Ringkasan Materi
Perhatikan ombak yang bergulung dilautan! Ombak dilautan tampak seperti berkejar-
kejaran menuju pantai. Gulungan ombak membawa berbagai material kepantai. Pasir, rumput laut,
binatang laut dan aneka sampah. Material-material ini kadang tertinggal dipantai saat air laut
kembali ke laut.
Gambar pantai
Air laut memiliki campuran berbagai materi. Pernahkah kamu menncicipi air laut? Air laut
berasa asinkarena mengandung kadar garam tinggi. Saat air laut diuapkan, akar, tertinggal kristal
garam berwarna putih. Garam ini terbentuk dari ion natrium yang bersenyawa dengan ion klorin.
Ion natrium terbentuk ketika unsur natrium melepaskan elektronnya. Sementara ion klorin
terbentuk setelah unsur klorin menangkap elektron. Apa yang dimaksud dengan unsur, senyawa,
dan campuran? Mari kita pelajari disini!
a. UNSUR
Semua zat terbentuk dari bagian-bagian yang paling sederhana yang disebut unsur. Air
dapat diuraikan lagi menjadi gas hidroen dan gas oksigen. Gula dapat diuraikan lagi menjadi karbon,
oksigen, dan hidrogen. Tahukah kamu bagaimana cara menguraikan air dan gula menjadi unsur-
unsur penyusunnya? Dapatkah karbon, hidrogen, dan oksigen diuraikan lagi menjadi zat lain?
Dengan reaksi kimia biasa karbon, hidrogen dan oksien tidak dapat diuraikan lagi. Karbon, hidrogen
dan oksigen tergolong unsur. Unsur ialah suatu zat yang tidak dapat diubah kedalam bentuk yang
lebih sederhana. Dengan kata lain unsur merupakan zat murni yang tidak dapat diuraikan menjadi
zat sederhana yang melalui reaksi kimia. Untuk dapat memudahkan pengenalan unsure-unsur
tersebut maka dibuatlah system Periodic unsur.
Gambar disamping adalah beberapa contoh dari unsur
yang tidak dapat diubah dalam bentuk sederhana. (i)
Belerang (S), (ii) Besi (Fe), (iii) Emas (Au) , (iv) arang (C)
.
1. Pengelompokan Unsur
Segala sesuatu selalu ada pengelompokan, begitupun dnegan unsur. Unsur dikelompokan
menjadi tiga macam, yaitu logam, nonlogam, dan metaloid(semilogam).
a. Logam
Hampir seluruh unsur bersifat logam. Unsur logam banyak ditemukan bercampur dengan
unsur lain, sehingga disebut sebagai bijih. Adapun ciri-ciri dari logam adalah :
Ciri-ciri:
- warna mengkilap
- pada suhu kamar umumnya berwujud padat dan keras (kecuali raksa)
- dapat ditempa
b. Non Logam
Unsur nonlogam merupakan kebalikan dari unsur logam. Unsur nonlogam adalah unsur-
unsur yang tidak memiliki sifat logam. Karbon, oksigen,
belerang,lodin,fosfor,nirogen,helium,klorin merupakan unsur-unsur nonlogam. Adapun ciri-
cir dari unsur nonlogam yaitu:
Ciri-ciri:
- pada suhu kamar pada umumnya berwujud cair, padat, dan gas
- bersifat isolator
c. Unsur Semilogam/Metaloid
Metaloid adalah unsur yang tidak bisa digolongkan sebagai logam maupun nonlogam. Metaloid
biasa digunakan sebagai semikonduktor yaitu bahan yang pada suhu ruang bersifat konduktor,
tetapi pada suhu dingin bersifat isolator. Contohnya silikon(Si), boron (B), arsen (Ar) , germanium
(Ge), dan astatin (As). Adapun ciri-cirinya yaitu :
Ciri-ciri:
Lambang unsur yang masih dipakai hingga sekarang diusulkan oleh seorang ilmuawan swedia
bernama Berzelius. Penulisan lambang unsur adalah sebagai berikut.
a. Jika ada dua unsur atau lebih yang memiliki huruf awal sama, maka unsur-unsur tersebut
dilambangkan dengan dua huruf (huruf awal diikuti salah satu huruf berikutnya). Untuk penulisan
lambang unsur, huruf pertama selalu ditulis dengan huruf kapital.
Contoh:
1. Boron (B)
2. Bromin (Br)
3. Carbon (C)
4. Calsium (Ca)
5. Clorin (Cl)
6. Cobalt (Co)
7. Hidrogen (H)
8. Helium (He)
9. Litium (Li)
Lambang unsur diambil dari singkatan nama unsur. Beberapa lambang unsur berasal dari
bahasa Latin atau Yunani nama unsur tersebut. Misalnya Fe dari kata ferrum (bahasa latin)
sebagai lambang unsur besi.
Lambang unsur ditulis dengan satu huruf kapital.
Untuk Unsur yang dilambangkan dengan lebih dengan satu huruf, huruf pertama lambang
ditulis dengan huruf kapital dan huruf kedua/ketiga ditulis dengan huruf kecil.
Unsur-unsur yang memiliki nama dengan huruf pertama sama maka huruf pertama lambang
unsur diambil dari huruf pertama nama unsur dan huruf kedua diambil dari huruf lain yang
terdapat pada nama unsur tersebut. Misalnya, Ra untuk radium dan Rn untuk radon.
SENYAWA
Senyawa adalah zat tunggal yang dapat diuraikan kembali menjadi zat yang lebih
sederhana melalui reaksi kimia. Senyawa juga adalah zat yang terbentuk dari
penggabungan unsur-unsur dengan pembagian tertentu. Senyawa dihasilkan dari reaksi
kimia antara dua unsur atau lebih melalui reaksi pembentukan. Misalnya, karat besi
(hematit) berupa Fe2O3 dihasilkan oleh reaksi besi (Fe) dengan oksigen (O). Senyawa dapat
diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya melalui reaksi penguraian. ir dan garam
dapur merupakan salah satu contoh senyawa. Air dan garam dapur dikatakan senyawa
karena tersusun atas dua unsur atau lebih. Air tersusun atas dua jenis unsur, yaitu hidrogen
dan oksigen dengan perbandingan massa tertentu dan tetap. Garam dapur juga tersusun
atas dua jenis unsur, yaitu natrium dan klorin dengan perbandingan massa tertentu dan
tetap. Contoh lainnya, nitrogen dan hidrogen bergabung membentuk amoniak.
Ciri-ciri senyawa:
2. tersusun dari dua unsur atau lebih dengan perbandingan tertentu dan tetap
Contoh senyawa: Air (H2O), Garam dapur (NaCl), Asam Clorida (HCl),
Karbondioksida (CO2), Karbon monoksida (CO).
Penamaan Senyawa:
Cara penamaan: Sebut dahulu nama unsur logam kemudian diikuti nama unsur non logam
dan diberi akhiran -ida
Contoh: NaCl tersusun atas unsur logam Natrium (Na) dan unsur nonlogam Clorin (Cl),
sehingga diberi nama Natrium clorida
Cara penamaan: Jumlah unsur atom pertama disebut dahulu, diikuti nama unsur nonlogam
pertama, kemudian sebut jumlah unsur nonlogam kedua dan diikuti nama unsur nonlogam
kedua, dan diberi akhiran -ida
Jumlah atom disebut dalam bahasa Yunani sebagai berikut:
1 = mono
2 =di
3 = tri
4 = tetra
5 = penta
6 = heksa
7 = hepta
8 = okta
9 = nona
10= deka
Contoh:
CAMPURAN
Sifat Campuran :
Suatu campuran dapat merupakan gabungan unsur dengan unsur, unsur dengan
senyawa, atau senyawa dengan senyawa. Misalnya, stainless steel (baja tahan karat)
terbuat dari campuran besi, krom, dan nikel. Komposisi unsur-unsur penyusun suatu
campuran tidak tertentu, sehingga rumus kimia suatu campuran tidak dapat ditentukan.
Pemisahan campuran dapat dilakukan secara fisika.
Tanah diklasifikasikan dalam campuran, yaitu campuran berbagai macam unsur dan
senyawa. Sifat asli zat-zat pembentuk campuran masih tampak, sehingga komponen
penyusun campuran tersebut dapat dikenali dan dapat dipisahkan lagi. Perbandingan zat-
zat penyusunnya tidak tentu seperti pada senyawa.
Ada dua macam campuran, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen.
A. Campuran Homogen
Amati dengan saksama segelas air sirup. Bila air sirup tersebut jernih dan bercampur
merata, dapat digolongkan sebagai campuran homogen. Campuran homogen ini biasa
disebut larutan. Pada larutan, tiap-tiap bagian mempunyai susunan yang sama. Jadi di
dalam larutan sirup tersebut terdapat dua penyusun larutan, yakni air dan gula. Air disebut
pelarut, sedangkan gula disebut zat terlarut. Contoh campuran homogen lainnya adalah
minuman ringan (soft drink) dan larutan pembersih lantai.
B. Campuran Heterogen
Amati segelas air yang dicampur dengan pasir. Apabila zat-zat penyusunnya
bercampur secara tidak merata dan campuran ini tiap-tiap bagian tidak sama susunannya
maka disebut campuran heterogen (perhatikan Gambar 3.8). Contoh campuran
heterogen yang lain adalah air kopi (bentuk cair) dan campuran tepung dengan air (bentuk
padat). Susunan zat dalam suatu campuran sering dinyatakan dengan kadar dari zat-zat
pembentuk campuran itu. Kadar suatu zat dalam campuran dapat dinyatakan sebagai
jumlah zat dalam campuran dibandingkan jumlah seluruh campuran. Jumlah zat dapat
dinyatakan dalam dalam massa (g, kg) atau volume (ml, l).
Pemisahan Campuran
1. Penyaringan/Filtrasi
partikel. Contoh:
Zat hasil penyaringan disebut filtrat, dan zat sisa dari penyaringan disebut residu.
2. Penyulingan/Distilasi
4. Kristalisasi
Sentrifugasi dapat digunakan untuk memisahkan plasma darah dari darah merah.
6. Ekstraksi
7. Sublimasi
Pemisahan campuran dengan sublimasi dilakukan jika ada zat padat yang
menyublim bercampur dengan zat yang tidak dapat menyublim. Contoh zat yang
mudah menyublim adalah kapur barus, iodin, dan kafein.