Anda di halaman 1dari 29

BAB III

ANALISA SITUASI RUANGAN TULIP


RSUD. H. ABDOEL MOELOK

A. MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN


1. PLANNING
a. Visi dan Misi RSUD. dr. H. Abdoel Moelok
a) Visi dan Misi RSUD. dr. H. Abdul Moloek
Visi
Rumah sakit unggul dalam pelayanan, pendidikan, dan penelitian kesehatan di
sumatera
Misi
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu, profesioanal dengan
mengutamakan keselamatan pasien.
2. Menyelenggarakan proses pendidkan dan penelitian yang mengarah pada
pengembangan ilmu dan teknologi dibidang kedokteran dan perumah
sakitan yang menunjang pelayanan kesehatan prima berdasarkan standar
nasional dan internasioanal.
Motto
ASRI (Aktif, Segera, Ramah, Dan Inovatif)

b. Visi Ruang Tulip


Saat dilakukan pengkajian di ruang Tulip RSUD Abdoel Moelok, dimana
perawat dan tenaga kesehatan yang ada di ruang Tulip melakukan pelayanan
sesuai dengan visi, misi dan motto ruangan dan rumah sakit dalam memberikan
pelayanan.

c. Misi Ruangan Tulip


Ruang tulip RSUD Hj.Abdoel Moeloek Bandar Lampung adalah sebagai
berikut :
1. Memberikan pelayanan prima agar :
a. Tercapainya tujuan keperawatan yang cepat, tepat dan optimal
b. Untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri dada dan sesak
pada pasien jantung
2. Tercapainya penurunan tingkat kematian dan kecemasan pada pasien
jantung dan keluarga
3. Tercapainya penurunan frekuensi kunjungan ulang rawat inap diruang
jantung dengan cara mengoptimalkan discharge planning.

d. Motto Ruangan
Saat dilakukan pengkajian tidak terdapat motto diruangan.

Masalah yang terdapat dalam poin ini adalah Visi dan Misi ruangan Tulip sesuai dengan
Visi dan Misi Rumah Sakit serta belum terdapatnya Motto di ruang Tulip sehingga belum
ada arahan efektif untuk mewujudkan arahan organisasi di Ruang Tulip.

e. Program Kerja Commented [A1]: Program kerja ruangan ….

Saat dilakukan pegkajian di ruang Tulip RSUD Abdoel Moelok, program


kerja sudah mengacu pada visi, misi dan motto ruangan Tulip, dimana di dalam
misi ruangan Tulip terdapat isi Untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri dada
dan sesak pada pasien jantung dengan dilakukannya:

1. Perencanaan
a. Tujuan khusus
1) Terlaksananya kegiatan asuhan keperawatan pada pasien dengan kasus
kardiologi dengan komprehensif, kompetitip, professional serta
manciptakan suasana yang daoat menunjang kegiatan pendidikan dan
penelitian serta terlaksananya asuhan keperawatan penyakit jantung
a) Pengawasan tanda-tanda vital (observasi Tekanan Darah, Nadi
Pernafasan)
b) Melakukan perekaman jantung (EKG) mengevaluasi irama dan
kelainan dari gambaran EKG terhadap kasusu penyakit stemi,
Nstemi Unstable Angina Pectoris, Persiapan pemasangan alat
pacu jantung sementara dan permanen.
c) Edukasi terhadap kasus penyakit jantung untuk tidak merokok
dan taat pada therapy yang diberika Dokter
d) Dengan teratasinya nyeri pasien sebesar 75% untuk kasus Stemi
e) Terlaksananya Asuhan Keperawatan penyakit jantung yang
memiliki permasalahan penurunan kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan secara mandiri. Proses pemulihan dari kondisi
kelemahan memerlukan bantuan perawat pada saat total care,
keluarga dan orang terdekat ketika klien memasuki proses
perawatan mandiri/ self care sebesar 75%.
f) Sehingga angka kematian karena penyakit jantung menurun.

b. Rencana Kegiatan
1) Rencana kegiatan yang dibuat oleh Katim
a) Overan pasien berkeliling ke kamar pasien bersama katim di setiap
shift dinas.
b) Mengadakan pre conference dan post conference dipimpin oleh karu
ruangan.
c) Menjelaskan perumusan kebutuhan tenaga perawat dengan rumusan
tingkat ketergantungan (oleh karu) setiap hari dengan rumus WHO.
d) Pendelegasian wewenang tugas dari karu ke katim umtuk pembagian
tenaga anak didik (oleh katim)
e) Pesan-pesan dari Karu untuk Katim penanggung jawab Askep dari
perumusan diagnose dan pesan pesan pada pelaksana dari pengkajian
data penunjang serta tindakan, SOAP di dokumentasikan di list
pasien.
f) Mekukan ronde dan bedside teaching oleh katim
g) Evaluasi hasil kerja dan diskusi bila ada hal-hal yang urgent di setiap
hari
h) Membaca doa setian akan memulai bekerja
i) Overan dinas setiap shift dinas yang akan datang.
2) Rencana kegiatan mingguan
a) Mengadakan case study tiap dua minggu sekali
b) Mengadakan case study tiap dua minggu sekali (situasional)
3) Rencana kegiatan bulanan
a) Membuat jadwal dinas bulanan
b) Mengadakan meeting ruangan
c) Mengadakan temu ilmiah perawat ruangan satu bulan sekali
d) Membuat laporan :RI. 1. Keuangan, amprah obat dan alat kesehatan,
laporan penggunaan obat dan alat kesehatan, infeksi nasokomial,
kematian.
4) Membuat laporan Per Triwulan
a) Membuat Laporan SPM/Triwulan
b) Membuat laporan dengan tingkat ketergantungan / Triwulan
c) Membuat laporan Kebutuhan Alat habis pakai
5) Rencana Laporan Per Tahun
a) Membuat penilaian Perawat (SKP)
b) Membuat penilaian Non Perawat (Kinerja Pegawai)
6) Rencana kegiatan Tahunan
a) Mengikuti pengenbangan SDM perawat ruang tulip
b) Pengadaan pengembangan pendidikan staff keperawatan dari DIII
menuju S1 Keperawatan menuju Pasca Sarjana Keperawatan
Sepesialistik.
2. Pengorganisasian
a. Pengaturan jadwal dinas staf ruang tulip disusun oleh kordinator yang
disetujui oleh kepala ruangan dengan pola : pagi, pagi, pagi, sore, sore,
libur, malam, malam, libur, libur. Jadwal tersebut telah disusun seminggu
sebelum bulan tersebut dimulai. Adapun jadwal dinas tersebut
didistribusikan ke unit lain seperti : bidang keperawatn, instalasi gizi, dan
ruang jantung sebagai arsip.
b. Cuti diberikan sesuai dengan pengundian pada setiap awal tahun.
3. Pengarahan
Dalam memberikan pengarahan biasanya ruangan Tulip sebagai berikut:
a. Memberikan bimbingan kepada staf dan mahasiswa, untuk membuat
perencanaan atau melaksanakan SAK sesuai dengan SOP yang ada
diruangan sehingga akan tercapai nya visi misi ruangan atau
melakukan bimbingan dan pembinaan kepada staf dan mahasiswa
dalam melakukan pelayanan.
b. Mengikuti rapat koordinasi bersama yang dilakukan staf ruangan
dalam membahas masalah atau isi yang terjadi kini dimana sudah
sesuai dengan misi yang berisi menyelenggarakan proses pendidikan
dan penelitian dibidang kardiovaskuler sehingga mampu tercapainya
visi ruangan unggul dalam pelayanan dan pendidikan di RSUD. H.
Abdoel Moelok.
c. Mengadakan pertemuan antara KARU dan staff untuk Melakukan
perbaikan dan membahas peningkatan pelayanan kesehatan

4. Pengawasan
a. Pengawasan dalam pelayanan keperawatan dalam melaksanakan asuhan
keperawatan didalam ruangan Tulip sudah dilakukan dengan cara
pendokumentasian asuhan keperawatan dengan evaluasi SOAP yang
dilakukan setiap hari oleh perawat pelaksana setelah melakukan tindakan
yang sesuai dengan SOP.
b. Supervise dilakukan diruang Tulip kepada KARU dan staff diruang mawar
tetapi tidak terjadwal yang dilakukan oleh bagian keperawatan.

5. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan diruang Tulip
a. Evaluasi hasil kerja dan diskusi bila ada hal-hal yang urgent di setiap
hari
b. Evaluasi dilakukan 6 bulan sekali yang dilakukan oleh KARU kepada
staff menggunakan lembar OPPE dengan cara observasi.

f. Standar Operasional Prosedur/SAK Commented [A2]: Berapa jumlah SAK…. Apakah SOP sesuai
dengan intervensi yang ada dalam SAK
Setelah dilakukan pengkajian di ruang Tulip RSUD Abdoel moelok, pedoman
Commented [A3]: Standar untuk pelayanan….
kerja Satuan Asuhan Keperawatan untuk rencana dan implementasi yang diberikan
kepada pasien terdapat standar operasional setiap tindakan dan pelaksanaan
mengacu pada SOP, tetapi masih belum efektif karena SOP masih dalam terbitan
pada tahun 2016 dan dalam proses perbaharuan.
Tabel 3.4
Distribusi frekuensi SOP dalam SAK
No SOP dalam SAK Jumlah Persentase

1 Terdapat SOP
a. SOP PK.1 105 100 %
b. SOP PK.2 219
c. SOP PK.3 57
2 Tidak terdapat SOP - -

3 SAK 7 100 %

Jumlah 388 100 %

Setelah dilakukan pengkajian SAK yang tersedia sudah sesuai dengan


penyakit terbesar yang ada di Ruang Tulip dan SOP yang terdapat di ruang tulip
sudah sesuai dengan SAK yang ada diruangan Tulip.

g. Kebijakan
Saat dilakukan pengkajian di ruang Tulip RSUD Abdoel Moeloek, dimana
kebijakan sudah sesuai dengan visi ruangan yaitu
1. SK tentang struktur organisasi rumah sakit dan perawat, bidnag perawat dan
unit kerja perawat RSUDAM Provinsi.
2. SK tentang penunjukan pembibing klinik mahasiswa DIII dan S1
Keperawatan.
3. SK tentang penetapan dan pemberlakuan SAK dan SOP.
4. SK tentang petunjuk teknis penerapan SAK.
5. SK tentang pemberlakuan buku kode etik perawat Indonesia sebagai pedoman
kode etik perawar RSUDAM Provinsi Lampung.
6. SK pemberlaku tentang peningkatan mutu asuhan keperawatan.
7. SK tentang standar kebutuhan dan pola tenaga keperawatan RSUDAM
Provinsi Lampung.
8. Perda tentang retribusi pelayanan kesehatan pada RSUDAM Provinsi
Lampung No. 5 tahun 2002.
2. ORGANIZING
a. Organisasi
1. Struktur Organisasi Ruang Tulip

DIREKTUR UTAMA
dr. Hery Djoko Subandrio, M. KM

DIREKTUR PELAYANAN
dr. Pad Dilangga, Sp. P

Ka. Bid Keperwatan Ka. Bid Pelayanan


Eli Hartati, S.Kep. MM dr. Surya Puspa Dewi, MARS

Ka. IRNA
dr. Pirma Hutauruk, Sp. B

Kepala Ruangan Supervisor


Ns. Viva Magdalena, S.Kep Ns. Sri Sukati, S.Kep

Koordinator
Ns. Siti Masyitoh, S.Kep

KATIM I KATIM II
Yuniar maya S. Amd.Kep Fitriyadi, Amd.Kep

1. Ns. Arohmani, S.Kep 1. Zainab, S.Kep


2. Narda Riki, Amd.Kep 2. Hidir, Amd.Kep
3. Ratna Sari Ika, Amd.Kep 3. Yeni Purbiati, Amd. Kep
4. Rosa Amalia, Amd.Kep 4. Dewi Kurniawati, Amd.Kep
2. Pembentukan Kelompok Kerja
a. Pelaksanaan asuhan keperawatan di ruang Tulip menggunakan metode tim, dimana
pembagian tim berdasarkan jumlah tempat tidur dan kamar/ruang perawatan.
Masing-masing tim bertanggung jawab berdasarkan kamar/kelas perawatan.
Tim I : kelas II terdiri dari 6 tempat tidur
Tim II : kelas III terdiri dari 8 tempat tidur
b. Pembentukan kelompok mutu pelayanan sudah ada tetapi belum efektif
seperti : karena kurangnya tenaga kerja perawat dalam melakukan pelayanan
kesehatan dalam Asuhan Keperawatan yang ada di ruangan dan pembaguan
kelompok penunjang mutu belum terbentuk.

Setelah dilakukan pengkajian didapatkan masalah pembentukan kelompok


penunjang mutu yang ada di ruang Tulip belum efektif karena belum adanya
pembagian tugas masing penunjang mutu seperti PPI dan lain-lain.

3. Rincian Tugas
Setelah dilakukan pengkajian yang dilakukan di ruang Tulip maka dapat
disimpulkan rincian tugas untuk Kepala Ruangan, Kepala Tim dan Perawat
Asosiet yaitu:
a. Tugas KARU dalam ruang Tulip adalah pelayanan menyusun falsafah dan
tujuan pelayanan keperawatan baik secara mutu pelayanan maupun secara
asuhan keperawatan yang dilakukan di ruang Tulip untuk
memenuhi/mencapai visi dan misi serta motto yang dimilki ruangan
mawar.
b. Tugas KATIM dalam ruangan Tulip adalah menyusun rencana asuhan
keperawatan untuk memenuhi misi ruangan yaitu menyelenggarakan
pelayanan kesehatan pre dan post operasi dengan mengutamakan
keselamatan pasien dimana dalam menyusun rencana SAK katim megikuti
misi ruangan tulip yaitu meyelenggarakan proses pendidikan dan penelitian
dibidang bedah dengan cara pemberian asuhan keperawatan yang sesuai
dengan SOP diruang Tulip. Tugas perawat pelaksana dalam ruangan Tulip
adalah melakukan tindakan keperawatan yang sudah disusun bersama
Katim yang sesuai dengan SOP ruang Tulip.
c. Tugas perawat pelaksana dalam ruangan tulip adalah melakukan tindakan
keperawatan yang sudah disusun bersama Katim yang sesuai dengan SOP
ruang tulip.

4. Evaluasi Kerja Karyawan


Evaluasi karyawan yang bertugas di ruang Tulip di lakukan tiap bulan dan
di evaluasi setiap 6 bulan sekali sekali dengan menggunakan instrument lembar
OPPE dengan cara observasi dan terdapat juga evaluasi dengan menggunakan
lembar SKP, yang kemudian dilaporkan kebagian keperawatan di RSUD. dr. H.
Abdoel Moelok.
a. Lembar yang di dinilai dalam instrumen OPPE antara lain:
1. Kepatuhan identifikasi pasien
2. Pencegahan pasien jatuh
3. Patient care (implementasi keperawatan)
4. Dokumentasi keperawatan
5. Professionalism
6. Interpersonal & communication skill (complain pasien)
7. Perilaku perawat
b. Lembar yang dinilai dalam instrumen SKP
1. Orientasi pelayanan
2. Itegritas
3. Komitmen
4. Disiplin
5. Kerjasama
6. Kepemimpinan
3. ACTUATING
Setelah dilakukan pengkajian diruang Tulip, dalam pemberian motivasi dalam kerja oleh
KARU atau Katim dilakukan secara lisan saat dilakukan pre conferece dan saling
memberikan support sesama tim, dan pembagian waktu kerja sudah diatur oleh kepala
ruangan dimana terdapat 3 shif dalam 1 hari yaitu:
1. Pagi dengan waktu 08.00-14.00 wib
2. Siang dengan waktu 14.00-21.00 wib
3. Sore dengan waktu 21.00-8.00 wib
Dengan kegiatan sebagai berikut:
1. Pukul 07.30-08.00, timbang terima perawat dinas malam dengan perawat pagi
Pre conference, perawat dinas malam menyampaikan laporan jumlah pasien,
tindakan yang sudah dan belum dilakukan, serta kondisi pasien terakhir. Dilanjutkan
dengan bed side teching.
2. Pukul 08.00 – 14.00, katim memberikan arahan, tanggungjawab kepada perawat
pelaksana, mengikuti visite dokter, menyiapkan pemeriksaan penunjang misalnya
rekam jantung (EKG), Pemeriksaan laboratorium yang diperlukan, mempersiapkan
konsultasi antar unit lain seperti bagian radiologi, paru, penyakit dalam atau
kebidanan. Melaksanakan asuhan keperawatan oleh perawat pelaksana sesuai
tanggungjawab yang telah diberikan oleh ketua tim, sesuai standar pelayanan
misalnya : oksigenisasi, membersihkan tempat tidur pasien, merapihkan lingkungan,
menyiapkan obat, melaksanakan advice dokter, menyiapkan administrasi seperti
klaim pasien umum, askes, jamkesmas, jamkesda, dan astek.
3. Pukul 12.00-14.00, karu, coordinator, katim dan perawat mengadakan post
conference dengan membahas : tindakan keperawatan yang telah dicapau dan belum
dicapai, penulisan asuhan keperawatan pada list pasien, input data dan tindakan
pada billing system serta pembuatan laporan untuk timbang terima dengan dinas
sore.
4. Pukul 14.00-21.00, melakukan timbang terima dengan dinas sore, asuhan
keperawatan dilanjutkan perawat pelaksana sore. Untuk perawat dinas sore dan
malam masih menggunakan metode fungsional.
Kedisiplinan tenaga yang ada sudah baik, tenaga kerja yang berkerja di ruang
mawar selalu datang tepat waktu dan pulang sesuai jadwal, untuk punishment diruang
Tulip biasanya dilakukan dengan teguran langsung oleh KARU, dan untuk reward bagi
staf biasanya akan mengikuti wisata bersama yang diadakan di RSUD. dr. H. Abdoel
Moeloek.
Untuk manajemen konflik diruangan diatasi dan dilakukan secara bertahap seperti
PP dengan Katim, tetapi jika masih belum ada cara penyelesaiannya baru dilakukan
penyelesain dengan Karu tetapi jika masih masalah belum selesai maka kebagian
keperawatan di RSUD. dr. H. Abdoel Moeloek lalu kebagian pelayanan keperawatan.
Komunikasi efektif yang dilakukan antara perawat dengan pasien menggunakan
komunikasi terapeutik, lalu jika komunikasi antara sesama perawat menggunakan media
asuhan keperawatan SOAP atau SBAR (situation, background, assessment,
recommendation) dengan cara TBAK (T: menuliskan kembali yang disampaikan DPJP,
BA: membaca kembali (read back) menggunakan abjad intruksi terkait dengan LASA
(look alike sound alike), K : konfirmasi intruksi atau hasil kritis yang debutkan oleh
pemberi intruksi, konfirmasi dilakukan 1x24 jam.
Manajer yang melaksanakan supervisi biasanya dilakukan dengan cara lisan,
observasi meggunakan lembar penilaian SKP dan OPPE yang dilakukan setiap bulan
dan dievaluasi sesuai jadwal yaitu 6 bulan sekali.
Ronde keperawatan biasanya dilakukan tetapi tidak terjadwal dan belum efektif

4. CONTROLING
Saat dilakukan pengkajian di ruang Tulip, kegiatan audit terhadap suatu kejadian
atau masalah adalah dengan menemukan kronologis masalah lalu melakukan
penyelesaian masalah secara berjenjang melalui katim, lalu karu jika masalah belum
dapat diselesaikan baru kebagian keperawatan atau supervisi di RSUD. dr. H. Abdoel
Moelok.
Penjaminan mutu asuhan keperawatan di ruang tulip sudah efektif karena sudah
melakukan pelayanan sesuai dengan visi, misi dan motto ruangan, serta sudah
mengguankan SAK yang sesuai dengan SOP diruang Tulip, dan untuk tenaga
keperawatan sudah memiliki surat tanda registrasi (STR)/ Surat ijin praktik (SIPP).
Kedisiplinan tenaga yang ada sudah baik, tenaga kerja yang berkerja di ruang
mawar selalu datang tepat waktu dan pulang sesuai jadwal, untuk punishment diruang
Tulip biasanya dilakukan dengan teguran langsung oleh KARU, dan untuk reward bagi
staf biasanya akan mengikuti wisata bersama yang diadakan di RSUD. dr. H. Abdoel
Moelok.
Mekanisme informasi atau hubungan kerja antar staf biasanya dilakukan saat pre
dan post confren menggunakan asuhan keperawatan. Mekanisme dalam pengembangan
jenjang karir diruang Tulip berdasarkan penilaian kerja (PK) staf atau lamanya staf
bekerja disana. Proses kenikan jenjang karir biasanya dilakuan melalui penilaian-
penilaian yang sudah dilakuakan oleh supervisi dan KARU, Sebagai berikut proses
dalam pengembangan jenjang karir:
a. Dimulai dari kredensial dimana perawat baru yang akan bekerja dalam tatanan
pelayanan keperawatan klinik, walaupun sudah mendapatkan sertifikat dalam
ompetensi keperawatan yang bersangkutan, rumah sakit wajib melakukan
verifikasi kembali keaslian bukti kompetensi seseorang, pengkajian dalam
kredensial seperti kompetensi, kewenangan klinis yang diberikan sesuai dengan
derajat kompetensinya.
b. Rekredensial harus dilalui pada staf keperawatan yang telah berakhirnya
kewenangan klinis, kewenangan klinis akan berakhir bila surat penugasan habis
(STR) untuk setiap staf keperawatan memiliki masa berlaku periode 3 tahun.
c. Level jenjang karir pada perawat
1. Perawat Klinis I (PK I)
Untuk jenjang karir PK I memiliki latar belakang DIII keperawatan
dengan pengalaman kerja > 1 tahun dengan masa klinis level 1 3-6 tahun
atau Ners dengan pengalaman kerja > 1 tahun dan menjalani masa klinis 2-4
tahun. Pada jenjang ini perawat mampu melakukan asuhan keperawatan
dibawah bimbingan, di ruang Tulip tenaga kerja dengan PK I terdapat 1
perawat
2. Perawat Klinis II (PK II)
Dengan memiliki pendidikan DIII keperawatan dengan pengalaman
kerja > 4 tahun dan menjalani masa klinis 6-9 tahun, dan Ners dengan
pengalaman kerja > 3 tahun dengan menjalani masa klinis selama 4-7 tahun.
Pada PK II mampu melakukan asuhan keperawatan mandiri, di ruang tulip
terdapat 4 tenaga perawat dengan PK II
3. Perawat Klinis III (PK III)
Dengan pendidikan DIII keperawatan dengan pengalaman kerja > 10
tahun, dengan masa klinis level III 9-12 tahun, Ners pengalaman kerja 7
tahun dengan masa klinis 6-9 tahun dan Ners spesialis pengalaman kerja 0
tahun, masa klinis 2-4 tahun. PK II mampu melakukan asuhan keperawatan
komprehensif, di ruang Tulip terdapat 5 tenaga perawat dengan PK III
4. Perawat Klinis IV (PK IV)
Memiliki latar belakang pendidikan ners dengan pengalaman kerja >
13 tahun dengan masa klinis 9-12 tahun, dengan Ners spesialis masa kerja 2
tahun dan masa klinis 6-9 tahun. Melakukan asuhan keperawatan yang
kompleks diarea spesialistik, di ruang tulip terdapat 2 tenaga perawat
dengan PK IV
5. Perawat Klinis V (PK V)
Memiliki latar belakang pendidikan Ners spesialis I dengan
pengalaman kerja > 4 tahun dan mempunyai sertifikat PK IV atau Ners
Spesialis II concultan dengan pengalaman 0 menjalani masa klinis 5 sampai
usia pensiun, memberikan konsultasi klinis pada area spesifik, belum
adanya PK V di ruang Tulip

B. MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN


1. SUMBER DAYA MANUSIA (M1-Man)
a. Ketenagaan
Mekanisme perekrutan tenaga kerja dilakukan oleh Pemprof dan untuk tenaga
honorer dilakukan oleh rumah sakit, tenaga kerja direkrut sesuai dengan jurusan dari
jenjang pendidikan, memiliki Surat Izin Praktek (STR dan SIPP) tenaga keperawatan,
dan bila memungkinkan calon tenaga kerja sudah memiliki pengalaman, aktif dalam
melakukan tugas, melakukan tugas sesuai dengan SOP. Perekrutan tenaga kerja
dilakukan sesuai dengan kebutuhan rumah sakit atau ruangan dengan tenaga kerja
tersebut.

b. Jumlah Tenaga Yang Ada Di Ruang Rawat Tulip


1. Karakteristik Ketenagaan Berdasarkan Spesipikasi Pekerjaan
Tabel 3.5
Distribusi Ketenagaan Berdasarkan Spesifikasi Pekerjaan di Ruang Tulip 2019
No Spesifikasi pekerjaan Jumlah

2. Perawat 12

3. Clining Service 2

4. Administrasi 3

5. Intervarisasi 3

Jumlah 20

Berdasarkan table di atas, sebagian besar ketenagaan di Ruang Tulip adalah


tenaga perawat dengan jumlah 12 karyawan.

2. Karakteristik Ketenagaan Berdasakan Tingkat Pendidikan


Tabel 3.6
Distribusi Ketenagaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Ruang Tulip
Tahun 2019
No Pendidikan Jumlah Persent %

1 Diploma IV & Strata 1 2 12%

2 Diploma III 7 41%

3 Profesi ners 3 17,5%

4 Prakarya 3 17,5%

5 TKS 2 12%

Jumlah 17 100 %
Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar pada tingkat pendidikan diploma III 7
karyawan dengan persentase 41% ketenagan di Ruang tulip berpendidikan DIII
perawat.

3. Karakteristik Tenaga Keperawatan Berdasarkan Masa Kerja


Tabel 3.7
Distribusi Tenaga Keperawatan Berdasarkan Masa Kerja Diruang Tulip
Tahun 2019
No Masa Kerja Jumlah %

1 <5 tahun 1 8,3%

2 >5 tahun 11 91,7%

Jumlah 12 100%

Berdasarkan di atas, sebagian besar tenaga keperawatan di Ruang tulip memiliki


pengalaman kerja > 5 tahun 91,7%.

4. Karakteristik Tenaga Keperawatan Berdasarkan Pelatihan Dasar Jantung


Table 3.8
Distribusi Tenaga Keperawatan Berdasarkan Pelatihan Dasar Jantung
No. Pelatihan Jumlah Presentase
1. TOT Konselor HIV 1 7,6%
2. Clinical Instrukture 1 7,6%
3. EKG 4 30,7%
4. BTCLS 4 30,7%
5. PPGD 2 15,3%
6. Code Blue 2 15,3%
7. PPI 1 7,6%
8. GICU 1 7,6%
9. Perawatan Luka 1 7,6%
10. ACLS 1 7,6%
TOTAL 13 100%
5. Kebutuhan tenaga
1) Kebutuhan Tenaga
Analisis Kebutuhan Tenaga Keperawatan Di Ruang Tulip
Perhitungan jumlah tenaga perawatan ruang Mawar pada bulan Juli, Agustus,
Dan September
No Tingkat ketergantungan Jumlah

1 Bulan juli
Maksimal 3
Agak Berat 9
Sedang 2
2 Bulan agustus
Maksimal 4
Agak Berat 8
Sedang 2
3 Bulan September
Maksimal 4
Agak Berat 9
Sedang 1

Perhitungan Jumlah Tenaga Perawatan Ruangan Tulip


Bulan Rata-Rata Jumlah Jumlah Jam
Pasien Perawatan/Hari

Juli 14 65,07
Agustus 14 64
September 14 77,78
Jumlah 68,95

Jumlah perawat yang dibutuhkan


=68,95 = = 9,85 = 10 (a)
7
Faktor Koreksi (Hari Libur/Loss Day/Hari Libur)
= 78 x9,85 = 2,69 = 3 (b)
286
Jumlah tenaga perawat yang mengerjakan keperawatan
= a+b x 25 = 10+3 x 25 =10,75 = 11 (c)
100 100
Jumlah Tenaga
= a + b + c = 10+3+11 = 24 perawat
Analisa kebutuhan tenaga perawat di Ruang tulip adalah 24 perawat untuk
bulan september. berdasarkan rumus douglas adalah sebagai berikut :
Rumus Douglas
∑ Perawat = E Pasien X Derajat Ketergantungan

Tabel. 3.8
Klasifikasi Pasien Pada September 2019
Klasifikasi Total Care Jumlah Pasien Pagi

Total care 4 4x 0,36 = 1,44


Parsial care 9 9x 0,27 = 2,43
Minimal care 1 1x 0,17= 0,17
Total 14 4,04 = 4

Pada shif pagi jumlah pasien sebanyak 14 orang dengan jumlah perawat
pelaksana yang dibutuhkan sebanyak 4 perawat, dimana perawat diruang mawar
belum cukup dengan kebutuhan yang diperlukan untuk pelayanan keperawatan, pada
shift pagi diruang mawar terdapat 1 KARU, 1 Koordinator, 1 KATIM, dan 2 Perawat
Pelaksana.
Sehingga terdapat masalah pada pemberian mutu pelayanan yang diberikan
kepada ruang tulip akibat kurangnya tenaga perawat pada ruangan tulip. Kebutuhan
tenaga perawat yang ada di ruang tulip + 4 perawat.

2) Rekapitulasi Kunjungan Rawat Inap Di Ruang tulip


Tabel 3.8
Rekapitulasi Kunjungan Rawat Inap Di Ruang Tulip Periode Bulan Juli,
Agustus, September Tahun 2019
No Uraian Bulan Sepetember Total

1 Total dirawat 14 14

2 Hari rawat 45 45

3 Pasien keluar
Hidup 14 14

Mati 0 0

Dari hasil pengkajian didapatkan jumlah bed di ruangan Tulip RSUD. dr. H.
Abdoel Moelok adalah bed. Jumlah BOR pada ruangan tulip bulan September 2019
adalah berada dibawah kisaran dengan rumus (DEPKES, 2005):
a. BOR
Angka penggunaan tempat tidur
BOR = Jumlah Hari Rawat X 100 = 45 X 100
Jumlah Bed X Hari 14X 30

= 10,7% = 11%
b. ALVOS
Rata-rata lama rawat seorang pasien
ALVOS = Jumlah Lama Rawat
Jumlah Pasien Keluar (Hidup+ Mati)
= 45 = 3,2 = 3 hari
14

Berdasarkan dari data perhitungan ALVOS diatas bahwa rata-rata lama rawat
seorang pasien diruang tulip adalah 3 hari, dimana secara umum nilai AVLOS yang
ideal antara 6-9 hari, sedangkan diruang tulip kurang dari batas normal.

c. TOI
TOI adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati.
TOI = (jumlah tempat tidur x hari)- hari perawatan
Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
= (14x3) – 14 = 48 = 2
14 14

Berdasarkan dari data perhitungan TOI diatas bahwa rata-rata lama tempat tidur
tidak ditempati adalah 2 hari, sedangkan ideal nya adalah 1-3 hari.
2. SARANA DAN PRASARANA (M2-MATERIAL)
a. Fasilitas untuk pasien
Identifikasi sarana dan prasarana diruang tulip RSUD Hj.Abdoel Moeloek Bandar
Lampung Fasilitas untuk pasien
No Nama Barang Jumlah Kondisi Rasio Kekurangan

1 Kamar Mandi 4 Baik 4 -


Ruangan Ruangan
2 Loker 26 Unit Baik 26 Unit -

3 Tempat Tidur 14 unit Baik 14 unit -

4 Kursi 13 unit Baik 13 unit -


Penunggu
5 Tiang Infus 13 unit Baik 13 Unit -

6 Pispot 6 unit Baik 6 Unit -

b. Fasilitas untuk tenaga kesehatan


Di ruang tulip RSUD Hj.Abdoel Moeloek Bandar Lampung memiliki fasilitas untuk
tenaga kesehatan AC 3 Unit, Kulkas 2 unit, Loker Penyimpanan Barang 1 Unit, Apar
besar 1 Unit, Apar Kecil 1 Unit, Komputer 1 Unit, Sofa bed 1 Unit, Lemari ATK 1
Unit, Lemari laken 1 Unit, Meja Admin 1 unit, Kursi admin 1 unit.
1) Alat Kesehatan yang ada di Ruangan.
No Jenis Barang Jumlah Kondisi Rasio Kekurangan Kalibrasi

1 Alat EKG 1Unit Baik 1 unit - Pertahun

2 Alat Section 1Unit Baik 1 unit - Pertahun

4 Regulator 14Buah Baik 14 - Pertahun


Oksigen buah
5 Trolley tindakan 3 buah Baik 3 buah - -
7 Nebulizer 1Unit Baik 1 unit - Pertahun

8 Timbangan 1Buah Baik 1 buah - Pertahun

10 Bengkok 3Buah Baik 3 buah -

11 Tromol Kasa 1Buah Baik 1 buah -


Besar
12 Tromol Kasa 2Buah Baik 2 buah -
Sedang
13 Tromol Kasa 1Buah Baik 1 buah -
Kecil
15 ReflecHammer 1Buah Baik 1 buah -

16 Korentang Set 2set Baik 2 set -

18 Viewer Box 1Buah Baik 1 buah -

19 Trolly Obat 2Buah Baik 2 buah -

20 Tong Spatel 2Buah Baik 2 buah -

2) Consumable (Obat Obatan dan bahan habis pakai).


Diruang tulip RSUD Hj.Abdoel Moeloek Bandar Lampung Cara
penyimpanan obat sudah sesuai SOP dengan menggunakan lemari atau kotak
obat sesuai nama pasien dan bahan habis pakai tidak pernah disimpan tetapi
dibuang di tempat sampah yg sudah disiapkan.

3) Administrasi penunjang – RM
Diruang tulip RSUD Hj.Abdoel Moeloek Bandar Lampung sudah tersedia
tempat untuk penyimpanan RM tetapi tempat RM tidak digunakan dengan
optimal sehingga RM terletak masih ditempat terbuka
3. METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL (M3-METHOD)
Dalam memberikan asuhan keperawatan diruang tulip RSUD Hj.Abdoel Moeloek Bandar
Lampung Bandar Lampung dengan menggunakan metode Tim yaitu:

Tim I diketuai oleh : Yuniar Maya S, Amd.Kep

1. Ns. Arohmani, S.Kep


2. Narda Riki, Amd.Kep
3. Ratna Sari Ika, Amd.Kep
4. Rosa Amalia, Amd.Kep

Tim II diketuai oleh: Fitriadi Amd.Kep

1. Zainab, S.Kep
2. Hidir, Amd.Kep
3. Yeni Purbiati, Amd. Kep
4. Dewi Kurniawati, Amd.Kep

Penalaksanaa yang terdapat dalam ruang tulip adalah sebagai berikut :


a. Penerapan MAKP
Ruang Tulip melaksanakan MPKP dengan metode Tim, dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Pelaksanaan asuhan keperawatan di ruang Tulip menggunakan metode tim,
dimana pembagian tim berdasarkan jumlah tempat tidur dan kamar/ruang
perawatan. Masing-masing tim bertanggung jawab berdasarkan kamar/kelas
perawatan.
Tim I : kelas II terdiri dari 6 tempat tidur
Tim II : kelas III terdiri dari 8 tempat tidur
1) Pukul 07.30-08.00, timbang terima perawat dinas malam dengan
perawat pagi
2) Pre conference, perawat dinas malam menyampaikan laporan jumlah
pasien, tindakan yang sudah dan belum dilakukan, serta kondisi pasien
terakhir. Dilanjutkan dengan bed side teching.
3) Pukul 08.00 – 14.00, katim memberikan arahan, tanggungjawab kepada
perawat pelaksana, mengikuti visite dokter, menyiapkan pemeriksaan
penunjang misalnya rekam jantung (EKG), Pemeriksaan laboratorium
yang diperlukan, mempersiapkan konsultasi antar unit lain seperti bagian
radiologi, paru, penyakit dalam atau kebidanan. Melaksanakan asuhan
keperawatan oleh perawat pelaksana sesuai tanggungjawab yang telah
diberikan oleh ketua tim, sesuai standar pelayanan misalnya :
oksigenisasi, membersihkan tempat tidur pasien, merapihkan
lingkungan, menyiapkan obat, melaksanakan advice dokter, menyiapkan
administrasi seperti klaim pasien umum, askes, jamkesmas, jamkesda,
dan astek.
4) Pukul 12.00-14.00, karu, coordinator, katim dan perawat mengadakan
post conference dengan membahas : tindakan keperawatan yang telah
dicapau dan belum dicapai, penulisan asuhan keperawatan pada list
pasien, input data dan tindakan pada billing system serta pembuatan
laporan untuk timbang terima dengan dinas sore.
5) Pukul 14.00-21.00, melakukan timbang terima dengan dinas sore,
asuhan keperawatan dilanjutkan perawat pelaksana sore. Untuk perawat
dinas sore dan malam masih menggunakan metode fungsional.
b. Timbang terima atau handover
Setelah dilakukan penkajian di ruang Tulip timbang terima sudah di lakukan
tetapi belum optimal karena di ruang tulip tidak timbang terima pasien antar shift
tidak ke pasien langsung dan lembar handover belum tersedia di ruangan Tulip.
c. Ronde Keperawatan
Setelah dilakukan pengkajian di ruang tulip Ronde Keperawatan sudah
dilakukan tetapi belum optimal karena Ronde Keperawatan tidak terjadwal.
d. Penerimaan pasien baru
Diruang tulip pasien baru datang dari IGD dan diantar oleh perawat IGD dan
diterima oleh perawat ruang tulip dan dikaji ulang oleh perawat ruangan tetapi
untuk pendokumentasian serah terima antar perawat IGD dan perawat Ruangan
Tulip belum tersedia.
e. Discarge Planning
Diruang tulip sebelum pasien pulang keluarga pasien melakukan administrasi
kemudian diberikan arahan dari dokter jaga atau perawat jaga untuk melakukan
control ulang di rumah sakit dan diberikan obat. Manfaat discharge planning ini
agar menurunkan jumlah kekambuhan
f. Supervisi
Diruang tulip karu atau katim melakukan supervise pada saat operan. Supervisi
dilakukan agar dapat meningkatkan efektifitas kerja dan dapat meningkatkan
efesiensi kerja

4. Dokumentasi Keperawatan
Dokumentasi keperawatan diruang Tulip dibuat menggunakan SAK dengan
menggunakan SBAR/SOAP, yang disimpan didalam pada lemari khusus.

C. ANALISA SITUASI
1. ANALISA SWOT
Internal Faktor Analisa Swot

5M Strengths Weaknesses Opportunities Threats

(Kekuatan) (kelemahan) (Kesempatan) (Ancaman)

MAN Tenaga keperawatan Jumlah tenaga Adanya Tuntutan dari


sudah memiliki surat keperawatan kebijakan rumah masyarakat
izin praktik yang dibutuhkan sakit memberikan untuk
(STR/SIPP) yang kurang dari kesempatan lagi mendapatkan
terdiri dari: kebutuhan perawat untuk pelayanan
dengan hasil memberikan kesehatan
1. Diploma IV dan perhitungan pelayanan yang yang lebih
strata I 2 perawat menurut rumus sesuai dengan professional
2. Diploma III 7 Dounglas karena kebutuhan pasien
perawat jumlah perawat
3. Profesi Ners 3 dengan pasien
perawat seimbang.

MACHINES Mempunyai sarana dan Mempunyai Adanya Ada tuntutan


prasarana yang sarana dan pengadaan sarana tinggi dari
memadai untuk pasien prasarana yang dan prasarana masyarakat
dan tenaga kesehatan memadai untuk yang rusak dari untuk
pasien dan tenaga bagian pengadaan pelayanan
kesehatan, tetapi barang yang lebih
peralatan profesional
kesehatan masih
terdapat yang
kurang dari
kebutuhan

MONEY Dana operasional Sistem Adanya uang kas Adanya


ruangan diperoleh dari administrasi di ruangan tuntutan dari
rumah sakit, Dana terpusat sebagai penambah masyarakat
fasilitas kesehatan dana untuk
diperoleh dari rumah kesejahteraan pelayanan
sakit, Dana ruangan yang lebih
kesejahteraan pegawai profesional
diperoleh dari rumah
sakit
MATERIAL Bahan yang digunakan Proses asuhan Memenuhi Kerja sama
dalam mutu pelayanan keperawatan harapan pasien yang baik
kesehatan untuk untuk serah dalam antar
tindakan asuhan terima over shift memperoleh perawat
keperawatan diruangan ke pasien belum asuhan dalam
tersedia dilakukan dan keperawatan melakukan
lembar format sehingga asuhan
hand over belum memuaskan keperawatan
tersedia serta pasien dan
pembentukan
keluarga dalam
pelayanan
kelompok
penunjang mutu
belum terbentuk.
METHODE Ruangan memiliki visi, Ruangan belum Adanya kerja Meningkatnya
misi sebagai acuan mempunyai sama yang baik sikap kritis
melaksanakan kegiatan motto ruangan antara institusi masyarakat
pelayanan yang bias pendidikan terhadap mutu
Serta empunyai standar menunjang visi keshatan dan pelayanan
asuhan keperawatan dan dan misi rumah sakit dalam kesehatan atau
mempunyai protap kegiatan praktek keperawatan
setiap tindakan (SOP) klinik mahasiswa
2. IDENTIFIKASI MASALAH

No Identifikasi Masalah Penyebab

1 Visi, misi dan motto diruang tulip Belum adanya arahan yang konkrit
tidak sesuai dengan visi misi rumah dalam pencapaian tujuan pelayanan
sakit

2 Pembagian kelompok kerja: mutu Belum adanya arahan dari kepala


pelayanan di ruang tulip belum rungan
terbentuk.

3 Belum Optimalnya Pelaksanaan Perawat tidak melakukan timbang


Handover terima atau handover sesuai SOP

4 Pelaksanaan Menejemen Asuhan Belum ada jadwal supervise di rungan


Keperawatan Profesional belum tulip sehingga belum berjalan supervisi,
berjalan dengan baik timbang terima belum kepasien.

3. Penentuan Prioritas Masalah Bisa Dilakukan Dengan Kriteria Matriks Atau


Dengan Metode CARL
a. Penentuan prioritas masalah dengan teknikkriteria matriks
Prioritas masalah dilakukan dengan teknik kriteria matriks dengan memperhatikan
aspek-aspek sebagai berikut:
a. Magnitude (mg) yaitu kecenderungan dan seringnya masalah terjadi
b. Severity (sv) yaitu besarnya kerugian yang ditimbulkan
c. Manageability (mn) yaitu kemampuan yang meyelesaikan masalah
d. Nursing concern (nc) yaitu fokus pada keperawatan
e. Affordability (af) yaitu ketersediaan sumber daya
Setiap masalah diberikan nilai dengan rentang 1-5 dengan kriteria sebagai berikut :
a. Nilai 1 : sangat kurang sesuai
b. Nilai 2 : kurang sesuai
c. Nilai 3 : cukup sesuai
d. Nilai 4 : sesuai
e. Nilai 5 : sangat sesuai

No Masalah Mg Sv Mn Nc Af Skor

1 Visi, misi dan motto diruang 5 4 4 2 5 20


tulip tidak sesuai dengan visi
misi rumah sakit

2 Pembagian kelompok kerja: 3 3 4 2 3 15


mutu pelayanan di ruang tulip
belum terbentuk.

3 Belum Optimalnya Pelaksanaan 2 2 1 1 4 10


Handover

4 Pelaksanaan Menejemen Asuhan 5 3 3 4 5 20


Keperawatan Profesional belum
berjalan dengan baik

4. Priotitas masalah:
1. Visi, misi dan motto diruang tulip tidak sesuai dengan visi misi rumah sakit
berhubungan dengan Belum adanya arahan yang konkrit dalam pencapaian tujuan
pelayanan.
2. Pelaksanaan Menejemen Asuhan Keperawatan Profesional belum berjalan dengan baik
Berhubungan dengan Belum ada jadwal supervise di rungan tulip sehingga belum
berjalan supervisi, timbang terima belum kepasien.
3. Pembagian kelompok kerja: mutu pelayanan di ruang tulip belum terbentuk
berhubungan dengan Belum adanya arahan dari kepala rungan.
4. Belum Optimalnya Pelaksanaan Handover berhubungan dengan Perawat tidak
melakukan timbang terima atau handover sesuai SOP

5. PERENCANAAN (PLAN OF ACTION)

NO MASALAH TUJUAN PROGAM/ INDIKATOR/ PJ WAKTU

KEGIATAN TARGET
PENYELESAI
AN

1 Visi, misi dan Agar Kaji Terbentuknya Ottoiskandar Sabtu,


motto diruang memberikan pemahaman visi dan misi di dinata 15/11/2019
tulip tidak sesuai arahan dan staf tentang ruangan
tujuan yang
dengan visi misi visi misi rumah
konkrit
rumah sakit sakit dan
berhubungan ruangan
dengan Belum
adanya arahan
yang konkrit
dalam pencapaian
tujuan pelayanan.

2 Pelaksanaan Untuk melakukan Agar bisa lebih Rostami Sabtu


Menejemen menyampai roleplay beroftimal 16/11/2019
Asuhan kan hal tentang pelaksanaa
Keperawatan penting handover handover di
Profesional belum yang harus kepada ruangan tulip
berjalan dengan ditindak perawat
baik lanjuti dan ruangan tulip
menyusun
rencana
kerja untuk
perawat
dinas
berikutnya
diruang
tulip

Anda mungkin juga menyukai