Semakin sadarnya orang akan pentingnya media yang membantu pembelajaran sudah mulai
dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat dibutuhkan. Bahkan
pertumbuhan ini bersifat gradual. Metamorfosis dari perpustakaan yang menekankan pada
penyediaan meda cetak, menjadi penyediaan-permintaan dan pemberian layanan secara multi-
sensori dari beragamnya kemampuan individu untuk mencerap informasi, menjadikan
pelayanan yang diberikan mutlak wajib bervariatif dan secara luas.Selain itu,dengan semakin
meluasnya kemajuan di bidang komunikasi dan teknologi, serta diketemukannya dinamika
proses belajar, maka pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengajaran semakin menuntut dan
memperoleh media pendidikan yang bervariasi secara luas pula.
Karena memang belajar adalah proses internal dalam diri manusia maka guru bukanlah
merupakan satu-satunya sumber belajar, namun merupakan salah satu komponen dari sumber
belajar yang disebut orang. AECT (Associationfor Educational Communication and Technology)
membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, yaitu:
Bahan & alat yang kita kenal sebagai software dan hardware tak lain adalah media pendidikan.
TEKNOLOGI YANG BERWAJAH HUMANIS
By : Khairuna Arfalah,S.Pd
GAGASAN TEKNOLOGI
ALISYAHBANA : sesuatu untuk memenuhi kebuthan manusia dengan bantuan
alat dan akal
ELLUL : metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi
dalam setiap kegiatan manusia
RUJUKAN TEKNOLOGI
PROSES
PRODUK (SUMBER)
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
Memicu revolusi ke IV di dunia pendidikan (Ashby)
WAJAH HUMANIS
Memanusiakan manusia
Sinergistik
Sistemik
Sistematik
Isomeristik
Inovatif
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
TEORI & PRAKTEK
PERANCANGAN
PENGEMBANGAN
PEMANFAATAN
PENGELOLAAN
PENILAIAN
PENELITIAN
UNTUK BELAJAR
KESIMPULAN :
TEKNOLOGI PENDIDIKAN ADALAH TEKNOLOGI YANG HUMANIS
Media Pendidikan
Kata media berasal dari bahasa Latin yang adalah bentuk jamak dari medium batasan mengenai
pengertian media sangat luas, namun kita membatasi pada media pendidikan saja yakni media
yang digunakan sebagai alat dan bahan kegiatan pembelajaran. Mengapa perlu media dalam
pembelajaran? Pertanyaan yang sering muncul mempertanyakan pentingnya media dalam
sebuah pembelajaran.Kita harus mengetahui dahulu konsep abstrak dan konkrit dalam
pembelajaran,karena proses belajar mengajar hakekatnya adalah proses komunikasi,
penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Pesan berupa isi/ajaran yang dituangkan ke
dalam simbol-simbol komunikasi baik verbal (kata-kata& tulisan) maupun non-verbal, proses ini
dinamakan encoding. Penafsiran simbol-simbol komunikasi tersebut oleh siswa dinamakan
decoding.
Gagne :
media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk
belajar
Briggs :
media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar
NEA :
media adalah bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya
MEDIA adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian
siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi
Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton, 1985:
Fungsi Media
1. Meningkatkan Rasa saling Pengertian yang tinggi
Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu diperhatikan oleh guru agar mereka
dapat memilih media mana yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Sebagai contoh media
kaset audio, merupakan media auditif yang mengajarkan topik-topik pembelajaran yang bersifat
verbal seperti pengucapan (pronounciation) bahasa asing. Untuk pengajaran bahasa asing media
ini tergolong tepat karena bila secara langsung diberikan tanpa media sering terjadi
ketidaktepatan yang akurat dalam pengucapan pengulangan dan sebagainya. Pembuatan media
kaset audio ini termasuk mudah, hanya membutuhkan alat perekam dan narasumber yang
dapat berbahasa asing, sementara itu pemanfaatannya menggunakan alat yang sama pula.
Untuk itu perlu dicermati daftar kelompok media instruksional menurut Anderson, 1976 berikut
ini:
buku tugas
Audio – Cetak buku latihan dilengkapi kaset
3.
gambar/poster (dilengkapi audio)
Proyek Visual Diam film bingkai (slide)
4.
film rangkai (berisi pesan verbal)
Proyek Visual Diam film bingkai (slide) suara
5.
dengan Audio
film rangkai suara
Visual Gerak
film bisu dengan judul (caption)
6.
Visual Gerak dengan film suara
7.
Audio
video/vcd/dvd
Benda benda nyata
8.
model tirual (mock up)
Komputer media berbasis komputer; CAI (Computer Assisted Instructional)
9.
& CMI (Computer Managed Instructiona
Klasifikasi & Jenis Media
A. Berdasarkan jenisnya
Berdasarkan jenisnya, media dapat dibedakan atas
a. media audiktif,
b. media visual,
c. media audio visual.
Media audiktif
adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja. Yang termasuk jenis media ini
antara lain meliputi tape recorder dan radio.
Media visual
adalah media yang hanya mengandalkan indra pengelihatan. Yang temasuk jenis ini antara lain
meliputi gambar, foto, serta benda nyata yang tidak bersuara.
Media audio visual
adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Beberapa contoh media
audiovisual meliputi televisi, video, film, atau demonstrasi langsung.
Media audiovisual dapat Anda bedakan lagi menjadi
(a) audio visual diam
(b) audio visual gerak. Audiovisual diam adalah media yang menampilkan
suara dan gambar diam (tidak bergerak). Misalnya, film bingkai suara sound sistem, film rangkai
suara, dan cetak suara. Audio visual gerak adalah media yang dapat menampilkan unsur suara
dan gambar yang bergerak. Misalnya, film suara dan video-cassette.
1) Media nonproyeksi
Media nonproyeksi disebut juga media pameran atau displayed media. Media yang termasuk
media nonproyeksi adalah
(a) model,
(b) grafis.
Kedua media nonproyeksi tersebut dipaparkan sebagai berikut.
a. Model
Model adalah benda nyata yang dimodifikasikan. Penggunaan model sebagai media dalam
pembelajaran dimaksudkan untuk mengatasi kendala pengadaan realia karena harga yang mahal,
sulit pengadaannya, barangnya terlalu besar, bahkan mungkin terlalu kecil. Menurut Heinich et.al
(1996) model adalah gambaran tiga dimensi dari sebuah benda nyata. Model dapat berukuran
lebih besar, lebih kecil atau berukuran sama persis dengan benda aslinya, dan dapat menampilkan
bentuk yang lengkap dan rinci dari benda aslinya.
b. Bahan Grafis
Bahan grafis adalah media visual nonproyeksi yang mudah digunakan karena tidak membutuhkan
peralatan dan relative murah. Menurut Brown et.al (1985) ada lima jenis media grafis yang
memiliki keunggulan yang cukup tinggi dalam proses pembelajaran yaitu: graft, chart atau
diagram, kartun, poster, peta atau globe. Masing-masing media grafis memiliki keunggulan dan
keunikan sendiri-sendiri.
Diagram visualisasi dalam bentuk grafis yang masih tergolong dalam gambar yang sederhana
adalah diagram. Penggunaan diagram pada umumnya ditujukan untuk menggambarkkan suatu
hubungan atau menjelaskan suatu proses. Diagram dapat memberikan gambaran tentang suatu
proses, misalnya mengenai keaktifan siswa dalam pembelajaran proses, seperti tergambar dalam
media di bawah ini
a. OHT
OHT merupakan media yang paling banyak digunakan karena relative mudah dalam penyediaan
materinya, karena hanya dibutuhkan bahan transparansi dan alat tulis. Namun untuk hasil yang
bagus sebaiknya alat tulis yang digunakan khusus untuk overhead transparansi.
Beberapa cara mempersiapkan OHT dapat Anda pelajari pada bagian berikut.
a) Handmade transparancies, yaitu transparansi dengan buatan tangan.
b) Thermal fil process, salah satu cara untuk membuat transparansi dengan cara menggunakan
acetate film yang diletakkan di atas master materi yang akan disajikan, kemudian dimasukkan
alat khusus yang dinamakan thermal copier.
c) Electrostatic film process, merupakan cara membuat transparansi dengan jalan menggunakan
teknologi xerography. Persiapan untuk menggunakan jenis transparansi ini cukup sederhana.
Bahan yang ingin dipresentasikan dapat berasal dari kertas biasa baik sebagai tulisan tangan,
hasil print computer maupun buku teks.
b. Slide
Slide adalah media visual yang penggunaannya diproyeksikan ke layar lebar, dengan
menggunakan slide gambar yang disampaikan sangat realistis. Hal itu disebabkan materi atau
bahan slide adalah film fotografi yang berbentuk transparan.
3) Media Audio
Media audio merupakan media yang fleksibel karena bentuknya yang mudah dibawa, praktis, dan
relatif murah (misalnya tape compo, pengeras suara).
Menurut Rowntree (1994) penggunaan media audio dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. media audio yang dipakai untuk mendengarkan,
2. media audio vision yang dipakai untuk mendengarkan dan melihat,
3. media audio visual yang dapat dipakai untuk mendengar, melihat dan melakukan. Ketiga
pembedaan tersebut dijelaskan sebagai berikut.
4) Media Video
Media video dapat digunakan sebagai alat bantu mengajar pada berbagai bidang studi. Hal itu
disebabkan oleh kemampuan video untuk memanipulasi kondisi waktu dan ruang sehingga
peserta didik atau siswa dapat diajak untuk melihat objek yang sangat kecil maupun objek yang
sangat besar, objek yang
berbahaya, objek lokasinya jauh di belahan bumi lain, maupun objek yang ada di luar angkasa.
5) Media Berbasis Komputer
Media komputer saat ini sudah sangat luas dimanfaatkan oleh dunia pendidikan. Menurut
Hannafin dan Peek (1998), potensi media komputer yang dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan efektivitas proses pembelajaran sangat tinggi. Hal ini antara lain dikarenakan
terjadi interaksi langsung antara siswa dengan materi pembelajaran. Selain itu, proses
pembelajaran dapat berlangsung secara individual dan disesuaikan dengan kemampuan masing-
masing siswa sehingga potensi siswa dapat lebih tergali. Media komputer juga mampu
menampilkan unsur audio-visual yang bermanfaat untuk meningkatkan minat belajar siswa, atau
yang dikenal dengan program multi media. Media komputer pun dapat memberi umpan balik
bagi respon siswa dengan segera setelah diberi materi.
Media Video
1. Kelebihan
a. Dapat menstimulir efek gerak
b. Dapat diberi suara maupun warna
c. Tidak memerlukan keahlian khusus dalam penyajiannya.
d. Tidak memerlukan ruangan gelap dalam penyajiannya
2. Kekurangan
a. Memerlukan peralatan khusus dalam penyajiannya
b. Memerlukan tenaga listrik
c. Memerlukan keterampilan khusus dan kerja tim dalam pembuatannya
(Heinich,et.al 1996)
Kemajuan media komputer memberikan beberapa kelebihan untuk kegiatan produksi audio
visual. Pada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena
kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran. Ditambah dengan
teknologi jaringan dan internet, komputer seakan menjadi primadona dalam kegiatan
pembelajaran.
Dibalik kehandalan komputer sebagai media pembelajaran terdapat beberapa persoalan yang
sebaiknya menjadi bahan pertimbangan awal bagi pengelola pengajaran berbasis komputer:
1. Perangkat keras -dan lunak- yang mahal dan cepat ketinggalan jaman
2. Teknologi yang sangat cepat berubah, sangat memungkinkan perangkat yang dibeli saat
ini beberapa tahun kemudian akan ketinggalan zaman.
3. Pembuatan program yang rumit serta dalam pengoperasian awal perlu pendamping guna
menjelaskan penggunaannya. Hal ini bisa disiasati dengan pembuatan modul
pendamping yang menjelaskan penggunaan dan pengoperasian program.
CAI; yaitu penggunaan komputer secara langsung dengan siswa untuk menyampaikan isi
pelajaran, memberikan latihan dan mengetes kemajuan belajar siswa. CAI dapat sebagai tutor
yang menggantikan guru di dalam kelas. CAI juga bermacam-macam bentuknya bergantung
kecakapan pendesain dan pengembang pembelajarannya, bisa berbentuk permainan (games),
mengajarkan konsep-konsep abstrak yang kemudian dikonkritkan dalam bentuk visual dan audio
yang dianimasikan.
CMI; digunakan sebagai pembantu pengajar menjalankan fungsi administratif yang meningkat,
seperti rekapitulasi data prestasi siswa, database buku/e-library, kegiatan administratif sekolah
seperti pencatatan pembayaran, kuitansi dll.
Pada masa sekarang CMI & CAI bersamaan fungsinya dan kegiatannya seperti pada e-Learning,
dimana urusan administrasi dan kegiatan belajar mengajar sudah masuk dalam satu sistem.
Adapun prinsip pemilihan dan penggunaan media, menurut Sudjana (1991) ditulis pada bagian
berikut :
a. Menentukan jenis media dengan tepat.
b. Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat.
c. Menyajikan media dengan tepat.
PUSTAKA
• Green L (1996). Creatives Silde/Tape Programs. Colorado: Libraries Unlimited, Inc. Littleton.
• Hannafin, M. J., Peck, L. L. (1998). The Design Development and Education of Instructional
Software. New York: Mc. Millan Publ., Co.
• Heinich, R., et. al. (1996) Instructional Media and Technologies for Learning. New Jersey:
Prentice Hall, Englewood Cliffs.