Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KETERAMPILAN MEMIMPIN DISKUSI


KELOMPOK KECIL

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengelolaan Pengajaran Bahasa Arab

DOSEN PENGAMPU :

SYAHABUDDIN NUR, M. Pd. I

DISUSUN OLEH KELOMPOK X:

RABIATUL MUHAIMINAH
RIZKIA FASALU NURHANIPA
SITI KHADIJAH

SEKOLAH TINGGI ILMU AL-QUR’AN (STIQ)

PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB PBA V A

TAHUN AJARAN 2019 / 2020

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang telah memberikan
kami rahmat serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil” ini. Untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Pengajaran Bahasa Arab.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena
pengalaman yang kami miliki masih kurang, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi dari makalah
ini agar ke depannya dapat lebih baik lagi.
Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembacanya. Akhir kata, kami sampaikan
terima kasih terhadap semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
makalah ini.

Amuntai, 12 November 2019

Kelompok X

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii


DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
.
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan .......................................................................... 2

BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok
Kecil ............................................................................................ 3
B. Tujuan dan Manfaat Keterampilan Diskusi Kelompok
Kecil ............................................................................................ 4
C. Penggunaan dalam Kelas Diskusi Kelompok Kecil ....................... 4
D. Komponen Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok
Kecil ............................................................................................ 6
E. Kelebihan dan Keterbatasan Diskusi Kelompok Kecil................... 8
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam keluarga maupun masyarakat,
setiap orang dihadapkan kepada masalah-masalah yang menuntut adanya
pengambilan keputusan. Suatu ketika setiap orang tentu akan mengetahui bahwa
ada begitu banyak persoalan dalam lingkungan sosialnya yang tidak dapat
diselesaikan secara individu. Oleh karena itu dibutuhkan penilaian dan dialog dari
pribadi-pribadi lainnya berkaitan dengan persoalan yang dihadapinya. Proses
pemecahan masalah itulah yang kita kenal dengan diskusi.

Suatu proses pembelajaran mempunyai banyak tujuan yang ingin dicapai.


Tujuan tersebut tidak terbatas pada pengetahuan saja, melainkan juga
pembentukan keterampiIan dan sikap. Oleh sebab itu proses pembelajaran
menuntut adanya model pembelajaran yang dapat melibatkan potensi peserta
didik secara optimal, yaitu suatu model pembelajaran yang menekankan
penggunaan metode diskusi kelompok dalam pelaksanaanya. Kegiatan diskusi
memungkinkan peserta didik untuk menguasai konsep-konsep materi untuk
memecahkan suatu masalah melalui proses berpikir kritis, percaya diri, berani
berpendapat secara kritis dan positif serta mampu berinteraksi dengan teman dan
lingkungan sosialnya.

Seorang guru yang memiliki fungsi sebagai fasilitator, motivator serta


evaluator dituntut berbagai keterampilan-keterampilan dasar dalam mengajar.
Salah satunya adalah keterampilan untuk memimpin diskusi kelompok kecil.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian keterampilan diskusi kelompok kecil?
2. Apa saja tujuan dan manfaat dari keterampilan diskusi kelompok kecil?
3. Bagaimana Penggunaan diskusi kelompok kecil di dalam kelas?

1
2

4. Apa saja komponen keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil?


5. Apa saja kelebihan dan keterbatasan diskusi kelompok kecil?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian keterampilan diskusi kelompok kecil.
2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dari keterampilan diskusi
kelompok kecil.
3. Untuk mengetahui penggunaan diskusi kelompok kecil di dalam kelas.
4. Untuk mengetahui komponen-komponen dalam keterampilan diskusi
kelompok kecil.
5. Untuk mengetahui kelebihan dan keterbatasan diskusi kelompok kecil.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil


Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan
sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai
pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah.

Pengertian diskusi kelompok dalam kegiatan belajar-mengajar tidak jauh


berbeda dengan pengertian di atas. Siswa berdiskusi dalam kelompok- kelompok
kecil di bawah pimpinan guru atau temannya untuk berbagai informasi,
pemecahan masalah, atau pengambilan keputusan. Diskusi tersebut berlangsung
dalam suasana terbuka. Setiap siswa bebas mengemukan ide-idenya tanpa merasa
ada tekanan dari teman atau gurunya, dan setiap siswa harus menaati peraturan
yang ditetapkan sebelumnya. 1

Memimpin atau membimbing kegiatan diskusi dalam pembelajaran


merupakan salah satu keterampilan mengajar yang harus dikuasai oleh guru,
karena melalui diskusi siswa didorong untuk belajara secara aktif, belajar
mengemukakan pendapat, berinteraksi, saling menghargai, dan berlatih bersikap
positif. Melalui diskusi peran guru yang dikesankan terlalu mendominasi
pembicaraan dengan sendirinya akan hilang. Dengan diskusi siswa dan guru
sama-sama aktif, bahkan melalui diskusi dapat memfasilitasi terjadinya proses
pembelajaran aktif.

Hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai melalui kegiatan


diskusi terutama setiap individu dapat membandingkan persepsinya yang
mungkin berbeda dengan temannya yang lain, membandingkan interpretasi
maupun informasi yang diperoleh. Dengan demikian melalui kegiatan diskusi
yang dikembangkan dalam pembelajaran setiap individu siswa dapat saling

1
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Bandung:PT Remaja Rosdakarya 2006),
hal. 94.

3
4

melengkapi, memperbaiki, sehingga kekurangan-kekurangan dapat


dipecahkan.
B. Tujuan dan Manfaat Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok
Kecil
Kegiatan diskusi dalam pembelajaran dilakukan untuk memberi kesempatan
kepada siswa membahas suatu permasalahan atau topik dengan cara setiap siswa
menagjukan pendapat, saling tukar pemikiran untuk diperoleh kesimpulan
bersama dari diskusi yang dilakukannya. Adapun tujuan dan manfaat kegiatan
diskusi anatara lain :
1. Memupuk sikap toleransi; yaitu setiap siswa saling menghargai terhadap
pendapat yang dikemukakan oleh setiap peserta didik.
2. Memupuk kehidupan demokrasi; yaitu setiap siswa secara bebas dan
bertanggung jawab terbiasa mengemukakan pendapat, bertukar fikiran
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
3. Memndorong pembelajaran secara aktif; yaitu siswa dalam membahas
suatu topik pembelajaran tidak selalu menerima dari guru, akan tetapi
melalui kerjasama dalam kelompok diskusi siswa belajar
mengembangkan kemmapuan berfikirnya.
4. Menumbuhkan rasa percaya diri; yaitu dengan kebiasaan untuk
beragumentasi yang dilakukan antar sesama teman dalam kelompok
diskusi, akan mendorong keberanian dan rasa percaya diri mengajukan
pendapat maupun mencari solusi pemecahan. 2

C. Penggunaan dalam Kelas Diskusi Kelompok Kecil


Yang perlu diperhatikan guru dalam diskusi kelompok kecil agar dapat
efektif dan efesien adalah guru harus sering menjalankan fungsinya sebagai
pembimbing yang harus diperhatikan adalah:

2
Elinady, Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil (2014),
http://eliandy.blogspot.com/2014/02/keterampilan-membimbing-diskusi.html?m=1. Diakses 08
November 2019 pukul 12.54 Wita.
5

1. Diskusi hendaknya berlangsung dalam iklim yang bebas dan penuh


keterbukaan, kehangatan hubungan antar pribadi, ke antusiasan
berpatisipasi, kesediaan menerima dan menghargai pendapat orang lain. 3
2. Perencanaan yang matang akan mempertinggi efektivitas diskusi.
Perencanaan meliputi :
a. Pemilihan topik atau masalah yang akan didiskusikan. Untuk tiga
hal yang perlu dipertimbangkan, adalah:
 Minat anak didik,
 Kemampuan anak didik, dan
 Bermakna.
b. Dapat memastikan bahwa guru dan anak didik telah memiliki latar
belakang informasi untuk mendiskusikan topik secara baik. Yang
permulaan diskusi, kelompok dapat menentukan apa yang dapat
diharapkan dari hasil diskusi, dan dapat memecahkan topik
menjadi subtopik untuk diteliti sebelumnya.
c. Diskusi kelompok kecil harus dipersiapkan secara baik, diperlukan
narasumber, pertanyaan kunci dan bahan yang dapat mengatur
sikuen diskusi, yang bertujuan membimbing dan memberi
stimulasi pada tanggapan anak didik.
d. Dalam mempersiapkan diskusi, ditetapkan dulu besarnya
kelompok. Dalam hal ini tidak ada ketentuan yang pasti berapa
besar anggota kelompok. Semuanya dapat dipengaruhi oleh
pengalaman, kedewasaan, keterampilan anggota, intensitas minat
dalam diskusi, latar belakang pengetahuan topik, tingkat keserasian
kelompok, pemahaman, dan keterampilan guru dalam
membimbing diskusi kelompok kecil.
e. Pengaturan tempat duduk, untuk meningkatkan perhatian dan
partisipasi, anak didik harus duduk saling berhadapan sehinggga
dapat saling melihat atau memandang. 4

3
J.J. Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar (Bandung:PT Remaja
Rosdakarya 2010), hal. 89.
6

D. Komponen Keterampilan Mememipin Diskusi Kelompok Kecil


1. Memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topik diskusi. Caranya
adalah sebagai berikut:
a. Rumuskan tujuan dan topik yang akan dibahas pada awal diskusi.
b. Kemukakan masalah-masalah khusus.
c. Catat perubahan atau penyimpangan diskusi dari tujuan.
d. Rangkum hasil pembicaraan dalam diskusi.
2. Memperluas masalah atau urunan pendapat
Selama diskusi berlangsung sering terjadi penyampaian ide yang
kurang jelas hingga sukar ditangkap oleh anggota kelompok, yang
akhirnya menimbulkan kesalahpahaman hingga keadaan dapat menjadi
tegang. Dalam hal demikian tugas guru dalam memimpin diskusi untuk
memperjelasnya, yakni dengan cara:
a. menguraikan kembali atau merangkum urunan tersebut hingga
menjadi jelas.
b. meminta komentar siswa dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaai
yang membantu mereka memperjelas atau mengembangkan ide
tersebut.
c. menguraikan gagasan siswa dengan memberikan informasi tambahan
atau contoh-contoh yang sesuai hingga kelompok memperoleh
pengertian yang lebih jelas.
3. Menganalisis pandangan siswa
Di dalam diskusi sering terjadi perbedaan di antara anggota kelompok.
Dengan demikian guru hendaklah mampu menganalisis alasan perbedaan
tersebut dengan cara sebagai berikut:
a. Meneliti apakah alasan tersebut memang mempunyai dasar yang kuat.
b. Memperjelas hal-hal yang disepakati dan yang tidak disepakati.
4. Meningkatkan urunan siswaa
Beberapa cara untuk meningkatkan urutan pikir siswa adalah:

4
Saiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik dalam Interaksi Eduktif Suatu Pendekatan
Teoritis Psikologis (Jakarta:Rineka Cipta 2005), hal. 159-160.
7

a. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menantang siswa untuk


berpikir.
b. Memberikan contoh-contoh verbal atau nonverbal yang sesuai dan
tepat.
c. Memberikan waktu untuk berpikir.
d. Memberikan dukungan terhadap pendapat siswa dengan penuh
perhatian.
5. Menyebarkan kesempatan berpartisipusi
Panyebaran kesempatan berpartisipasi dapat dilakukan dengan cara:
a. Mencoba memancing urunan siswa yang enggan berpartispasi dengan
mengarahkan pertanyaan langsung secara bijaksana. Misalnya, "Bapak
(bu) yakin bahwa Nita dapat menjawab. Coba, Nita!".
b. Mencegah terjadinya pembicaraan serentak dengan memberi giliran
kepada siswa vang pendiam terlebih dahulu.
c. Mencegah secara bijaksana siswa yang suka memopoli pembicaraan.
d. Mendorong siswa untuk mengomentari urunan temannya hingga
interaksi antarsiswa dapat ditingkatkan.
6. Menutup diskusi
Keterampilan akhir yang harus dikuasai oleh guru adalah menutup
diskusi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Membuat rangkuman hasil diskusi dengan bantuan para siswa. Ini
lebih efektif daripada bila rangkuman hanya dibuat sendiri oleh guru.
b. Gambaran tentang tindak lanjut hasil diskusi ataupun tentang 1opik
diskusi yang akan datang.
c. Mengajak siswa untuk menilai proses maupun hasil diskusi yang telah
dicapai. 5
7. Hal-hal yang perlu dihindari
a. Menyelenggarakan diskusi dengan topik yang tidak sesuai dengan
minat dan latar belakang pengetahuan anak didik.

5
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru..., hal. 94-96
8

b. Mendominasi diskusi melalui pertanyaan yang terlalu banyak, dan


menyediakan jawaban yang terlalu banyak juga, sehingga anak didik
tidak diberi kesempatan.
c. membiarkan anak didik memonopoli diskusi.
d. Gagal berdiskusi karena rendahnya sumbangan pikiran anggota.
e. Membiarkan diskusi menyimpang jauh karena informasi pendahuluan
yang tidak relevan
f. mempercepat diskusi sehingga guru tidak diberi waktu untuk berpikir
dan memformulasi tanggapan anak didik.
g. Mengabaikan anak didik untuk mengklasifikasi, memperbaiki,
memperluas, dan menyumbangkan pikiran melalui pertanyaan
melacak.
h. Gagal mengakhiri diskusi secara produktif dengan rangkuman yang
baik dan menutup secara efisien.

E. Kelebihan dan Keterbatasan Diskusi Kelompok Kecil


1. Kelebihan
a. Kelompok memiliki sumber yang lebih banyak daripada individu.
Pengetahuan dan pengelaman sekelompok orang jelas lebih banyak
dari pemgetahuan dan pengelaman seseorang.
b. Anggota kelompok sering diberi masukan dan motivasi dari anggota
yang lain, yang berusaha agar sumbangan pikiran bermanfaat untuk
keberhasilan kelompok.
c. Kelompok dapat menghasilkan keputusan yang lebih baik. Dalam
banyak hal kelompok data menghasilkan keputusan dengan kualitas
yang tinggi dari keputusan yang dihasilkan oleh anggota yang sama
tetapi bekerja sendiri-sendiri.
d. Anggota kelompok memiliki ikatan yang kuat terhadap keputusan
yang diambil dengan melalui keterlibatannya dalam diskusi.
9

e. Partisipasi dalam diskusi akan meningkatkan saling pengertian dalam


kelompok antara individu dalam satu kelompok dan dalam kelompok
yang lain.
2. Keterbatasan
a. Diskusi memakan waktu. Dalam membuat keputusan, diskusi
kelompok kecil memerlukan pertimbangan-pertimbangan yang
memakan waktu daripada kalau keputusan itu dibuat secara
individual.
b. Pemborosan waktu. Diskusi tidak hanya memakan waktu, tetapi juga
pemborosan waktu. Diskusi yang tidak mendapat pengarahan dapat
melantur dan tidak relevan, dapat salah atau baal karena salah
informasi, dapat membingungkan karena kombinasi yang tidak pada
tempatnya.
c. Diskusi dapat menekan pendirian. Dalam diskusi kelompok kecil
ditemukan perbedaan pendapat dengan dukungan yang berbeda.
Kelompok yang satu mendukung pendapat yang seorang, sementara
kelompok yang lain mendukung kelompok yang lainnya. Anak didik
yang pendapatnya selalu kurang mendapat dukungan karena dianggap
kurang rasional dan argumentative, terpaksa menekan pendiriannya
dan di lain kesempatan dia akan kurang optimis dalam hal
mengemukakan pendapatnya dalam forum diskusi, walaupun
pendapatnya itu rasional dan argumentatif. 6

6
Saiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik dalam..., hal. 157-159
10

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan
sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai
pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah.

Memimpin atau membimbing kegiatan diskusi dalam pembelajaran


merupakan salah satu keterampilan mengajar yang harus dikuasai oleh guru,
karena melalui diskusi siswa didorong untuk belajara secara aktif, belajar
mengemukakan pendapat, berinteraksi, saling menghargai, dan berlatih bersikap
positif. Melalui diskusi peran guru yang dikesankan terlalu mendominasi
pembicaraan dengan sendirinya akan hilang. Dengan diskusi siswa dan guru
sama-sama aktif, bahkan melalui diskusi dapat memfasilitasi terjadinya proses
pembelajaran aktif.

Adapun tujuan dan manfaat kegiatan diskusi anatara lain : memupuk sikap
toleransi, memupuk kehidupan demokrasi, memndorong pembelajaran secara
aktif, dan menumbuhkan rasa percaya.

Penggunaan dalam kelas yang perlu diperhatikan guru dalam diskusi


kelompok kecil agar dapat efektif dan efesien adalah guru harus sering
menjalankan fungsinya sebagai pembimbing yang harus diperhatikan adalah:
Diskusi hendaknya berlangsung dalam iklim yang bebas dan penuh keterbukaan,
kehangatan hubungan antar pribadi, ke antusiasan berpatisipasi, kesediaan
menerima dan menghargai pendapat orang lain, perencanaan yang matang akan
mempertinggi efektivitas diskusi.
Perencanaan meliputi : Pemilihan topik atau masalah yang akan didiskusi,
dapat memastikan bahwa guru dan anak didik telah memiliki latar belakang
informasi untuk mendiskusikan topik secara baik, diskusi kelompok kecil harus
dipersiapkan secara baik, diperlukan narasumber, pertanyaan kunci dan bahan

10
11

yang dapat mengatur sikuen diskusi, yang bertujuan membimbing dan memberi
stimulasi pada tanggapan anak didik, dalam mempersiapkan diskusi, ditetapkan
dulu besarnya kelompok, dan pengaturan tempat duduk, untuk meningkatkan
perhatian dan partisipasi, anak didik harus duduk saling berhadapan sehingga
dapat saling melihat atau memandang.

Komponen keterampilan membimbing diskusi, yaitu: memusatkan perhatian


siswa pada tujuan dan topik diskusi, memperluas masalah atau urunan pendapat,
mengalisis pandangan siswa, meningkatkan urutan siswaa menyebarkan
kesempatan berpartisipasi, menutup diskusi, dan adanya hal-hal yang perlu
dihindari

Kelebihan dan Kekurangan Diskusi yakni: Kelebihannya adalah kelompok


memiliki sumber yang lebih banyak daripada individu, anggota kelompok sering
diberi masukan dan motivasi dari anggota yang lain, kelompok dapat
menghasilkan keputusan yang lebih baik, anggota kelompok memiliki ikatan yang
kuat terhadap keputusan yang diambil, dan partisipasi dalam diskusi akan
meningkatkan saling pengertian. Keterbatasannya adalah, diskusi memakan waktu
, pemborosan waktu, dan diskusi dapat menekan pendirian.
DAFTAR PUSTAKA

Usman, Moh. Uzer. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung:PT Remaja


Rosdakarya.

Elinady. 2014. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil.


http://eliandy.blogspot.com/2014/02/keterampilan-membimbing-
diskusi.html?m=1.

Hasibuan, J.J. dan Moedjiono. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandung:PT


Remaja Rosdakarya.

Djamarah, Saiful Bahri. 2005. Guru & Anak Didik dalam Interaksi Eduktif
Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta:Rineka Cipta

12

Anda mungkin juga menyukai