D
DENGAN PENYAKIT DIARE AKUT
DI RUANG AR – RAZZAQ ( PENYAKIT DALAM )
RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA
Dosen Pembimbing :
Akhmad Rizani, S.Kp., M.Kes.
Oleh :
NIM : P07120117058
BANJARBARU
2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. D
DI RUANG AR - RAZZAQ (PENYAKIT DALAM)
RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA
A. PENGKAJIAN
A. BIODATA
Nama : Ny. D
Usia : 18 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pelajar
Ruang di rawat : Dahlia 4
No.RM : 32 - XX - XX
Status perkawinan : Belum menikah
Tanggal MRS : 04 Juli 2019
Tanggal pengkajian : 04 Juli 2019
Diagnosa medis : Diare akut
Alamat : Jl. Sekumpul
B. RIWAYAT PENYAKIT
1. Keluhan Utama
a. Saat Masuk Rumah Sakit
Saat masuk rumah sakit pasien mengeluh BAB cair sebanyak
5x.
2. Kepala
Setelah di lakukan inspeksi di dapat hasil, kepala bersih tidak ada
ketombe,. Keadaan kulit kepala baik tidak terdapat lesi, tidak terlihat
benjolan.
Setelah di lakukan palpasi pada bagian kepala di ketahui bentuk
kepala simetris dan tidak ada nyeri di bagian kepala.
3. Mata
Setelah di lakukan inspeksi di dapat hasil : mata terlihat bersih,
tidak ada peradangan, seklera warna putih , pupil isokhor, gerakan
bola mata dapat menggerakan ke 8 arah mata angin, konjungtiva
anemis, reflex kornea bagus. Pasien juga mengatakan jika sehari-hari
tidak memakai alat bantu kaca mata.
4. Hidung
Setelah di lakukan inspeksi di dapat hasil : kondisi hidung
bersih,tidak ada polip,tidak ada peradangan, pasien juga mengatakan
tidak pernah terjadi pendarahan,serta pasien juga dapat membedakan
bau seperti bau busuk dan bau harum.
Setelah di lakukan palpasi di ketahui struktur hidung simetris
tidak ada benjolan.
5. Telinga
Setelah di lakukan inspeksi di dapat hasil : kebersihan telinga
bagus,pasien mengatakan tidak pernah keluar cairan dari dalam
telinga,fungsi pendengaran bagus.
Setelah di lakukan palpasi di ketahui struktur telinga simetris
tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri.
6. Mulut
Setelah di lakukan inspeksi di dapat hasil : gigi bersih,gigi tidak
ada ompong, mukosa bibir kering, lidah cukup bersih, tidak ada
problem menelan, bicara jelas,fungsi pengecap bagus bisa
membedakan asam,manis,asin,pahit. Pasien mengatakan fungsi
mengunyah tidak terganggu.
7. Leher
Setelah di lakukan palpasi di dapat hasil : tidak ada pembesaran
vena jugularis, arteri karotis teraba tidak ada pembesaran tiroid,tidak
ada nyeri leher tidak ada pebesaran limfe
8. Dada
Setelah dilakukan inspeksi di dapat hasil : pengembangan torak
sebelah kiri dan kanan normal ( inspirasi mengembang, eksprasi
mengempis) , bentuk simetris, bernapas tidak menggunakan otot
bantu pernapasan , vokal fremitus normal tidak ada perbedaan kanan
dan kiri, bunyi resonan pada perkusi suara nafas. Hasil auskultasi tidak
terdengar suara napas tambahan.
9. Jantung
Setelah di lakukan palpasi dan perkusi di dapat hasil : tidak ada
pembesaran jantung
Setelah di lakukan auskultasi terdengar bunyi jantung s1 dan s2
10. Abdomen
Setelah di lakukan inspeksi di dapat hasil : per- mukaan kulit
abdomen baik tidak ada lesi. Setelah di lakukan auskultasi terdengar
bunyi bising usus 30x/ menit.
Setelah di lakukan palpasi pasien mengatakan nyeri pada abdomen
pada bagian sebelah kanan hypochondriac dan epigastric.
P : Nyeri akibat diare
Q : Nyeri terasa melilit
R : Di bagian abdomen sebelah kanan hypochondriac dan epigastric
S : Skala nyeri 3 (0-10)
T : Nyeri muncul ketika mau BAB
Skala Nyeri 0-10 (Comparative Pain Scale)
0 = Tidak ada rasa sakit. Merasa normal.
1 Nyeri hampir tak terasa (sangat ringan) = Sangat ringan, seperti gigitan
nyamuk. Sebagian besar waktu Anda tidak pernah berpikir tentang rasa
sakit.
2 (tidak menyenangkan) = nyeri ringan, seperti cubitan ringan pada kulit.
3 (bisa ditoleransi) = nyeri Sangat terasa, seperti pukulan ke hidung
menyebabkan hidung berdarah, atau suntikan oleh dokter.
4 (menyedihkan) = Kuat, nyeri yang dalam, seperti sakit gigi atau rasa
sakit dari sengatan lebah.
5 (sangat menyedihkan) = Kuat, dalam, nyeri yang menusuk
6 (intens) = Kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat sehingga
tampaknya sebagian mempengaruhi sebagian indra Anda,
menyebabkan tidak fokus, komunikasi terganggu.
7 (sangat intens) = Sama seperti 6 kecuali bahwa rasa sakit benar-benar
mendominasi indra Anda menyebabkan tidak dapat berkomunikasi
dengan baik dan tak mampu melakukan perawatan diri.
8 (benar-benar mengerikan) = Nyeri begitu kuat sehingga Anda tidak lagi
dapat berpikir jernih, dan sering mengalami perubahan kepribadian
yang parah jika sakit datang dan berlangsung lama.
9 (menyiksa tak tertahankan) = Nyeri begitu kuat sehingga Anda tidak
bisa mentolerirnya dan sampai-sampai menuntut untuk segera
menghilangkan rasa sakit apapun caranya, tidak peduli apa efek
samping atau risikonya.
10 (sakit tak terbayangkan tak dapat diungkapkan) = Nyeri begitu kuat
tak sadarkan diri. Kebanyakan orang tidak pernah mengalami sakala
rasa sakit ini. Karena sudah keburu pingsan seperti mengalami
kecelakaan parah, tangan hancur, dan kesadaran akan hilang sebagai
akibat dari rasa sakit yang luar biasa parah.
Pengelompokan: Skala nyeri 1-3 berarti Nyeri Ringan (masih bisa
ditahan, aktifitas tak terganggu) Skala nyeri 4-6 berarti Nyeri Sedang
(menganggu aktifitas fisik) Skala nyeri 7-10 berarti Nyeri Berat (tidak
dapat melakukan aktifitas secara mandiri)
11. Genetalia
Tidak terpasang alat bantu seperti kateter atau pempers. Pasien
mengatakan tidak ada keluhan pada bagian genetalia.
13. Kulit
Setelah dilakukan inspeksi di dapat hasil : kebersihan kulit cukup
struktur kulit kering, turgor kembali < 4 detik, warna kulit kuning
langsat, tidak ada lesi.
2. Personal Hygiene
Di rumah : pasien mengatakan biasanya mandi 2 kali sehari, gosok gigi
2 kali sehari pagi-malam,dan pasien cuci rambut sekali tiap 2
hari sekali.
Di RS : pasien mandi dua kali sehari dan sikat gigi setiap mandidan
keramas seperti biasanya
3. Eliminasi
Di rumah : pasien mengatakan frekuensi BAB 3 kali sehari dan BAK 4-
5 kali sehari.
Di RS : pasien mengatakan selama masuk rumah sakit frekuensi
BAB 5 kali sehari dengan BAB cair dan BAK 3-4 kali
sehari.
5. Aktifitas
Di rumah : pasien beraktifitas seperti biasa tanpa ada keluhan.
Di RS : selama berada di RS pasien lebih banyak beristirahat di
ranjang dan duduk di ranjang.
6. Psikososial
a. Masalah yang mempengaruhi
Tidak ada faktor sosial atau stress psikologi yang memepengaruhi
penyakit pasien.
7. Kebutuhan spiritual
a. Agama yang di anut Islam
b. Kegiatan agama yang di lakukan di RS hanya berdoa dan sholat di
tempat tidur
c. Dampak penyakit terhadap kegiatan spiritual membuat pasien
terganggu dalam beribadah
E. DATA PENUNJANG
Daftar Obat
DS :
- pasien mengatakan nyeri perut
Kamis 04 Juli bagian kanan atas Hiperperistaltik usus
2019 Nyeri Akut
DO :
-Pasien menunjukan ekspresi wajah
Nyeri dengan meringis
-skala nyeri 3 (0-10)
P : Nyeri akibat diare
Q : Nyeri seperti melilit
R : Di bagian perut sebelah kanan
atas
S : Skala nyeri 3 (0-10)
T : Nyeri muncul ketika BAB
- Pasien menempelkan kedua
tangan di daerah perut yang nyeri
DS :
- pasien mengatakan merasa cemas
Kamis 04 Juli dan gelisah Gejala terkait penyakit
2019 - pasien mengatakan sering merasa Hambatan rasa
kedinginan nyaman
(psikologis)
DO :
- Pasien gelisah dan cemas
- Mata lelah
- Pasien berkeluh kesah tentang
ketidaknyamanan yang dirasakan.
Prioritas masalah :