Lakukan analisis budaya kerja di lembaga anda, dengan tahapan sebagai
berikut: 1. Lihatlah struktur organisasi di lembaga anda, apakah mungkin setiap karyawan memiliki akses terhadap pimpinan tertinggi? Jawab: Jika dilihat dari struktur organisasi di Direktorat Pembinaan SMA, maka terdapat alur koordinasi dan komunikasi yang jelas antara pimpinan dengan para karyawan. Dit. PSMA dipimpin oleh seorang Direktur (esselon 2) yang membawahi empat subdit antara lain: a. Subdit Program dan Evaluasi; b. Subdit Kurikulum; c. Subdit Kelembagaan dan Sarana Prasarana; d. Subdit Peserta Didik; dan e. Subbag Tata Usaha. Masing-masing subdit dipimpin oleh Kepala Subdit/Kasubdit (Esselon 3) yang membawahi masing-masing dua seksi. Setiap seksi dipimpin oleh Kepala Seksi/Kasi (Esselon 4) yang membawahi beberapa staf jabatan pelaksana dan fungsional (jumlahnya beragam). Berdasarkan peta jabatan ini dapat dikatakan bahwa tidak mungkin setiap karyawan memiliki akses terhadap pimpinan tertinggi. Setiap karyawan (dalam hal ini staf jabatan pelaksana dan fungsional) hanya bisa berkoordinasi secara formal kepada atasan langsungnya (Esselon 4). Kondisi tersebut memiliki kelebihan yaitu pimpinan tertinggi tidak terlalu direpotkan oleh persoalan yang sifatnya terlalu teknis dan adanya layer/tingkatan yang membantu pimpinan tertinggi mengoreksi setiap pekerjaan karyawan. Namun, kekurangnya yaitu jika ada atasan langsung yang kurang kooperatif dalam menerima ide baru/masukan dari stafnya maka organisasi akan sulit untuk memperbaiki kinerjanya karena masukan/ide baru tersebut tidak disampaikan kepada pimpinan tertinggi sebagai pemegang kebijakan. 2. Apakah setiap karyawan sesuai dengan kompetensinya? Jawab: Belum sesuai karena beberapa karyawan melakukan pekerjaannya masih tumpang tindih dengan pekerjaan yang bukan menjadi tugas dalam jabatannya. Contohnya seperti rekan saya yang menjabat sebagai Pengelola Kurikulum, kesehariannya dia lebih sering melakukan pekerjaan- pekerjaan yang berkaitan dengan keuangan. Ada juga lainnya seperti jabatan Analis Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan hanya melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh Pengelola Kurikulum seperti mengolah, mentabulasi, memverifikasi, dan menyajikan data.
3. Apakah lembaga anda menghukum karyawan yang membolos dan
memberi insentif bagi karyawa berprestasi? Jawab: Hukuman bagi karyawan yang membolos (tidak masuk kerja tanpa keterangan) diberikan dalam bentuk pengurangan tunjangan kinerja. Sedangkan insentif bagi karyawan yang berprestasi belum dilakukan.
4. Apakah penjenjangan karir dan penghargaan terhadap yang berprestasi
berjalan dengan baik? Jawab: Perjenjangan karir bagi staf jabatan pelaksana dan fungsional di lingkungan Dit. PSMA sudah berjalan dengan baik. Staf-staf jabatan pelaksana yang kinerjanya memuaskan diusulkan agar naik jabatan dengan mempertimbangkan ketersediaan jabatan yang kosong. Adapun para karyawan dengan jabatan fungsional sudah lebih jelas jenjang karirnya karena mengikuti peraturan terkait angka kredit yang harus dipenuhi oleh setiap jabatan fungsional. Sementara itu, penghargaan terhadap karyawan yang berprestasi belum dilakukan.
5. Apakah setiap karyawan memiliki beban kerja yang seimbang?
Jawab: Pembagian beban kerja relatif sudah seimbang pada setiap karyawan. Di setiap awal tahun dalam penyusunan program kerja, sudah dipilih penanggungjawab masing-masing kegiatan. Namun pada pelaksanaannya, tetap saja ada beberapa karyawan yang sulit diandalkan/dipercaya hasil pekerjaannya. Pada akhirnya, ada beberapa pekerjaan yang dilimpahkan kepada karyawan lain meskipun bukan menjadi tanggung jawabnya.