masa klinis 5 sampai
usia pensiun, memberikan konsultasi klinis pada area spesifik, belum
adanya PK V di ruang Tulip
2. Perawat 12
3. Clining Service 2
4. Administrasi 3
5. Intervarisasi 3
Jumlah 20
4 Prakarya 3 17,5%
5 TKS 2 12%
Jumlah 17 100 %
Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar pada tingkat pendidikan diploma III 7
karyawan dengan persentase 41% ketenagan di Ruang tulip berpendidikan DIII
perawat.
Jumlah 12 100%
1 Bulan juli
Maksimal 3
Agak Berat 9
Sedang 2
2 Bulan agustus
Maksimal 4
Agak Berat 8
Sedang 2
3 Bulan September
Maksimal 4
Agak Berat 9
Sedang 1
Juli 14 65,07
Agustus 14 64
September 14 77,78
Jumlah 68,95
Tabel. 3.8
Klasifikasi Pasien Pada September 2019
Klasifikasi Total Care Jumlah Pasien Pagi
Pada shif pagi jumlah pasien sebanyak 14 orang dengan jumlah perawat
pelaksana yang dibutuhkan sebanyak 4 perawat, dimana perawat diruang mawar
belum cukup dengan kebutuhan yang diperlukan untuk pelayanan keperawatan, pada
shift pagi diruang mawar terdapat 1 KARU, 1 Koordinator, 1 KATIM, dan 2 Perawat
Pelaksana.
Sehingga terdapat masalah pada pemberian mutu pelayanan yang diberikan
kepada ruang tulip akibat kurangnya tenaga perawat pada ruangan tulip. Kebutuhan
tenaga perawat yang ada di ruang tulip + 4 perawat.
1 Total dirawat 14 14
2 Hari rawat 45 45
3 Pasien keluar
Hidup 14 14
Mati 0 0
Dari hasil pengkajian didapatkan jumlah bed di ruangan Tulip RSUD. dr. H.
Abdoel Moelok adalah bed. Jumlah BOR pada ruangan tulip bulan September 2019
adalah berada dibawah kisaran dengan rumus (DEPKES, 2005):
a. BOR
Angka penggunaan tempat tidur
BOR = Jumlah Hari Rawat X 100 = 45 X 100
Jumlah Bed X Hari 14X 30
= 10,7% = 11%
b. ALVOS
Rata-rata lama rawat seorang pasien
ALVOS = Jumlah Lama Rawat
Jumlah Pasien Keluar (Hidup+ Mati)
= 45 = 3,2 = 3 hari
14
Berdasarkan dari data perhitungan ALVOS diatas bahwa rata-rata lama rawat
seorang pasien diruang tulip adalah 3 hari, dimana secara umum nilai AVLOS yang
ideal antara 6-9 hari, sedangkan diruang tulip kurang dari batas normal.
c. TOI
TOI adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati.
TOI = (jumlah tempat tidur x hari)- hari perawatan
Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
= (14x3) – 14 = 48 = 2
14 14
Berdasarkan dari data perhitungan TOI diatas bahwa rata-rata lama tempat tidur
tidak ditempati adalah 2 hari, sedangkan ideal nya adalah 1-3 hari.
2. SARANA DAN PRASARANA (M2-MATERIAL)
a. Fasilitas untuk pasien
Identifikasi sarana dan prasarana diruang tulip RSUD Hj.Abdoel Moeloek Bandar
Lampung Fasilitas untuk pasien
No Nama Barang Jumlah Kondisi Rasio Kekurangan
3) Administrasi penunjang – RM
Diruang tulip RSUD Hj.Abdoel Moeloek Bandar Lampung sudah tersedia
tempat untuk penyimpanan RM tetapi tempat RM tidak digunakan dengan
optimal sehingga RM terletak masih ditempat terbuka
3. METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL (M3-METHOD)
Dalam memberikan asuhan keperawatan diruang tulip RSUD Hj.Abdoel Moeloek Bandar
Lampung Bandar Lampung dengan menggunakan metode Tim yaitu:
1. Zainab, S.Kep
2. Hidir, Amd.Kep
3. Yeni Purbiati, Amd. Kep
4. Dewi Kurniawati, Amd.Kep
4. Dokumentasi Keperawatan
Dokumentasi keperawatan diruang Tulip dibuat menggunakan SAK dengan
menggunakan SBAR/SOAP, yang disimpan didalam pada lemari khusus.
C. ANALISA SITUASI
1. ANALISA SWOT
Internal Faktor Analisa Swot
1 Visi, misi dan motto diruang tulip Belum adanya arahan yang konkrit
tidak sesuai dengan visi misi rumah dalam pencapaian tujuan pelayanan
sakit
No Masalah Mg Sv Mn Nc Af Skor
4. Priotitas masalah:
1. Visi, misi dan motto diruang tulip tidak sesuai dengan visi misi rumah sakit
berhubungan dengan Belum adanya arahan yang konkrit dalam pencapaian tujuan
pelayanan.
2. Pelaksanaan Menejemen Asuhan Keperawatan Profesional belum berjalan dengan baik
Berhubungan dengan Belum ada jadwal supervise di rungan tulip sehingga belum
berjalan supervisi, timbang terima belum kepasien.
3. Pembagian kelompok kerja: mutu pelayanan di ruang tulip belum terbentuk
berhubungan dengan Belum adanya arahan dari kepala rungan.
4. Belum Optimalnya Pelaksanaan Handover berhubungan dengan Perawat tidak
melakukan timbang terima atau handover sesuai SOP
KEGIATAN TARGET
PENYELESAI
AN