Anda di halaman 1dari 15

KETERAMPILAN DALAM MEMBUKA DAN MENUTUP

PELAJARAN
MAKALAH
untukmemenuhi tugas Matakuliah Strategi Pembelajaran IPA
yang dibina oleh Ibu Erni Yulianti, S.Pd., M.Pd

Oleh

Azmy Afif Albahy 180351619069


Desy Eka Saputri 180351619
Galuh Hegmatiyar N 180351619009
Sadina Fakhira 180351619
Siti Sri Asih 180351619011
Kelompok 1

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
Oktober 2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii

BAB I ...................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1

1.3 Tujuan ............................................................................................................ 1

BAB II ..................................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Keterampilan Membuka Pelajaran .............................................. 3

2.2 Komponen Keterampilan Membuka Pelajaran ............................................. 4

2.3 Pengertian Keterampilan Menutup Pelajaran ................................................ 7

2.4 Komponen Keterampilan Menutup Pelajaran ............................................... 8

2.5 Penggunaan di Dalam Kelas Keterampilan Membuka dan Menutup


Pelajaran .............................................................................................................. 9

2.6 Prinsip-Prinsip Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran ................. 9

BAB III .................................................................................................................. 10

3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 10

3.2 Saran ............................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 11

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
Rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Strategi Pembelajaran IPA dengan baik. Judul makalah yang telah disusun
adalah “Keterampilan dalam Membuka dan Menutup Pelajaran”. Dalam
pembuatan makalah ini tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada:
1. Ibu Erni Yulianti, S.Pd, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
Strategi Pembelajaran IPA yang telah membimbing kami dalam
pembuatan makalah ini
2. Teman-teman Prodi Pendidikan IPA offering A yang telah mendukung
kami dalam penulisan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami mohon maaf apabila dalam penulisan terdapat
kata-kata yang kurang berkenan dihati. Penulis juga mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 24 Oktober 2019

Penulis

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Keterampilan Membuka Pelajaran?

1.2.2 Apasaja komponen keterampilan membuka pelajaran?

1.2.3 Apa yang dimaksud dengan Keterampilan Menutup Pelajaran?

1.2.4 Apa saja Komponen Keterampilan Menutup Pelajaran?

1.2.5 Bagaimana Penggunaan di Dalam Kelas Keterampilan Membuka dan


Menutup Pelajaran?

1.2.6 Apa saja Prinsip-Prinsip Membuka dan Menutup Pelajaran?

1.3 Tujuan
1.3.1 Agar mahasiswa dapat mengetahui apa itu Keterampilan Membuka
Pelajaran.

1.3.2 Agar mahasiswa dapat mengetahui apa saja komponen dalam Keterampilan
Membuka Pelajaran

1.3.3 Agar mahasiswa dapat mengetahui apa itu Keterampilan Menutup Pelajaran

1.3.4 Agar mahasiswa dapat mengetahui apa saja komponen dalam Keterampilan
Menutup Pelajaran

1.3.5 Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana Penggunaan didalam Kelas


Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

1.3.6 Agar mahasiswa dapat mengetahui apa saja Prinsip-Prinsip Membuka dan
Menutup Pelajaran

1
2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Keterampilan Membuka Pelajaran


Keterampilan dasar mengajar (teaching skill) merupakan suatu karakteristik
umum dari seseorang yang berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan
yang diwujudkan melalui tindakan. Keterampilan dasar mengajar pada dasarnya
adalah berupa bentuk-bentuk perilaku bersifat mendasar dan khusus yang harus
dimiliki oleh seorang guru sebagai modal awal untuk melaksanakan tugas-tugas
pembelajarannya secara terencana dan profesional (Rusman, 2012: 80).
Keterampilan membuka pelajaran ialah kegiatan yang dilakukan
guru/infrastruktur untuk menciptakan suasana siap mental dan penuh perhatian
pada diri siswa/peserta pelatihan ( Zainal Aqib, 2013:89) . Membuka pelajaran
(set induction) ialah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan
belajar mengajar untuk menciptakan prakondisi bagi siswa agar mental maupun
perhatiannya terpusat pada bahan yang akan dipelajarinya sehingga memberikan
efek yang positif terhadap kegiatan belajar (Abdul Majid, 2015:242).
Membuka pembelajaran adalah keterampilan guru dalam menyiapkan mental dan
menimbulkan perhatian siswa agar terpusat pada materi yang akan dipelajari
(Bahri, 2008: 138). Diharapkan guru dapat menciptakan suasana siap mental,
fisik, pshihis dan emosional kepada siswanya agar terpusat kepada kegiatan yang
akan dimulai. Sejalan dengan pendapat tersebut keterampilan membuka
pembelajaran merupakan keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai dan
dilatihkan bagi calon guru agar dapat mencapai tujuan pembelajaran secara
efektif, efisien, dan menarik (Marno, 2008:75). Kegiatan membuka pembelajaran
adalah kegiatan awal yang dilakukan guru untuk menyiapkan siswa dalam
memulai pembelajaran (Mulyadi, 2009 :67).
Berdasarkan beberapa pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa kegiatan membuka
pembelajaran merupakan suatu keterampilan dasar mengajar yang harus dimiliki
oleh seorang guru sebagai modal awal untuk melaksanakan tugas-tugas
pembelajarannya secara terencana dan profesional.

3
Untuk menciptakan kondisi kesiapan mental siswa dalam mengikuti
pembelajaran, maka kegiatan membuka pelajaran tidak hanya dengan melakukan
kegiatan yang bersifat adminitrasi:
1. Mengecek kehadiran siswa
2. Menyiapkan alat-alat pelajaran
3. Mempersiapkan buku sumber dan kegiatan adminitrasi.
Kegiatan atau pemeriksaan yang bersifat adminitrasi saja pada saat mengawali
pembelajaran, belum tentu bisa mencapai sasaran menumbuhkan kesiapan mental
siswa secara optimal. Dengan demikian kegiatan pembukaan pembelajaran selain
untuk mempersiapkan hal-hal yang bersifat teknis adminitratif, terutama harus
memfokuskan pada upaya mengkondisikan baik fisik dan mental, perhatian dan
motivasi siswa untuk mengikuti kegiatan inti pembelajaran.
Maka tujuan dari keterampilan membuka pelajaran yaitu sebagai berikut:
1. Membangkitkan motivasi dan perhatian.
2. Membuat anak memahami bentuk tugas
3. Menyiapkan mental siswa untuk memasuki kegiatan inti pelajaran.
4. Menyadari siswa akan hubungan antara pengalaman / bahan yang sudah
dimiliki / diketahui dengan yang akan dipelajari.
5. Memberikan gambaran tentang pendekatan atau kegiatan yang akan siterapkan
atau dilaksanakan dalam kegiatan.

2.2 Komponen Keterampilan Membuka Pelajaran


Awal pelajaran atau awal setiap penggal kegiatan dalam inti pelajaran, guru
harus melakukan kegiatan membuka pelajaran. Menurut Marno (2008: 83)
Komponen keterampilan itu meliputi:
a. Menarik Perhatian Siswa
Cara yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
a. Mengubah gaya mengajar guru. Perhatian dapat timbul dari apresiasi gaya
mengajar guru, seperti posisi atau kegiatan yang berbeda dari biasanya. Misalnya:
• Guru bisa berdiri di depan, kemudian berdiri di belakang
• Suara yang biasa keras, diubah menjadi suara yang pelan dan bercerita.
b. Penggunaan alat bantu mengajar atau media pengajaran, seperti gambar, model
dan skema. Selain dapat menarik perhatian, alat bantu mengajar tersebut

4
memungkinkan terjadinya kaitan antara hal yang telah diketahui dengan hal yang
dipelajari.
c. Pola interaksi yang bervariasi, seperti guru-siswa, siswa-siswa, maupun siswa-
guru. Misalnya:
• Jika guru biasa berbicara kepada siswa, maka diubah menjadi siswa yang
berbicara kepada guru, atau dapat juga antara siswa dengan siswa lainnya.
• Jika guru biasa melaksanakan pembelajaran dalam bentuk kelompok besar atau
kelas, maka diubah dalam bentuk kelompok kecil atau individual.
b. Menimbulkan Motivasi
Ada beberapa cara untuk menimbulkan motivasi, diantaranya adalah sebagai
berikut:
a. Kehangatan dan keantusiasan
Bersikap hangat, ramah, antusias, bersahabat dan sebagainya, dapat mendorong
tingkah dan kesenangan dalam mengerjakan tugas sehingga motivasi siswa akan
timbul.
b. Menimbulkan rasa ingin tahu
Menimbulkan rasa ingin tahu siswa dapat dilakukan dengan cara melontarkan/
mengemukakan ide yang bertentangan dengan penyelesaian masalah atau kondisi
diri dari kenyataan sehari-hari. Contohnya jika transmigrasi dapat meningkatkan
kemakmuran penduduk, mengapa banyak penduduk di Pulau Jawa tidak mau
transmigrasi.
c. Memerhatikan minat siswa
Minat juga merupakan sumber motivasi yang dapat dimanfaatkan untuk
membangkitkan gairah belajar anak didik. Memerhatikan minat siswa dapat
dilakukan dengan cara menyesuaikan topik pelajaran dengan minat siswa karena
motivasi dan minat berpengaruh pada jenis kelamin, umur, sosial ekonomi dan
sebagainya.
c. Memberi Acuan
Memberi acuan merupakan usaha untuk mengemukakan secara spesifik dan
singkat serangkaian alternatif yang memungkinkan siswa memperoleh gambaran
yang jelas menegnai hal-hal yang harus dipelajari. Untuk itu, cara yang dilakukan
adalah sebagai berikut:

5
a. Mengemukakan tujuan dan batas tugas
Hendaknya guru mengemukakan tujuan pelajaran terlebih dahulu dan batas
tugas yang dikerjaikan siswa. Misalnya guru mengatakan, “Hari ini kita akan
membahas rata-rata hitung, dan setelah itu kalian diminta mengerjakan soal atau
menghitung rata-rata kenaikan harga barang selama satu tahun”. Dalam memberi
acuan guru juga memberi pendekatan cara menghitungnya. Misalnya dalam
contoh diatas guru mengatakan menggunakan rumus yang sudah disederhanakan.
Contoh lainnya, guru menyuruh siswa belajar mengarang cerita dengan
memerhatikan tiga buah gambar. Kemudian berdasarkan gambar tersebut, guru
menyuruh siswa untuk menulis suatu cerita yang panjangnya lebih kurang 100
kata.
b. Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan
Tujuannya dari cara ini adalah agar dalam pelajaran, siswa terarah usahanya
dalam mempelajari materi dan tugas jika guru memberi saran dan langkah-
langkah kegiatan yang dilakukan. Misalnya guru memberikan tugas kepada siswa
untuk membuktikan pada temperatur berapa derajat celcius air mendidih dengan
menggunakan langkah:
• Mengukur temperatur yang belum dipanasi
• Nyalakan lampu spiritus dan panaskan air dalam gelas tersebut
• Jika air sudah mendidih catatlah berapa suhunya sesuai dengan yang terlihat
pada termometer.
c. Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas
Misalnya dengan mengingatkan siswa untuk menemukan hal-hal yang positif
dari sifat suatu konsep, tanda, media, hewan dan lain-lain. Selain itu tunjukkan
juga hak negatif yang hilang atau kurang lengkap. Contohnya memeriksa bahan-
bahan tersebut dan tentukan mengapa beberapa batu dapat digolongkan dalam
jenis batu yang mengandung biji besi dan yang lain tidak.
d. Mengajukan pertanyaan
Pertanyaan diajukan sebelum memulai penjelasan akan mengarahkan siswa
dalam mengantisipasi isi pelajaran yang akan dipelajari. Contohnya sebelum
memutar film tentang siklus kehidupan nyamuk, guru mengajukan pertanyaan

6
untuk membantu siswa memahami siklus nyamuk yang digambarkan oleh film
tersebut.

d. Membuat Kaitan
Jika guru mengerjakan materi baru, guru perlu menghubungkan dengan hal
yang telah dibuat siswa atau pengalaman atau minat dan kebutuhannya untuk
mempermudah pemahaman hal-hal yang telah dikenal, pengalaman, minat dan
kebutuhan inilah yang disebut dengan pengait.
Berikut adalah contoh usaha guru untuk membuat kaitan
a. Dalam memulai pelajaran, guru meninjau kembali sejauh mana materi
sebelumnya telah dipahami dengan mengajukan pertanyaan atau inti materi
pelajaran terdahulu secara singkat. Setiap saat guru dapat meminta sumbangan
pikiran anak didik, hal ini berarti guru harus memberi penguatan sekaligus
membuat kaitan kogntif. Komentar yang bertujuan kembali pada batas tugas
adalah juga merupakan usaha membuat kaitan.
b. Cara membandingkan atau mempertentangkan dengan pengetahuan baru. Hal
ini dilakukan jika pengetahuan baru erat kaitannya dengan dengan pengetahuan
lama. Contohnya guru bertanya untuk mengetahui pemahaman siswa tentang
pengurangan sebelum mengerjakan pembagian.
c. Cara menjelaskan konsepnya atau pengertian lebih dahulu sebelum
mengerjakan bahan secara terperinci.

2.3 Pengertian Keterampilan Menutup Pelajaran


Menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk
mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar mengajar dengan mengemukakan
kembali pokok-pokok pelajaran. Menutup pelajaran dimaksudkan untuk
memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa serta
keterkaitannya dengan pengalaman sebelumnya, mengetahui tingkat keberhasilan
siswa, serta keberhasilan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Menutup
pelajaran perlu dilakukan untuk membantu siswa agar lebih mengingat materi
yang dipelajari dan melihat pemahaman siswa melalui kegiatan yang dilaksanakan
(Djamarah, 2010).
Menutup pelajaran mempunyai tujuan sebagai berikut:

7
a. Memantapkan pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari
b. Mengetahui keberhasilan siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran
yang telah dilaksanakan
c. Memberikan tindak lanjut untuk mengembangkan kemampuan yang baru
saja dikuasai (Zainal, 2010)

2.4 Komponen Keterampilan Menutup Pelajaran


a. Meninjau kembali
Meninjau kembali pelajaran yang telah disampaikan dapat dilakukan dengan
cara merangkum inti pelajaran atau menarik kesimpulan yang mengacu pada
tujuan yang telah dirumuskan. Kegiatan ini dilakukan untuk memantapkan
pokok-pokok materi yang telah disajikan. Kegiatan meninjau kembali dapat
dilakukan dengan cara merangkum dan menarik kesimpulan.
b. Mengevaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran yang
dilakukan dan untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan yang dirumuskan dapat
dicapai oleh siswa melalui pembelajaran yang telah dilakukan. Hasil evaluasi
dapat digunakan untuk berbagai kepentingan seperti memberikan penilaian
terhadap siswa dan sebagai balikan untuk memperbaiki program
pembelajaran.
Evaluasi dapat dilakukan dengan cara meminta siswa untuk
mendemonstrasikan keterampilan yang baru dipelajari, mengekspresikan
konsep atau ide, mengekspresikan pendapat siswa, meminta siswa
mengerjakan soal tertulis baik objektif maupun subjektif.
c. Tindak lanjut
Tindak lanjut yaitu upaya meningkatkan lanjutan terhadap kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan, dengan maksud untuk lebih
memanfaatkan pemahaman siswa baik berkenaan dengan konsep-konsep
dalam rangka mengaplikasikan pemahaman konsep terhadap pemecahan-
pemecahan masalah praktis. Kegiatan tindak lanjut perlu diberikan oleh guru
agar terjadi pemantapan pada diri siswa terhadap pencapaian tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan. Tindak lanjut dapat dilakukan dengan
cara memberikan pekerjaan rumah (PR), mengerjakan tugas-tugas tertentu

8
(proyek), melakukan observasi atau pengamatan, wawancara sederhana atau
kegiatan lain sejenisnya (Barnawi & Arifin, 2015).

2.5 Penggunaan di Dalam Kelas Keterampilan Membuka dan Menutup


Pelajaran

2.6 Prinsip-Prinsip Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran


Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru dalam membuka dan
menutup pelajaran adalah sebagai berikut.
a. Bermakna
Kegiatan untuk menarik perhatian dan motivasi siswa hendaknya berkaitan
dengan materi dan tujuan pelajaran. Misalnya saja memberi motivasi tentang
pengalaman hidup guru tersebut hingga menjadi guru.Guru hendaknya memilih
cara yang relevan dengan isi dan tujuan pembelajaran tersebut. Usaha yang
bersifat mencari-cari atau dibuat-buat hendaknya dihindarkan. Cerita singkat atau
lawakan yang tidak berhubungan dengan materi pembelajaran sebaiknya
dihindarkan.
b. Berurutan dan berkesinambungan
Kegiatan yang dilakukan guru baik dalam memperkenalkan materi ataupun
merangkum pokok-pokok penting yang telah diajarkan hendaknya merupakan
suatu kesatuan yang urut serta berkesinambungan, misalnya materi tersusun
sistematis, ada kaitan yang jelas antara satu bagian dengan bagian yang lain, ada
kaitan dengan pengalaman siswa.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Membuka pelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan guru untuk
menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian peserta didik agar
terpusat pada hal-hal yang akan dipelajarinya. Komponen dalam membuka
pelajaran yaitu menarik perhatian siswa, menimbulkan motivasi, memberi acuan
dan membuat kaitan.
Menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri
pelajaran atau kegiatan belajar mengajar dengan mengemukakan kembali pokok-
pokok pelajaran. Komponen dalam menutup pelajaran yaitu meninjau kembali
(review), mengevaluasi (menilai) dan memberikan tindak lanjut

3.2 Saran
Hendaknya seorang guru memiliki keterampilan membuka dan menutup
pembelajaran, dan mengetahui serta menerapkan komponen-komponen yang
terdapat dalam komponen tersebut. Hal ini dikarenakan berpengaruh terhadap
pencapaian tujuan pembelajaran.

10
DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Z. (2013). Model-model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual


(Inovatif). Bandung: Yrama Widya.

Bahri. 2008. Konsep dan Definisi Konseptual. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Barnawi dan Arifin, M. 2015 Teori & Praktik Pengajaran yang Efektif &
Kreatif, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Djamarrah, SB. 2006.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Asdi Mahasatya.

Hari Mulyadi, dkk. 2009. Guru Profesional. Bandung: Alfabet.

Majid, A. (2015). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Marno dan Idris, M. 2008. Strategi & Metode Pengajaran: Menciptakan


KeterampilanMengajar yang Efektif dan Edukatif. Yogyakarta: Ar-ruzz
Media

Rusman.(2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangka


Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta.

Zainal, A.(2010). Micro Teaching. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

11

Anda mungkin juga menyukai