Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KUNJUNGAN STUDY TOUR KE MUSEUM GUNUNG

MERAPI

Oleh

POPPY DEVI LESTARI

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 SUMBEREJO
2019
PENGESAHAN

Karya tulis ini telah disetujui oleh Guru Pembimbing dan diuji oleh Penguji serta

disahkan oleh Kepala Sekolah.

Sumberejo,.....................2019

Pembimbing

NELI WINDARTINI S.Pd

Diuji pada tanggal................2019

Penguji :

(...............................) (..................)

Mengetahui

Kepala SMA Negeri 1 Sumberejo

NANANG ISTANTO S.Pd.MM.


NIP.19710213 200501 1 004
MOTTO

Hasil tidak akan mengkhianati usaha. (Penulis)

Jangan menunda-nunda untuk melakukan suatu pekerjaan karena tidak ada

yang tahu apakah kita dapat bertemu hari esok atau tidak.(Penulis)

Jangan iri atas kesuksesan orang lain, Karena kamu tidak mengetahui apa

yang telah dia korbankan untuk mencapai kesuksesannya itu. (Mario Teguh)
PERSEMBAHAN

Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Untuk kedua orang tua yaitu bapak Iswoko dan ibu Waginem yang sudah

memberikan kasih sayang dan nasehat yang tiada hentinya.

2. Bapak Nanang Istanto S.Pd.MM selaku penanggung jawab dalam program

study tour SMA Negeri 1 Sumberejo.

3. Bapak Safrudin Ahmat S.Pd. selaku penasehat dalam program study tour

SMA Negeri 1 Sumberejo.

4. Bapak Ahmad Aroni S.Pd selaku ketua pelaksana dalam program study

tour SMA Negeri 1 Sumberejo.

5. Bapak Muhammad Azizi A.Md selaku Sekretaris dalam program study

tour SMA Negeri 1 Sumberejo.

6. Ibu Nurmalasari M.Pd selaku bendahara dalam program study tour SMA

Negeri 1 Sumberejo.

7. Ibu Neli Windartini S.Pd. selaku guru pembimbing yang telah meluangkan

waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan serta saran sehingga

karya tulis ini terselesaikan dengan baik.

8. Serta seluruh guru SMA Negeri 1 Sumberejo yang telah mendidik dan

memberikan wawasan ilmu pengetahuan.

9. Seluruh Teman-teman SMA Negeri 1 Sumberejo.


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah,

serta inayahnya sehingga Karya tulis yang berjudul “Laporan Kunjungan Study

Tour Ke Museum Gunung Merapi” ini dapat terselesaikan

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah mendukung tersusunnya karya tulis ini. Dan semoga karya tulis ini

mendapat tanggapan yang positif dari pembaca. Karya tulis ini disusun secara

intensif dan pemaparan yang terdapat di dalamnya yang dirasa cukup jelas dan

lengkap.

Semoga segala kebaikan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis

mendapatkan rahmat dari Allah SWT, dan semoga karya tulis ini dapat

bermanfaat bagi semuanya. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari

berbagai pihak.

Sumberejo, April 2019

Poppy Devi Lestari


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
PENGESAHAN ...................................................................................................... ii
MOTTO ................................................................................................................. iii
PERSEMBAHAN .................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................ v
DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... vii
Latar Belakang Masalah .................................................................................................vii
Rumusan Masalah ......................................................................................................... viii
Tujuan Penulisan ........................................................................................................... viii
Manfaat Penulisan ........................................................................................................ viii
Metode Penulisan ...........................................................................................................ix
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ x
Sejarah Museum Gunung Merapi ................................................................................... x
Visi dan Misi Museum Gunung Merapi ..........................................................................xi
Visi Museum Gunung Merapi ....................................................................................xi
Misi Museum Gunung Merapi ....................................................................................xi
Akses Menuju Museum Gunung Merapi ........................................................................xi
Peninggalan Fasilitas dan Koleksi Museum Gunung Merapi ........................................ xii
Informasi yang ada di Museum Gunung Merapi ......................................................... xvii
BAB III PENUTUP .............................................................................................. xx
Kesimpulan .................................................................................................................... xx
Saran ............................................................................................................................. xxi
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... xxii
BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, Indonesia juga memiliki

sejumlah tempat wisata, dan warisan budayanya yang masih sangat kental.

Indonesia juga terdapat banyak gunung api aktif dan ada pula yang tidak aktif.

Daerah Istimewa Yogyakarta atau lebih dikenal Jogja, merupakan kota yang

terkenal dengan sejarah dan warisan budayanya. Yogyakarta juga memiliki

gunung api yang aktif yang bernama Gunung Merapi. Gunung merapi ini

sudah berkali-kali meletus. Gunung Merapi juga menyemburkan awan panas

dan memuntahkan laharnya.

Untuk mencatat dan mengabadikan sejarah Gunung Merapi, didirikan lah

sebuah Museum yang berada dilereng Gunung Merapi, yang bernama

Museum Gunung Merapi. Museum Gunung Merapi diresmikan pada tanggal 1

Oktober 2009 oleh Purnomo Yusgiantoro yang pada saat itu menjabat sebagai

Menteri ESDM. Museum ini bisa dijadikan salah satu sarana pendidikan,

sebagai media informasi, edukasi, hiburan, dan pariwisata khususnya dalam

aspek ilmu kegunungapian. Dimuseum ini terdapat catatan sejarah gunung

merapi dari masa ke masa, benda-benda letusan gunung merapi dan banyak

edukasi lainnya.

Pelaksanaan studytour merupakan rutinitas dari sekolah. Maka dari itu SMA

Negeri 1 Sumberejo mengunjungi Museum Gunung Merapi di Yogyakarta


tepatnya di Kaliurang KM 22, Banteng, Hargobinangun, Pakem, Kabupaten

Sleman, Propinsi D.I. Yogyakarta. Untuk menambah wawasan sebagai media

pembelajaran siswa-siswi disekolah dan ilmu pengetahuan lebih dalam tentang

edukasi kebencanaan geologi Gunung Berapi khususnya Gunung Merapi.

Rumusan Masalah
a. Bagaimana sejarah Museum Gunung Merapi ?

b. Apa saja visi dan misi yang terdapat di Museum Gunung Merapi ?

c. Bagaimana akses untuk menuju Museum Gunung Merapi?

d. Apa saja peninggalan fasilitas dan koleksi yang terdapat di Museum

Gunung Merapi ?

e. Apa saja informasi yang ada di Museum Gunung Merapi ?

Tujuan Penulisan
a. Menjelaskan sejarah Museum Gunung Merapi.

b. Menjelaskan visi dan misi yang terdapat di Museum Gunung Merapi.

c. Menjelaskan akses menuju Museum Gunung Merapi.

d. Menjelaskan peninggalan fasilitas dan koleksi yang terdapat di Museum

Gunung Merapi.

e. Menjelaskan informasi yang ada di Museum Gunung Merapi.

Manfaat Penulisan
a. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang tidak diajarkan

disekolah.
b. Mengenal tempat-tempat wisata yang ada di jogja dan dapat mengetahui

seluk beluk tempat-tempat wisata yang ada di jogja.

c. Agar pembaca dapat mengetahui tentang sejarah Museum Gunung Merapi

dan segala informasi yang ada di Museum.

Metode Penulisan
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis menggunakan beberapa metode-

metode penulisan. Adapun metode tersebut adalah :

a. Metode Observasi

Yaitu proses pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan lalu

mencatatnya dengan sistematis terhadap obyek. Oleh karena itu, penulis

menggunakan metode ini agar lebih jelas dan secara langsung dapat

mengetahui hal-hal yang terkait dengan Museum Gunung Merapi

b. Metode Studi Pustaka

Yaitu penulis membaca dan mengkaji buku-buku dan brosur yang

membahas mengenai Museum Gunung Merapi.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Museum Gunung Merapi


Gunung Merapi adalah salah satu gunung api yang memiliki nilai sosial

tersendiri di mata masyarakat sekitar. Terlebih lagi gunung ini juga menjadi

sebuah simbol bagi Keraton Yogyakarta. Dikatakan bahwa antara Gunung

Merapi, Tugu Yogya Kembali, Keraton Kasepuhan Yogyakarta, dan istana

Ratu Kidul berada pada satu garis imajiner yang lurus.

Selain dikeramatkan oleh penduduk sekitar, Merapi termasuk golongan

gunung yang paling aktif di dunia, yakni mengalami erupsi setiap 4 tahun

sekali. Terakhir mengalami erupsi adalah tahun 2010, dimana dampak

letusannya sangat besar dan juru-kunci Gunung Merapi menadi korban erupsi

tersebut. Hal ini menjadi daya tarik bagi ilmuwan (peneliti) dan masyarakat

untuk mengetahui lebih dalam tentang Gunung Merapi.

Hal inilah yang mendasari Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral RI

untuk membangun sebuah museum yang dapat digunakan untuk kegiatan

penelitian dan wisata edukasi. Untuk merealisasikan pembangunannya,

dilakukan kerasama dengan Direktorat jenderal Geologi dan Sumberdaya

Mineral, Pemprov D.I. Yogyakarta, dan Pemkab Sleman.

Sebagai pelaksana pembangunan adalah Dirjen Geologi dan Sumberdaya

Mineral yang proses perencanaan dan perancangannya berkonsultasi dengan

pihak Keraton Yogyakarta.


Pembangunan Museum Gunung Merapi (MGM) dimulai dengan peletakan

batu pertama pada tahun 2005 dan baru selesai tahun 2009. Peresmian dan

pembukaan untuk umum dilakukan pada tanggal 1 Oktober 2009.

2.2 Visi dan Misi Museum Gunung Merapi


2.2.1 Visi Museum Gunung Merapi
Terwujudnya pengetahuan masyarakat tentang pemahaman

kegunungapian dan ilmu kebencanaan geologi.

Misi Museum Gunung Merapi


Meningkatkan geowisata bernilai edukasi tentang ilmu kegunungapian

di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Akses Menuju Museum Gunung Merapi


Akses menuju MGM untuk sementara ini baru bisa dijangkau menggunakan

kendaraan pribadi baik motor, mobil, atau bis pariwisata. Kondisi jalan

menuju kawasan ini juga sudah cukup baik. Hanya saja masih belum ada

signage atau penunjuk arah menuju MGM. Hal ini tentu saja menjadi salah

satu kendala bagi pihak pengelola MGM sendiri, karena dengan belum

adanya signage menuju kawasan MGM maka pengunjung yang melintasi

Jalan Kaliurang tidak akan tahu jika ada Museum di kawasan tersebut.

Padahal akses dari jalan utama Kaliurang menuju Museum ini tidak jauh.

Tepatnya berada ±500m sebelum pintu retribusi Kaliurang dengan patokan

‘Penginapan LOLA’ masuk ke timur (belok kiri dari arah Jogja) atau

‘Restoran OASIS’ masuk ke timur (belok kiri dari arah Jogja).


Peninggalan Fasilitas dan Koleksi Museum Gunung Merapi
2.4.1 Fasilitas yang terdapat di Museum Gunung Merapi sebagai berikut :

a. Ruang Utama

Ruangan ini berada di bagian depan museum, yakni tepat setelah

pengunjung masuk ke dalam bangunan museum. Ruangan berupa

void hingga lantai dua, dimana bentuk lantai dua adalah lingkaran.

Di dalam ruangan terdapat sebuah replika Gunung Merapi dalam

ukuran diameter +6 meter.

Replika ini merupakan simulasi letusan Gunung Merapi. Terdapat 4

tombol yang masing-masing bila ditekan akan menghadirkan sebuah

interaksi. Tombol paling kiri akan menampilkan narasi mengenai

Gunung Merapi, narasi ini menggunakan bahasa Inggris pada

awalnya yang kemudian diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia.

Tombol berikutnya bertuliskan tahun erupsi Gunung Merapi. Ketika

ditekan akan menampilkan lelehan lava yang menuruni gunung dan

suara letusan serta gemuruh. Saat ini hanya tombol "tahun 2002"

yang berfungsi, sedangkan tombol "tahun 2006" dan "tahun 2010"

belum difungsikan.

b. Ruang Peraga

Jika pengunjung mengikuti alur sirkulasi, maka akan diarahkan

melalui sisi kanan, di mana ada petunjuk arah perjalanan berupa

jejak-kaki. Ruang Peraga terdiri dari beberapa bagian, yakni:


Peraga 1

Di ruangan ini berisi informasi mengenai pengetahuan pembentukan

lempeng benua dan pengetahuan gunung api secara umum. Di salah

satu panel terdapat peta lokasi gunung api yang berada di seluruh

dunia dan seluruh Indonesia.

Peraga 2

Merupakan awal zona khusus Gunung Merapi. Di bagian ini terdapat

replika Gunung Merapi dalam bentuk kecil dan pengetahuan umum

mengenai Gunung Merapi.

Peraga 3

Berisi foto-foto kunjungan presiden ke Gunung Merapi, sketsa

penyelamatan diri dari bencana erupsi gunung api, dan beberapa hal

berkaitan dengan mitigasi bencana.

Peraga 4

Berisi berbagai peralatan yang digunakan dalam pengamatan

Gunung Merapi, seperti seismograf, sensor gempa, kamera,

teropong, komputer penganalisa, alat telekomunikasi, dll.

Peraga 5

Berisi benda-benda peninggalan korban erupsi Gunung Merapi,

seperti peralatan masak yang rusak, rangka kendaraan bermotor. Di

area ini juga terdapat lukisan-lukisan mengenai Gunung Merapi.


Peraga di lantai 2

Ruangan ini belum dibuka untuk umum karena jumlah pengawas

yang masih terbatas. Dikhawatirkan jika terdapat rombongan akan

sulit mengawasi. Padahal di ruang peraga ini banyak terdapat barang

yang mudah rusak.

c. Ruang Simulasi Gempa

Pengunjung dapat merasakan keadaan saat terjadi gempa bumi. Di

dalamnya hanya berisi replika pohondan kondisi pegunungan. Saat

ini (Agustus 2011), ruangan simulasi belum bisa digunakan karena

kerusakan pada mesin akibat hujan abu saat terjadi bencana erupsi

Gunung Merapi tahun 2010.

d. Ruang Konferensi

Digunakan untuk kegiatan seminar, konferensi, kunjungan, dan

presentasi.

e. Ruang Dokumentasi

Berisi foto-foto dokumentasi aktivitas dan erupsi gunung api.

f. Ruang Audio-Visual (Mini Theater)

Pengunjung dapat menonton pemutaran film atau video mengenai

Gunung Merapi.
g. Cafe - Mini Restoran

Cafe di museum ini menyediakan makanan dan minuman ringan

bagi pengunjung. Pengunjung dapat menyantap makanan sambil

menikmati keindahan Gunung Merapi.

i. Ruang Pengamatan Gunung Merapi (Tim Peneliti)

Ruangan yang berada di lantai 3 ini khusus digunakan untuk

mengamati dan meneliti aktivitas Gunung Merapi. Ruangan ini

khusus digunakan oleh tim peneliti dan tidak boleh dimasuki oleh

pengunjung MGM dengan Gunung Merapi sebagai latar

belakangnya.

j. Ruang Pengamatan Gunung Merapi (Pengunjung)

Ruangan ini berada di lantai 4 dimana pengunjung dapat ikut

mengamati aktivitas Gunung Merapi menggunakan peralatan yang

tersedia, seperti teropong dan media visual lainnya.

k. Open Theater

Berada di belakang museum dan bentuk setengah lingkaran dengan

arah hadap ke arah utara. Digunakan untuk mengadakan berbagai

pertunjukkan.

l. Fasilitas Lain

Mushola (berada di belakang museum), toilet, ruang pengelola,

penjualan tiket, dan lapangan parkir yang luas. Suasana lapangan

parkir saat ramai pengunjung.


Museum Gunung Merapi menyimpan berbagai macam benda koleksi

yang sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai sarana preservasi dan

konservasi (memelihara dan melindungi suaka alam dan budaya),

informasi (memberikan dan mengembangkan pengetahuan mengenai

obyek yang ditampilkan), koleksi (mengumpulkan dan mengarsipkan

benda bernilai sebagai pusat dokumentasi masyarakat), edukasi

(memberikan ilmu pengetahuan untuk masyarakat mengenai

kegunungapian), serta wahana rekreasi.

2.4.2 Koleksi Tersebut Diantaranya Adalah:

a. Film show tentang terjadinya letusan Gunung Merapi dan diorama.

b. On The Merapi Volcano Trail, yaitu beragam informasi mengenai

Gunung Merapi, seperti: foto dokumentasi mengenai aktivitas

Merapi dari tahun 1900 hingga 2007, maket, citra satelit, deskripsi

singkat mengenai letak, titik koordinat dan tinggi gunung.

c. Peta deretan gunung berapi di dunia dalam bentuk panel interaktif.

d. Peta wilayah Indonesia yang dilengkapi dengan sebaran lokasi

gunung berapi beserta panel tombol-tombol nama gunung yang

apabila ditekan akan menyala.

e. Berbagai peranti yang digunakan untuk memantau Merapi, seperti:

teleskop, alat-alat seismograf, pencatatan aktivitas Merapi, alat-alat

pengolah data, hingga komputer jinjing lawas milik petugas

pemantau.
f. Volcano World yang berisi bahan-bahan pengetahuan tentang

gunung berapi.

g. “Vulcanic Bomb”, yaitu batuan pijar berdiameter sekitar 65 mm

yang terbentuk dari lontaran material letusan Merapi.

h. Informasi mengenai kawasan rawan bencana dan sebaran endapan

lava Merapi yang dilengkapi dengan berbagai meterial endapan

dan muntahan Merapi.

i. Benda-benda milik warga di kawasan wisata Kaliadem yang

tertimbun lahar panas pada erupsi Gunung Merapi tahun 2006.

j. Sebuah kerangka sepeda motor milik korban yang tewas dalam

bungker Kaliadem 14 Juni 2006.

k. Venue bertajuk Manusia dan Gunung Api yang berupa informasi

seputar manfaat dan ancaman bencana gunung api.

Informasi yang ada di Museum Gunung Merapi


Museum ini buka pada hari Selasa – Minggu (Senin tutup)

Jam kunjung : 09.00 – 15.30 WIB

Harga Tiket Masuk : Rp 3.000 (per-orang)

Untuk harga tiket masuk, pihak pengelola MGM juga memberikan potongan

khusus bagi rombongan dengan syarat dan ketentuan tertentu yakni

Keringanan Biaya Masuk Museum Gunungapi Merapi

(Perbup, Nomor 83 Tahun 2009)

Pengunjung dari pelajar, mahasiswa, lembaga yang datang secara rombongan

dapat diberikan keringanan membayar sebesar:


a. 25% (dua puluh lima persen) dari biaya masuk dengan jumlah

pengunjung paling sedikit 25 (dua puluh lima) orang.

b. 50% (Lima puluh persen) dari biaya masuk dengan jumlah pengunjung

paling sedikit 100 (seratus) orang.

c. Keringanan sebagaimana dimaksud diatas dimohonkan secara tertulis

kepada bupati melalui Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kabupaten Sleman (Telpon 0274- 869613).

Adapun informasi tentang Kegunungapian diantara lainnya adalah :

a. Informasi ilmiah kegunungapian , kegempaan dan gerakan tanah yang

merupakan proses dinamika geologi, di cerminkan diantaranya dalam

informasi model pembentukan, mekanisme terbentuknya maupun proses-

proses yang menyertainya.

b. Informasi fenomena gunung api terbentuk sebagai hasil proses proses

geologi, yang tampil di permukan bumi diantaranya berupa bentang alam

gunung api, struktur geologi gunung api, produk hasil letusan gunung

api, dan produk-produk hasil proses lainnya.

c. Informasi mitigasi bencana gunung api, gempa bumi, tsunami, gerakan

tanah yang di tampilkan dalam bentuk informasi system moitoring,

penelitian dan pengamatan ,system peringatan dini, dan upaya mitigasi

bencana diantaranya menyangkut system penyelamatan masyarakat

terhadap ancaman bahaya letusan gunung api, kegempaan dan gerakan

tanah.
d. Informasi sumber daya gunung api sebagai potensi yang dapat di

manfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat pembangunan infrastruktur

dan lain-lain.

e. Informasi aspek sosial budaya diantaranya menyangkut kehidupan,

budaya tradisi, mitis dan lainnya yang berkaitan dengan lingkungan dan

keberadaan gunung api.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang memiliki banyak sejarah dan

banyak tempat wisata yang sangat terkenal sehingga banyak dikunjungi

wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri.

Di Yogyakarta tepatnya di Kaliurang KM 22, Banteng, Hargobinangun,

Pakem, Kabupaten Sleman, Propinsi D.I. Yogyakarta terdapat museum yang

bernama Museum Gunung Merapi yang menyimpan banyak sejarah seperti

kejadian gunung merapi meletus dan berbagai informasi serta memberikan

wawasan baru tentang kegunungapian dan kebencanaan geologi serta

penyelamatan masyarakat saat terjadi bencana.

Informasi yang disampaikan seperti informasi ilmiah kegunungapian,

informasi fenomena gunung api terbentuk sebagai hasil proses proses geologi,

informasi mitigasi bencana gunung api,informasi sumber daya gunung api

sebagai potensi yang dapat di manfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat

pembangunan infrastruktur dan lain-lain.

Museum Gunung Merapi mempunyai fasilitas yang berupa ruang utama,

ruang peraga, ruang simulasi gempa, ruang konferensi, cafe, restoran dan

fasilitas lainnya seperti musola, toilet.


3.2 Saran
a. Pengunjung yang datang ke museum gunung merapi agar mengikuti

tata tertib atau aturan yang telah disediakan oleh museum gunung

merapi.

b. Pengunjung dapat mencatat atau mendokumentasikan apa yang ada

dimuseum gunung merapi tersebut, agar dapat menambah wawasan

dan pengetahuan pengunjung.

c. Berkunjunglah ketempat wisata yang memiliki nilai edukasi dan nilai-

nilai sejarah seperti Yogyakarta, yang dapat menambah ilmu

pengetahuan dan wawasan tentang berbagai hal.


DAFTAR PUSTAKA

Angan,Kanvas.2010.Museum Gunung Merapi Kaliurang. http://kanvas-

angan.blogspot.co.id/2010/02/museum-gunung-merapi-kaliurang.html. 2 April

2019.

Fariable.2011.Museum Gunung Merapi:

http://fariable.blogspot.com/2011/08/museum-gunung-merapi-di-sleman.html. 18

April 2019

Merapi,Museum.2012.visi misi : http://museum-

merapi.blogspot.co.id/2012/05/visi-misi.html . 21 April 2019

Anda mungkin juga menyukai