Anda di halaman 1dari 15

STATUS REKAM MEDIS

PANTI WERDAH KRISTEN HANA


Pembimbing: Dr. dr. Noer Saelan Tadjudin, Sp. KJ
IDENTITAS KLIEN
Nama : Sadrachlina Julia S
Tempat/tanggal lahir : Indramayu, 6 Januari 1934
Umur : 85 tahun
Status Perkawinan : tidak menikah
Jumlah anak :-
Pendidikan Terakhir : D3 asisten apoteker (tidak lulus, 1959)
Pekerjaan Terakhir : Administrasi keuangan (1993)
Alamat : Jl. Tegalan 1C No.6, Matraman, Jakarta Timur
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku Bangsa : Tionghoa
Agama : Kristen Protestan
Tanggal Masuk STW : 15 Juni 2016
Alasan masuk : Keinginan sendiri karena tidak ada yang mengurus jika sakit
Pembiayaan : Sendiri

ANAMNESA ( AUTOANAMNESA dan ALLOANAMNESA )


Tanggal dan jam : 7 Oktober 2019, pukul 11.00 WIB
Keluhan Utama : Keluhan saat ini tidak ada
Keluhan Tambahan :-
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengeluhkan nyeri punggung bawah hilang timbul sejak 2 tahun yang lalu yang
dirasakan terutama setelah melakukan aktivitas yang mengharuskan pasien untuk mem-
bungkuk. Keluhan tidak disertai nyeri menjalar maupun kesemutan pada kedua tungkai. Pasien
juga mengeluhkan adanya penurunan pendengaran pada kedua telinganya. Pasien pertama kali
mengeluh mengalami penurunan pendengaran sejak tahun 1992 ketika berusia 58 tahun dan
dirasakan makin memberat hingga saat ini. Pasien telah menggunakan sebuah alat bantu dengar
merk Beltone dengan tipe Behind the Ear (BTE) yang dipasangkan di telinga kirinya sejak 5
April 2017. Alat bantu dengar tersebut hanya memperbesar volume suara yang ia dengar, na-

Kepaniteraan Klinik Geriatri


Panti Werdah Kristen Hana Tanggerang
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 9 September - 13 Oktober 2019
mun kualitas suara yang dihasilkan tidak jelas. Saat ini pasien masih kesulitan untuk me-
mahami kata ataupun kalimat yang didengarnya karena suara yang ia dengar tidak jelas walau-
pun sudah menggunakan alat bantu dengar. Pasien juga tidak bisa menangkap perkataan lawan
bicara bila berada pada tempat yang gaduh dan terdapat dua orang yang berbicara pada pasien
secara bersamaan. Pasien memiliki riwayat bekerja di pabrik obat dan sering terpapar suara
bising mesin obat selama 13 tahun bekerja disana. Hasil audiometri terakhir tanggal 16 Januari
2019 didapatkan tuli sensorineural derajat sedang-berat pada kedua telinga. Keluhan pusing
berputar dan telinga berdengung disangkal.
Pasien juga mengeluhkan pandangan kabur pada mata kiri sejak tahun 2002. Saat
melihat pola garis-garis lurus dengan mata kirinya, garis tersebut terlihat bengkok dan buram
pada bagian tengah pola. Saat melihat orang lain menggunakan mata kirinya, pasien mengeluh
sedikit buram pada wajah orang yang dilihat. Saat melihat suatu paragraf tulisan, pasien
mengatakan bahwa bagian tengah paragraf tersebut terlihat buram. Pasien menggunakan kaca-
mata baca dengan lensa koreksi +3,00 pada kedua mata. Keluhan mata gatal dan merah
disangkal. Pada tanggal 12 Desember 2018 pasien memeriksakan matanya ke Klinik Mata
Nusantara Lebak Bulus. Telah dilakukan pemeriksaan funduskopi oleh dokter spesialis mata
dan pasien didiagnosa mengalami Age-Related Macular Degeneration (ARMD) ODS. Oleh
dokter spesialis mata, pasien diberikan Optimax 1 x 1 tablet pagi hari yang masih dikonsumsi
hingga sekarang.
Pasien juga mengidap penyakit hipertensi yang terdiagnosis sejak tahun 2014 saat
pasien berusia 80 tahun. Saat itu pasien pertama kali mengonsumsi Amlodipine 5 mg 1x1
malam hari selama setahun, namun selanjutnya diganti menggunakan Irbesartan 75 mg 1x1
pagi hari akibat kaki pasien bengkak akibat efek samping dari Amlodipine. Pasien sendiri telah
melakukan pemeriksaan lain untuk memastikan bahwa kakinya yang bengkak saat itu bukan
dikarenakan oleh penyakit jantung ataupun kelainan pembuluh darah di kaki. Kaki pasien tak
lagi bengkak setelah konsumsi Amlodipine dihentikan. Saat ini masih rutin mengonsumsi
Irbesartan 75 mg 1x1 pagi hari dan tekanan darah pasien telah terkontrol obat.

Riwayat pengobatan :

Nama obat Pagi Siang Malam

Irbesartan tablet 75 mg p.c 1 0 0

Kepaniteraan Klinik Geriatri


Panti Werdah Kristen Hana Tanggerang
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 9 September - 13 Oktober 2019
Mecobalamin kapsul 500 μg (selang 0 0 1
1 hari dengan neurobion) p.c

Aspilet tablet 80mg p.c 0 1 0


(3x seminggu)

Neurobion forte merah muda (vita- 1 0 0


min B1 100mg, B6 100mg, B12
5000mcg) 1 tablet/hari (selang 1 hari
dengan mecobalamin) p.c

Atorvastatin tablet 10 mg p.c 0 0 1

Optimax (lutein 3mg, lycopene 2mg, 1 0 0


vit E 25mg, vit C 100mg, Zn 10mg,
B-carotene 6000IU, bilberry extr
80mg)

Kalzana-D (Kalsium 100 mg, Vita- 0 0 1


min D 70 IU)

Alovell 10 mg (Senin dan Jumat) 0 0 1

Zolpidem (prn, dapat ditambah 0 0 ½


CTM)

Riwayat Penyakit Dahulu :


• Operasi Katarak OS pada 9 Januari 2002
• Operasi Katarak OD pada 1 November 2006
• Riwayat jatuh 11 Mei 2015. Saat itu pasien sedang jalan kaki lalu dijambret
tasnya dari sisi kiri sehingga pasien jatuh menyamping ke sisi kiri. Pasien jatuh dengan
posisi paha kiri sisi luar menghantam aspal. Kepala pasien tidak terbentur saat jatuh
dan tidak terjadi penurunan kesadaran ataupun mual muntah. Setelah terjatuh, selama
10 hari pasien masih bisa berjalan seperti biasa namun paha kiri lebam. Pada tanggal
21 Mei 2015, kaki kiri pasien terasa semakin nyeri. Kemudian pada tanggal 28 Mei
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Panti Werdah Kristen Hana Tanggerang
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 9 September - 13 Oktober 2019
2015, pasien sama sekali tidak bisa berjalan dan dibawa ke UGD RS Carollus dan rutin
rawat jalan selama 1 bulan disana untuk menjalani fisioterapi. Fisioterapi yang dil-
akukan dimulai dari atas tempat tidur, lalu di kursi roda, lalu menggunakan walker,
hingga akhirnya pasien bisa berjalan tanpa bantuan dan tidak ada kelainan gaya ber-
jalan. Pada hasil X foto femur sinistra tidak ditemukan adanya kelainan.

Riwayat Penyakit Dalam Keluarga :


 Jantung : kakak dan adik perempuan (+)

 Diabetes mellitus : ibu dan kakak perempuan (+)

 Hipertensi : ibu (+)

 Asma bronkial : disangkal

 Alergi : disangkal

 Kanker : disangkal

Riwayat Imunisasi : Pasien tidak mengingat riwayat imunisasinya saat muda. Namun saat
usia lanjutnya, pasien tidak pernah disuntik imunisasi apapun

Riwayat Makanan/asupan Nutrisi :


Pasien makan 3x sehari dan snack selingan 2x di antara jam makan. Pasien suka menyisa-
kan sedikit lauk makan siang apabila dirasa pasien enak untuk disimpan dan dimakan lagi
saat makan sore. Pasien mengatakan pasien sering merasa tidak nafsu makan saat makan
sore hari dikarenakan makanan yang hambar, sehingga lauk makanan siang dapat mem-
bantu nafsu makan pasien di sore hari. Pasien minum 1,5-2 liter sehari (5 gelas ukuran
300ml).

Riwayat Kebiasaan :
Pasien bangun setiap hari pukul 04.00 WIB, menyikat gigi, berdoa pagi, jam 5 pagi mandi,
kemudian di tensi pukul 05.30 WIB. Jika ada acara senam pasien selalu ikut. Setelah senam
pasien makan pagi, lalu bersiap ke gereja jika ada kegiatan di gereja. Pulang gereja pasien
makan siang pukul 11.30 WIB, lalu membaca alkitab, tensi sore 14.30 WIB, mandi kemudian
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Panti Werdah Kristen Hana Tanggerang
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 9 September - 13 Oktober 2019
makan sore pukul 17.30 WIB. Pasien tidak suka untuk tidur siang. Pasien lebih senang mengisi
waktu kosongnya dengan mengisi kotak obatnya sesuai jadwal minum obat. Pasien juga terbi-
asa untuk menulis daftar isi map pasien yang berisikan lirik-lirik dan not lagu rohani yang
diberikan oleh teman pasien

Riwayat BAK :
BAK 3-4x di pagi & sore hari dan 1-2x malam hari. BAK tidak nyeri, jernih, dan tidak berpasir

Riwayat BAB :
BAB 1x sehari pada pagi hari dengan konsistensi lunak, warna kuning kecoklatan, darah (-),
lendir (-). Pasien jarang mengalami sulit BAB

Riwayat Kehidupan Pribadi


I. Riwayat Remaja
Pasien lahir di Indramayu pada 6 Januari 1934, dan merupakan anak ke 8 dari 9 bersaudara.
Pasien lahir secara normal, cukup bulan dan tanpa penyulit. Pasien menghabiskan masa
kecilnya di Indramayu bersama kedua orang tua dan saudaranya. Pasien mengakui bahwa ia
menyukai masa kecilnya, sewaktu kecil ia sering bermain lompat kali, kasti, naik genteng,
kelereng dan lainnya bersama teman-temannya di Indramayu. Pasien juga menyukai masa
kecilnya karena merasa orang tuanya merupakan orang yang marah sewajarnya, bukan tipe
penuntut dan perhatian terhadap pasien. Tumbuh kembang sesuai dengan anak seusianya
dan pasien mengaku jarang sakit. Tahun 1947, pasien (13 tahun) sekeluarga pindah dari
Indramayu ke Jakarta karena nenek pasien mengalami sakit yang parah, sehingga orang tua
pasien memutuskan untuk pindah.
II. Riwayat masa Dewasa
a. Riwayat Pendidikan
Pasien menyelesaikan pendidikan SD di Indramayu, di Algemene Lagere School (ALS).
Pada umur 13 tahun karena keluarga pasien pindah ke Jakarta, pasien bersekolah di SMP
& SMA Pintu Air (Sekarang BPK Penabur). Lulus SMA, Pasien pernah kuliah di FK
UGM (1956) selama 1 bulan, namun karena ibu pasien khawatir anaknya tinggal di luar
kota, pasien di minta untuk pulang. Pasien kemudian mengikuti tes masuk FH & FE UI,
pasien diterima dan masuk di FH UI pada tahun 1956 namun pasien tidak suka
menghapal pasal, setelah 2 semester pasien berhenti. Setelah itu pasien diterima di
Sekolah Asisten Apoteker pada tahun 1959 (sekarang Akademi Farmasi Gondangdia).
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Panti Werdah Kristen Hana Tanggerang
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 9 September - 13 Oktober 2019
Sekolah Asisten Apotekernya (hanya sampai di tingkat II) dikarenakan ada kerusuhan
PP 10 tahun 1959 sehingga kampus pasien diliburkan. Pasien mendapat panggilan ma-
suk kuliah kembali tapi ibu pasien tidak menyetujui karena masih khawatir dgn keadaan
keamanan pasca kerusuhan PP 10 tahun 1959. Pasien merasa sedih karena tidak me-
nyelesaikan sekolahnya, namun kesedihan pasien tidak membuatnya putus semangat.
Pasien masih bisa menjalankan aktivitas sehari-harinya dengan baik dan dapat tidur
dengan nyenyak
b. Riwayat Pekerjaan
Tahun 1962 pasien mulai bekerja di apotik Jatinegara, kemudian apotik tersebut dijual
dan pasien berhenti pada tahun 1976 (14 tahun). Namun, bos dari Apotik Jatinagara
tersebut menjanjikan pasien untuk lowongan kerja di pabrik obat PT. Darya Varya La-
boratoria. Sambil menunggu panggilan dari bos pasien tersebut, pasien bekerja di dua
apotik lainnya yaitu Apotik Kartini dan Apotik Tekun selama beberapa bulan. Saat
mendapat panggilan kerja dari bos Apotik Jatinagara, pasien mulai bekerja di pabrik
obat PT. Darya Varia sebagai supervisor sampai tahun 1989 (13 tahun). Pada tahun
1991-1993 pasien kembali bekerja di bagian keuangan suatu perusahaan asuransi se-
bagai administrasi keuangan. Pasien berhenti bekerja untuk mengurus kakak perempu-
annya yang sakit
c. Riwayat Perkawinan
Pasien tidak menikah, namun pasien bercerita pernah memiliki pacar namun tidak co-
cok, jadi pasien tidak melanjutkan hubungannya. Selain itu pasien juga sibuk bekerja
dan tidak terlalu memikirkan masalah tersebut. Pasien tidak merasa sedih dan menerima
bahwa dirinya tidak berkeluarga, selain itu kedua kakak perempuannya juga tidak
berkeluarga.
d. Riwayat Keluarga
Keluarga pasien harmonis, orang tua pasien berprofesi sebagai pedagang. Pasien dekat
dengan kedua orang tua pasien. Saat kedua orang tua pasien meninggal, pasien merasa
sangat sedih namun kesedihan itu tidak berlangsung terlalu lama. Pasien tetap bisa men-
jalankan aktivitasnya sehari-hari dengan dukungan dari saudara dan saudari pasien.
Pasien merupakan anak ke 8 dari 9 bersaudara. Saudara perempuan pasien berjumlah 2
orang dan laki-laki berjumlah 6 orang. Saat ini keluarga pasien yang masih hidup ada 2
orang yaitu kakak lelaki pasien (nomor 7) tinggal di Cawang dan adik lelaki pasien yang

Kepaniteraan Klinik Geriatri


Panti Werdah Kristen Hana Tanggerang
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 9 September - 13 Oktober 2019
tinggal di Belanda (nomor 9). Hubungan pasien dengan kedua saudara pasien masih baik
dan sering menelepon

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien

e. Riwayat Kehidupan Sosial-Ekonomi


Pasien aktif mengikuti setiap kegiatan di PWK Hana. Pasien juga menghargai para
penghuni lain serta pegawai di PWK Hana dan tidak suka mencari masalah/ bertengkar.
Pasien senang bergaul dan baru-baru ini belajar menggunakan aplikasi Whatsapp se-
hingga sering mengirim chat dengan teman-teman dan kerabat. Namun, belakangan ini
pasien mulai mengurangi interaksi dengan penghuni PWK Hana yang lain karena me-
rasa minder jika ia harus meminta orang lain untuk terus menerus mengulang kata-kata
yang mereka ucapkan. Sesekali pasien juga merasa kesal ketika penghuni lain tidak
mengerti kondisi yang ia alami, dan terus menerus berbicara dengan ritme yg cepat dan
volume yg rendah sehingga menyulitkan pasien untuk memahami apa yang mereka
ucapkan.
f. Riwayat Agama

Kepaniteraan Klinik Geriatri


Panti Werdah Kristen Hana Tanggerang
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 9 September - 13 Oktober 2019
Pasien rajin mengikuti ibadah, doa, maupun pendalaman alkitab di Gereja dan termasuk
dalam grup paduan suara. Pasien menganut agama Kristen sejak lahir dan merasa senang
dengan agama yang dianut serta tidak pernah berniat pindah agama. Pasien merasa se-
nang apabila dapat menangkap maksud dari khotbah pendeta di Gereja dan mencatat di
buku pasien walaupun tidak seluruh isi khotbah dapat terdengar oleh pasien. Pasien me-
rasa kesal dan sedih apabila tidak dapat memahami seluruhnya dari khotbah yang
diucapkan oleh pendeta, karena ia dapat mendengar suara pendeta namun kata-kata yang
ia ucapkan tidak seluruhnya terdengar jelas oleh pasien. Namun kesedihan pasien tidak
membuat pasien putus asa dan berhenti ke Gereja. Pasien selalu berharap pendeta yang
datang untuk khotbah di Gereja berbicara dengan jelas dan volume suara nya tidak ter-
lalu kecil maupun besar.
g. Situasi Kehidupan sekarang
Sebelum masuk ke PWK Hana pasien tinggal bertiga dengan kakak perempuannya,
namun kakak pertamanya meninggal pada tahun 1997 dan kakak keduanya pada tahun
2013, sejak itu pasien hanya tinggal sendirian. Pasien kemudian mengalami musibah
jatuh tahun 2015 karena dijambret, dan setelah itu pasien mulai menyadari bahwa ia
tidak bisa tinggal sendirian dan memutuskan untuk tinggal di panti agar tidak mem-
beratkan saudaranya yang lain
h. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya
Pasien mengaku cukup bahagia dengan hidupnya selama ini, hanya saja masalah pen-
dengaran pasien membuat pasien menjadi minder dan sedih karena pasien menjadi
tidak bisa menangkap isi khotbah pendeta saat di gereja, dan pasien mengurangi
komunikasi dengan yang lain karena pasien takut terjadi kesalahpahaman saat berko-
munikasi dengan penghuni lainnya. Dalam hatinya pasien sulit dan masih mencoba
menerima keadaan ini. Namun pasien berpasrah. Pasien tetap aktif mengikuti acara-
acara di PWK Hana dan masih memiliki beberapa teman dekat di panti

PEMERIKSAAN FISIK

TANDA-TANDA VITAL :
Kesadaran : Compost Mentis
GCS : E4V5M6, GCS 15
Tekanan Darah : 120/60 mmHg
Tekanan darah berdasarkan JNC VII-VIII
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Panti Werdah Kristen Hana Tanggerang
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 9 September - 13 Oktober 2019
Normal : sistolik  120 mmHg, diastolik 80 mmHg
Prehipertensi : sistolik 120 - 139 mmHg, diastolik 80 - 89 mmHg
Grade I : sistolik 140 - 159 mmHg, diastolik 90 - 99 mmHg
Grade II : sistolik 160 mmHg dan diastolik 100 mmHg
Nadi : 78x/menit, reguler, isi cukup, kuat angkat (normal : 60 – 100x/menit)
Pernafasan : 17x/menit, teratur, thorakoabdominal (normal : 12 – 20x/menit)
Suhu : 36,5 C (normal: 36,5 – 37,5 C)
Tinggi badan : 152 cm
Lingkar perut : 76 cm (normal ♂<90 Cm ♀<80 Cm)
Berat badan : 44 kg
IMT : 19,12
IMT berdasarkan kriteria WHO Asia Pasifik :Normoweight (18,5 – 22,9)
Underweight : < 18,5
Normoweight : 18,5 – 22,9
BB lebih : > 23
Dengan resiko : 23,00 - 24,9
Obesitas grade I : 25 – 29,9
Obesitas grade II : > 30

STATUS GIZI : IMT 19,12 (normoweight)


Kesimpulan : tanda-tanda vital dan status gizi normal

Keadaan Umum :
1. STATUS INTERNUS
Kesimpulan :
 Pada pemeriksaan mata ditemukan pseudofakia ODS, VOD 6/18, VOS 6/48, amsler
grid metamorphopsia minimal OD, metamorphopsia dan skotoma sentra OS
 Pada pemeriksaan telinga didapatkan tes berbisik 0/6 ADS
 Pada odontogram didapatkan 3.8 mis, 4.8 mis
 Pada inspeksi punggung didapatkan dowager’s hump, dorsal kyphosis minimal

2. STATUS NEUROLOGIS
Kesimpulan :
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Panti Werdah Kristen Hana Tanggerang
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 9 September - 13 Oktober 2019
Tes Penala Rinner + ADS, Weber tidak ada lateralisasi, Swabach memendek ADS,
kesan tuli sensorineural ADS

3. STATUS MENTAL
Kesimpulan : dalam batas normal

PEMERIKSAAN PENUNJANG YANG ADA


I. Laboratorium :
II. Laboratorium Prodia

2/9/16 3/2/17 11/7/17 3/4/18 Nilai Normal

Asam urat 3 2,9 <5.7

Kolesterol total 232 247 240 235 <200 mg/dl

HDL 68 82 76 76 >40 mg/dl

LDL 149 158 167 160 <100 mg/dl

Trigliserida 87 92 90 68 < 150 mg/dl

GDP 100 70-110

III.
III.
III.

III. Kuesioner:
• Pemeriksaan Mini Mental State Examination (MMSE): 30 (tidak
ada gangguan kognitif)
• SPSMQ : 0 (fungsi intelektual utuh)
• Clock drawing test: 4 (tidak ada gangguan visuospasial)
• Geriatric Depression Scale (GDS): 3 (tidak depresi)
• Activities of Daily Living (Indeks ADL Barthel) : 20 (mandiri)
• IADL
• ISI (insomnia severity index): 4 (tidak ada gejala klinis insomnia)
• MNA : 12 (status gizi normal)

Kepaniteraan Klinik Geriatri


Panti Werdah Kristen Hana Tanggerang
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 9 September - 13 Oktober 2019
IV. Radiologi
Funduskopi (Klinik Mata Nusantara tanggal 12 Desember 2018)
Hasil pemeriksaan : Drusen +
Kesimpulan oleh dokter Rini, Sp. M : Age-Related Macular Degeneration ODS

Audiometri
 29 Maret 2017 RS Proklamasi : Tuli sensorineural sedang-berat ADS
 13 September 2017 RS Eka : Tuli sensorineural sedang-berat ADS
 15 November 2017 RS Eka : Tuli sensorineural sedang-berat ADS
 2 Mei 2018 RS Eka : Tuli sensorineural berat AD, sedang-berat AS, gambaran cam-
puran presbikusis + NIHL
 16 Januari 2019 RS Proklamasi: Tuli sensorineural sedang-berat ADS

V. EKG -

PERMASALAHAN
Biologi : Nyeri punggung bawah, gangguan pendengaran, gangguan penglihatan
Psikososial : Pasien terkadang masih merasa minder akibat penurunan pendengaran yang
dialaminya, namun menurutnya tidak terlalu menjadi masalah yang berarti
Lingkungan : -

DIAGNOSA KERJA

Diagnosis Utama : Low back pain e.c susp vertebral fracture in osteoporosis DD/ Lumbar
spine osteoarthritis, HNP lumbal

Diagnosis Tambahan :

 Tuli sensorineural derajat sedang-berat ADS e.c Noise-Induced hearing loss


 Hipertensi grade I terkontrol obat
 Age-Related Macular Degeneration ODS

Kepaniteraan Klinik Geriatri


Panti Werdah Kristen Hana Tanggerang
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 9 September - 13 Oktober 2019
 Pseudofakia ODS
 Presbiopia ODS
 Missing teeth
 Hiperkolesterolemia

PEMERIKSAAN YANG DIANJURKAN

Cek profil lipid setiap 3 bulan


Cek audiometri setiap 6 bulan
Control ke dokter specialist
BMD-DXA

RENCANA PENGELOLAAN

1. Low back pain e.c susp vertebral fracture in osteoporosis DD/ Lumbar spine osteoar-
thritis, HNP lumbal

Farmakologi

 Eperisone HCL tab 50 mg 3x1 p.c

 Saran mengganti Kalzana-D dengan Calcimega (Dibasic Ca phosphate 500 mg, DHA
100 mg, omega-3 fatty acids 20 mg, thiamine HCL 2 mg, pyridoxine HCL 1.5 mg,
cyanocobalamin 5 mcg, Vit D3 400 IU, nicotinamide 10 mg) kapsul 1-0-0 p.c

Non-farmakologi

 Tidak mengangkat beban berat

 Saat akan mengambil sesuatu dibawah jangan membungkuk, lakukan dengan cara jong-
kok lalu ambil barang tersebut

 Menggunakan lumbar brace untuk menjaga stabilitas tulang belakang

 Saran untuk melakukan fisioterapi lumbal menggunakan lumbar spine heat therapy un-
tuk merelaksasi musculus erector spinae

 Menambahkan suplementasi susu untuk lansia untuk memenuhi angka RDA kalsium
dan vitamin D

 Keluar kamar saat pukul 10.00 agar terpapar sinar matahari selama 20-30 menit

Kepaniteraan Klinik Geriatri


Panti Werdah Kristen Hana Tanggerang
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 9 September - 13 Oktober 2019
Usul pemeriksaan:

 X foto lumboscaral AP/LAT

 BMD DEXA tulang belakang lumbosacral dan sendi panggul kanan

2. Tuli sensorineural derajat sedang-berat ADS e.c Noise-Induced hearing loss

Farmakologi: -
Non-farmakologi:
 Melakukan pengecekan atau kalibrasi pada alat bantu dengar

Usul pemeriksaan:
 Melakukan pemeriksaan audiometri berkala tiap 6 bulan

3. Hipertensi grade I terkontrol obat

Farmakologi: -
Non-farmakologi:

 Diet rendah garam : asupan garam tidak lebih dari 2,3 gram garam dapur atau setara
dengan 1 sendok teh/hari

Usul pemeriksaan:
 Pemantauan tekanan darah secara berkala setiap hari

4. Age-Related Macular Degeneration ODS

Farmakologi: -
Non-farmakologi:
 Rutin melakukan pemeriksaan sendiri menggunakan Amsler grid untuk memantau pro-
gresifitas gangguan penglihatan

Usul pemeriksaan:
 Melakukan kontrol berkala dengan dokter spesialis mata tiap 6 bulan

5. Presbiopia

Farmakologi: -
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Panti Werdah Kristen Hana Tanggerang
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 9 September - 13 Oktober 2019
Non-farmakologi:
 Membaca dengan penerangan cukup, minimal jarak baca 30 cm, tidak membaca sambil
berbaring

Usul pemeriksaan: -
6. Hiperkolesterolemia

Farmakologi: -
Non-farmakologi:
 Kontrol asupan lemak makanan tidak melebihi angka kebutuhan harian pasien yaitu
38,52 g/hari

 Pemilihan jenis lemak yang dikonsumsi, hindari lemak trans dan kurangi asam lemak
jenuh

 Menambah konsumsi serat dari sayur dan buah-buahan

Usul pemeriksaan:
 Lab profil plasma lipid dan lipoprotein

RENCANA EVALUASI




■ Evaluasi hasil pemeriksaan X foto lumbal, BMD DEXA, dan klinis LBP yang dialami
pasien, konsul ke dokter spesial terkait bila diperlukan

■ Evaluasi komplikasi jangka panjang ARMD dan hipertensi

– Kebutaan

– Stroke iskemik/perdarahan

– Serangan jantung (Acute Coronary Syndrome)

– Retinopati Hipertensi

– Nefropati Hipertensi

■ Evaluasi efek samping obat (hipotensi, rhabdomyolisis).

■ Evaluasi tekanan darah, profil lipid, fungsi ginjal.


Kepaniteraan Klinik Geriatri
Panti Werdah Kristen Hana Tanggerang
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 9 September - 13 Oktober 2019
■ Evaluasi audiometri ADS dan funduskopi ODS

PROGNOSIS GABUNGAN

o Ad vitam : dubia ad bonam


Penyakit hipertensi yang diderita pasien dapat mengancam nyawa pasien jika terjadi
komplikasi, namun saat ini penyakit tersebut terkontrol dan tidak menunjukkan tanda-
tanda komplikasi.
o Ad functionam : dubia ad malam
Penyakit Low Back Pain, ARMD, dan tuli sensorineural ec NIHL dapat menyebabkan
gangguan fungsi internus, neurologis maupun psikiatri yang dapat menyebabkan
gangguan dalam aktivitas sehari-hari.
o Ad sanationam : dubia ad malam
Penyakit Low Back Pain, hipertensi, ARMD, dan tuli sensorineural ec NIHL bukan
merupakan penyakit yang dapat disembuhkan, melainkan hanya dapat dikontrol me-
lalui diet, olahraga dan obat-obatan serta tatalaksana operatif.

Kepaniteraan Klinik Geriatri


Panti Werdah Kristen Hana Tanggerang
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 9 September - 13 Oktober 2019

Anda mungkin juga menyukai