Anda di halaman 1dari 3

“Memecahkan Masalah Dalam Kelompok Menggunakan Brainstorming”

Proses mudah dalam pengambilan keputusan kelompok menggunakan metode


brainstroming

Sepakat! Ya dalam sebuah pemecahan masalah dan pengambilan keputusan


dalam sebuah kelompok kata yang sangat diinginkan adalah kata sepakat.
Karena tidak mudah untuk mencari kata sepakat jika anggota kelompok sebuah
diskusi egois dalam menyampaikan pendapatnya.

Salah satu alat yang bisa digunakan untuk berdiskusi dan memutuskan adalah
brainstorming.

Brainstorming adalah sebuah alat bantu yang digunakan untuk


mengeluarkan ide dari setiap anggota tim yang dilakukan secara terstruktur dan
sistematis. Kesuksesan Brainstorming dapat dilihat dari suasana bebas tanpa
kritik untuk menggali ide kreatif atau solusi alternatif tanpa batas.

Brainstorming mulai dkenalkan pada tahun 1950-an dan menjadi tidak


dipisahkan dari TQM (Total Quality Management), namun tak hanya disitu
penerapannya, Brainstorming dapat digunakan di segala bidang.

Brainstorming dapat memberi inspirasi, memperluas wawasan, merupakan


pembelajaran dalam mengambil keputusan, selain itu menciptakan kesetaraan dan
melibatkan seluruh anggota tim. namun saat ini Brainstorming juga dapat
dilakukan tanpa harus berkumpul dalam satu ruangan, namun juga dapat
dilakukan di dunia maya atau telekonferensi dengan jarak ribuan meter. Dalam
menggunakan metode brainstroming itu sendiri ada 4 peraturan yang harus
diikuti peserta diskusi. Suspend Judgment, semua anggota tim harus menahan
diri, tidak menghakimi ide, pendapat dan gagasan yang diajukan oleh anggota
lain.

Record all Ideas, ada seseorang yang dapat menjadi notulen, mencatat
semua ide, pendapat ataupun gagasan yang diajukan, walaupun ide tersebut
terdengar aneh.

Encourage “Piggy-backing” ideas, koordinator atau fasilitator mendorong


untuk membangun ide, pendapat atau gagasan baru atau tambahan dari ide
yang sudah pernah dijalankan.
Think out of the box, yakni mendorong untuk mengeluarkan pemikiran
yang baru, tidak pengulanggan dari ide atau pendapat yang sudah ada. Setelah
peraturan tersebut disampaikan dan dijalankan selanjutnya diskusi akan
dilanjutkan dengan metode brainstroming, tahapannya yaitu Pastikan semua
anggota yang ikut Brainstorming diberi tahu terlebih dahulu dengan jelas tujuan
dari brainstorming tersebut, sehingga semua orang yang hadir bisa
mempersiapkan diri. Pastikan bahwa anggota yang ikut dalam brainstorming
mengerti ruang lingkup permasalahannya. Suasana harus santai dan nyaman,
agar semua orang dapat mengungkapkan ide atau gagasan mereka dengan lebih
terbuka.

 Setiap orang yang ikut harus berpikiran positif, walaupun masalah yang
dihadapinya berat.
 Setiap orang harus tau peraturan dasar dari brainstorming (memberi sesi
waktu antara 15-30 menit) dan dapat mengendalikan diri masing-masing

Permasalahan harus diurai dengan jelas dan bersama-sama, agar semua


anggota mengerti dan berpikir atas dasar itu bukan yang lain.

Setiap ide atau gagasan yang diajukan (baik spontan ataupun bergantian) harus
cukup jelas latar belakangnya dan rasionalnya dalam konteks ini ada benang
merah antara permasalahan dan ide yang diajukan.

Mencatat semua ide bisa di papan tulis/sticky notes yang dapat dilihat dengan
jelas oleh seluruh tim.

Setelah selesai semua anggota tim mengeluarkan ide, gagasan dan pendapat.
Seluruh tim me-review semua ide dan memastikan semua peserta memahami
apa yang dimaksud dan mengevaluasi seluruh daftar, menghilangkan duplikasi
dan mengkombinasi yang sejenis.

Brainstorming akan berhasil apabila semua orang dapat mengali ide kreatif dalam
suasana bebas, tanpa kritik dan mau mendengarkan pendapat yang berbeda dari
perspektif kita.

Dengan metode ini kata sepakat dalam diskusi akan semakin mudah diraih dan
tentunya menghindari keegoisan dan perselisihan pendapat.
Kelompok kami akan membahas :

“Apa Saja Kegiatan yang dilakukan Para Mahasiswa / i Saat Liburan Semester “

Shena : mengatasi kejenuhan dengan mengikuti organisasi dan komunitas karena


selain mendapat ilmu dan pengetahuan baru bisa bertemu dan bercerita dengan
teman–teman kampus

Widia : bekerja untuk mengisi kekosongan di hari liburan selain dapat


menghasilkan uang juga menambah pengalaman

Fanny : beristirahat, berolahraga dan membersihkan rumah

Jihan : melakukan kegiatan–kegiatan yang positif seperti bekerja, ketoko buku,


hangout dengan teman–teman dan kumpul dengan teman–teman.

Arbi : kerja ingin berusaha mencari uang sendiri dan hasilnya bisa ditabung dan
kumpul bersama teman–teman.

Lia : melakukan dengan “MATI” / (Makan Tidur) dan mencuci mata dengan
teman-teman.

Dewi : hangout bersama teman-teman (kalau punya duit) dan beres-beres rumah
dan makn tidur.

Ceacil : berjualan barang dagangan hasil produksi sendiri karena dapat


menghasilkan uang sendiri dan lebih puas atas hasil usaha yang dilakukan
sendiri.

Jadi, kesimpulan diatas sebagian besar mahasiswa/i mengisi waktu liburan


dengan bekerja dan bisa menghasilkan penghasilan sendiri. Liburan semester
yang sangat lama terkadang membuat mahasiswa /i itu jenuh dan malas tetapi
jika kita melakukan suatu pekerjaan yang kita sukai maka liburan yang lama itu
pun akan terasa cepat dan banyak manfaat. Pemikiran dari banyak orang dalam
teknik ini akan membantu kita untuk mendapatkan ide–ide segar yang
bermanfaat bagi diri sendiri saat liburan semester.

Contoh kasus factual yaitu proses pengambilan keputusan kenaikan harga BBM.

Anda mungkin juga menyukai