In SSP, dyspnoea is the most prominent clinical feature; chest pain,
cyanosis, hypoxaemia and hypercapnia, sometimes resulting in acute respiratory failure, can also be present.
Pada SSP, dyspnoea adalah gambaran klinis yang paling menonjol;
nyeri dada, sianosis, hipoksemia, dan hiperkapnia, kadang-kadang menyebabkan gagal napas akut, juga bisa terjadi.
Epidemiology PSP has an incidence of 7.4 to 18 cases (ageadjusted incidence) per 100,000 population each year in males, and 1.2 to 6 cases per 100,000 population each year in females [4, 5].
PSP memiliki insiden 7,4 hingga 18 kasus (disesuaikan)
insidensi) per 100.000 populasi masing-masing tahun pada pria, dan 1,2 hingga 6 kasus per 100.000 populasi setiap tahun pada wanita [4, 5]. The general incidence is almost similar to that of PSP. Depending upon the underlying disease, the peak incidence of SSP can occur later in life, e.g. 60– 65 yrs of age in the emphysema population [2]. Kejadian umum hampir mirip dengan PSP. Tergantung pada yang mendasarinya penyakit, puncak insiden SSP dapat terjadi di kemudian hari, mis. 60– Usia 65 tahun dalam populasi emfisema [2].