Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lingkungan hidup di Indonesia saat ini masih menunjukan penurunan kondisi seperti
terjadinya pencemaran, kerusakan lingkungan, penurunan ketersediaan dibandingkan
kebutuhan sumber daya alam maupun bencana lingkungan. Hal ini merupakan indikasi bahwa
aspek lingkungan hidup belum sepenuhnya diperhatikan dalam perencanaan pembangunan.
Selama ini, proses pembangunan yang diformulasikan dalam kebijakan rencana dan atau
program (KRP) dipandang kurang mempertimbangkan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan secara optimal.

Upaya-upaya pengelolaan lingkungan pada tataran kegiatan proyek melalui berbagai


instrument seperti antara lain AMDAL, dipandang belum menyelesaikan berbagai persoalan
lingkungan hidup secara optimal, mengingat berbagai persoalan lingkungan hidup berada
pada tataran kebijkan, rencana dan atau program. Memperhatikan hal tersebut, penggunaan
SDA harus selaras, serasi dan seimbang dengan fungsi lingkungan hidup. Sebagai
konsekuesinya, kebijakan, rencana dan atau program pembangunan harus memperhatikan
aspek lingkungan hidup dan mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan.

Seiring dengan semakin meningkatnya masalah lingkugan hidup diseluruhpelosok


dunia, langkah-langkah pencegahan timbulnya dampak negatif terhadap kerusakan sumber
daya alam dan lingkungan hidup menjadi semakin mendesak untuk diatasi.
Penanggulanganya dan pengendalian dampak negatif terhadap lingkungan hidup serta isu
keberlanjutan lingkungan hidup terasa tidak cukup dan kurang efektif jika dilakukan pada saat
kegiatan telah memasuki masa operasi dan sepenuhnya hanya mengandalkan pendekatan
tekhnologi. Menyikapi situasi tersebut, salah satu langkah yang di tempuh adalah Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), ini dimaksudkan untuk mencoba mengatasi
permasalahan-permasalahan yang muncul. Kerusakan sumber daya alam dan pencemarann
lingkungan akan lebih efektif dicegah bila sejak proses formulasi kebijakan, rencana dan
program (KRP) telah dipertinbangkan asalah lingkungan hidup dan ancaman terhadap
keberlanjutan.

1
Sejak tahun 1990-an di dunia internasional telah berkembang Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (Selanjutnya di singkat : KLHS) atau Strategic Environmental Assessment
(SEA). KLHS merupakan penyempurnaan dari AMDAL sebagai instrument lingkungan hidup
yang sudah ada sebelumnya. Jika AMDAL hanya hadir pada tingkat proyek, maka KLHS ada
pada Kebijakan, Rencana, dan atau Program (KRP) pembangunan. KLHS menjadi semakin
penting kehadiranyya ketika tujuan ketujuh dari MDGs yakni terjaminya keberlanjutan
lingkungan hidup, menetapkan salah satu target penting yang hendak dicapai, yakni
terintegrasinya prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam kebijakan, rencana dan
program serta berkurangnya kerusakan sumber daya alam. Penetapan target ini telah
menyebabkan kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) semakin banyak diadopsi oleh
berbagai Negara maju dan berkembang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, ada beberapa hal yang bias diambil
sebagai rumusan masalah:

a) Apa pengertian lingkungan hidup?


b) Apa pengertian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan?
c) Apa pengertian Kajian Lingkungan Hidup Strategis?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca dapat mengetahui tetntang
Pengelolaan Lingkungan Hidup Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Dan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi


lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan,
pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup. Pengelolaan
lingkungan hidup diselenggarakan dengan asas tanggung jawab negara, asas keberlanjutan,
dan asas manfaat bertujuan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan. Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya
sadar dan terencana, yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumberdaya, ke dalam
proses pembangunan untuk menjamin kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan
generasi masa depan.

Sasaran pengelolaan lingkungan hidup adalah :

1. Tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan


lingkungan hidup;
2. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap
dan tindak melindungi dan membina lingkungan hidup;
3. Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan;
4. Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup;
5. Terkendalinya pemanfaatan sumberdaya secara bijaksana;
6. Terlindungnya NKRI terhadap dampak usaha dan/atau kegiatan di luar wilayah negara
yang menyebabkan perusakan lingkungan hidup.

Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat
berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Tindakan yang menimbulkan perubahan langsung
atau tidak langsung terhadap sifat fisik dan/atau hayatinya yang mengakibatkan lingkungan
hidup tidak berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan, disebut perusakan
lingkungan hidup.

3
Sumberdaya alam dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi
kemakmuran rakyat, serta pengaturannya ditentukan oleh Pemerintah. Untuk pelaksanaannya
Pemerintah:

1. Mengatur dan mengembangkan kebijaksanaan dalam rangka pengelolaan lingkungan


hidup,
2. Mengatur penyediaan penggunaan, pengelolaan lingkungan hidup, dan pemanfaatan
kembali sumberdaya alam, termasuk sumberdaya genetika,
3. Mengatur perbuatan hukum dan hubungan hukum antara orang dan/atau subyek
hukum lainnya serta perbuatan hukum terhadap sumberdaya alam dan sumberdaya
buatan, termasuk sumberdaya genetik,
4. Mengendalikan kegiatan yang mempunyai dampak sosial,
5. Mengembangkan pendaan bagi upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup.

Setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yang kemungkinan dapat menimbulkan


dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, wajib memiliki analisis mengenai
dampak lingkungan hidup (Amdal) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS). Menurut
Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1999 tentang Amdal, yang dimaksud Amdal
adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

Amdal merupakan proses yang digunakan dalam pengawasan tujuan proyek


pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat. Amdal sebagai alat bagi pemerintah untuk
merencanakan tindakan preventif atau mencegah terjadinya kerusakan lingkungan akibat
pembangunan yang dilakukan. Amdal ini memberikan manfaat bagi banyak kalangan seperti
pemerintahan, pemilik modal, juga pemilik proyek.

Peranan amdal dalam pengelolaan lingkungan untuk menghindari kerusakan


lingkungan hidup sehingga dapat membantu menjaga kenyamanan dan keselamatan
masyarakat di sekitar pembangunan, menentukan prioritas peminjaman sesuai misi yang akan
dijalankan. Amdal ini juga dapat menghindari duplikasi proyek yang sebenarnya tidak
diperlukan, membantu melihat masalah-masalah lingkungan sehingga pembangunan dapat
dilaksanakan lebih terencana dan menghindari masalah yang bisa dihindari.

4
2.2 Pengertian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

Pengertian AMDAL menurut PP No. 27 Tahun 1999 yang berbunyi


bahwa pengertian AMDAL adalah kajian atas dampak besar dan penting untuk pengambilan
keputusan suatu usaha atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha atau kegiatan.
AMDAL adalah analisis yang meliputi berbagai macam faktor seperti fisik, kimia, sosial
ekonomi, biologi dan sosial budaya yang dilakukan secara menyeluruh. Alasan diperlukannya
AMDAL untuk diperlukannya studi kelayakan karena dalam undang-undang dan peraturan
pemerintah serta menjaga lingkungan dari operasi proyek kegiatan industri atau kegiatan-
kegiatan yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Secara umum AMDAL atau
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan adalah proses didalam studi atau ilmu formal untuk
dapat memperkirakan dampak dari lingkungan atau rencana kegiatan atau aktivitas dari
proyek dengan bertujuan untuk memastikan adanya suatu masalah dampak lingkungan yang
di analisis didalam tahap perencanaan serta juga perancangan proyek ialah sebagai
pertimbangan bagi pembuat keputusan.
Komponen-komponen AMDAL adalah terdiri atas lima komponen, yaitu sebagai berikut.
a) Studi Pra-Proyek. Studi pra-proyek dilakukan guna mengukur dan memperkirakan
perubahan keadaan lingkungan. Pengukuran ini dilakukan berdasarkan pada data baik
data fisik, kimia, biologi, sosial ekonomi, dan sosial budaya.
b) Laporan Penilaian. Laporan penilaian adalah laporan yang disusun dari hasil studi pra-
proyek yang berupa kemungkinan yang akan terjadi jika proyek tersebut berjalan.
c) Pembuatan Keputusan. Proses pembuatan keputusan berdasarkan pada laporan
penilaian serta hasil prediksi pengaruh proyek terhadap lingkungan kelak
d) Persetujuan Proyek. Persetujuan proyek mengandung rekomendasi dari hasil analisis
interaksi antara proyek dengan lingkungan, contohnya adalah proyek dapat disetujui
dengan rekomendasi akan dilakukannya usaha-usaha untuk memperkecil pengaruh
negatif terhadap lingkungan.
e) Pemantauan Proyek Pemantauan proyek dilakukan dalam kurun waktu 2-3 tahun,
untuk memantau sudahkah proyek tersebut berjalan sesuai dengan yang
direkomendasikan dan disetujui proyek.

5
Tujuan AMDAL merupakan penjagaan dalam rencana usaha atau kegiatan agar tidak
memberikan dampak buruk bagi lingkungan. Adapun Fungsi AMDAL adalah sebagai berikut.
 Sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan pembangunan suatu wilayah.
 Untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan atas kelayakan sebuah
lingkungan hidup dari rencana usaha atau kegiatan tertentu.
 Membantu memberikan masukan dalam rangka menyusun sebuah rancangan yang
terperinci dari suatu rencana usaha atau kegiatan.
 Membantu memberikan masukan dalam suatu proses penyusunan rencana pengelolaan
dan pemantauan lingkungan hidup.
 Membantu memberikan informasi terhadap masyarakat tentang dampak-dampak yang
mungkin ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan.

Dilihat dari fungsi AMDAL yang sangat menjaga rencana usaha dan atau kegiatan
usaha sehingga tidak merusak lingkungan, maka terlihat begitu besar Manfaat AMDAL.

1. Manfaat AMDAL bagi Pemerintah

 Mencegah dari pencemaran dan kerusakan lingkungan.


 Menghindarkan konflik dengan masyarakat.
 Menjaga agar pembangunan sesuai terhadap prinsip pembangunan berkelanjutan.
 Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan lingkungan hidup.

2. Manfaat AMDAL bagi Pemrakarsa.

 Menjamin adanya keberlangsungan usaha.


 Menjadi referensi untuk peminjaman kredit.
 Interaksi saling menguntungkan dengan masyarakat sekitar untuk bukti ketaatan
hukum.

3. Manfaat AMDAL bagi Masyarakat

 Mengetahui sejak dari awal dampak dari suatu kegiatan.


 Melaksanakan dan menjalankan kontrol.
 Terlibat pada proses pengambilan keputusan.

6
2.3 Kajian Lingkungan Hidup Strategis

KLHS merupakan instrument perencanaan lingkungan yang mengintegrasikan


pertimbangan lingkungan ke dalam pengambilan keputusan pada tahap kebijakan, rencana
dan program untuk menjamin terlaksananya prinsip lingkungan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan.

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah kajian yang harus


dilakukan pemerintah daerah sebelum memberikan izin pengelolaan lahan maupun hutan.
KLHS tertuang dalam UU No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup. Pembuatan KLHS ditujukan untuk memastikan penerapan
prinsip pembangunan berkelanjutan dalam pembangunan suatu wilayah, serta penyusunan
kebijakan dan program pemerintah.

Menurut undang-undang tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,


KLHS harus dilakukan dalam penyusunan dan evaluasi (penilaian) rencana tata ruang
wilayah, rencana pembangunan jangka menengah dan panjang, kebijakan dan program yang
berpotensi menimbulkan dampak atau risiko terhadap lingkungan hidup.

Mekanisme pelaksanaan KLHS meliputi pengkajian pengaruh kebijakan, rencana, dan


program terhadap kondisi lingkungan hidup di suatu wilayah, perumusan alternatif
penyempurnaan kebijakan dan program serta rekomendasi perbaikan untuk pengambilan
keputusan kebijakan dan program yang mengintegrasikan prinsip pembangunan
berkelanjutan. KLHS sendiri menurut ketentuan harus memuat kajian mengenai kapasitas
daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan; perkiraan mengenai
dampak dan risiko terhadap lingkungan hidup.

Ada banyak alasan menjadi menjadi penting adanya KLHS, diataranya:

 Meningkatkan manfaat pembangunan.


 Rencana dan implementasi pembangunan lebih terjamin keberlanjutannya.
 Mengurangi kemungkinan kekeliruan dalam membuat prakiraan/prediksi pada awal
proses perencanaan kebijakan, rencana, atau program pembangunan.
 Dampak negatif lingkungan di tingkat proyek pembangunan semakin efektif diatasi
atau dicegah karena pertimbangan lingkungan telah dikaji sejak tahap formulasi
kebijakan, rencana, atau program pembangunan.

7
BAB III

PENUTUP

1.3 Kesimpulan

AMDAL, merupakan reaksi terhadap kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia


yang semakin meningkat.Amdal dilakukan untuk menjamin tujuan proyek-proyek
pembangunan yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat tanpa merusak kualitas
lingkungan hidup. Amdal bukanlah suatu proses yang berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian
dari proses Amdal yang lebih besar dan lebih penting sehingga Amdal merupakan bagian dari
beberapa hak berikut : Pengelolaan lingkungan, Pemantauan proyek, Pengelolaan proyek,
Pengambilan keputusan dan Dokumen yang penting.

Latar Belakang di perlukannya Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah :

a) AMDAL tidak mampu mengatasi semua permasalahan lingkungan hidup


b) Telah banyak upaya pencegahan dan penanggulangan kerusakan linkungan, namun
laju pengrusakan lingkungan hidup di tingkat global justru meningkat.
c) Masalah lingkungan hidup bersifat lintas batas, lintas sektor, lintas pemangku
kepentingan, maka diperlukan kejasama antar berbagai pihak.
d) Maka perlu dikembangkan pendekatan baru yang mampu mendeteksi permasalahan
pada tingkat hulu (kebijakan, rencana, program) KLHS.

2.3 Saran

Semoga AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) ini dapat dijadikan secara
optimal dalam pengambilan suatu keputusan. Dalam materi yang sampaikan tentunya juga
banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan atau referensi yang
penuis peroleh, Penulis banyak berharap kepada para pembaca memberikan kritik saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dikemudian hari. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://www.artikelsiana.com/2015/01/pengertian-amdal-fungsi-tujuan-manfaat-amdal.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Kajian_Lingkungan_Hidup_Strategis

Anda mungkin juga menyukai