Alhamdulillah Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas
berkat dan rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini,
kami mengerjakan tugas ini dengan penuh kemudahan. Makalah ini disusun agar
pembaca dapat memperluas ilmu tentang “perbedaan ekonomi syari’ah dan
konvensional” yang penulis sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam
mata kuliah SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MAMBA’UL ULUM
JAMBI.
Penulis
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................ 2
BAB I ........................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN ................................................................................................... 3
BAB II ...................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ...................................................................................................... 5
BAB III................................................................................................................... 10
KESIMPULAN ..................................................................................................... 10
BAB IV ................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 11
2
BAB I
PENDAHULUAN
Bank Bagi Hasil sering disebut Bank Syariah (Bank Islam) merupakan lembaga
perbankan yang menggunakan sistem dan operasi berdasarkan prinsip‐prinsip hukum atau
syariah Islam, seperti diatur dalam Al Qurʹan dan Al Hadist. Perbankan Syariah
merupakan suatu sistem perbankan yang dikembangkan berdasarkan sistem syariah
(hukum islam).Usaha pembentukkan sistem ini berangkat dari larangan islam untuk
memungut dan meminjam bedasarkan bunga yang termasuk dalam riba dan investasi
untuk usaha yang dikategorikan haram,misalnya dalam makanan,minuman,dan usaha-
usaha lain yang tidak islami,yang hal tersebut tidak diatur dalam Bank Konvensional.
Bahkan para ulama-ulama di negeri ini pun sebagian besar masih menyimpan uangnya di
bank konvensional.Hal tersebut terjadi karena kurangnya pemahaman mengenai sisitem
operasi perbankan syariah Sistem dalam bank syariah di anggap sama dengan sistem
operasi yang ada dalam bank konvensional.
3
Hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman masyarakat terhadap bank syariah dan
berakibat kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap bank syariah. Hal tersebut
menjadi landasan untuk menyadarkan masyarakat akan keurgenan perbankkan islam di
Negara ini. Khusunya bagi mereka yang beragama islam.Upaya-upaya pensosialisaian
mekanisme dan syariah di rasa perlu,sehingga masyarakat tidak lagi terjebak dalam
transaksi-transaksi yang tidak islami dan masyarakat kembali manaruh kepercayaan
terhadap transaksi syariah.
4
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
Bank syariah merupakan bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip
syariah yang terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah (BPRS). Usaha pembentukan sistem ini didasari oleh larangan dalam agama
islam untuk memungut maupun meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan riba
serta larangan investasi untuk usaha-usaha yang dikategorikan haram, dimana hal ini
tidak dapat dijamin oleh sistem perbankan konvensional. Persaingan usaha antar bank
yang semakin tajam dewasa ini telah mendorong munculnya berbagai jenis produk dan
sistem usaha dalam berbagai keunggulan kompetitif. Dalam situasi seperti ini Bank
Umum (konvensional) akan menghadapi persaingan baru dengan kehadiran lembaga
keuangan ataupun bank non-konvensional. Fenomena ini ditandai dengan pertumbuhan
lembaga keuangan dan bank dengan sistem syariah.
Abdul Gani Abdullah mengemukakan dalam analisis dan evaluasi hukum yang
dilakukannya terhadap perbankan syariah, menemukan sedikitnya empat hal yang
menjadi tujuan pengembangan perbankan berdasarkan prinsip syariah, yaitu :
a) Untuk memenuhi kebutuhan jasa perbankan bagi masyarakat yang tidak dapat
menerima konsep bunga.
d) Mendorong peran perbankan dalam menggerakkan sector riil dan membatasi segala
bentuk eksploitasi yang tidak produktif serta mengabaikan nilai-nilai moral.
Sebagai langkah awal perkembangan bank syariah di Indonesia, pada pertengahan tahun
1970-an diadakan pembicaraan mengenai bank syariah pada seminar Hubungan
Indonesia- Timur Tengah yang diadakan pada tahun 1974 dan pada tahun 1976 dalam
seminar yang diadakan Lembaga Studi Ilmu-Ilmu Kemasyarakatan (LSIK) dan Yayasan
Bhineka Tunggal Ika. Perkembangan pemikiran secara luas mengenai perlunya umat
5
Islam Indonesia memiliki perbankan Islam sendiri mulai berhembus sejak saat itu.
Namun, usaha untuk merealisasikan ide perbankan syariah tersebut terhambat oleh
beberapa alasan, yaitu :
a) Operasi Bank Syariah yang berdasarkan prinsip bagi hasil belum diatur, oleh karena
itu tidak sejalan dengan Undang-undang Pokok Perbankan yang berlaku, yaitu Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 1967.
b) Konsep banksyariah dari segi politis dinilai bermuatan ideologis, merupakan bagian
atau berkaitan dengan pembentukan negara Islam, oleh karena itu tidak dikehendaki
pemerintah.
c) Belum ada yang bersedia menaruh modal pada ventura semacam itu, sementara
pendirian bank baru dari negara Timur Tengah masih dicegah,antara lain oleh kebijakan
pembatasan bank asing untuk membuka cabangnya di Indonesia.
Berdasarkan Pasal 4 UU No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah, bank syariah di
wajibkan untuk menjalankan fungsi menghimpun dan menyalurkan dana dari masyarakat
Di samping itu, bank syariah juga dapat menjalankan fungsi sosial dalam bentuk lembaga
baitulmal dan menyalurkannya kepada organisasi pengelola zakat. Bank syariah juga
dapat menghimpun dana sosial yang berasal dari wakaf uang dan menyalurkannya kepada
pengelola wakaf (nazhir) sesuai dengan kehendak pemberi wakaf.
j. Tidak membedakan secara tegas sector moneter dan sector riil (dapat melakukan
6
k. transaksi 2 sektor riil.
Bank syariah dalam skema non-riba memiliki empat fungsi sebagai berikut :
Fungsi ini dapat dilihat dari segi penghimpunan dana oleh bank syariah, khususnya dana
mudharabah. Bank syariah bertindak sebagai manajer investasi dari pemilik dana
(shahibul maal) dalam hal dana tersebut harus dapat disalurkan pada penyalur yang
produktif, sehingga dana yang dihimpun dapat menghasilkan keuntungan yang akan
dibagihasilkan antara bank syariah dan pemilik dana.
2. Fungsi Investor
Dalam penyaluran dana bank syariah berfungsi sebagai investor (pemilik dana).
Penanaman dana yang dilakukan oleh bank syariah harus dilakukan pada sektor – sektor
yang produktif dengan risiko minim dan tidak melanggar ketentuan syariah.
Produk investasi yang sesuai dengan syariah diantaranya akad jual beli (murabahah,
salam, dan istishna), akad investasi (mudharabah dan musyarakah), akad sewa menyewa
(ijarah dan ijarah muntahiya bittamlik) dan beberapa akad lainnya yang dibolehkan oleh
syariah.
3. Fungsi Sosial
Fungsi ini merupakan sesuatu yang melekat pada bank syariah. Ada dua instrumen yang
digunakan oleh bank syariah dalam menjalankan fungsi sosialnya, yaitu instrumen zakat,
infak, sedekah, dan wakaf (Ziswaf) dan instrumen qardhul hasan. Instrumen
Ziswafberfungsi untuk menghimpun ziswaf dari masyarakat, pegawai bank, serta bank
sendiri sebagai lembaga milik para investor. Instrumen qardhul hasan berfungsi
menghimpun dana dari penerimaan yang tidak memenuhi kriteria halal serta dana infak
dan sadaqah yang tidak ditentukan peruntukannya secara spesifik oleh yang memberi.
7
Fungsi jasa keuangan yang dijalankan oleh bank syariah tidaklah berbeda dengan bank
konvensional, seperti memberikan layanan kliring, transfer, inkaso, pembayaran gaji,
letter of guarantee, letter of credit, dan lain-lain.
Namun mekanisme untuk mendapatkan keuntungan dari transaksi tersebut, bank syariah
tetap menggunakan skema yang sesuai dengan prinsip syariah.
a. Prinsip Wakalah
b. Prinsip Kafalah
Kafalah adalah jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafiil) kepada pihak ketiga
untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung (makfuul anhu ashil)
c. Prinsip Hawalah
Hawalah adalah pengalihan utang dari orang yang berutang (muhil) kepada orang lain
yang menanggungnya (munhal’ alaih)
d. Prinsip Sharf
Prinsip Sharf adalah prinsip yang digunakan dalam transaksi jual beli mata uang, baik
antar mata uang sejenis maupun antar mata uang berlainan jenis.
e. Prinsip Ijarah
Objek ijarah adalah manfaat dari penggunaan barang dan jasa, apabila dikaitkan dengan
penggunaan barang maka diistilahkan dengan sewa – menyewa sedangkan apabila
dikaitkan dengan penggunaan jasa maka diistilahkan dengan upah – mengupah.
1. Penghimpun Dana
2. Penyaluran dana
8
3. Jasa pelayanan
7. Investasi
8. Dana pensiun
9. Sosial
9
BAB III
KESIMPULAN
Dari uraian kita sepakati bersama bahwa perbankan islam adalah lembaga keuangan yang
menjalankan aktivitas perbankan konvensional murni yang tidak sama sekali ada
kaitannya dengan kegiatan keagamaan yang akan menimbulkan kontradiksi apabila
terjadi sebuah kesalahan, maka agama islam termasuk di dalamnya umat islam itu akan
tersalahkan.
Namun dalam kegiatannnya perbankan islam tidak boleh menyimpang dari landasan dan
prinsip-prinsip islam itu sendiri, karena timbulnya perbankan islam adalah untuk
menyempurnakan dari sistem sosialis dan konvensional. Yang bukan saja berorientasi
pada profitabilitas tapi juga bagaimana perbankan islam itu sendiri mengedepankan etika
dan moral dalam berbisnis di dunia perbankan yang dapat menciptakan sebuah kegiatan
perbankan yang efisien dan efektip (bebas dari Riba, Gharar, Maysir, dll) sehingga dapat
berimplikasi pada pembangunan ekonomi, kesejahteraan rakyat, menciptakan pasar
ekonomi yang sehat dan menghilangkan paradigma dzalim.
10
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Andri Soemitra. 2009. Bank dan lembaga keuangan syariah. Jakarta : Kencana.
Kautsar Riza Salman. 2012. Akuntansi Perbankan Syariah Berbasis PSAK Syariah.
Jakarta : Indeks.
Sumber lain :
http://www. Makalahegi.blogspot.com
11