Baiq Robiatun Himni PDF
Baiq Robiatun Himni PDF
DISUSUN OLEH
A. EMBOLUS
Embolus merupakan suatu benda
asing yang tersangkut pada suatu tempat
dalam sirkulasi darah. Benda tersebut ikut
terbawa oleh aliran darah, dan berasal
dari suatu tempat lain daripada susunan
sirkulasi darah. Embolus (95%) berasal
dari thrombus. Adanya embolus ini baru
menimbulkan bencana apabila diameter
pembuluh darah yang dilalui oleh
embolus tersebut berdiameter lebih kecil
daripada embolusnya sendiri sehingga
terjadi penutupan pembuluh darah secara
mendadak.
Pada dasarnya tubuh memiliki tiga tipe pembuluh darah yang terdapat
diseluruh organ tubuh, yaitu arteri, vena, dan kapiler. Arteri berperan sebagai
penyuplai oksigen dari jantung ke seluruh tubuh, vena berperan mengembalikan
oksigen ke jantung, dan kapiler merupakan pembuluh darah terkecil yang
menghubungkan arteri dan vena sekaligus mengatur pasokan oksigen ke jaringan
tubuh. Ketika salah satu atau lebih pembuluh darah suatu organ mengalami
penyumpatan, fungsi organ tersebut akan terganggu. Jika tidak mendapatkan
penanganan dengan tepat, penyumpatan pembuluh darah yang mengganggu fungsi
organ dapat menyebabkan kerusakan pada organ tersebut secara permanen.
Pengobatan embolus dapat dilakukan dengan pemberian obat atau operasi. Contoh
obat yang digunakan:
Antikoagulan (heparin), berfungsi untuk mencegah terjadinya penggumpalan
darah.
Trombolitik (alteplase), berfungsi untuk meleburkan darah yang menggumpal.
Pemberian obat ini juga dapat dilakukan dengan dibantu kateter atau selang
khusus, agar obat langsung mengarah ke gumpalan darah yang ada.
Jika pemberian obat tidak mampu mengatasi embolus, maka dilakukan operasi:
Trombektomi, prosedur ini bertujuan mengangkat gumpalan darah yang ada.
IVC (Inferior Vena Cava), prosedur ini dilakukan dengan menambahkan alat
khusus berbentuk jarring, yang berfungsi untuk menyaring zat asing di
pembuluh darah dan mencegahnya menyebar ke organ lain.
Apabila obat sudah tidak efektif untuk mengatasi gejala yang dialami, pasien akan
disarankan untuk menjalani operasi. Doketr juga akan menjalankan operasi apabila
penyempitan pembuluh darah disebabkan oleh penumpukan ateroma. Tindakan yang
dilakukan, antara lain:
1) Pasang ring jantung
Pasang ring jantung atau angioplasty koroner dilakukan dengan memasukkan
kateter ke bagian arteri yang mengalami penyempitan. Kemudian, doketr akan
mengambangkan balon kecil melalui ketetr untuk melebarkan arteri yang
menyempit. Dengan demikian, aliran daparah dapat kembali lancer. Ring
(stent) akan dipasang di arteri guna mencegah penyempitan kembali. Prosedur
ini dapat dilakukan secara terencana pada pasien dengan gejala angina, atau
sebagai tindakan darurat pada seseorang yang mengalami serangan jantung.
2) Bypass jantung
Prosedur ini dilakukan dengan mengambil pembuluh darah dari bagian tubuh
lain, untuk ditempel (dicangkok) ke bagian antara pembuluh darah besar
(aorta) dan arteri, dengan melewati area yang menyempit. Dengan begitu,
darah akan mengalir lancer melalui rute baru tersebut. Baypass dilakukan
dengan membedah dada pasien/ oleh karena itu, prosedur ini umumnya hanya
dilakukan apabila terdapat lebih dari satu arteri yang tersumbat.
3) Transplantasi jantung
Tindakan ini dilakukan jika kerusakan jantung sudah sangat parah, dan sudak
tidak dapat lagi diatasi dengan obat. Transplantasi jantung dilakukan dengan
mengganti jantung yang rusak, dengan jantung yang sehat dari pendonor.
C. STROKE
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu
atau berkurang akibat penyumbatan ( stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh sarah
(stroke hemoragik). Tanpa darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan
nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian area otak akan mati. Kondisi ini menyebabkan
bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak dapat berfungsi
dengan baik. Stroke adalah keadaan darurat medis karena sel otak dapat mati hanya
dalam hitungan menit. Tindakan penanganan secara cepat dapat meminimalkan
tingkat kerusakan otak dan kemungkinan munculnya komplikasi.
Gejala, tanda atau ciri-ciri stroke bervariasi pada setiap orang, namun umumnya
muncul secara tiba-tiba. Ada 3 ciri-ciri atau gejala utama stroke, yaitu:
1) Face (wajah) wajah akan terlihat menurun pada satu sisi dan tidak mampu
tersenyum karena mulut atau mata terkulai.
2) Arms (lengan) orang dengan gejala stroke tidak mampu mengangkat salah
satu lengannya karena terasa lemas atau mati rasa. Tidak hanya lengan,
tungkai yang satu sisi dengan lengan tersebut juga mengalami kelemahan.
3) Speech (cara bicara) ucapan tidak jelas, kacau, atau bahkan tidak mampu
berbicara sama sekali meskipun penderita terlihat sadar.
Selain, itu ada beberapa ciri-ciri stroke lain, yaitu:
a) Mual dan muntah
b) Sakit kepala hebat yang dating secara tiba-tiba, disertai kaku pada leher dan
pusing berputar (vertigo).
c) Penurunan kesadaran
d) Sulit menelan (disfagia), sehingga mengakibatkan tersedak.
e) Gangguan pada keseimbangan dan koordinasi
f) Penglihatan yang buram, Hilangnya penglihatan secara tiba-tiba atau
penglihatan ganda.
g) Kelelahan
Pengobatan penyakit stroke tergantung pada jenis stroke yang dialami, atara lain:
a. Pengobatan stroke iskemik
Penanganan awal stroke sikemik akan berfokus untuk menjaga jalan napas,
mengontrol tekanan darah, dan mengembalikan aliran darah.
Penanganan tersebut dapat dilakukan dengan cara:
1) Penyuntikan rtPA (recombinant tissue Plasminogen Activator)
Penyuntikan rtPA melalui infuse dilakukan untuk mengembalikan
aliran darah. Namun, tidak semua pasien dapat menerima pengobatan
ini. Dokter akan menentukan apakah pasien merupakan kandidat yang
tepat untuk diberikan rtPA.
2) Obat antiplatelet
Obat antiplatelet digunakan untuk mencegah pembekuan darah,
digunakan obat antiplatelet seperti aspirin.
3) Obat antikoagulan
Obat antikoagulan digunakan untuk mencegah pembekuan darah,
pasien dapat diberikan oabat-obatan antikoagulan, seperti heparin,
yang bekerja dengan cara mengubah komosisi factor pembekukan
dalam darah. Obat antikoagulan biasanya diberikan pada penderita
stroke ringan dengan gangguan irama jantung.
4) Obat antihipertensi
Pada penderita stroke baru, biasanya tekanan darah tidak diturunkan
terlalu rendah untuk menjaga suplai darah ke otak. Namun setelah
keadaan stabil tekanan darah akan diturunkan le level optimal. Obat
hipertensi juga digunakan utnuk mencegah stroke berulang, mengingat
hipertensi merupakan factor terbanyak penyebab stroke. Contoh obat
hipertensi adalah obat penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE
inhibitor), obat penghambat alfa dan beta, dan lain sebagainya.
5) Statin
Dokter akan memberikan obat kolesterol dengan golongan statin,
seperti aorvastatin, untuk mengatasi kolesterol tinggi. Statin berguna
untuk menghambat enzim penghasil kolestero; di dalam organ hati.
6) Endarterektomi karotis
Terkadang operasi diperlukan untuk mencegah berulangnya stroke
iskemik, salah satunya adalah endarterektomi karotis. Melalui prosedur
ini, tumpukan lemak yang menghambat arteri karotis dibuang oleh
dokter dengan sebuah pembedahan di leher pasien. Arteri katoris
merupakan arteri yang terdapat di setiap sisi leher yang menuju ke
otak. Meski efektivitas operasi endarterektomi karotis dalam mencegah
stroke iskemik cukup tinggi, namun prosedur ini tidak sepenuhnya
aman dilakukan pada pasien yang juga menderita kondisi lainnya,
terutama penyakit jantung.
7) Angioplasti
Selain endarterektomi karotis, arteri karotis juga dapat dilebatkan
dengan teknik angioplasty. Angioplasty dilakukan melalui kateter yang
dimasukkan melalui pembuluh darah di pangkal paha untuk
selanjutnya diarahkan ke arteri karotis. Kateter ini membawa sebuah
balon khusus dan stent. Setelah berada dalam arteri karotis, balon
digelembungkan untuk memperluas arteri yang tersumbat lalu disangga
dengan ring atau stent.
b. Pengobatan stroke hemoragik
Pada stroke hemoragik, penanganan awal bertujuan untuk mengurangi
tekanan pada otak dan mengontrol pendarahan. Ada beberapa bentuk
pengobatan stroke hemoragik, seperti:
1) Obat-obatan
Dokter dapat memberikan obat untuk menurunkan tekanan di otak,
menurunkan tekanan darah, dan mencegah kejang. Jika pasien
mengonsumsi obat antikoagulan atau antiplatelet, dokter akan
memberikan transfuse factor pembekuan atau obat-obatan untuk
membalik efek obat pengencer darah tersebut.
2) Operasi
Selain dengan obat, stroke hemoragik juga bisa ditangani dengan
operasi. Operasi yang dilakukan untuk mengurangi tekanan dalam
otak, dan bila memungkinkan memperbaiki pembuluh darah yang
pecah.
c. Pengobatan stroke ringan atau TIA (Transient Ischemic Attack)
Pengobatan TIA bertujuan untuk mengendalikan factor risiko yang dapat
memicu timbulnya stroke, sehingga dapat mencegah stroke. Dokter akan
memberikan obat yang meliputi obat antiplatelet atau antokoagulan,
kolesterol, dan antihipertensi, tegantung dari factor risiko yang dimiliki pasien.
Dalam beberap kasus, prosedur operasi endarterektomi akrotis diperlukan jika
terdapat penumpukan lemak pada arteri karotis.
D. SHOCK
2) Shock hipovolemik
4) Shock neurogenik
neurogeni
5) Shock anafilaktik