A. Definisi
Bell’s Palsy adalah gangguan saraf VII (fasial) perifer akut yang penyebabnya
tidak diketahui dengan pasti (idiopatik) Bell’s Palsy adalah suatu kelainan pada saraf
wajah yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan tiba- tiba pada otot di suatu
sisi wajah dan mengakibatkan wajah mencong/ miring. Berbeda dengan gangguan
peredaran darah otak, kelumpuhan wajah tidak disertai dengan kelumpuhan anggota
badan/ tubuh lainnya. Bell’s Palsy bisa terjadi secara tiba- tiba, namun bersifat self-
limiting (bisa sembuh dengan sendirinya ) dan hanya sementara.
1
B. Anatomi
2
Secara anatomis bagian motorik saraf ini terpisah dari bagian yang menghantar
sensasi dan serabut parasimpatis, yang terakhir ini sering dinamai saraf intermedius
atau pars intermedius Wisberg. Sel sensoriknya terletak di ganglion genikulatum, pada
lekukan saraf fasialis di kanal fasialis. Sensasi pengecapan daru 2/3 bagian depan lidah
dihantar melalui saraf lingual korda timpani dan kemudian ke ganglion genikulatum.
Serabut yang menghantar sensasi ekteroseptif mempunyai badan selnya di ganglion
genikulatum dan berakhir pada akar desenden dan inti akar decenden dari saraf
trigeminus (N.V). hubungan sentralnya identik dengan saraf trigeminus.
Inti motorik nervus VII terletak di pons. Serabutnya mengitari nervus VI, dan
keluar di bagian leteral pons. Nervus intermedius keluar di permukaan lateral pons, di
antara nervus V dan nervus VIII. Nervus VII bersama nervus intermedius dan nervus
VIII memasuki meatus akustikus internus. Di sini nervus fasialis bersatu dengan
nervus intermedius dan menjadi satu berkas saraf yang berjalan dalam kanalis fasialis
dan kemudian masuk ke dalam os mastoid. Ia keluar dari tulang tengkorak melalui
foramen stilomastoid, dan bercabang untuk mersarafi otot- otot wajah.
C. Patofisiologi
Bell palsy tetap merupakan wilayah perdebatan. Kursus saraf wajah melalui
bagian tulang temporal sering disebut sebagai kanal wajah. Sebuah teori populer
menyatakan bahwa edema dan iskemia hasil kompresi dari saraf wajah dalam kanal
tulang ini. Penyebab edema dan iskemia belum ditetapkan. kompresi ini telah terlihat
di MRI scan dengan perangkat tambahan saraf wajah.
Bagian pertama dari kanal wajah, segmen labirin, adalah tersempit; foramen
meatus di segmen ini memiliki diameter hanya sekitar 0,66 mm. Ini adalah lokasi
yang diduga menjadi situs yang paling umum dari kompresi saraf wajah di Bell palsy.
Mengingat batas-batas ketat dari kanal wajah, tampaknya logis bahwa inflamasi,
demielinasi, iskemik, atau proses tekan dapat mengganggu konduksi saraf di situs ini.
Cedera pada saraf wajah di Bell palsy adalah perifer ke inti saraf ini. Cedera
diduga terjadi dekat, atau, ganglion geniculate. Jika lesi proksimal ganglion
geniculate, kelumpuhan motor disertai dengan gustatory dan kelainan otonom. Lesi
antara ganglion geniculate dan asal chorda tympani menghasilkan efek yang sama,
kecuali bahwa mereka cadangan lakrimasi. Jika lesi pada foramen stylomastoid, dapat
menyebabkan kelumpuhan wajah saja.
3
D. Etiologi
4
Kesulitan untuk makan, minum, dan berbicara.
F. Penegakan Diagnosa
Diagnosa di tegakkan berdasarkan anamnesa serta beberapa pemeriksaan fisik,
dalam hal ini yaitu pemeriksaan neurologis
Anamnesa :
Rasa nyeri.
Gangguan atau kehilangan pengecapan.
Riwayat pekerjaan dan adakah aktivitas yang dilakukan pada malam hari di
ruangan terbuka atau di luar ruangan.
Riwayat penyakit yang pernah dialami oleh penderita seperti infeksi saluran
pernafasan, otitis, herpes, dan lain-lain.
Cara pemeriksaan fungsi motorik yang sering digunakan adalah:
Pemeriksaan penunjang
CT scan
MRI
G. Pengobatan
Teknik relaksasi . seperti meditasi dan yoga dapat meringankan ketegangan
otot dan rasa sakit kronis
Akupunktur. Membantu meragsang saraf dan otot
Terapi vitamin. Vitamin B-12, B-6 dan seng dapat membantu pertumbuhan
saraf
5
Pelatihan biofeedback. Menggunakan pikiran menggendalikan tubuh agar
dapat membantu kontrol yang lebih baik terhadap otot- otot wajah
6
Deviasi otot mulut dan mata secara tiba-tiba, mati rasa pada sisi wajah,
tidak suka dingin, demam.
Selaput lidah putih tipis
Nadi mengambang.
b. Angin dalam yang bergerak ke atas (Stirring up of internal Wind)
Deviasi pada mata dan mulut yang berkepanjangan, mati rasa pada
wajah dan spasme otot wajah pada satu sisi yang mana diperburuk oleh
emosi, sulit membuka dan menutup mata
Otot lidah pucat dengan selaput putih tipis
Nadi wiry dan tipis.
D. Pengobatan
a. Serangan PPL angin
Prinsipterapi : Mengusir angin dan menghilangkan obstruksi kolateral
TitikAkp. : Gb20 (Fengchi), St4 (Dicang), St6 (Jiache), St2 (Sibai), Gb14
(Yangbai), Li4(Hegu)
b. Stirring-up of internal wind
Prinsipterapi : Menutrisi darah dan menenangkan angin
TitikAkp. : St4(Dicang), St6 (Jiache), St2 (Sibai), Li20 (Yingxiang), Si18
(Quanliau), Gb20 (Fengchi), St36(Zusanli), Li4 (Hegu), Lv3
(Taichong).
Titik tambahan:
7
Tinghui (GB-2) : untuk tinnitus dan gangguan pendengaran.
Yifeng (TE-17) : untuk nyeri pada daerah mastoid, dan titik penting untuk
mengobati bell’s palsy karena letaknya dekat dengan foramen
stylomastoid dimana nerves fasialis itu berada.
Sizhukong (Sj-23) : untuk kesulitan mengerutkan dahi dan mengangkat alis mata.
E. Saran
Jika berkendaraan bermotor, gunakan helm full-face atau masker untuk
mencegah angin mengenai wajah.
Jika tidur menggunakan kipas angin, jangan biarkan kipas angin menerpa
wajah langsung. Arahkan kipas angin itu ke arah lain. Jika kipas angin
terpasang di langit-langit, jangan tidur tepat di bawahnya.
Latihan: jika stadium akut telah dilalui, penderita sebaiknya melakukan
latihan gerakan otot-otot wajah di depan cermin. Latihan ini dapat dilakukan
oleh penderita sendiri dimuka cermin 2-3 kali sehari dan setiap latihan selama
kira-kira 10-15 menit . Gerakan yang praktis antara lain: menutup mata,
menunjukkan gigi, mengangkat bibir atas, mengerutkan dahi kearah horizontal
dan vertikel, melebarkan lubang hidung, mengeritkan seluruh wajah, bersiul,
meniup, tersenyum.
Selama pengobatan sebaiknya wajah dilindungi dari pengaruh angin dingin.
Untuk mencegah timbulnya exposure keratitis hindari mata penderita yang
tidak dapat menutup rapat dari debu atau angin dengan memakai kaca mata
gelap siang hari.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://www.alodokter.com/bells-palsy/penyebab
http://www.mayoclinic.org
Lin, Ganglin. 2000. Advanced Modern Chinese Acupuncture Therapy. Cina: New
Word Press.
Xinnong, Cheng. 2011. Acupuncture Therapeutics . Cina