BAB VI
PEMBAHASAN
gigi posterior yang besar. Resin komposit teknik indirek mengacu pada restorasi,
yang dibuat pada replika gigi, yang telah dipreparasi di dalam laboratorium
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti kekuatan aus resin komposit teknik
10 menit, 20 menit, dan 30 menit. Pada penelitian ini, digunakan 24 sampel resin
sampel. Pada kelompok pertama, sebagai kelompok kontrol, yaitu resin komposit
yang hanya diaktivasi satu kali, menggunakan LED selama 20 detik. Pada
diaktivasi dua kali menggunakan LED selama 20 detik, dan sinar UV selama 10
menit. Pada kelompok ketiga, sebagai kelompok perlakuan, yaitu resin komposit
yang diaktivasi dua kali menggunakan LED selama 20 detik, dan sinar UV selama
komposit yang diaktivasi dua kali menggunakan LED selama 20 detik, dan sinar
UV selama 30 menit.
39
40
nanohibrid, diaplikasikan pada cetakan yang terbuat dari potongan syringe. Resin
molekul monomer yang tertinggal dalam resin. Hal tersebut bergantung pada
bebrapa faktor, salah satunya yaitu komposisi resin komposit (Anusavice, 2004).
Namun karena resin komposit pada umumnya berbasis methacrylate, maka dapat
oksigen yang terjebak, akan mengganggu ikatan kovalen pada tahap terminasi,
penelitian ini, dilakukan teknik pulse delay menggunakan sinar UV yang memiliki
41
panas, yang terdapat di dalam dental UV sterilizer selama 10 menit, 20 menit, dan
30 menit.
didapatkan hasil nilai rata-rata kekuatan aus yang terkecil adalah kelompok resin
(kelompok kontrol), dan kekuatan aus terbesar adalah kelompok keempat, yaitu
resin komposit dengan dua kali aktivasi menggunakan LED dan sinar UV selama
30 menit.
seperti yang tersaji pada tabel V.1, analisis selanjutnya adalah melakukan uji
statistika untuk melihat apakah ada perbedaan kekuatan aus resin komposit, dari 4
kelompok tersebut. Uji statistika untuk menjawab masalah ini, menggunakan uji
One-way ANOVA. Hasil uji One-way ANOVA didapatkan nilai sig. 0,000 pada
tabel V.4. Hal ini menunjukkan bahwa penyinaran yang berbeda, menyebabkan
perbedaan kekuatan aus permukaan resin komposit antar kelompok, yang berarti
bahwa hipotesis diterima. Selanjutnya dilakukan uji HSD, untuk mengetahui pada
kelompok mana, yang memiliki kekuatan aus permukaan terbesar dan kekuatan
aus permukaan terkecil, dan yang berbeda bermakna antara 2 kelompok dengan
panas. Panas yang dihasilkan oleh sinar UV dapat menghilangkan oksigen yang
42
fotoinisiator yang tersisa, apabila terkena foton dari sinar UV, dapat mengubah
silang (cross linking) akan meningkatkan kekuatan aus permukaan resin komposit,
kemudian, akan terjadi perubahan ikatan antara karbon-karbon ikatan ganda yaitu
(-C=C-), yang berubah menjadi ikatan tunggal (-C-C-), selama penyinaran, untuk
resin komposit, sehingga nilai rata-rata kekuatan aus yang dihasilkan sebesar
7,1585 mm2/kg, lebih besar dari kelompok kontrol, namun lebih kecil dari
aus dengan nilai rata-rata 8,7265 mm2/kg. Hal tersebut terjadi oleh karena karbon-
karbon ikatan ganda (-C=C-) yang tersisa berubah menjadi ikatan tunggal (-C-C-).
Pada kelompok resin komposit teknik indirek dengan tambahan aktivasi sinar UV
selama 30 menit, memiliki nilai rata-rata 9,9618 mm2/kg yang lebih tinggi, dari
43
kelompok resin komposit teknik indirek dengan tambahan aktivasi sinar UV yang
lainnya.