Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Kesenjangan Teori Dan Penyelesaian

Berdasarkan hasil yang telah dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswi


keperawatan profesi ners Universitas Mitra Indonesia di ruang Tulip RSUD Hj.Abdoel
Moeloek Bandar Lampung terdapat beberapa masalah. Setelah dianalisa dengan
mempertimbangkan kemampuan kelompok, maka kelompok memutuskan untuk
mengatasi beberapa masalah di ruang Tulip seperti dibawah ini yang terkait dengan
system manajemen terdapat yang dapat diintervensi oleh mahasiswa.
Setelah diintervensi kelompok mengevaluasi kinerja dan membandingkan
kembali dengan konsep teoritis yang ada dan bagaimana pencapaian kelompok.
Adapun gambaran masalah fungsi manajemen yang diintervensi oleh
mahasiswa dan kinerja kelompok adalah sebagai berikut :
1. Belum Adanya Visi Dan Misi Diruanga Tulip
Pada tanggal 8 November 2019 telah dilakukannya wawancara dengan
kepala rungan Tulip. Maka mahasiswa ners Umitra berinisiatif untuk memberikan
Visi dan Misi di ruangan.
Hasil kegiatan setelah dilakukan bersosialisasi Visi dan Misi diharapkan
ruangan Tulip menjadi kebanggaan RSUD Hj.Abdoel Moeloek Bandar Lampung.

2. Program Kerja Tetapi Belum Berjalan


Pada tanggal 9 November 2019 berdasarkan hasil observasi kelompok
didalam ruangan Tulip sudah terbentuk program kerja tetapi belum berjalan, Maka
mahasiswa ners Umitra berinisiatif untuk membantuk program kerja sehingga
berjalan.
Hasil kegitan setelah dilakuakan membantu program kerja ruangan Tulip
diharapkan rungan Tulip menjadi kebanggaan RSUD Hj.Abdoel Moeloek Bandar
Lampung.
3. Belum Optimalnya Pelaksanaan Handover
Pada tanggal 15 November 2019 telah dilakukannya kegiatan roleplay
diruang Tulip dengan metode tim oleh mahasiswa ners universitas Mitra
Indonesia. Roleplay diikuti oleh empat orang perawat dan 3 orang mahasiswa ners
Umitra.
Hambatan saat dilakukannya sosialisasi handover tidak dihadiri oleh
pembimbing klinik (kepala ruangan) dan semua perawat pelaksana dikarenakan
kesibukan yang terjadi diruang Tulip sehingga hanya ketua tim yang dapat
menghadiri sosialisasi handover tersebut. Pada saat dilakukannya roleplay masih
banyak kekurangan karena masih kurangnya pengalaman tentang kegiatan
handover namun dengan arahan dan bimbingan yang diberikan oleh supervisor
handover dapat berjalan dengan lancar.
Hasil kegiatan setelah dilakukan roleplay handover Ketua tim dapat
melakukan handover dengan baik dan dapat memberikan contoh kepada perawat
pelaksana saat overan dilakukan
4. Belum adanya jadwal supervise
Pada tanggal 16 November 2019 berdasarkan observasi mahasiswa ners
umitra Belum melihat supervise di rungan tulip. Hambatan belum adanya jadwal
supervise
Hasil kegiatan setelah ada jadwal supervise diharapkan berjalannya
supervise di rungan tulip.

4.2 Analisa
Hasil analisa yang telah kami intervensikan sebagai berikut :
1. Belum Adanya Visi Dan Misi Diruanga Tulip
Dari kegiatan yang telah kami lakukakan Visi menggambarkan tujuan atau kondisi
dimasa depan yang ingin dicapai. Visi memberikan gambaran yang jelas dimasa
mendatang yang bisa dilihat oleh para stakeholders. Pernyataan visi yang bagus
tidak hanya menginspirasikan dan menantang, namun juga sangat berarti sehingga
setiap pegawai bisa menghubungkan tugas yang dilakukanya dengan visi.
Pernyataan visi harus mampung menjadi inspirasi dalam setiap tindakan yang
dilakukan setiap pegawai, yang paling penting pernyataan visi harus measurable,
terukur sehingga setiap pegawai bisa mengetahui apakah tindakan yang
dilakukannya dalam rangka mencapai visi organisasi atau tidak.
Misi perusahaan adalah sebuah ekspresi dari ambisi untuk mengembangkan
perusahaan. Pernyataan misi yang efektif adalah mendefinisikan bisnis dari tiap
group kecil dalam organisasi. Pernyataan tersebut akan membuat para karyawan
lebih mengerti mengenai tujuan mereka Hal ini tercantum dalam jurnal yang
dibuat oleh Sri Marhanah yang berjudul Analisis Visi Dan Misi Rumah Sakit
2. Program Kerja Tetapi Belum Berjalan
Dari kegiatan yang telah kami lakukakan program kerja berjalan, Manajemen
Fasilitas dan Keselamatan (MFK) sebagai salah satu standar yang turut dinilai
dalam Akreditasi Rumah Sakit mempunyai kontribusi yang cukup mentukan
status akreditasi. Oleh karena itu Standar Manajeman Fasilitas dan Keselamatan
(MFK) harus diupayakan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan Hal ini
tercantum dalam jurnal yang dibuat oleh Vetty Yulianty yang berjudul program
kerja manajemen
3. Belum Optimalnya Pelaksanaan Handover
Dari kegiatan yang telah kami lakukakan bisa tergambar handover yang efektif.
Handover yang tidak memadai dan tidak efektif sering sekali sebagai kegagalan
pertama serta memiliki risiko tinggi dalam upaya menjaga keselamatan pasien.
Handover (serah terima pasien) adalah proses pengalihan wewenang dan
tanggung jawab utama untuk memberikan perawatan klinis kepada pasien dari
satu pengasuh ke pengasuh yang lain, termasuk dokter jaga, dokter tetap ruang
rawat, asisten dokter, praktisi perawat, perawat terdaftar, dan perawat praktisi
berlisensi. Prinsip serah terima pasien, meliputi; kepemimpinan, pemahaman,
peserta, waktu, tempat, dan proses serah terima pasien. Jenis serah terima pasien
yang berhubungan dengan keperawatan, meliputi: serah terima pasien antar shift,
serah terima pasien antar unit keperawatan, serah terima pasien antara unit
perawatan dengan unit pemeriksaan diagnostik, serah terima pasien antar fasilitas
kesehatan, dan serah terima obat-obatan. Pentingnya pemahaman perawat tentang
serah terima pasien dalam pelayanan keperawatan dapat mencegah kerugian
dalam keselamatan pasien yang disebabkan oleh kesalahan/hambatan karena
faktor individu, kelompok, dan organisasi, maupun karena tatacara serah terima
pasien yang tidak tepat Hal ini tercantum dalam jurnal yang dibuat oleh (Hajjul
Kamil) yang berjudul Handover Dalam Pelayanan Keperawatan
4. Belum adanya jadwal supervise
Pada tanggal 01 November 2019 berdasarkan observasi mahasiswa ners umitra
Belum melihat supervise di rungan tulip, Rumah sakit merupakan tatanan pemberi
jasa layanan kesehatan memiliki peranyang strategis dalam upaya meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat di Indonesia (Sumijatun, 2009). Tuntutan
masyarakat akan kualitas mutu jasa layanan kesehatan memberikan dampak
sekaligus tantangan bagi rumah sakit untuk tetap survive. Tantangan ini memaksa
rumah sakit untuk mengembangkan kemampuannya dalam berbagai aspek untuk
mewujudkan pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab dan bermutu. Aditama
(2007) Hal ini tercantum dalam jurnal yang dibuat oleh (Abdul majid,2016)
dengan judul Pengaruh Pelatihan Dan Supervisi Kepala Ruangan Terhadap
Kinerja Perawat Pelaksana Diruang Rawat Inap Bedah Rumah Sakit Tk. Ii
Pelamonia Makassar.

4.3 MAN
Masalah yang ditemukan di ruangan TULIP RSUS DR.H.Abdul Moeloek terkait dengan
Man yaitu jenis ketenangan :S1 keperawatan Ners ada 4 orang (33,33) , D VI
Keperawatan ada 1 orang (8,33%), D III Keperawatan ada 7 orang (58,33),jumlah
perawat laki laki hanya 3 (25%) untuk menyelesai kan masalah ini,kelompokmasih belum
mampu mengatasinya karena harus ada tindak lanjut kepihak Rumah sakit,
4.4 Methode
a) Dari hsil observasi di ruangan TULIP, belum adanya arah tujuan yang
kmkrit.Sehingga kelompok berinovasi membuat visi ruangan yang baru yang telah
di laksanakan pada taggal 22 oktober 2019, dengan penaggung jawab Ns.Viva
Magdalena S.Kep Dan Mahasiswa ,ada pun visi yang di dapat kan yaitu : Menjadi
Ruang rawat inap jantung yang unggul dalam memberikan pelayanan dan
pendidikan tentang jantung di RSUS DR. H.Abdul Moeloek.
b) Dari hasil observasi di ruangan TULIP,Belum Adanya arah tujuan yang konkrit
Sehinnga kelompok berinonasi membuat Misi, perumusan visi ruangan yang baru
telah dilaksnalkan pada tanggal 31 oktober 2019,dengan penagung jawab Ns.Viva
Magdalena , S.Kep dan Mahasiswa,adapun misi yang didapatkan yaitu:
1. Menjadikan pelayanan kardiovaskuler yang berkualitas
2. Menjadi tenmpat yang nyaman dan berkualitas bagi peserta didik / PKL
c) Dari hasil observasi di ruangan TULIP, belum adanya arah tujuan yang konkrit
Sehingga kelompok berinovasi mebuat Moto,perumusan Moto ruangan yang
baru telah dilaksanakan pada tanggal 19oktober 2019,dengan penanggung jawab
Ns.Viva Magdalena , S.Kep dan mahasiswa ,adapun motto yang didapatkan yaitu:
“A B C D E”
A : Amanah = bertanggung jawab pada pasien
B : Bersih= selalu ingin tampil bersih
C : Care= selalu menganggap pasien seperti keluarga
E : Education= selslu memberi pendidikan kepada pasien

d) Dari hasil observasi di ruangan TULIP, didapatkan belum efektifnya pedoman


dalam pelayanan kesehatan. Sehingga kelompok bermusyawarah dengan untuk
membuat SOP yang kurang ,perumusan SOAP yang baru yang telah di laksanakan
pada tanggal 19 oktober 2019,dengan penagung jawab Fitriyadi,Amd.kep dan
mahasiswa

e) Dari hasil observasi di ruangan TULIP, belum efektifnya pembentukan kelompok


kerja. Sehingga kelompok bermusyawarah dengan ruanga untuk membentuk
kelompok kerja yang dibutuhkan diruangan, pembetukan kelompok kerjsa yang
baru di laksanakan pada tannggal 19 oktober 2019, dengan penaggung jawab
Yuniar maya S, Amd.kep dan mahasiswa.

4.5 Material
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi kelompok di ruang TULIP RSUD
DR.H.Addoel Moeloek,tidak terdapat masalah keuangan di ruangan ini.

4.6 Money
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi kelompok di ruangan TULIP RSUD
DR.H.Abdul Moeloek,tidak terdapat masalah keuangan di ruangan ini.

Anda mungkin juga menyukai