Anda di halaman 1dari 8

Nilai-Nilai Pancasila & Nilai-Nilai Kebangsaan

- February 21, 2014

Nilai-Nilai Pancasila

1. Nilai-Nilai Pancasila Berdasarkan kepada Ketetapan MPR No. II/MPR/1978

Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa menjabarkan kelima asas dalam
Pancasila menjadi 45 butir pengamalan sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila. Tidak
pernah dipublikasikan kajian mengenai apakah butir-butir ini benar-benar diamalkan dalam
keseharian warga Indonesia.

Sila Pertama: Ketuhanan yang maha esa

a. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.

b. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

c. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan
penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

d. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.

e. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut
hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.

f. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan


agama dan kepercayaannya masing-masing.

g. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada
orang lain.

Sila kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab

a. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

b. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna
kulit dan sebagainya.

c. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.

d. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.

e. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.

f. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

g. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

h. Berani membela kebenaran dan keadilan.


i. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.

j. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

Sila ketiga: Persatuan Indonesia

a. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

b. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.

c. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

d. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.

e. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial.

f. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.

g. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Sila Keempat : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan

a. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.

b. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.

c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

d. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.

e. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.

f. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan
musyawarah.

g. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan


golongan.

h. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.

i. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.

j. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan


permusyawaratan.
Sila Kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

a. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.

Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

Menghormati hak orang lain.

Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.

Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.

Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.

Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.

Suka bekerja keras.

Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Sumber :

1. Ketetapan MPR No. II/MPR/1978

2. Nilai-Nilai dalam Sila-Sila Pancasila.

Menurut Bolo, (2007:13) Sila-sila Pancasila mengandung nilai kerohanian, yang sifatnya memikat dan
mengikat kita sebagai pribadi dan komunitas manusia Indonesia. Karena itulah, pendidikan nilai
Pancasila merupakan elaborasi nilai-nilai yang mencakup sebagai berikut ;

a. Nilai kehiduan, kualita satau makna yang ditemukan dari sila Ketuhanan Yang Maha Esa

b. Nilai Kemanusiaan, Kualitas atau makna yang digali dari sila kemanusiaan yang adil dan
beradab.

c. Nilai Cinta Tanah Air, atau kebangsaan, kualitas atau makni yang diperoleh dari sila persatuan
Indonesia.

d. Nilai Kesetaraan, Kualitas atau makna yang diatarik dari demokrasi, seperti yang termaktub
dalam sila Kerakyataan yang dipimpin oleh himat kebijaksanaan permusyawaran/perwakilan.

e. Nilai Keadilan Sosial, Kualitas atau makni yang dikandung dalam sila Keadilan sosila bagi
seluruh rakyat Indonesia.

. Nilai-Nilai
Pancasila dan Kaidah Implementasinya

Pancasila Nilai-Nilai Kaidah Implementasinya

1. Ketuhanan Yang Maha Esa 1. Ketakwaan Personal 1) Sembahyang, berdoa, membaca buku
suci, berguru pada tokoh gama

2) Mengakui kebebasan beragama /


berkepercayaan kepada Tuhan YME

2. Ketakwaan Sosial /

Publik 1) Menyayangi semua mahluk ciptaan

Tuhan YME

2) Mengakui keberagaman agama /


kepercayaan pada Tuhan YME

3) Mempunyai toleransi agama /


kepercayaan pada Tuhan YME

4) Membantu yang lemah, menderita


dan miskin

2. Kemanusiaan Yang Adil dan 1. Kemanusiaan 1) Mengakui kesamaderajatan manusia


Beradab

2) Menyayangi, menolong, kerja sama


sesama manusia

3) Mengakui kebutuhan rohani -


jasmani dan individu - sosial

4) Memegang teguh dan menerapkan


kejujuran, kebenaran dan keadilan.

2. Keadilan dan 1) Memberlakukan semua manusia


keberadaban sama

2) Memberlakukan aturan emas

3) Menaati semua norma yang berlaku

4) Mengakui hak atas perlindungan


dari kekerasan, mengembangkan
diri dan memeroleh pendidikan

5) Berlaku sopan santun, ramah tamah,


dan rendah hati
3. Persatuan Indonesia 1. Persatuan 1) Mengakui negara persatuan
Menyatupadukan semua unsur yang
2)
berbeda
3)
Mengakui manfaat persatuan
4) Mengutamakan kepentingan
masyarakat dan bangsa di atas
kepentingan pribadi dan golongan

2 Kecintaan pada 1) ACBI (Aku Cinta Bangsa Indonesia)

Indonesia 2) ACTAI (Aku Cinta Tanah Air

Indonesia)

3) ACBI & BI (Aku Cinta Budaya

Indonesia dan Bahasa Indonesia)

4) ACPI (Aku Cinta Produk Indonesia)

5) ABNKRI (Aku Bela NKRI)

4. Kerakyatan 1. Kerakyatan 1) Mengakui Daulat Rakyat

yang Dipimpin oleh Hikmat 2) Kekuasaan berasal dari rakyat dan


untuk rakyat

Kebijaksanaan dalam 3) Kebebasan berserikat, berkumpul


dan menyatakan pendapat

Permusyawarata n

/ Perwakilan 2. Dipimpin oleh hikmat 1) Mengambil keputusan berdasarkan


pikiran yang rasional dan bijaksana

kebijaksanaan dalam 2) Mengutamakan pengambilan


keputusan berdasarkan musyawarah
permusyawaratan /
mufakat

perwakilan 3) Mengikutsertakan anggota / rakyat


dalam kehidupan berorganisasi,
berbangsa dan bernegara

5. Keadilan sosial bagi seluruh 1. Pengakuan hak hidup 1) Menciptakan pekerjaan sendiri,
rakyat Indonesia manusia sesuai dengan tetapi pemerintah menciptakan
harkat dan lapangan pekerjaan serta
memberikan jaminan sosial.

martabatnya 2) Mereka yang nganggur diberi

2. Pengakuan hukum pelatihan kerja dengan sistem


kerja dan etos kerja inkubator dan yang proposalnya
3. Menganjurkan kerja layak diberi modal kerja serta
gotong-royong bimbingan manajemen.

4. Pengakuanjust/tic/ 3) Menerapkan kerja gotong royong dan


distributiva dancreativa yang kuat membantu yang lemah
(sistem bapak / anak angkat)

4) Memberi imbalan / penghargaan


sesuai dengan peran dan
kontribusinya serta kreativitas yang
inovatif

Sumber : Rindjin, K. (2012 : 192-193) Commented [1]:

4. Nilai-Nilai Pancasila

Menurut Darmodiharjo, D. (1988:52-54) Adapun nilai-nilai yang terkandung di dalam sila-sila


Pancsila itu dapat dikemukakan sebagai berikut :

(l ) Dalam sila I berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa terkandung nilai-nilai' religius antara lain:

(a) keyakinan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa dengan sifat-sifatnya Yang Maha Sempurna,
yakni Maha Kasih, Maha Kuasa, Maha Adil, Maha Bijaksana, dan lain-lain sifat yang suci;

(b) ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yakni men-jalankan semua perintah-Nya dan
menjauhi segala la-rangan-Nya;

(c) nilai *sila I ini meliputi dan menjiwai sila-sila II, III, IV, dan V.

(2) Dalam sila II yang berbunyiKemanusiaan yang adil dan ber-adabterkandung nilai-nilai
kemanusiaan, antara lain:

(a) pengakuan terhadap adanya martabat manusia;

(b) perlakuan yang adil terhadap sesama manusia;

(c) pengertian manusia yang beradab yang memiliki daya cipta, rasa, karsa, dan keyakinan sehingga
jelas adanya perbedaan antara manusia dan hewan;

(d) nilai sila II ini diliputi dan dijiwai sila I, meliputi dan menjiwai sila Ill, IV, dan V.

(3) Dalam sila III yang berbunyi Persatuan Indonesia terkan-dung nilai persatuan bangsa, antara lain:

(a) persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang men-diami wilayah Indonesia;

(b) bangsa Indonesia adalah persatuan suku-suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia;

(c) pengakuan terhadap ke-"Bhinneka Tunggal Ika"-an su-ku bangsa (etis) dan kebudayaan bangsa
(berbeda-beda namun satu jiwa) yang memberikan arah dalam pembi-naan kesatuan bangsa;

d) nilai sila III ini diliputi dan dijiwai sila f dan II, meliputi dan menjiwai sila IV dan V.
(4) Dalai sila IV yang berbunyi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilanterkandung nilai kerakyatan, antara lain:

(a) kedaulatan negara adalah di tangan rakyat;

(b) pemimpin kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan yang dilandasi akal sehat;

(c) manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga ma-syarakat Indonesia mempunyai
kedudukan, hak, dan ke-wajiban yang sama;

(d) musyawarah untuk mufakat dicapai dalam permusyawa-ratan wakil-wakil rakyat;

(e) nilai sila IV diliputi dan dijiwai sila 1, II, dan III, meliputi dan menjiwai sila V.

(5) Dalam silo V yang berbunyi Keadilan sosial bagi seluruh rak-yat Indonesiaterkandung nilai
keadilan sosial, antara lain:

(a) perwujudan keadilan sosial dalam kehidupan sosial atau kemasyarakatan meliputi seluruh
rakyat Indonesia;

(b) keadilan dalani kehidupan sosial terutama meliputi bi-dang-bidang ideologi, politik, ekonomi,
sosial, kebuda-yaan, dan pertahanan keamanan nasional (Ipoleksosbu-dhankamnas);

(c) cita-cita masyarakat adil makmur, material, dan spiritual, yang merata bagi seluruh rakyat
Indonesia;

(d)• keseimbangan antara hak dan kewajiban, dan menghor-mati hak orang lain;

(e) cinta akan kemajuan dan pembangunan;

(f) nilai sila V ini diliputi dan dijiwai sila-sila I, II, III, dan IV.

Daftar Pustaka

Bolo, Duweng, Andreas. (2007). Pendidikan Nilai Pancasila. Bandung : UNPAR Press.

Darmodiharjo, Darji. (1988). Santiaji Pancasila. Surabaya: Usaha Nasional.

Rindjin, Ketut. (2012). Pendidikan Pancasila. Jakarta : Kompas Gremedia.

Ketetapan MPR No. II/MPR/1978


Nilai-Nilai Kebangsaan

1. Nilai-Nilai Wawasan Kebangsaan

Menurut Darmadi, H. (2012:414) Nilai wawasan kebangsaan yang terwujud dalam persatuan dan
kesatuan bangsa memiliki enam dimensi manusia yang bersifat mendasar dan fundamental yaitu :

1. Pengharggaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan Yang
Maha Kuasa

2. Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas, merdeka, dan bersatu.

3. Cinta akan tanah air dan bangsa

4. Demokrasi atau kedaulatan rakyat

5. Kesetiakawanan social

6. Masyarakat adil dan makmur.

Nilai-nilai Kebangsaan yang terkandung dalam pasal-pasal UUD NRI Tahun 1945, yaitu:

1. Nilai demokrasi, mengandung makna bahwa kedaulatan berada ditangan rakyat, setiap warga
negara memiliki kebebasan yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaran pemerintahan.

2. Nilai kesamaan derajat, setiap warga negara memiliki hak, kewajiban dan kedudukan yang
sama di depan hukum.

Nilai ketaatan hukum, setiap warga negara tanpa pandang bulu wajib mentaati setiap hukum dan
peraturan yang belaku. (Sofyan,S. 2014)

Daftar Pustaka :

Darmadi, Hamid. (2012). Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung : Alfabeta

Sofyan, Syafran. (2014). Implementasi Nilai-nilai Kebangsaan yang bersumber dari UUD NRI Tahun
1945 Terhadap Generasi Muda Dalam Era Demokrasi. Jakarta: Lembaga Ketahanan
Nasional.Perbedaan dari kedua konsep ini pada dasarnya memiliki perbedaan tetapi tidak
menghilang esensinya masing-masing. Tetapi nilai-nilai kebangsaan khususnya Indonesia

direkonstruksi dari nilai-nilai Pancasila sebab konsep dari Pancasila itu diambil dari ideology besar
yang ada dunia seperti Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme. Lebih jelasnya dapat dilihat di
Kaelan (2013) dalam bukunya Negara Kebangsaan Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai