Anda di halaman 1dari 23

Disusun oleh :

Nama : Suci Nur Asri


Kelas : XII MIA 1

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota


Bengkulu SMA Negeri 8 Kota Bengkulu Tahun
Ajaran 2018/2019
A. Teori Atom
 Pengertian Teori atom
Teori atom merupakan teori mengenai sifat benda pada ilmu fisika dan kimia, Teori ini
menyatakan bahwasanya seluruh benda yang ada itu terbentuk dari atom-atom. Teori ini bisa
diterapkan oleh semua benda seperti yang ada di bumi, yaitu padat, cair, juga gas. Oleh
karena itu teori atom merupakan teori yang penting. Jadi, pada kali ini kita akan membahas
tentang pengertian dan pengembangan 5 teori atom, lengkap dengan model dan gambarnya.
Kata atom itu sendiri berasal dari bahasa asal Democritus (yunani) yaitu ”atomos”, yang
memiliki arti ”tidak dapat dibagi”. Atomos diambil dari kata a yang berarti tidak, dan tomos
yang berarti meotong.

 Pengembangan Teori Atom dan Modelnya


1) Teori Atom Democritus
Demokritos dan gurunya, Leukippos, berpendapat bahwa atom adalah unsur-unsur yang
membentuk realitas. Di sini, mereka setuju dengan ajaran pluralism Empedokles dan
Anaxagoras bahwa realitas terdiri dari banyak unsur, bukan satu. Akan tetapi, bertentangan
dengan Empedokles dan Anaxagoras, Demokritos menganggap bahwa unsur-unsur tersebut
tidak dapat dibagi-bagi lagi. Karena itulah, unsur-unsur tersebut diberi nama atom (bahasa
Yunani atomos: a berarti “tidak” dan tomos berarti “terbagi”)
Atom-atom tersebut merupakan unsur-unsur terkecil yang membentuk realitas. Ukurannya
begitu kecil sehingga mata manusia tidak dapat melihatnya. Selain itu, atom juga tidak
memiliki kualitas, seperti panas atau manis. Hal itu pula yang membedakan dengan konsep
zat-zat Empedokles dan benih-benih dari Anaxagoras.
Atom-atom tersebut berbeda satu dengan yang lainnya melalui tiga hal:
 bentuknya(seperti huruf A berbeda dengan huruf N),
 urutannya (seperti AN berbeda dengan NA),
 posisinya (huruf A berbeda dengan Z dalam urutan abjad).
Dengan demikian, atom memiliki kuantitas belaka, termasuk juga massa. Jumlah atom yang
membentuk realitas ini tidak berhingga.
Democritus mengembangkan teori tentang penyusun suatu materi. Menurut Democritus
jika suatu materi dibelah terus-menerus suatu ketika akan diperoleh suatu partikel
fundamental yang disebut sebagai atom (Yunani: atomos = tidak terbagi). Pendapat ini
ditolak oleh Aristoteles (384–322 SM), yang berpendapat bahwa materi bersifat kontinu
(materi dapat dibelah terus-menerus sampai tidak berhingga). Aristoteles lebih menyetujui
teori Empedokles, yaitu materi tersusun atas api, air tanah dan udara. Sekitar tahun 1592 –
1655 Gasendi mengemukakan bahwa atom merupakan bagian terkecil suatu zat.

Kelemahan model atom Democritus


1. Tanpa disertai percobaan / hanya pengamatan semata
2. Definisi yang diberikan terlalu umum
3. Jika pada zaman itu teknologi sudah berkembang, maka model atom ini mungkin akan
ditolak
4. Model atom berikutnya, yaitu model atom Aristoteles, membuat model
atomDemocritus ditolak karena sistem definisinya yang bersifat abstrak disbanding
model atom Aristoteles

Kelebihan model atom Democritus


1. Merupakan model atom pertama kali
2. Menimbulkan minat-minat untuk menyelidiki atom secara lebih
3. Membuka konsep atom yang akan menjadi patokan untuk model atom berikutnya

2) Model Teori Atom John Dalton


John Dalton pada tahun 1803 mengemukakan pendapatnaya tentang atom. Teori atom
Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan
hukum susunan tetap (hukum prouts). Lavosier mennyatakan bahwa “Massa total zat-zat
sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi.” Sedangkan Prouts
menyatakan bahwa “Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap.”
Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom
sebagai berikut:
1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsure memiliki atom-
atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan
sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atomato oksigen.
4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari
atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.

Kelebihan Teori Atom John Dalton :


Mulai membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai model atom

Kelemahan Teori Atom John Dalton :


Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan arus
listrik. Bagaimana mungkin bola pejal dapat menghantarkan arus listrik? padahal listrik
adalah elektron yang bergerak. Berarti ada partikel lain yang dapat menghantarkan arus
listrik.
3) Model Teori Atom JJ. Thomson
J.J. Thomson pada awal 1900an, mengemukakan teori baru tentang atom. Menurutnya di
dalam atom terdapat partikel elektron dan proton. Berdasarkan hasil eksperimennya, proton
memiliki massa yang jauh lebih besar dibandingkan elektron, sehingga model atom Thomson
menggambarkan atom sebagai proton tunggal yang besar.
Di dalam proton terdapat elektron elektron yang menetralkan adanya muatan positif dari
proton. Menurut Thomson, atom terdiri dari suatu bulatan bermuatan positif dengan rapat
muatan yang merata. Di dalam muatan positif ini tersebar elektron dengan muatan negatif
yang besarnya sama dengan muatan positif. Secara garis besar teori atom thomson adalah
“Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif
elektron.”
Secara sederhana model atom thomson dapat analogikan sebagai jambu biji yang telah
dikelupas kulitnya. Biji jambu yang tersebar merata dimodelkan sebagai elektron dan bulatan
daging jambu yang pejal dimodelkan sebagai proton.

Kelebihan JJ. Thomson :


Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan
merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.

Kelemahan JJ. Thomson :


Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola
atom tersebut.

4) Model Atom Rutherford


Pada tahun 1910 Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geiger dan Erners
Masreden) melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap
lempeng tipis emas. Dari hasil pengamatannya ditemukan bahwa sebagian besar partikel
alfa mampu menembus lembaran emas tanpa dibelokkan.
Bersamaan dengan itu, Rutherford juga menemukan partikel alfa yang dibelokkan
sedikit, namun dengan sangat mengejutkan, Rutherford juga menemukan beberapa partikel
alfa yang dibelokkan pada sudut yang sangat tajam kembali ke sumber radioaktif. Untuk
menjelaskan adanya sebagian besar partikel-α yang menembus lempeng emas tanpa
dibelokkan, Rutherford kemudian mengembangkan model inti atom.
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, Rutherford membuat kesimpulan
bahwa :

1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa Diteruskan
2. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka
d idalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
3. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan
fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000
merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira
10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.

Berdasarkan kesimpulan dari hasil pengamatannya Rutherford mengemukan sebuah model


atom yang dikenal dengan model atom Ruthreford yaitu ” Atom terdiri dari inti atom yang
sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif.”
Kelebihan Model Atom Rutherford :
Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilingi inti.
Teori Rutherford bahwa elektron mengelilingi inti atom ini memberikan inspirasi pada
penemuan baru berikutnya yaitu tentang lintasan/kedudukan elektron yang selanjutnya
dikenal sebagai kulit elektron.

Kelemahan Model Atom Rutherford :


Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori
gerak, apabila elektron bergerak mengitari inti disertai pemancaran energi maka lama –
kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti
dan jatuh ke dalam inti

5) Model Atom Niels Bohr


Pada tahun 1913, Neils Bohr memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui
percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Berdasarkan hasil percobaannya Bohr
memberikan gambaran keadaan/kedudukan orbit elektron dalam menempati daerah di sekitar
inti atom. Menurut Bohr electron mengelilingi inti atom pada orbit tertentu, hanya terdapat
orbit dalam jumlah tertentu dan perbedaan antar orbit satu dengan yang lain adalah jarak
orbit dari inti atom.

Penjelasan Bohr tentang atom melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan
teori kuantum dari Planck, dan secara garis besar Bohr mengemukaan model atomnya
sebagai berikut :
1. Elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu, tidak
memancarkan energi. Lintasan-lintasan elektron itu disebut kulit atau tingkat energi
elektron.
2. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan yang lain.
3. Perpindahan elektron dari tingkat energi tinggi ke rendah disertai pemancaran energi.
Sedang perpindahan elektron dari tingkat energi rendah ke tinggi disertai penyerapan
energi.
4. Elektron yang bergerak pada lintasannya berada pada keadaan stasioner, artinya
elektron tidak memancarkan atau menyerap energi.
Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasanlintasan
tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah
kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan
semakin tinggi tingkat energinya.

Kelebihan Model Atom Niels Bohr :


Atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya
elektron.

Kelemahan Model Atom Niels Bohr :


Model atom ini adalah tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack.

B. Inti Atom
 Pengertian Inti Atom
Inti Atom adalah unsur dalam suatu atom yang didalamnya terdapat
neutron yang tidak bermuatan dan proton yang bermuatan positif.
Konsep adanya inti atom pertama kali dinyatakan oleh Rutherford dari hasil
serangkaian eksperimennya untuk menguji model atom yang dikemukakan oleh Thomson
dengan percobaan yang terkenal dengan nama hamburan Rutherford. Dari eksperimen ini
Rutherford menyimpulkan bahwa massa seluruh atom terkumpul pada suatu titik yang
disebut inti atom yang bermuatan positif. Muatan positif yang terdapat pada inti atom sama
dengan jumlah muatan elektron yang bergerak mengelilingi inti. Partikel yang bermuatan
positif dalam inti atom disebut proton. Kemudian ditemukannya neutron oleh James
Chadwich yang juga merupakan partikel yang ada dalam inti atom tetapi tidak bermuatan
(netral).
Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani (ἄτομος/átomos), yang berarti tidak dapat
dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep ini pertama kali diajukan
oleh para filsuf India dan Yunani. Selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, para
fisikawan berhasil menemukan struktur dan komponen-komponen subatom di dalam atom,
hal ini membuktikan bahwa ‘atom’ tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi.

 Energi Ikat Inti Atom


Hubungan antara massa inti atom dengan energi ikat inti dapat dijelaskan dengan teori
yang dikemukakan oleh Albert Einstein yang menyatakan hubungan antara massa dan energi
yang dinyatakan dalam persamaan E = mc2. Di mana E adalah energi yang timbul apabila
sejumlah m (massa) benda berubah menjadi energi dan c adalah cepat rambat gelombang
cahaya. Dari hasil pengukuran massa inti atom selalu lebih kecil dari jumlah massa nukleon
pada inti atom tersebut, penyusutan/pengurangan massa ini disebut defek massa. Besarnya
penyusutan massa inti akan berubah menjadi energi ikat inti yang menyebabkan nukleon
dapat bersatu dalam inti atom. Besarnya energi ikat inti dapat diketahui jika besarnya defek
massa inti diketahui
 Defek Massa
Besarnya defek massa dinyatakan dengan selisih jumlah massa seluruh nukleon (massa
proton dan neutron) dengan massa inti yang terbentuk yang dapat dinyatakan dalam
persamaan :

Δm = ( Zmp + (A – Z) mn ) – mint i

dengan :
Δm = defek massa
mp = massa proton
mn = massa neutron
Z = jumlah proton dalam inti atom
(A – Z) = jumlah neutron pada inti atom

Menurut hasil pengukuran yang teliti jika massa 1 sma berubah menjadi energi
setara dengan energi sebesar 931 MeV (Mega elektron volt) atau 1 sma = 931 MeV,
sehingga besarnya energi ikat inti dapat dinyatakan :

ΔE = Δm * 931 MeV

dengan :
Δm = defek massa
ΔE = energi ikat inti

 Persamaan inti (alami)


Proses peluruhan dengan suatu persamaan reaksi kimia radioaktif disebut persamaan
inti. Nantinya, peluruhan dalam reaksi inti melibatkan dua
atau bahkan tiga sinar atau partikel radioaktif. Syarat dalam persamaan inti:
 Jumlah nomor massa (A) dalam ruas kiri = ruas kanan
 Jumlah nomor atom (Z) dalam ruas kiri = ruas kanan
 Tidak ada dalam reaktan dan produk yang tidak sama, harus dalam setimbang
 Dalam persamaan inti, emisi (pemancaran) sinar-sinar radioaktif sama dengan
jenisnya. Contoh, emisi alpha = berarti sinar alpha ; emisi beta = berarti sinar beta ;
emisi neutron = berarti partikel neutron
 Massa Atom
Mayoritas massa atom berasal dari proton dan neutron, jumlah keseluruhan partikel ini dalam atom
disebut sebagai bilangan massa. Massa atom pada keadaan diam sering diekspresikan menggunakan satuan
massa atom (u). Satuan ini didefinisikan sebagai seperduabelas massa atom karbon-12 netral, yang kira-kira
sebesar 1,66 × 10−27 kg. Atom memiliki massa yang kira-kira sama dengan bilangan massanya dikalikan
satuan massa atom.
Nama Lambang Nomor Nomor Massa
atom massa (sma)

Proton P atau H 1 1 1,00728

Neutron N 0 1 1,00867

Elektron e -1 0 0,000549

 Sifat atom
1. Isoton : Atom-atom unsur tertentu ( Z sama) dengan nomor massa berbeda.
2. Isoton: kelompok nuklida dengan jumlah netron sama tetapi Z berbeda.
3. Isobar: kelompok nuklida dengan A sama tetapi Z berbeda.
Kestabilan inti : Kestabilan inti tidak dapat diramalkan dengan suatu aturan. Namun, ada
beberapa petunjuk empiris yang dapat digunakan untuk mengenal inti yang stabil dan yang
bersifat radioaktif/tidak stabil, yaitu:
 Semua inti yang mempunyai proton 84 atau lebih tidak stabil
 Aturan ganjil genap, yaitu inti yang mempunyai jumlah proton genap dan jumlah
neutron genap lebih stabil daripada inti yang mempunyai jumlah proton dan neutron
ganjil

Bilangan sakti (magic numbers)


Nuklida yang memiliki neutron dan proton sebanyak bilangan sakti umumnya
lebih stabil terhadap reaksi inti dan peluruhan radioaktif.
Bilangan tersebut adalah:
Untuk neutron : 2, 8, 20, 28, 50, 82 dan 126
Untuk proton : 2, 8, 20, 28, 50 dan 82.

Pengaruh bilangan ini untuk stabilitas inti sama dengan banyaknya elektron untuk gas mulia
yang sangat stabil. Kestabilan inti dapat dikaitkan dengan perbandingan neutron-proton. Pita
kestabilan : Grafik antara banyaknya neutron versus banyaknya proton dalam berbagai
isotop yang disebut pita kestabilan menunjukkan inti-inti yang stabil. Inti-inti yang tidak
stabil cenderung untuk menyesuaikan perbandingan neutron terhadap proton, agar sama
dengan perbandingan pada pita kestabilan. Kebanyakan unsur radioaktif terletak di luar
pita ini.
Di atas pita kestabilan, Z <>
Untuk mencapai kestabilan :
inti memancarkan (emisi) neutron atau memancarkan partikel beta Di atas pita kestabilan
dengan Z > 83, terjadi kelebihan neutron dan proton
Untuk mencapai kestabilan :
Inti memancarkan partikel alfa Di bawah pita kestabilan, Z <>
Untuk mencapai kestabilan :
Inti memancarkan positron atau menangkap electron.

 Bentuk Atom
Pada tahun 1661, Robert Boyle mempublikasikan buku The Sceptical Chymist yang
berargumen bahwa materi-materi di dunia ini terdiri dari berbagai
kombinasi "corpuscules"ataupun atom-atom yang berbeda. Hal ini berbeda dengan
pandangan klasik bahwa materi terdiri dari unsur udara, tanah, api, dan air.Pada tahun 1789,
istilah element (unsur) didefinisikan oleh seorang bangsawan dan peneliti Perancis, Antoine
Lavoisier, sebagai bahan dasar yang tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi dengan
menggunakan metode-metode kimia.
Pada tahun 1803, John Dalton menggunakan konsep atom untuk menjelaskan mengapa
unsur-unsur selalu bereaksi dalam perbandingan yang bulat dan tetap dan mengapa gas-gas
tertentu lebih larut dalam air dibandingkan dengan gas-gas lainnya. Ia mengajukan bahwa
setiap unsur mengandung atom-atom tunggal unik yang dapat kemudian lebih jauh
bergabung menjadi senyawa-senyawa kimia. Sedangkan bentuk inti atom ada yang
berbentuk bulat dan cakram. Didalam inti atom berkerja gaya Coulomb dan momen
kuodrupol. Jika momen kuodrupol = 0 maka bentuknya bulat jika > 0 maka bentuknya akan
lonjong atau cakram.

C. Radioaktivitas
 Pengertian Radioaktivitas
Inti Radioaktif adalah unsur inti atom yg mempunyai sifat memancarkan salah satu
partikel alfa, beta atau gamma.Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tak-stabil
untuk memancarkan radiasi dan berubah menjadi inti stabil. Proses perubahan ini disebut
peluruhan dan inti atom yang takstabil disebut radionuklida. Materi yang mengandung
radionuklida disebut zat radioaktif. Peluruhan ialah perubahan inti atom yang tak-stabil
menjadi inti atom yang lain, atau berubahnya suatu unsur radioaktif menjadi unsur yang lain.
Peluruhan radioaktif adalah kumpulan beragam proses di mana sebuah inti atom yang tidak
stabil memancarkan partikel subatomik (partikel radiasi). Peluruhan terjadi pada sebuah
nukleus induk dan menghasilkan sebuah nukleus anak. Ini adalah sebuah proses acak
sehingga sulit untuk memprediksi peluruhan sebuah atom.
 Sejarah Penemuan Radioaktif
 Pada tahun 1895 Williem K. Rontgen menemukan sinar-X dengan jalan
menembakkan sinar katoda pada pelat aluminium. Para ilmuwan menyadari bahwa
ada beberapa unsur yang dapat memancarkan sinar tertentu, walaupun pada saat itu
belum memahami tentang sifat sinar tersebut, mengapa unsur tersebut memancarkan
sinar?
 Pada tahun 1896, Henry Becquerel mengamati garam uranium yang dapat
memancarkan radiasi. Radiasi yang dipancarkan ini dapat menghitamkan pelat film
meskipun film tersebut ditutup rapat dengan kertas hitam. Henry Becquerel
mengatakan bahwa garam uranium memancarkan sinar secara spontan. Unsur yang
memancarkan sinar secara spontan disebut unsur radioaktif dan sinar yang
dipancarkan ini disebut sinar radioaktif.
 Kemudian pada tahun 1898 suami istri Piere Curie dan Marie Curie dapat
menemukan unsur polonium (Po) dan radium (Ra) yang juga bersifat radioaktif.
 Pada tahun 1903 Ernest Rutherford menemukan sinar yang bermuatan positif
disebut sinar alfa (α), yang merupakan inti helium (He). Rutherford juga menemukan
sinar bermuatan negatif yang disebut sinar beta (β).
 Pada waktu itu pula Paul Ulrich Villard menemukan sinar yang tidak bermuatan
disebut sinar gamma (γ). Sinar ini merupakan gelombang elektromagnetik dengan
panjang gelombang sangat pendek.
 Pada tahun 1905 Einstein mengemukakan adanya hubungan masa dengan energi
dalam rumus :
E = mc2
Dimana
E = energi (erg)
c = kecepatan cahaya (3 x 1010cm/detik)
m= massa (gram)
Dari rumus di atas, 1 gram materi dapat dihasilkan energi sebesar 9. 1020 erg natau setara
dengan ledakan 20.000 ton TNT. Pada saat ini sudah banyak ilmuwan yang memikirkan
bagaimana memanfaatkan energi yang terkandung dalam atom untuk meningkatkan
kesejahteraan umat manusia, serta bagaimana mengatasi dampak negatif dari pemanfaatan
energi tersebut.

 Sifat-Sifat Sinar Radioaktif

Meskipun tidak dapat dilihat dengan mata namun secara umum sinar radioaktif memiliki
sifat-sifat:
 menghitamkan pelat film,
 dapat mengionkan gas yang dilewati,
 memiliki daya tembus yang besar, serta
 menyebabkan benda-benda berlapis ZnS dapat berpendar (mengalami fluoresensi).
Sinar yang dipancarkan unsur radioaktif ada tiga macam, yaitu sinar alfa (α), sinar beta (β),
dan sinar gamma (γ).

Perbedaan ketiga jenis sinar tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Sinar alfa ( α ) Sinar beta (β) Sinar gamma ( γ )

1.) Merupakan Inti 1.) Merupakan Elektron 1.) Merupakan Gelombang


Helium, Bermasa 4 Dan Berkecepatan Tinggi, Elektromagnetik,
Tidak Bermassa Dan Tidak Bermassa Dan
Bermuatan +2,
Bermuatan Negatif Tidak Bermuatan,
Simbolnya Atau Satu (-1), Simbolnya Atau Simbolnya Γ
2.) Daya Ionisasinya 2.) Daya Ionisasinya Kecil
Besar 2.) Daya Ionisasi Α > > γ 3.) Daya Tembusnya Besar
3.) Daya Tembusnya 3.) Daya Tembus Α < < γ
Kecil

Dengan jenis muatan yang dimilikinya, bila sinar radioaktif dilewatkan dalam medan magnet
maka akan terurai sebagai berikut.
a. Sinar alfa (α): akan tertarik ke medan magnet negatif.
b. Sinar beta (β): tertarik ke medan magnet positif.
c. Sinar gamma (γ): tidak dibelokkan oleh medan magnet

 Peluruhan Radioaktif

Kestabilan inti
Inti atom terdiri atas netron dan proton. Proton bermuatan positif, sedangkan netron
tidak bermuatan (netral). Netron dalam inti berfungsi menjaga gaya tolak-menolak
antarproton. Oleh karena itu kestabilan inti ditentukan oleh perbandingan banyaknya proton
dengan netron. Jika digambarkan grafik nomor atom (jumlah proton) terhadap jumlah netron
pada inti yang stabil (tidak radioaktif), akan diperoleh suatu grafik berupa pita yang
dinamakan pita kestabilan inti (stability band).
Disintegrasi inti adalah peristiwa berubahnya inti atom mejadi inti atom lain yag
berlangsung dengan sendirinya. Inti-inti yang tidak stabil akan meluruh
(bertransformasi) menuju konfigurasi yang baru yang mantap (stabil). Dalam proses
peluruhan akan terpancar sinar alfa, sinar beta, atau sinar gamma dan energi peluruhan. Jika
inti radioaktif meluruh, akan menjadi inti baru yang beda sifat kimianya.
Unsur radioaktif secara spontan memancarkan radiasi, yang berupa partikel atau
gelombang elektromagnet (non partikel).

Peluruhan Sinar Alfa


Suatu inti yang tidak stabil dapat meluruh menjadi inti yang lebih ringan dengan
memancarkan partikel alfa (inti atom helium). Pada peluruhan alfa terjadi pembebasan
energi. Energi yang dibebaskan akan menjadi energi kinetik partikel alfa dan inti anak. Inti
anak memiliki energi ikat per nukleon yang lebih tinggi dibandingkan induknya.

Ernest Rutherford menemukan bahwa partikel α adalah atom-atom helium tanpa elektron
dan partikel α atau β keluar dari atom, jenis atom berubah. Perubahan demikian dapat
menyebabkan radiasi γ.

Peluruhan alfa menyebabkan nomor atom berkurang dua dan nomor massa berkurang
empat, dan karena itu sebuah inti baru akan terbentuk. Adapun pada peluruhan beta akan
menambah atau mengurangi nomor atom sebesar satu (nomor massa tetap sama).
Contoh :

→ ℎ+
→ ℎ+

Peluruhan Sinar Beta


Salah satu bentuk peluruhan sinar beta adalah peluruhan neutron. Neutron akan
meluruh menjadi proton, elektron, dan antineutrino. Antineutrino merupakan partikel netral
yang mempunyai energi, tetapi tidak memiliki massa. Bentuk peluruhan sinar beta yang lain
adalah peluruhan proton. Proton akan meluruh menjadi neutron, positron, dan neutrino.
Neutrino memiliki sifat yang sama dengan antineutrino. Peluruhan sinar beta bertujuan agar
perbandingan antara proton dan neutron di dalam inti atom menjadi seimbang sehingga inti
atom tetap stabil.
→ + X = Inti Induk
→ + Y = Inti Anak

Contoh :

→ +

→ +
Peluruhan Sinar Gamma
Suatu inti atom yang berada dalam keadaan tereksitasi dapat kembali ke keadaan dasar
(ground state) yang lebih stabil dengan memancarkan sinar gamma. Peristiwa ini dinamakan
peluruhan sinar gamma. Atom yang tereksitasi biasanya terjadi pada atom yang
memancarkan sinar alfa maupun sinar beta, karena pemancaran sinar gamma biasanya
menyertai pemancaran sinar alfa dan sinar beta. Peluruhan gamma hanya mengurangi energi
saja, tetapi tidak mengubah susunan inti.
∗→ +X+γ

Besaran Radioaktif
 Waktu paruh
Waktu yang diperlukan agar banyaknya radionuklida (inti) yang belum berdisintegrasi
tinggal setengah dari semula. Radiasi radionuklida mempunyai sifat yang khas (unik) untuk
masing-masing inti. Peristiwa pemancaran radiasi suatu radionuklida sulit untuk ditentukan,
tetapi untuk sekumpulan inti yang sama, keboleh jadian peluruhannya dapat diperkirakan.
Waktu paruh bersifat khas terhadap setiap jenis inti.

 Aktivitas Radioaktif

Aktivitas radioaktif adalah banyaknya inti yang berdisintegrasi dalam waktu 1 detik.
Semakin besar aktivitasnya, semakin banyak inti atom yang berdisintegrasi perdetik.
(Aktivitas tidak bersangkut paut dengan jenis peluruhan atau radiasi yang dipancarkan oleh
cuplikan, atau dengan energi radiasi yang dipancarkan. Aktivitas haya ditentukan oleh
jumlah peluruhan perdetik).

Pengaruh Radiasi pada mahluk hidup


Walaupun energi yang ditumpuk sinar radioaktif pada mahluk hidup relatif kecil tetapi
dapat menimbulkan pengaruh yang serius. Hal ini karena sinar radioaktif dapat
mengakibatkan ionisasi, pemutusan ikatan kimia penting atau membentuk radikal bebas yang
reaktif. Ikatan kimia penting misalnya ikatan pada struktur DNA dalam kromosom.
Perubahan yang terjadi pada struktur DNA akan diteruskan pada sel berikutnya yang dapat
mengakibatkan kelainan genetik, kanker dll.
Pengaruh radiasi pada manusia atau mahluk hidup juga bergantung pada waktu paparan.
Suatu dosis yang diterima pada sekali paparan akan lebih berbahaya daripada bila dosis yang
sama diterima pada waktu yang lebih lama. Secara alami kita mendapat radiasi dari
lingkungan, misalnya radiasi sinar kosmis atau radiasi dari radioakif alam. Disamping itu,
dari berbagai kegiatan seperti diagnosa atau terapi dengan sinar X atau radioisotop. Orang
yang tinggal disekitar instalasi nuklir juga mendapat radiasi lebih banyak, tetapi masih dalam
batas aman.

Efek Radiasi pada Tubuh Manusia

Radiasi dapat mengganggu fungsi normal tubuh manusia, dari taraf yang paling ringan
hingga fatal. Derajat taraf ini tergantung pada beberapa faktor:
1. Jenis radiasi
 Radiasi eksterna: merupakan radiasi yang berasal dari luar tubuh manusia yang dapat
memberikan radiasi total pada tubuh atau partial/sebagian. Radiasi dari sumber alpha
dan beta yang berkekuatan kurang dari 65 KeV, tidak cukup kuat untuk menembus
kulit manusia, sehingga tidak berbahaya. Radiasi dari sumber sinar-X dan gamma
serta neutron lain yang lebih besar dari 65 KeV, cukup kuat untuk menembus kulit
manusia sehingga cukup berbahaya.
 Radiasi interna, adalah masuknya radionuklida pada tubuh manusia melalui saluran
pernapasan, saluran pencernaan, dan luka pada kulit.
2. Lamanya penyinaran.
3. Jarak sumber dengan tubuh.
4. Ada tidaknya penghalang antara sumber dengan tubuh.

Beberapa efek biologi pada tubuh manusia :


1. Efek genetik.
Efek biologi dari radiasi ionisasi pada generasi yang belum lahir disebut efek genetik. Efek
ini timbul karena kerusakan molekul DNA pada sperma atau ovarium akibat radiasi. Atau,
bila radiasi berinteraksi dengan makro molekul DNA, dapat memodifikasi struktur molekul
ini dengan cara memecah kromosom atau mengubah jumlah DNA yang terdapat dalam sel
melalui perubahan informasi genetik sel

2. Efek somatik
Bila organisme (seperti manusia) yang terkena radiasi mengalami kerusakan biologi sebagai
akibat penyinaran, efek penyinaran tersebut diklasifikasikan sebagai efek somatik. Efek ini
tergantung pada lamanya terkena radiasi sampai pertama timbulnya gejala kerusakan radiasi.
Selanjutnya diklasifikasikan sebagai efek somatik jangka pendek atau jangka panjang.
 Efek somatik jangka pendek
Efek ini timbul dalam waktu beberapa menit, jam, atau minggu sejak penyinaran radiasi.
Efek dari dosis yang tinggi terlihat dengan gejala: mual, lemas, eritema (kemerahan
abnormal di kulit), epilasi (rontoknya rambut), gangguan darah, gangguan entistimal, demam
dan terkelupasnya lapisan luar kulit, berkurangnya jumlah sperma pada pria, kemandulan
tetap atau sementara dari wanita dan pria, serta kerusakan sistem syaraf pusat (pada dosis
radiasi yang sangat tinggi).
Beberapa efek somatik jangka pendek:
a. Sindrom radiasi akut
Sindrom radiasi akut terjadi setelah seluruh tubuh manusia menerima dosis radiasi ionisasi
yang besar dalam waktu singkat. Sindrom radiasi akut ini termanifestasi dalam 4 tahap:
 Tahap prodromal: terjadi beberapa jam setelah penyinaran, dengan ciri-ciri mual,
muntah, diare, dan lemas.
 Tahap laten: gejala seperti tahap prodromal, sudah tidak terlihat dalam satu minggu.
 Tahap manifes: gejala ini terlihat pada akhir minggu pertama atau setelah tahap laten.
Beberapa gejalanya antara lain bingung, epilasi, haus, diare yang parah, demam,
infeksi, perdarahan, dan gangguan kardiovaskular.
 Tahap kesembuhan atau kematian: setelah mengalami ketiga tahap tersebut,
kemungkinan yang akan terjadi adalah kesembuhan atau kematian. Kematian terjadi
apabila seluruh tubuh menerima penyinaran dosis subtotal sebesar 2-3 Gray (200-300
rad), sedang kesembuahan terjadi dalam waktu 3 bulan.

b. Sindrom hematopoetik (sindrom tulang)


Terjadi setelah tubuh manusia menerima dosis radiasi sebesar 1-10 Gray (100- 1000
rad). Penyinaran ini menyebabkan jumlah sel darah putih, sel darah merah, dan platelet
dalam aliran darah akan berkurang. Juga dapat menimbulkan kerusakan sel-sel lain dalam
organ sehingga sistem organ gagal berfungsi atau tubuh kehilangan kemampuan melawan
infeksi. Dengan demikian, tubuh akan makin mudah terserang infeksi yang akhirnya
mengalami perdarahan.

c. Sindrom gastrointestinal
Pada manusia, sindrom gastrointestinal timbul pada dosis 1 Gray (100 rad), dengan
gejala-gejala mual yang parah, muntah, diare, hilangnya nafsu makan, perdarahan pada
saluran GI, infeksi, lemas, demam, anemia, ketidakseimbangan elektrolit, dan hilangnya
cairan tubuh yang kemudian berakibat fatal, yaitu meninggal. Kejadian tersebut terjadi dalam
waktu 3--5 hari setelah penyinaran.

d. Sindrom sistem saraf pusat


Merupakan radiasi akut karena dosis yang diterima sekitar 50 Gray(5000 rad). Orang
yang terkena radiasi ini akan menunjukkan gejala dis-orientasi serta syok, diiringi mual yang
parah, muntah, diare cair, terkaget-kaget disertai bingung dan kurang terkoordinasi, serta
rasa terbakar pada kulit. Juga edema, hilangnya keseimbangan, lemas, kejang-kejang,
ketidakseimbangan elektrolit, frustrasi, koma, dan kematian karena gangguan
kardiovaskular. Hasil akhir dari kerusakan ini adalah kegagalan sistem saraf pusat yang
menimbulkan kematian segera.
Rangkuman
A. Teori Atom
 Pengertian Teori atom
Teori atom merupakan teori mengenai sifat benda pada ilmu fisika dan kimia, Teori
ini menyatakan bahwasanya seluruh benda yang ada itu terbentuk dari atom-atom.

 Pengembangan Teori Atom dan Modelnya


1. Teori Atom Democritus
Democritus mengemukakan teorinya tentang atom sebagai berikut :
Atom berasal dari kata atomos (Yunani), artinya tidak dapat dibagi-bagi
2. Teori Atom John Dalton
John Dalton mengemukakan teorinya tentang atom sebagai berikut :
a. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi
lagi.
b. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsure
memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
c. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan
bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atomato
oksigen.
d. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan
kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan.

3. Teori Atom JJ. Thomson


JJ. Thomson mengemukakan teorinya tentang atom sebagai berikut :
a. Atom bukan bagian terkecil dari suatu zat
b. Atom mempunyai muatan positif yang tersebar merata ke seluruh atom yang
dinetralkan oleh elektron-elektron yang tersebar diantara muatan positif itu
c. Massa elektron jauh lebih kecil dari massa atom

4. Teori Atom Rutherford


Berdasarkan kesimpulan dari hasil pengamatannya Rutherford mengemukan
sebuah model atom yang dikenal dengan model atom Ruthreford yaitu:
Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi
oleh elektron yang bermuatan negatif.

5. Teori Atom Niels Bohr


a. Elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti pada lintasan-lintasan
tertentu, tidak memancarkan energi. Lintasan-lintasan elektron itu disebut
kulit atau tingkat energi elektron.
b. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan yang lain.
c. Perpindahan elektron dari tingkat energi tinggi ke rendah disertai
pemancaran energi. Sedang perpindahan elektron dari tingkat energi rendah
ke tinggi disertai penyerapan energi.
d. Elektron yang bergerak pada lintasannya berada pada keadaan stasioner,
artinya elektron tidak memancarkan atau menyerap energi.

B. Inti Atom

 Pengertian Inti Atom


Inti Atom adalah unsur dalam suatu atom yang didalamnya terdapat neutron
yang tidak bermuatan dan proton yang bermuatan positif.
Berdasarkan sistem periodik unsur, atom dapat dituliskan sebagai berikut : X
Keterangan:
A = nomor massa atom yang menunjukan jumlah proton dan neutron pada inti
Z = nomor atom yang menunjukkan jumlah proton
X = nama unsur atom
Sehingga secara matematis jumlah neutron dapat dituliskan sebagai berikut:
N = A- Z
Keterangan:
N = jumlah neutron
A = jumlah proton dan neutron
Z = jumlah proton
Beberapa contoh lambang unsur dan partikel, lihat tabel di bawah ini:

 Defek Massa
Selisih antara massa nukleon dan massa inti disebut defek massa. Inti atom
tersusun oleh proton danneutron, sedangkan jumlah massa proton dan massa
neutron (massa nukleon) selalu memiliki massa inti lebih kecil daripada massa
nukleon.
Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut:

Δm = (Zmp + N mn) – minti

Keterangan:
Δm = defek massa
mp = massa proton
mn = massa neutron
minti = massa inti atom

Dengan:
Defek inti atom dapat disetarakan dengan satuan energi dalam eV (elektron volt) yakni 1
sma = 931 MeV
(mega elektron volt).
 Persamaan inti atom

Syarat dalam persamaan inti:


 Jumlah nomor massa (A) dalam ruas kiri = ruas kanan
 Jumlah nomor atom (Z) dalam ruas kiri = ruas kanan
 Tidak ada dalam reaktan dan produk yang tidak sama, harus dalam
setimbang
 Dalam persamaan inti, emisi (pemancaran) sinar-sinar radioaktif sama
dengan jenisnya. Contoh, emisi alpha = berarti sinar alpha ; emisi beta =
berarti sinar beta ; emisi neutron = berarti partikel neutron
 Energi Ikat Inti Atom
Energi ikat inti adalah massa defek yang berubah menjadi energi yang mengikat
inti. Jika m dalam kg,
maka:

Eikat = Δmc2 Joule

Sedangkan m dalam sma adalah:

Eikat = Δm 931 MeV

Keterangan:
Eikat = energi ikat inti atom
c = 3 x 108 m/s
Energi ikat rata-rata tiap nukleon/inti atom dapat dirumuskan dalam persamaan
berikut:

Enukleon =

Keterangan:
Enukleon = energi ikat rata-rata tiap nukleon/inti atom
A = jumlah nukleon (proton dan elektron)
C. Radioaktivitas
 Pengertian Radioaktivitas
Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tak-stabil untuk memancarkan radiasi dan
berubah menjadi inti stabil. Proses perubahan ini disebut peluruhan dan inti atom yang takstabil
disebut radionuklida. Materi yang mengandung radionuklida disebut zat radioaktif
 Sejarah Penemuan Radioaktif
a. Pada tahun 1895 Williem K. Rontgen menemukan sinar-X dengan jalan menembakkan
sinar katoda pada pelat aluminium
b. Pada tahun 1896, Henry Becquerel mengamati garam uranium yang dapat memancarkan
radiasi. Radiasi yang dipancarkan ini dapat menghitamkan pelat film meskipun film tersebut
ditutup rapat dengan kertas hitam
c. pada tahun 1898 suami istri Piere Curie dan Marie Curie dapat menemukan unsur polonium
(Po) dan radium (Ra) yang juga bersifat radioaktif.
d. Pada tahun 1903 Ernest Rutherford menemukan sinar yang bermuatan positif disebut sinar
alfa (α), yang merupakan inti helium (He). Rutherford juga menemukan sinar bermuatan
negatif yang disebut sinar beta (β).

 Sifat-Sifat Sinar Radioaktif


a. Menghitamkan pelat film,
b. Dapat mengionkan gas yang dilewati,
c. Memiliki daya tembus yang besar, serta
d. Menyebabkan benda-benda berlapis ZnS dapat berpendar (mengalami fluoresensi)
 Peluruhan Radioaktif
Kestabilan inti
Kestabilan inti ditentukan oleh perbandingan banyaknya proton dengan netron.

 Peluruhan Alpha, Beta, dan Gamma


a. Peluruhan Alpha
Untuk peluruhan alpha rumusnya menjadi :

−4
X→ −2
Y + 42He + E

b. Peluruhan Beta
Peluruhan sinar beta bertujuan agar perbandingan antara proton dan neutron di
dalam inti atom menjadi seimbang sehingga inti atom tetap stabil.

→ + X = Inti Induk
→ + Y = Inti Anak
3. Peluruhan Gamma
Untuk peluruhan Gamma rumusnya menjadi :
X → Y +00γ + E

Besaran Radioaktif
 Waktu paruh

 Aktivitas Radioaktif
Aktivitas radioaktif adalah banyaknya inti yang berdisintegrasi dalam waktu 1
detik.

 Efek Radiasi pada Tubuh Manusia


Pengaruh radiasi pada manusia atau mahluk hidup juga bergantung pada waktu paparan. Suatu
dosis yang diterima pada sekali paparan akan lebih berbahaya daripada bila dosis yang sama
diterima pada waktu yang lebih lama.

Radiasi dapat mengganggu fungsi normal tubuh manusia, dari taraf yang paling
ringan hingga fatal. Derajat taraf ini tergantung pada beberapa faktor:
1. Jenis radiasi
2. Lamanya penyinaran.
3. Jarak sumber dengan tubuh.
4. Ada tidaknya penghalang antara sumber dengan tubuh.

 Beberapa efek biologi pada tubuh manusia


1. Efek genetik.
2. Efek somatik
 Efek somatik jangka pendek
a. Sindrom radiasi akut
b. Sindrom hematopoetik (sindrom tulang)
c. Sindrom gastrointestinal
d. Sindrom sistem saraf pusat
DAFTAR PUSTAKA

https://file.upi.eedu/direkori/fpmipa/jur_pend_fisika/195708071982112nwiendartun/2_radioaktif.pdf

www.ebook.sman1slosch.id/Kimia/KIMIA%XII%20PS/PDF/BAB%204%RADIOAKTIF.pdf

https://atophysics.files.wordpress.com/2008/11/materi-26.pdf\

Anda mungkin juga menyukai