F. Evaluasi
1 Prosedur Evaluasi : Tes lisan
2 Alat evaluasi : Lenbar kertas berisi pertanyaan dan alat
tulis
3 Soal-soal tes :
1. Apa pengertian Rheumatoid Arthritis ?
2. Sebutkan faktor-faktor penyebab
Rheumatoid Arthritis ?
3. Apa saja tanda dan gejala dari penyakit
Rheumatoid Arthritis ?
4. Bagaimana cara menanggulangi dan
mencegah pasien Rheumatoid Arthritis?
G. Lampiran-lampiran
A. PENGERTIAN
Kata arthritis mempunyai arti inflamasi pada sendi (“arthr”
berarti sendi “itis” berarti inflamsi). Inflamasi menggambarkan
tentang rasa sakit, kekakuan, kemerahan, dan pembengkakan.
Rheumatoid arthritis merupakan suatu penyakit autoimun, dimana
target dari system imun adalah jaringan yang melapisi sendi
sehingga mengakibatkan pembengkakan, peradangan, dan
kerusakan sendi (The Artritis Society, 2015)
B. PENYEBAB
1. Genetik
2. Faktor infeksi
3. Head shock protein
4. Faktor lingkungan
C. TANDA-TANDA RHEUMATOID ARTHRITIS:
Tanda dan gejala dari Rheumatoid Arthritis adalah :
1.) Konstitusional, terjadi pada 100% pasien yang terdiagnosa RA.
Tanda dan gejalanya berupa penurunan berat badan, demam
>38,3oC, kelelahan (fatigue), malaise, depresi dan pada banyak
kasus terjadi kaheksia, yang secara umum merefleksi derajat
inflamasi dan kadang mendahului terjadinya gelaja awal pada
kerusakan sendi.
2.) Nodul, terjadi pada 30-40% penderita dan biasanya merupakan
level tertinggi aktivitas penyakit ini. Saat dipalpasi nodul
biasanya tegas, tidak lembut, dan dekat periosteum, tendo atau
bursa. Nodul ini juga bisa terdapat di paru-paru, pleura,
pericardium, dan peritonuem. Nodul bisanya benign (jinak), dan
diasosiasikan dengan infeksi, ulserasi dan gangren.
3.) Sjogren’s syndrome, hanya 10% pasien yang memiliki
secondarysjogren’s syndrome. Sjogren’s syndromeditandai
dengan keratoconjutivitis sicca (dry eyes) atau xerostomia.
4.) Paru (pulmonary) contohnya adalah penyakit pleura kemudian
diikuti dengan penyakit paru interstitial.
5.) Jantung (cardiac) pada <10% penderita. Manifestasi klinis pada
jantung yang disebabkan oleh RAadalah perikarditis,
kardiomiopati, miokarditis, penyakit arteri koreoner atau
disfungsidiastole.
6.) Vaskulitis, terjadi pada <1% penderita, terjadi pada penderita
dengan penyakit RA yang sudah kronis.
7.) Hematologiberupa anemia normositik, immmune mediated
trombocytopeniadan keadaan dengan trias berupa neutropenia,
splenomegaly, dan nodular RAsering disebut dengan felty
syndrome. Sindrom ini terjadi pada penderita RA tahap akhir.
8.) Limfoma, resikoterjadinya pada penderita RA sebesar 2-4 kali
lebih besar dibanding populasiumum. Hal ini dikarenakan
penyebaran B-cell lymphomasercara luas.
D. CARA PENANGANAN
Pencegahan
1. Mengurangi asupan lemak hewani dan melakukan sesuatu sesuai
dengan kemampuan fisik
2. Memilih olahraga yang aman dan selalu melakukan pemanasan
sebelumnya
3. Terus berupaya mencapai dan mempertahankan berat badan ideal
Penatalaksanaan
1. Konsultasi kan penyakit rematik anda dengan dokter ahli
reumatologi. Hal ini sangat penting untuk menentukan penyebab
rematik dan pengobatan mana yang tepat untuk anda. Apabila anda
sudah mendapatkan pengobatan yang tepat, tetap teruskan
obat/obatan sesuai dengan indikasi.
2. Jangan ragu/ragu untuk meminta bantuan orang lain bila sedang
mengalami nyeri atau lainnya.
3. Tetap melakukan olah raga. Olah raga merupakan satu hal yang
penting untuk menjaga anda tetap bergerak. Saat anda
menggerakkan sendi, anda sudah menjaga sendianda kuat dan
fleksibel
4. Gunakan alat bantu bila perlu. Untuk usia lanjut disarankan untuk
menggunakan tongkat pada sendi yang sakit. Selain itu gunakan
sepatu yang cocok untuk kaki anda akan mengurangi nyeri dan jatuh.
5. Istirahat yang cukup. Peneliti menganjurkan jika kita tidur yang
cukup dapat mecegah kelelahan dan nyeri.
6. Makan makanan yang sehat. Masih banyak penelitian yang
dikerjakan mengenaihubungan makanan dan arthritis reumatoid
(rematik). Anda dianjurkan makan makanan yang rendah lemak dan
kalori, kaya akan buah, sayuran dan gandum.