PELAJARAN
MAKALAH
untukmemenuhi tugas Matakuliah Strategi Pembelajaran IPA
yang dibina oleh Ibu Erni Yulianti, S.Pd., M.Pd
Oleh
BAB I ...................................................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 11
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
Rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Strategi Pembelajaran IPA dengan baik. Judul makalah yang telah disusun
adalah “Keterampilan dalam Membuka dan Menutup Pelajaran”. Dalam
pembuatan makalah ini tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada:
1. Ibu Erni Yulianti, S.Pd, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
Strategi Pembelajaran IPA yang telah membimbing kami dalam
pembuatan makalah ini
2. Teman-teman Prodi Pendidikan IPA offering A yang telah mendukung
kami dalam penulisan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami mohon maaf apabila dalam penulisan terdapat
kata-kata yang kurang berkenan dihati. Penulis juga mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Agar mahasiswa dapat mengetahui apa itu Keterampilan Membuka
Pelajaran.
1.3.2 Agar mahasiswa dapat mengetahui apa saja komponen dalam Keterampilan
Membuka Pelajaran
1.3.3 Agar mahasiswa dapat mengetahui apa itu Keterampilan Menutup Pelajaran
1.3.4 Agar mahasiswa dapat mengetahui apa saja komponen dalam Keterampilan
Menutup Pelajaran
1.3.6 Agar mahasiswa dapat mengetahui apa saja Prinsip-Prinsip Membuka dan
Menutup Pelajaran
1
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Untuk menciptakan kondisi kesiapan mental siswa dalam mengikuti
pembelajaran, maka kegiatan membuka pelajaran tidak hanya dengan melakukan
kegiatan yang bersifat adminitrasi:
1. Mengecek kehadiran siswa
2. Menyiapkan alat-alat pelajaran
3. Mempersiapkan buku sumber dan kegiatan adminitrasi.
Kegiatan atau pemeriksaan yang bersifat adminitrasi saja pada saat mengawali
pembelajaran, belum tentu bisa mencapai sasaran menumbuhkan kesiapan mental
siswa secara optimal. Dengan demikian kegiatan pembukaan pembelajaran selain
untuk mempersiapkan hal-hal yang bersifat teknis adminitratif, terutama harus
memfokuskan pada upaya mengkondisikan baik fisik dan mental, perhatian dan
motivasi siswa untuk mengikuti kegiatan inti pembelajaran.
Maka tujuan dari keterampilan membuka pelajaran yaitu sebagai berikut:
1. Membangkitkan motivasi dan perhatian.
2. Membuat anak memahami bentuk tugas
3. Menyiapkan mental siswa untuk memasuki kegiatan inti pelajaran.
4. Menyadari siswa akan hubungan antara pengalaman / bahan yang sudah
dimiliki / diketahui dengan yang akan dipelajari.
5. Memberikan gambaran tentang pendekatan atau kegiatan yang akan siterapkan
atau dilaksanakan dalam kegiatan.
4
memungkinkan terjadinya kaitan antara hal yang telah diketahui dengan hal yang
dipelajari.
c. Pola interaksi yang bervariasi, seperti guru-siswa, siswa-siswa, maupun siswa-
guru. Misalnya:
• Jika guru biasa berbicara kepada siswa, maka diubah menjadi siswa yang
berbicara kepada guru, atau dapat juga antara siswa dengan siswa lainnya.
• Jika guru biasa melaksanakan pembelajaran dalam bentuk kelompok besar atau
kelas, maka diubah dalam bentuk kelompok kecil atau individual.
b. Menimbulkan Motivasi
Ada beberapa cara untuk menimbulkan motivasi, diantaranya adalah sebagai
berikut:
a. Kehangatan dan keantusiasan
Bersikap hangat, ramah, antusias, bersahabat dan sebagainya, dapat mendorong
tingkah dan kesenangan dalam mengerjakan tugas sehingga motivasi siswa akan
timbul.
b. Menimbulkan rasa ingin tahu
Menimbulkan rasa ingin tahu siswa dapat dilakukan dengan cara melontarkan/
mengemukakan ide yang bertentangan dengan penyelesaian masalah atau kondisi
diri dari kenyataan sehari-hari. Contohnya jika transmigrasi dapat meningkatkan
kemakmuran penduduk, mengapa banyak penduduk di Pulau Jawa tidak mau
transmigrasi.
c. Memerhatikan minat siswa
Minat juga merupakan sumber motivasi yang dapat dimanfaatkan untuk
membangkitkan gairah belajar anak didik. Memerhatikan minat siswa dapat
dilakukan dengan cara menyesuaikan topik pelajaran dengan minat siswa karena
motivasi dan minat berpengaruh pada jenis kelamin, umur, sosial ekonomi dan
sebagainya.
c. Memberi Acuan
Memberi acuan merupakan usaha untuk mengemukakan secara spesifik dan
singkat serangkaian alternatif yang memungkinkan siswa memperoleh gambaran
yang jelas menegnai hal-hal yang harus dipelajari. Untuk itu, cara yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
5
a. Mengemukakan tujuan dan batas tugas
Hendaknya guru mengemukakan tujuan pelajaran terlebih dahulu dan batas
tugas yang dikerjaikan siswa. Misalnya guru mengatakan, “Hari ini kita akan
membahas rata-rata hitung, dan setelah itu kalian diminta mengerjakan soal atau
menghitung rata-rata kenaikan harga barang selama satu tahun”. Dalam memberi
acuan guru juga memberi pendekatan cara menghitungnya. Misalnya dalam
contoh diatas guru mengatakan menggunakan rumus yang sudah disederhanakan.
Contoh lainnya, guru menyuruh siswa belajar mengarang cerita dengan
memerhatikan tiga buah gambar. Kemudian berdasarkan gambar tersebut, guru
menyuruh siswa untuk menulis suatu cerita yang panjangnya lebih kurang 100
kata.
b. Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan
Tujuannya dari cara ini adalah agar dalam pelajaran, siswa terarah usahanya
dalam mempelajari materi dan tugas jika guru memberi saran dan langkah-
langkah kegiatan yang dilakukan. Misalnya guru memberikan tugas kepada siswa
untuk membuktikan pada temperatur berapa derajat celcius air mendidih dengan
menggunakan langkah:
• Mengukur temperatur yang belum dipanasi
• Nyalakan lampu spiritus dan panaskan air dalam gelas tersebut
• Jika air sudah mendidih catatlah berapa suhunya sesuai dengan yang terlihat
pada termometer.
c. Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas
Misalnya dengan mengingatkan siswa untuk menemukan hal-hal yang positif
dari sifat suatu konsep, tanda, media, hewan dan lain-lain. Selain itu tunjukkan
juga hak negatif yang hilang atau kurang lengkap. Contohnya memeriksa bahan-
bahan tersebut dan tentukan mengapa beberapa batu dapat digolongkan dalam
jenis batu yang mengandung biji besi dan yang lain tidak.
d. Mengajukan pertanyaan
Pertanyaan diajukan sebelum memulai penjelasan akan mengarahkan siswa
dalam mengantisipasi isi pelajaran yang akan dipelajari. Contohnya sebelum
memutar film tentang siklus kehidupan nyamuk, guru mengajukan pertanyaan
6
untuk membantu siswa memahami siklus nyamuk yang digambarkan oleh film
tersebut.
d. Membuat Kaitan
Jika guru mengerjakan materi baru, guru perlu menghubungkan dengan hal
yang telah dibuat siswa atau pengalaman atau minat dan kebutuhannya untuk
mempermudah pemahaman hal-hal yang telah dikenal, pengalaman, minat dan
kebutuhan inilah yang disebut dengan pengait.
Berikut adalah contoh usaha guru untuk membuat kaitan
a. Dalam memulai pelajaran, guru meninjau kembali sejauh mana materi
sebelumnya telah dipahami dengan mengajukan pertanyaan atau inti materi
pelajaran terdahulu secara singkat. Setiap saat guru dapat meminta sumbangan
pikiran anak didik, hal ini berarti guru harus memberi penguatan sekaligus
membuat kaitan kogntif. Komentar yang bertujuan kembali pada batas tugas
adalah juga merupakan usaha membuat kaitan.
b. Cara membandingkan atau mempertentangkan dengan pengetahuan baru. Hal
ini dilakukan jika pengetahuan baru erat kaitannya dengan dengan pengetahuan
lama. Contohnya guru bertanya untuk mengetahui pemahaman siswa tentang
pengurangan sebelum mengerjakan pembagian.
c. Cara menjelaskan konsepnya atau pengertian lebih dahulu sebelum
mengerjakan bahan secara terperinci.
7
a. Memantapkan pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari
b. Mengetahui keberhasilan siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran
yang telah dilaksanakan
c. Memberikan tindak lanjut untuk mengembangkan kemampuan yang baru
saja dikuasai (Zainal, 2010)
8
(proyek), melakukan observasi atau pengamatan, wawancara sederhana atau
kegiatan lain sejenisnya (Barnawi & Arifin, 2015).
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Membuka pelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan guru untuk
menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian peserta didik agar
terpusat pada hal-hal yang akan dipelajarinya. Komponen dalam membuka
pelajaran yaitu menarik perhatian siswa, menimbulkan motivasi, memberi acuan
dan membuat kaitan.
Menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri
pelajaran atau kegiatan belajar mengajar dengan mengemukakan kembali pokok-
pokok pelajaran. Komponen dalam menutup pelajaran yaitu meninjau kembali
(review), mengevaluasi (menilai) dan memberikan tindak lanjut
3.2 Saran
Hendaknya seorang guru memiliki keterampilan membuka dan menutup
pembelajaran, dan mengetahui serta menerapkan komponen-komponen yang
terdapat dalam komponen tersebut. Hal ini dikarenakan berpengaruh terhadap
pencapaian tujuan pembelajaran.
10
DAFTAR PUSTAKA
Bahri. 2008. Konsep dan Definisi Konseptual. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Barnawi dan Arifin, M. 2015 Teori & Praktik Pengajaran yang Efektif &
Kreatif, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
11