Anda di halaman 1dari 16

Pendahuluan

Semakin sadarnya orang akan pentingnya media yang membantu pembelajaran sudah mulai
dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat dibutuhkan. Bahkan
pertumbuhan ini bersifat gradual. Metamorfosis dari perpustakaan yang menekankan pada
penyediaan meda cetak, menjadi penyediaan-permintaan dan pemberian layanan secara multi-
sensori dari beragamnya kemampuan individu untuk mencerap informasi, menjadikan
pelayanan yang diberikan mutlak wajib bervariatif dan secara luas.Selain itu,dengan semakin
meluasnya kemajuan di bidang komunikasi dan teknologi, serta diketemukannya dinamika
proses belajar, maka pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengajaran semakin menuntut dan
memperoleh media pendidikan yang bervariasi secara luas pula.

Karena memang belajar adalah proses internal dalam diri manusia maka guru bukanlah
merupakan satu-satunya sumber belajar, namun merupakan salah satu komponen dari sumber
belajar yang disebut orang. AECT (Associationfor Educational Communication and Technology)
membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, yaitu:

1. Pesan; didalamnya mencakup kurikulum (GBPP) dan mata pelajaran.


2. Orang; didalamnya mencakup guru, orang tua, tenaga ahli, dan sebagainya.
3. Bahan;merupakan suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan
pembelajaran,seperti buku paket, buku teks, modul, program video, film, OHT (over head
transparency), program slide,alat peraga dan sebagainya (biasa disebut software).
4. Alat; yang dimaksud di sini adalah sarana (piranti, hardware) untuk menyajikan bahan
pada butir 3 di atas. Di dalamnya mencakup proyektor OHP, slide, film tape recorder, dan
sebagainya.
5. Teknik; yang dimaksud adalah cara (prosedur) yang digunakan orang dalam membeikan
pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran. Di dalamnya mencakup
ceramah,permainan/simulasi, tanya jawab, sosiodrama (roleplay), dan sebagainya.
6. Latar (setting) atau lingkungan; termasuk didalamnya adalah pengaturan ruang,
pencahayaan, dan sebagainya.

Bahan & alat yang kita kenal sebagai software dan hardware tak lain adalah media pendidikan.
TEKNOLOGI YANG BERWAJAH HUMANIS
By : Khairuna Arfalah,S.Pd

GAGASAN TEKNOLOGI
 ALISYAHBANA : sesuatu untuk memenuhi kebuthan manusia dengan bantuan
alat dan akal

 ELLUL : metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi
dalam setiap kegiatan manusia

 BAIQUNI : penerapan sistematik dari sains

 GALBRAITH : aplikasi sistematik sains atau pengetahuan lain dalam tugas


praktikal

 FINN : proses, sistem, pengelolaan & mekanisme kontrol yang menyangkut


manusia & non-manusia

 HABIBIE : proses yang menghasilkan nilai tambah

SIFAT DASAR TEKNOLOGI


 TEMUAN MANUSIA

 DITEMUKAN DENGAN NILAI YANG INHEREN

 DIGUNAKAN DENGAN NILAI YANG BERAGAM

 BAGIAN INTEGRAL DARI PERADABAN

 MAKIN MAJU PERADABAN MAKIN BERAGAM & CANGGIH TEKNOLOGI

RUJUKAN TEKNOLOGI
 PROSES

• Sinergistik (memperoleh nilai tambah)

• Inovatif & isomeristik

 PRODUK (SUMBER)

• Dihasilkan (dengan sengaja dikembangkan)

• Digunakan (dimanfaatkan ketersediaannya)


 SISTEM

• Integratif (proses & produk merupakan bagian integral dari suatu


sistem)

• Sistemik (menyeluruh = holistik)

• Sistematik (berdasar analisis kondisi & kebutuhan)

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
 Memicu revolusi ke IV di dunia pendidikan (Ashby)

 Sistem biner (digital) memungkinkan semua informasi disajikan dengan


angka

 TIK memicu globalisasi dan tumbuhnya masyarakat informasi

 Perkembangan TI mendekati kemampuan otak manusia

 Ditetapkan kebijakan TIK sebagai wahana menuju masyarakat Indonesia


berbasis pengetahuan

WAJAH HUMANIS
 Memanusiakan manusia

 Komitmen untuk pengembangan manusia seutuhnya

 Setiap pribadi mampu dan bertanggung jawab atas kehidupannya yang


mengarah ke kepentingan kemanusiaan

 Pandangan hidup berkembang berdasar penalaran, perasaan & pengalaman

 Manusia = makhluk sosial yang menemukan makna dalam hubngan


kebersamaan

 Bahagia karena berkarya untuk kesejahteraan masyarakat

TEKNOLOGI YANG HUMANIS


 Didasarkan pada kebutuhan pendidikan yang humanis

 Terintegrasi dengan berbagai kegiatan pendidikan

 Sebagai wahana untuk mengatasi masalah, bukan tujuan


 Dirancang , dikembangkan & dimanfaatkan secara :

 Sinergistik

 Sistemik

 Sistematik

 Isomeristik

 Inovatif

KEBUTUHAN PENDD AKAN TEKNOLOGI


 Pemberdayaan peserta didik – meliputi semua aspek perkembangan

 Pengembangan potensi semaksimal mungkin

 Mempertimbangkan kondisi & karakteristik peserta didik

 Perluasan kesempatan pendidikan

 Meningkatnya efektivitas, efiisiensi & relevansi pendidikan

 Memanfaatkan lingkungan (alam, sosial & buatan)

 Partisipasi aktif masyarakat

TEKNOLOGI PENDIDIKAN
TEORI & PRAKTEK
 PERANCANGAN

 PENGEMBANGAN

 PEMANFAATAN

 PENGELOLAAN

 PENILAIAN

 PENELITIAN

UNTUK BELAJAR

CONTOH PRAKTEK TEKNOLOGI PENDIDIKAN


PAIKEM & PAINO
PEMBELAJARAN AKTIF, INTERAKTIF, KREATIF, EFEKTIF & MENYENANGKAN
PEMBELAJARAN ATRAKTIF & INOVATIF

KESIMPULAN :
 TEKNOLOGI PENDIDIKAN ADALAH TEKNOLOGI YANG HUMANIS

 TEKNOLOGI PENDIDIKAN BERVISI :

 TERWUJUDNYA BERBAGAI POLA PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN


DENGAN DIKEMBANG-KAN DAN DIMANFAATKANNYA ANEKA SUMBER,
PROSES DAN SISTEM BELAJAR, SESUAI DENGAN KEBUTUHAN DAN POTENSI
SETIAP PEMELAJAR, MENUJU TERBENTUKNYA MASAYARAKAT BELAJAR DAN
BERPENGETAHUAN

Media Pendidikan
Kata media berasal dari bahasa Latin yang adalah bentuk jamak dari medium batasan mengenai
pengertian media sangat luas, namun kita membatasi pada media pendidikan saja yakni media
yang digunakan sebagai alat dan bahan kegiatan pembelajaran. Mengapa perlu media dalam
pembelajaran? Pertanyaan yang sering muncul mempertanyakan pentingnya media dalam
sebuah pembelajaran.Kita harus mengetahui dahulu konsep abstrak dan konkrit dalam
pembelajaran,karena proses belajar mengajar hakekatnya adalah proses komunikasi,
penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Pesan berupa isi/ajaran yang dituangkan ke
dalam simbol-simbol komunikasi baik verbal (kata-kata& tulisan) maupun non-verbal, proses ini
dinamakan encoding. Penafsiran simbol-simbol komunikasi tersebut oleh siswa dinamakan
decoding.

Gagne :
media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk
belajar

Briggs :
media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar

NEA :
media adalah bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya
MEDIA adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian
siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi

Ada kalanya penafsiran berhasil, adakalanya tidak.Kegagalan/ketidakberhasilan dalam


memahami apa yang didengar, dibaca,dilihat atau diamati. Kegagalan/ketidakberhasilan atau
penghambat dalam proses komunikasi dikenal dengan istilah barriers atau noise. Semakin
banyak verbalisme semakin abstrak pemahaman yang diterima. Lantas dimana fungsi media?
Ada baiknya kita melihat diagram cone of learning dari Edgar Dale yang secara jelas memberi
penekanan terhadap pentingnya media dalam pendidikan:

Secara umum media mempunyai kegunaan:


1. memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2. mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
3. menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber
belajar.
4. memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual,
auditori & kinestetiknya.
5. memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi
yang sama.

Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton, 1985:

1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar


2. Pembelajaran dapat lebih menarik
3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar
4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
6. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan
7. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat
ditingkatkan
8. Peran guru berubahan kearah yang positif

Fungsi Media
 1. Meningkatkan Rasa saling Pengertian yang tinggi

 2. Membuahkan perubahan maksimal dalam tingkah laku

 3. Membawa kesegaran dan variasi bagi siswa

 4. Menciptakan sistem pembelajaran yang bermakna dan berkesantinggi

 5. Mendorong motivasi yang melibatkan imajinasi pada siswa

 6. Memberikan umpan balik yang dibutuhkan siswa

 7. Melengkapi pengalaman dan menambah kesan yang bermakna tinggi

 8. Memperluas wawasan dan pengalaman riel siswa


 9. Merangsang banyaknya ide yang keluar dari siswa

Fungsi Media Pembelajaran


Ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu kita ketahui. Fungsi pertama media adalah
sebagai alat bantu pembelajaran, dan fungsi kedua adalah sebagai media sumber belajar. Kedua
fungsi utama tersebut dapat ditelaah dalam ulasan di bawah ini.

a. Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran


Tentunya kita tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada
satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain pihak ada materi ajar
yang sangat memerlukan alat bantu berupa media pembelajaran. Media pembelajaran yang
dimaksud antara lain berupa globe, grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan tingkat
kesukaran yang tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa. Tanpa bantuan media, maka materi ajar
menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan semakin terasa apabila materi
ajar tersebut abstrak dan rumit/kompleks.
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan
pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan pembelajaran dengan bantuan media
mempertinggi kualitas kegiatan belajar siswa dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti,
kegiatan belajar siswa dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang
lebih baik daripada tanpa bantuan media.

b. Media pembelajaran sebagai sumber belajar


Sekarang Anda menelaah media sebagai sumber belajar. Sumber belajar adalah segala sesuatu
yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan pembelajaran untuk belajar peserta didik tersebut
berasal. Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku
perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media pendidikan. Media pendidikan, sebagai
salah satu sumber belajar, ikut membantu guru dalam memudahkan tercapainya pemahaman
materi ajar oleh siswa, serta dapat memperkaya wawasan siswa

Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu diperhatikan oleh guru agar mereka
dapat memilih media mana yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Sebagai contoh media
kaset audio, merupakan media auditif yang mengajarkan topik-topik pembelajaran yang bersifat
verbal seperti pengucapan (pronounciation) bahasa asing. Untuk pengajaran bahasa asing media
ini tergolong tepat karena bila secara langsung diberikan tanpa media sering terjadi
ketidaktepatan yang akurat dalam pengucapan pengulangan dan sebagainya. Pembuatan media
kaset audio ini termasuk mudah, hanya membutuhkan alat perekam dan narasumber yang
dapat berbahasa asing, sementara itu pemanfaatannya menggunakan alat yang sama pula.

Untuk itu perlu dicermati daftar kelompok media instruksional menurut Anderson, 1976 berikut
ini:

KELOMPOK MEDIA MEDIA INSTRUKSIONAL


Audio  pita audio (rol atau kaset)
1.
 piringan audio

 radio (rekaman siaran)


Cetak  buku teks terprogram
2.
 buku pegangan/manual

 buku tugas
Audio – Cetak  buku latihan dilengkapi kaset
3.
 gambar/poster (dilengkapi audio)
Proyek Visual Diam  film bingkai (slide)
4.
 film rangkai (berisi pesan verbal)
Proyek Visual Diam  film bingkai (slide) suara
5.
dengan Audio
 film rangkai suara
Visual Gerak
 film bisu dengan judul (caption)
6.
Visual Gerak dengan  film suara
7.
Audio
 video/vcd/dvd
Benda  benda nyata
8.
 model tirual (mock up)
Komputer  media berbasis komputer; CAI (Computer Assisted Instructional)
9.
& CMI (Computer Managed Instructiona
Klasifikasi & Jenis Media

KLASIFIKASI JENIS MEDIA


Media yang tidak diproyeksikan Realia, model, bahan grafis, display
Media yang diproyeksikan OHT, Slide, Opaque
Audio K aset, Audio V ission, aktive Audio
Media audio
Vission
Media video Video
Computer A ssisted I nstructional
Media berbasis komputer
( Pembelajaran Berbasis Komputer)
Multimedia kit Perangkat praktikum

Jenis-jenis Media Pembelajaran


Jenis-jenis media yang dikenal dewasa ini dipaparkan sebagai berikut.

A. Berdasarkan jenisnya
Berdasarkan jenisnya, media dapat dibedakan atas
a. media audiktif,
b. media visual,
c. media audio visual.

Media audiktif
adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja. Yang termasuk jenis media ini
antara lain meliputi tape recorder dan radio.
Media visual
adalah media yang hanya mengandalkan indra pengelihatan. Yang temasuk jenis ini antara lain
meliputi gambar, foto, serta benda nyata yang tidak bersuara.
Media audio visual
adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Beberapa contoh media
audiovisual meliputi televisi, video, film, atau demonstrasi langsung.
Media audiovisual dapat Anda bedakan lagi menjadi
(a) audio visual diam
(b) audio visual gerak. Audiovisual diam adalah media yang menampilkan

suara dan gambar diam (tidak bergerak). Misalnya, film bingkai suara sound sistem, film rangkai
suara, dan cetak suara. Audio visual gerak adalah media yang dapat menampilkan unsur suara
dan gambar yang bergerak. Misalnya, film suara dan video-cassette.

1) Media nonproyeksi
Media nonproyeksi disebut juga media pameran atau displayed media. Media yang termasuk
media nonproyeksi adalah
(a) model,
(b) grafis.
Kedua media nonproyeksi tersebut dipaparkan sebagai berikut.

a. Model
Model adalah benda nyata yang dimodifikasikan. Penggunaan model sebagai media dalam
pembelajaran dimaksudkan untuk mengatasi kendala pengadaan realia karena harga yang mahal,
sulit pengadaannya, barangnya terlalu besar, bahkan mungkin terlalu kecil. Menurut Heinich et.al
(1996) model adalah gambaran tiga dimensi dari sebuah benda nyata. Model dapat berukuran
lebih besar, lebih kecil atau berukuran sama persis dengan benda aslinya, dan dapat menampilkan
bentuk yang lengkap dan rinci dari benda aslinya.
b. Bahan Grafis
Bahan grafis adalah media visual nonproyeksi yang mudah digunakan karena tidak membutuhkan
peralatan dan relative murah. Menurut Brown et.al (1985) ada lima jenis media grafis yang
memiliki keunggulan yang cukup tinggi dalam proses pembelajaran yaitu: graft, chart atau
diagram, kartun, poster, peta atau globe. Masing-masing media grafis memiliki keunggulan dan
keunikan sendiri-sendiri.
Diagram visualisasi dalam bentuk grafis yang masih tergolong dalam gambar yang sederhana
adalah diagram. Penggunaan diagram pada umumnya ditujukan untuk menggambarkkan suatu
hubungan atau menjelaskan suatu proses. Diagram dapat memberikan gambaran tentang suatu
proses, misalnya mengenai keaktifan siswa dalam pembelajaran proses, seperti tergambar dalam
media di bawah ini

2) Media yang Diproyeksikan


Media yang termasuk sebagai media yang diproyeksikan adalah :
a. overhead transparansi (OHT),
b. slide, filmstrips,
c. opaque.
Perkembangan teknologi yang ada saat ini memungkinkan komputer dan video juga
diproyeksikan dengan menggunakan peralatan khusus, yaitu LCD.

a. OHT
OHT merupakan media yang paling banyak digunakan karena relative mudah dalam penyediaan
materinya, karena hanya dibutuhkan bahan transparansi dan alat tulis. Namun untuk hasil yang
bagus sebaiknya alat tulis yang digunakan khusus untuk overhead transparansi.
Beberapa cara mempersiapkan OHT dapat Anda pelajari pada bagian berikut.
a) Handmade transparancies, yaitu transparansi dengan buatan tangan.
b) Thermal fil process, salah satu cara untuk membuat transparansi dengan cara menggunakan
acetate film yang diletakkan di atas master materi yang akan disajikan, kemudian dimasukkan
alat khusus yang dinamakan thermal copier.
c) Electrostatic film process, merupakan cara membuat transparansi dengan jalan menggunakan
teknologi xerography. Persiapan untuk menggunakan jenis transparansi ini cukup sederhana.
Bahan yang ingin dipresentasikan dapat berasal dari kertas biasa baik sebagai tulisan tangan,
hasil print computer maupun buku teks.
b. Slide
Slide adalah media visual yang penggunaannya diproyeksikan ke layar lebar, dengan
menggunakan slide gambar yang disampaikan sangat realistis. Hal itu disebabkan materi atau
bahan slide adalah film fotografi yang berbentuk transparan.
3) Media Audio
Media audio merupakan media yang fleksibel karena bentuknya yang mudah dibawa, praktis, dan
relatif murah (misalnya tape compo, pengeras suara).
Menurut Rowntree (1994) penggunaan media audio dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. media audio yang dipakai untuk mendengarkan,
2. media audio vision yang dipakai untuk mendengarkan dan melihat,
3. media audio visual yang dapat dipakai untuk mendengar, melihat dan melakukan. Ketiga
pembedaan tersebut dijelaskan sebagai berikut.
4) Media Video
Media video dapat digunakan sebagai alat bantu mengajar pada berbagai bidang studi. Hal itu
disebabkan oleh kemampuan video untuk memanipulasi kondisi waktu dan ruang sehingga
peserta didik atau siswa dapat diajak untuk melihat objek yang sangat kecil maupun objek yang
sangat besar, objek yang
berbahaya, objek lokasinya jauh di belahan bumi lain, maupun objek yang ada di luar angkasa.
5) Media Berbasis Komputer
Media komputer saat ini sudah sangat luas dimanfaatkan oleh dunia pendidikan. Menurut
Hannafin dan Peek (1998), potensi media komputer yang dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan efektivitas proses pembelajaran sangat tinggi. Hal ini antara lain dikarenakan
terjadi interaksi langsung antara siswa dengan materi pembelajaran. Selain itu, proses
pembelajaran dapat berlangsung secara individual dan disesuaikan dengan kemampuan masing-
masing siswa sehingga potensi siswa dapat lebih tergali. Media komputer juga mampu
menampilkan unsur audio-visual yang bermanfaat untuk meningkatkan minat belajar siswa, atau
yang dikenal dengan program multi media. Media komputer pun dapat memberi umpan balik
bagi respon siswa dengan segera setelah diberi materi.

Media Video

1. Kelebihan
a. Dapat menstimulir efek gerak
b. Dapat diberi suara maupun warna
c. Tidak memerlukan keahlian khusus dalam penyajiannya.
d. Tidak memerlukan ruangan gelap dalam penyajiannya
2. Kekurangan
a. Memerlukan peralatan khusus dalam penyajiannya
b. Memerlukan tenaga listrik
c. Memerlukan keterampilan khusus dan kerja tim dalam pembuatannya

Media Berbasiskan Komputer

Bentuk interaksi yang dapat diaplikasikan

• Praktek dan latihan (drill & practice)


• Tutorial
• Permainan (games)
• Simulasi (simulation)
• Penemuan (discovery)
• Pemecahan Masalah (Problem Solving)

(Heinich,et.al 1996)

Kemajuan media komputer memberikan beberapa kelebihan untuk kegiatan produksi audio
visual. Pada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena
kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran. Ditambah dengan
teknologi jaringan dan internet, komputer seakan menjadi primadona dalam kegiatan
pembelajaran.

Dibalik kehandalan komputer sebagai media pembelajaran terdapat beberapa persoalan yang
sebaiknya menjadi bahan pertimbangan awal bagi pengelola pengajaran berbasis komputer:

1. Perangkat keras -dan lunak- yang mahal dan cepat ketinggalan jaman
2. Teknologi yang sangat cepat berubah, sangat memungkinkan perangkat yang dibeli saat
ini beberapa tahun kemudian akan ketinggalan zaman.
3. Pembuatan program yang rumit serta dalam pengoperasian awal perlu pendamping guna
menjelaskan penggunaannya. Hal ini bisa disiasati dengan pembuatan modul
pendamping yang menjelaskan penggunaan dan pengoperasian program.

Pemakaian Komputer dalam Proses Belajar


Sebelumnya perlu dijelaskan istilah CAI dan CMI yang digunakan dalam kegiatan belajar dengan
komputer.

CAI; yaitu penggunaan komputer secara langsung dengan siswa untuk menyampaikan isi
pelajaran, memberikan latihan dan mengetes kemajuan belajar siswa. CAI dapat sebagai tutor
yang menggantikan guru di dalam kelas. CAI juga bermacam-macam bentuknya bergantung
kecakapan pendesain dan pengembang pembelajarannya, bisa berbentuk permainan (games),
mengajarkan konsep-konsep abstrak yang kemudian dikonkritkan dalam bentuk visual dan audio
yang dianimasikan.
CMI; digunakan sebagai pembantu pengajar menjalankan fungsi administratif yang meningkat,
seperti rekapitulasi data prestasi siswa, database buku/e-library, kegiatan administratif sekolah
seperti pencatatan pembayaran, kuitansi dll.

Pada masa sekarang CMI & CAI bersamaan fungsinya dan kegiatannya seperti pada e-Learning,
dimana urusan administrasi dan kegiatan belajar mengajar sudah masuk dalam satu sistem.

Pemakaian Komputer dalam Kegiatan Pembelajaran


Untuk Tujuan Kognitif
Komputer dapat mengajarkan konsep-konsep aturan, prinsip, langkah-langkah, proses, dan
kalkulasi yang kompleks. Komputer juga dapat menjelaskan konsep tersebut dengan dengan
sederhana dengan penggabungan visual dan audio yang dianimasikan. Sehingga cocok untuk
kegiatan pembelajaran mandiri.

Untuk Tujuan Psikomotor


Dengan bentuk pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games & simulasi sangat bagus
digunakan untuk menciptakan kondisi dunia kerja. Beberapa contoh program antara lain;
simulasi pendaratan pesawat, simulasi perang dalam medan yang paling berat dan sebagainya.

Untuk Tujuan Afektif


Bila program didesain secara tepat dengan memberikan potongan clip suara atau video yang
isinya menggugah perasaan, pembelajaran sikap/afektif pun dapat dilakukan mengunakan
media komputer.

Peran Media Pembelajaran


Tentunya Anda tahu bahwa peran media sangat strategis dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran. Kemp dkk (1985) menjabarkan peran media di dalam kegiatan pembelajaran
sebagai berikut.
a. Penyajian materi ajar menjadi lebih standar.
b. Penyusunan media yang terencana dan terstruktur dengan baik membantu pengajar untuk
menyampaikan materi dengan kualitas dan kuatitas yang sama dari satu kelas ke kelas yang lain.
c. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
d. Kegiatan belajar dapat menjadi lebih interaktif
e. Materi pembelajaran dapat dirancang, baik dari sisi pengorganisasian materi maupun cara
penyajiannya yang melibatkan siswa, sehingga siswa menjadi lebih aktif di dalam kelas.
f. Media dapat mempersingkat penyajian materi pembelajaran yang kompleks, misalnya dengan
bantuan video. Dengan demikian, informasi dapat disampaikan secara menyeluruh dan sistematis
kepada siswa.
g. Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan
h. Penyajian pembelajaran dengan menggunakan media yang mengintegrasikan visualisasi
dengan teks atau suara akan mampu mengkomunikasikan materi pembelajaran secara
terorganisasi. Dengan menggunakan media yang lebih bervariasi, maka siswa akan mampu
belajar dengan lebih optimal.
i. Dengan media yang makin lama makin canggih maka kegiatan pembelajaran tidak hanya
dilakukan di dalam kelas saja tetapi bisa di mana saja. Misalnya, dengan teleconference pengajar
dari luar kota bisa memberikan materinya, atau dengan CD peserta didik dapat mengikuti proses
pembelajaran melalui media secara mandiri sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini seperti
halnya Anda yang jarak jauh bisa menggunakannya.

Prinsip-Prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media


Sudirman (1991) mengemukakan tiga kategori prinsip pemilihan media pembelajaran sebagai
berikut.
a. Tujuan Pemilihan. Pemilihan media yang akan digunakan harus didasarkan pada maksud dan
tujuan pemilihan yang jelas.
b. Karakteristik Media Pembelajaran. Setiap media mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat
dan segi keampuhannya, cara pembuatannya, maupun cara penggunaannya.
c. Alternatif Pilihan. Pada hakikatnya, memilih media merupakan suatu proses membuat
keputusan dan berbagai alternatif pilihan.

Adapun prinsip pemilihan dan penggunaan media, menurut Sudjana (1991) ditulis pada bagian
berikut :
a. Menentukan jenis media dengan tepat.
b. Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat.
c. Menyajikan media dengan tepat.

6. Dasar Pertimbangan Pemilihan dan Penggunaan Media


Faktor-faktor yang perlu Anda perhatikan dalam memilih media pembelajaran dijelaskan pada
bagian berikut :
a. Objektivitas. Seorang guru harus objektif. Artinya, guru tidak boleh memilih suatu media
pembelajaran atas dasar kesenangan pribadi.
b. Program Pembelajaran. Program pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa harus
sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isi, struktur, maupun kedalamannya.
c. Sasaran Program. Pada tingkat usia tertentu dan dalam kondisi tertentu siswa mempunyai
kemampuan tertentu pula, baik cara berpikir, daya imajinasi, kebutuhan, maupun daya tahan
siswa dalam belajarnya
d. Kualitas Teknik. Dari segi teknik, media pembelajaran yang akan digunakan perlu
diperhatikan, apakah sudah memenuhi syarat atau belum.
e. Keefektifan dan Efisiensi Penggunaan. Keefektifan yang dimaksud di sini berkenaan dengan
hasil yang dicapai, sedangkan efisiensi yang dimaksud di sini berkenaan dengan proses
pencapaian hasil tersebut.
Ada enam langkah yang bisa kita tempuh pada waktu mengajar dengan mempergunakan media.
Langkah-langkah tersebut disebutkan sebagai berikut :
a. Merumuskan tujuan pembelajaran dengan memanfaatkan media.
b. Persiapan guru.
c. Persiapan kelas.
d. Langkah penyajian materi ajar dan pemanfaatan media.
e. Langkah kegiatan belajar siswa.
f. Langkah evaluasi pembelajaran.

PUSTAKA

• Green L (1996). Creatives Silde/Tape Programs. Colorado: Libraries Unlimited, Inc. Littleton.

• Hackbarth S. (1996). The Educational Technology Hanbook. New Jersey: Educational


Technology Publication, Englewood Cliffs.

• Hannafin, M. J., Peck, L. L. (1998). The Design Development and Education of Instructional
Software. New York: Mc. Millan Publ., Co.

• Heinich, R., et. al. (1996) Instructional Media and Technologies for Learning. New Jersey:
Prentice Hall, Englewood Cliffs.

• E. Dale, Audiovisual Method in Teaching, 1969, NY: Dyden Press

• Bloom, S. Benyamin (1956). Taxonomy of Educational Objective The Classification of


Educational Goal.

Anda mungkin juga menyukai