Anda di halaman 1dari 16

SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Akreditasi…oke!
Paripurna…Pertahankan!
SNARS…Bisa…Bisa…Pasti Bisa !!!

SKP
6 ( ENAM ) SASARAN KESELAMATAN PASIEN

• Sasaran 1 : Mengidentifikasi Pasien Dengan Benar


• Sasaran 2 : Meningkatkan Komunikasi Efektif Antar PPA
• Sasaran 3 : Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu
Diwaspadai (High Alert Medication)
• Sasaran 4 : Memastikan Lokasi Pembedahan Yang Benar,
Prosedur Yang Benar, Pembedahan Pada Pasien Yang Benar
• Sasaran 5 : Pengurangan Resiko Infeksi Terkait Pelayanan
Kesehatan
• Sasaran 6 : Mengurangi Resiko Cedera Pasien Akibat Terjatuh
SASARAN 1 : MENGIDENTIFIKASI PASIEN
DENGAN BENAR SKP 1
• Tujuan : Memastikan identitas pasien dengan benar sebelum
petugas melaksanakan tindakan
• Rumah sakit menetapkan regulasi untuk menjamin ketepatan
identifikasi pasien
• Pasien di rs jiwa prof. Hb. Saanin padang menggunakan
identitas berupa photo dengan menggunakan identitas
didalamnya yaitu :
• Nama lengkap pasien
• Tanggal lahir Barcode
• Nomor rekam medis
• Identifikasi pasien : nama lengkap pasien dan tanggal lahir
• Nomor kamar dan no tempat tidur tidak boleh digunakan
Cara mengidentifikasi pasien
SKP 1

Menyam-
paikan Meminta
Mem Mencocok Mencocokan
Meng tindakan pasien/
per keluarga kan dengan dengan
ucap dan melihat melihat
kenal menyebut
kan tujuan identitas di
kan kan nama identitas di
salam yang lengkap & photo
diri photo pasien
akan tgl lahir pasien
dilakukan
Cara Memasang Foto Identitas
Perhatikan :
➢ Pertemuan pertama : verbal dan visual SKP 1
➢ Pertemuan kedua : cukup dengan visual saja

Jelaskan
tujuan Meminta Tambah
Mem memoto pasien/ kan label Ucapkan
Meng pasien dan Tempel penanda
per keluarga Terima
ucap berikan kan jika
kenal menyebut photo kasih
kan informasi kan nama terdapat Dan
salam kan photo ini pada resiko
lengkap & status Salam
diri akan dipakai tgl lahir jatuh/
selama alergi/DNR
dirawat di rs

Stiker penanda
➢ Merah : Alergi Allergy
➢ Kuning : Resiko Jatuh Fall risk
➢ Ungu : Resiko Bunuh Diri RBD
Kapan identifikasi dilakukan ??
SKP 1
Identifikasi pasien harus
dilakukan sebelum :

Identifikasi pasien harus dilakukan sebelum :


1) Sebelum dilakukan tindakan
2) Sebelum pemberian obat
3) Pemberian diet
4) Sebelum pengambilan sample darah
5) Sebelum pemberian produk darah (TDD)
6) Sebelum tranfusi darah
MENINGKATKAN KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PPA
✓ Perintah lisan / lewat telp dilakukan “TbaK”
✓ Konfirmasi lisan & menandatangani di CPPT pada stempel
konfirmasi 1 x 24 jam
SKP 2
✓ Contoh stempel Verifikasi TBAK
Penerima instruksi Pemberi instruksi
Nama : Nama :
Tanda tangan: Tanda tangan :
Tanggal/jam : Tanggal /jam :

1) Perawat /dokter jaga yang menelpon : memperkenalkan diri


dan verifikasi penerima
2) Dokter/ DPJP yang menerima : membenarkan verifikasi mis:
ya, betul saya dokter....
3) Perawat/dokter jaga : melaporkan secara SBAR
4) Dokter/ DPJP : memberi instruksi
5) Perawat/dokter jaga : menulis instruksi dan bacakan kembali,
mis : instruksinya saya tulis dan bacakan ulang ya....dst..( tulis
lengkap (write back. Baca ulang (read back) eja untuk sound
alike (spelling), konfirmasi ulang (reconfirm).
6) Dokter/DPJP : membenarkan, mis : ya betul sudah sesuai
KOMUNIKASI SBAR SKP 2
S : Situation ➔ Sebutkan identitas pasien, nama lengkap pasien, umur, ruangan, serta masalah utama pasien
saat ini (misalnya: gelisah, sesak nafas, nyeri dada, badan panas, dll)

B : Background / latar belakang ➔ Sebutkan diagnosis dan data klinis pasien sesuai kebutuhan:
✓ Status Psikiatri ( gelisah, perilaku agresif, bicara ngaur )
✓ Status Kardiovaskuler (nyeri dada, tekanan darah, EKG, dsb.
✓ Status Gastro-Intestinal (nyeri perut, muntah, perdarahan, dsb).
✓ Status Neurologis (GCS, pupil, kesadaran, )

A : Assesment / Penilaian ➔Masalah yang saya pikirkan adalah : ( sebutkan masalah yang anda pikirkan)
✓ Problem kardiologi (syok kardiogenik, aritmia maligna, dsb).
✓ Problem Psikiatri (perilaku kekerasan) Problem Gastro-Intestinal (perdarahan dan syok, dsb)
Mis : masalahnya tampaknya adalah : jantung, respirasi
Saya tidak yakin apa masalahnya tapi keadaan pasien memburuk, kita perlu melakukan sesuatu dok.

R : Recommendation ➔ Rekomendasi: (pilih sesuai kebutuhan)


1. Saya meminta dokter untuk :
3. Apabila ada perubahan terapi kemudian tanyakan:
▪ Memindahkan pasien ke Isolasi?
▪ Seberapa sering diperlukan pemeriksaan tanda
▪ Segera datang melihat pasien?
vital
▪ Konsultasi ke dokter lain?
▪ Bila respon terapi tidak ada kapan harus
2. Pemeriksaan atau terapi apa yang diperlukan
menghubungi dokter lagi?
▪ Foto Rontgen?
4. Konfirmasi:
▪ Pemeriksaan EKG?
• Saya telah mengerti rencana tindakan pasien
▪ Pemberian Oksigenasi?
• Apa yang harus saya lakukan sebelum dokter
▪ Fiksasi pasien
sampai disini?.
SPEELLING
ALUR PELAPORAN HASIL KRITIS SKP 2
LABORATORIUM
➢ Dokter/ petugas laboratorium menyampaikan hasil kritis ke DPJP. Bila DPJP
tidak bisa dihubungi, dokter/ petugas laboratorium langsung menghubungi
dokter/ perawat unit rawat inap, rawat jalan dan unit gawat darurat.
➢ Dokter / petugas yang melaporkan hasil kritis mencatat tanggal dan waktu
menelpon, nama lengkap petugas kesehatan yang dihubungi dan nama
lengkap yang menelpon.
➢ Dokter/ perawat ruangan yang menerima hasil kritis menggunakan teknik
komunikasi verbal tulis (write back)/ baca (read back) konfirmasi
(confirmation), proses pelaporan ini ditulis di dalam rekam medis (form
catatan perkembangan terintegrasi).
➢ Dokter/ perawat ruangan yang menerima laporan hasil kritis langsung
menghubungi DPJP/PPDS yang merawat pasien.
➢ Dokter/ perawat ruangan yang menerima laporan hasil kritis dan
menghubungi DPJP/ PPDS yang merawat pasien harus mencatat tindakan yang
diambil untuk pasien atau informasi lain terkait klinis.
KOMUNIKASI SAAT SERAH TERIMA PASIEN SKP 2
ANTAR SHIFT
1. Dokter jaga
➢ Dokter jaga memberikan laporan Kondisi atau hal-hal kritis tentang pasien
dan alat secara rinci diserahterimakan secara lisan dan pada buku laporan
antar shift dokter jaga. Bukti : tandatangan pada buku laporan jaga
2. Perawat
➢ Informasi perkembangan kondisi kesehatan pasien yang disampaikan
pada saat serah terima sesuai SOAP terakhir pada CPPT dengan teknik
komunikasi SBAR
➢ Kondisi atau hal-hal kritis tentang pasien dan alat secara rinci
diserahterimakan secara lisan dan pada buku laporan antar shift
keperawatan
➢ Bukti serah terima dilegalisasi dengan membubuhkan tandatangan
petugas serah terima pada buku laporan
3. PPA lainnya
➢ Serah terima PPA lainnya dilakukan emnggunakan SOAP terakhir pada
CPPT terbatas pada perubahan asuhan termasuk kondisi kritikal , alat yang
harus diserahterimakan dilegalisasi dengan membubuhkan tandatangan
petugas serah terima
PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU
DIWASPADAI SKP 3
✓ Tujuan : meningkatkan keamanan obat-obat yang perlu diwaspadai
✓ Obat high alert : penyimpanan obat high alert dilakukan dalam lemari /tempat
penyimpanan obat yang bertanda khusus (stiker high alert), untuk obat injeksi
diberi stiker merah
✓ Obat dengan L.A.S.A / Norum : Tempel stiker LASA dan beri label kuning pada
wadah dan obat.

MEMASTIKAN LOKASI PEMBEDAHAN YANG BENAR, PROSEDUR


SKP 4
YANG BENAR, PEMBEDAHAN PADA PASIEN YANG BENAR
❖ Penandaan untuk gigi dilakukan pada hasil radiologi dan didokumentasikan
pada rekam medik (form pemeriksaan gigi)
➢ Sign in
• Dilakukan saat anamnesa,
• Pemberian antibiotik profilaksis bisa dilakukan pada waktu sign in, dengan syarat
waktu pemberian ≤ 30 menit sebelum tindakan SURGICAL
➢ Time out SAFETY
• Dilakukan sebelum tindakan CHEKLIST
• Dipimpin oleh perawat gigi dengan membacakan poin demi poin dari time out
secara lantang

➢ Sign out
• Dilakukan sebelum pasien meninggalkan ruang periksa
• Memastikan alat lengkap dan tidak ada yang tertinggal
CHECKLIST KESELAMATAN OPERASI/TINDAKAN PADA GIGI DAN MULUT

SKP 4
Nama Pasien :
Nama Operator :
Nomor Rekam Medik :
Jenis Operasi/Tindakan :
Tanggal Lahir Pasien :
Diagnosa :
THE SIGN IN THE TIME OUT THE SING OUT
( Dilakukan Saat Anamnesa) ( Dilakukan sebelum Tindakan ) ( Sebelum pasien meninggalkan ruangan periksa)

1. Pasien telah diverifikasi 1.Konfirmasi seluruh anggota tim 1.Perawat melakukan verifikasi secara verbal
- Identitas dan photo pasien memperkenalkan nama dan perannya masing - Dengan tim :
- Lokasi tindakan masing a. Nama prosedur tindakan telah dicatat
- Prosedur 2. Dokter gigi dan perawat melakukan verifikasi b. Instrumen, kassa, bur dan jarum telah
- Surat ijin operasi verbal hitung dengan benar
2. Lokasi tindakan sudah diberi tanda • Nama pasien a. Adakah masalah dengan peralatan
3. Apakah pasien mempunyai • Prosedur selama operasi
riwayat alergi • Lokasi dimana insisi akan dibuat
4. Kesulitan bernapas/risiko aspirasi? 3. Antibiotic profilaksis sudah diberikan 30 menit 2. dokter gig, dokter dan perawat
Dan menggunakan peralatan/bantuan sebelumnya melakukan review masalah apa yang
5. Apakah pasien mempunyai riwayat • Nama antibiotic yang diberikan perli diperhatikan untuk penyembuhan dan
penyakit • Dosis antibiotic yang diberikan manajemen pasien selanjutnya.
Sistemik? 4. Antisipasi kejadian kritis :
▪ Penyakit jantung a. Review dokter gigi yang dilakukan bila kondisi Hal- hal yang harus diperhatikan :
▪ Penyakit hipertensi kritis atau kejadian yang tidak diharapkan, .....................................................................................
▪ Penyakit stroke lamanya tindakan ?.......... .....................................................................................
▪ Penyakit diabetes melitus b. Review tim perawat : apakah peralatan sudah
▪ Penyakit hemofili steril, adakah alat-alat yang perlu diperhatikan Tanggal : Jam :
▪ Penyakit leukemia khusus atau dalam masalah?..................
▪ Penyakit HIV/AIDS 5. Apakah foto Rontgen/ CT Scan dan MRI telah Perawat gigi DPJP gigi
▪ Penyakit struma Dipasang
Tanggal : Jam : Hal yang harus diperhatikan...............................
Perawat gigi DPJP Gigi Tanggal : Jam : (..........................) (..........................)
Perawat gigi

(..........................) (.............................) (...........................)


PENGURANGAN RISIKO INFEKSI
SKP 5 TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN
1. Sebelum kontak dengan pasien
5 MOMENTS CUCI TANGAN
2. Sebelum melakukan tindakan aseptik
3. Sesudah kontak dengan pasien
4. Sesudah kontak dengan cairan tubuh pasien
5. Sesudah konta dengan lingkungan pasien

6 LANGKAH CUCI TANGAN


1. Mengusap telapak tangan
2. Mengusap punggung tangan
3. Mengusap sela-sela jari
4. Mengunci
5. Mengusap ibu jari
6. Memutar ujung-ujung jari kearah
ibu jari
SKP 6 MENGURANGI RESIKO CEDERA
PASIEN AKIBAT TERJATUH
PENGKAJIAN RESIKO JATUH
➢ Pasien dengan usia < 1 tahun termasuk kategori resiko jatuh tinggi
➢ Anak-anak dengan humpty dumpty
➢ Dewasa dengan morse
➢ Resiko jatuh lansia untuk usia > 60 tahun
➢ Pasien jiwa dengan edmonson
➢ Pengkajian pasien dengan test up and go test di rawat jalan dan IGD
IDENTIFIKASI PASIEN RESIKO JATUH
Rawat Inap ➔ Stempel pada pasien dan Stikes di status
Poliklinik / IGD ➔ Kalung Kokarde atau STIKER
PENGKAJIAN DAN INTERVENSI RISIKO JATUH PASIEN
SKP 6 POLIKLINIK DAN IGD
“GET UP AND GO TEST”
Pengkajian Nama : Diagnosa :
Dan No. RM : Jenis kelamin : Hasil
Intervensi Tgl Lahir : Ruang :
Hasil Penilaian/pengkajia Keterangan
Risiko Jatuh
n
Pasien Rawat
Jalan Dan IGD
1 Tidak Tidak ditemukan a & b
Pengkajian risiko jatuh pada saat pasien datang beresiko

2 Resiko Ditemukan salah satu


Pengkajian
rendah dari a & b
Penilaian/pengkajian Ya Tidak
3 Resiko Ditemukan a & b
a Cara berjalan pasien (salah satu atau tinggi
lebih)
1. Tidak
seimbang/sempoyongan/limbung Tindakan
2. Jalan dengan menggunakan alat
bantu (kruk,tripot, kursi roda, No Hasil kajian Tindakan Ya Tidak TTD/Nama
orang lain) petugas
1 Tidak Tidak ada
b Menopang saat akan duduk : tampak beresiko tindakan
memegang pinggiran kursi atau
meja/benda lain sebagai penopang 2 Resiko rendah Edukasi
saat akan duduk
3 Resiko tinggi Pasang
stiker
kuning
Edukasi

Anda mungkin juga menyukai