Anda di halaman 1dari 9

STUDI KONVERSI SATUAN UKURAN RUMAH TANGGA KE

DALAM BERAT (GRAM ) PADA BEBERAPA JENIS MAKANAN


TRADISIONAL HASIL OLAHAN MASYARAKAT BANJAR DI
BANJARMASIN
Nurhamidi1, Netty2, Fathurrahman3

ABSTRAK

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk melengkapi informasi satuan dari
jenis makanan dalam ukuran rumah tangga Adapun tujuan khususnya adalah
1). Mengidentifikasi makanan tradisional hasil olahan masyarakat Banjar dan satuan
Ukuran Rumah Tangga yang telah terdapat dalam Daftar ukuran rumah tangga
2).Mengkonversi Ukuran Rumah Tangga ke dalam satuan berat (gram) pada beberapa
jenis pangan yang telah terdapat dalam Daftar Komposisi Bahan Makanan namun
belum terdapat dalam Daftar Ukuran Rumah Tangga 3).Mengetahui ukuran fisik yang
tepat (panjang, lebar, tebal, dan diameter) dari Ukuran Rumah Tangga pada beberapa
jenis pangan yang telah terdapat dalam Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM)
namun belum terdapat dalam Daftar Ukuran Rumah Tangga. Penelitian ini dilaksanakan
dari bulan Juli sampai dengan Oktober 2013. Pengukuran dan peninbangan makanan
tradisional Banjar yang diteliti dilakukan beberapa tempat pasar tradisonal, warung dan
depot makanan. Data yang diiperoleh data primer dan sekunder data primer jenis ukuran
makanan tradisional masakan banjar dan kudapan seperti soto Banjar, ketupat
Kandangan, pundut nasi, putri selat, sari muka, cucur, laksa dan lain lain. Hasil
identifikasi dari studi pustaka diperoleh data sekunder yang menunjukkan bahwa jumlah
makanan tradisional; yang sudah teridentifikasi dalam DKBM hanya kurang dari 4.05 %
dari 534 jenis pangan yang sudah terdaftar didalam DKBM menurut DKBM Terbitan
Departemen Kesehatan dan DKBM terbitan Persagi dan hasil penelitian Handayani.
Dan ukuran rumah tangga yang paling lazim digunakan untuk menyajikan dan
mengukur makanan khas Banjar adalah piring, mangkok, sendok, gelas, potong, lebar,
tebal, diameter, bungkus dan ikat.

PENDAHULUAN kesalahan dalam penentuan status gizi


Daftar Ukuran Rumah Tangga (Hardinsyah & Briawan 1994).
sering digunakan dalam perencanaan Ketepatan nilai konversi satuan
konsumsi pangan dan pengumpulan URT sangat diperlukan berdasarkan
data konsumsi pangan yang sering kenyataan di atas. Kenyataan
dilakukan melalui survey maupun membuktikan bahwa tidak setiap rumah
konsultasi gizi. Metode ini sangat tangga mempunyai alat ukur seperti
dipengaruhi oleh keahlian enumerator timbangan, maka untuk menaksir
dalam menggali informasi atau data jumlah pangan menggunakan daftar
yang diperlukan dan ketepatan menaksir URT sangat praktis dan cepat
jumlah pangan dari URT ke dalam (Hardinsyah & Briawan 1994) Semakin
satuan berat. Kesalahan menggunakan lengkap daftar URT semakin mudah
nilai konversi satuan URT untuk menaksir berat pangan yang
(menggunakan konversi bahan pangan dibeli atau dikonsumsi.
lain yang sejenis) dapat berakibat pada Makanan yang bergizi tidak
kesalahan penilaiann konsumsi pangan selalu harus makanan yang mahal,
dan gizi, yang pada akhirnya terjadi mewah bahkan dalam banyak bukti
makanan yang demikian kurang bergizi.

Jurnal Skala Kesehatan Volume 5 No. 2 Tahun 2014


Bahan makanan yang mudah diperoleh lezat dan gizi seimbang. Demikian juga
dan harganyapun terjangkau oleh cara pengolahannya dilakukan dengan
masyarakat yang berpenghasilan rendah beragam dan bervariasi seperti: Dengan
banyak yang bergizi dan bahan-bahan membakar/memanggang, pengasapan,
makanan yang demikian perlu mendapat pemepesan, pengukusan, menggoreng
perhatian untuk dikonsumsi dengan dan menumis. makanan tradisional
sebaik-baiknya. Selera dan gairah untuk Indonesia dipengaruhi oleh kebiasaan
memakannya tergantung dari makan masyarakat dan menyatu di
kepandaian pengolahan dan ketepatan dalam sistim sosial budaya berbagai
waktu penyajiannya (Kartasapoetra dan golongan etnik di daerah-daerah.
Marsetyo, 2010:2-3). Makanan tersebut disukai, karena rasa,
Masyarakat Indonesia sejak tekstur dan aromanya sesuai dengan
dahulu telah memiliki kebudayaan yang seleranya. Demikian juga dengan
mantap. Salah satu aspek kebudayaan kebiasaan makan khas daerah umumnya
adalah kebiasaan mengkonsumsi tidak mudah berubah, walaupun
makanan tradisional khas bagi anggota etnik bersangkutan pindah ke
masyarakat. Makanan tradisional daerah lain.(google, 2012).
merupakan jenis-jenis makanan yang Seperti kebanyakan suku lainnya
paling cocok dengan kondisi daerah di Indonesia, suku Banjar juga banyak
serta menjadi kebiasaan makan bagi sekali memiliki berbagai macam kuliner
masyarakat daerah tertentu (Marwanti, tradisional, baik itu makanan pokok,
1997:96-97). kue (orang Banjar menyebutnya wadai),
Makanan tradisional adalah snack maupun makanan lainnya. Jenis
makanan dan minuman yang biasa kue dan snack, di antaranya adalah :
dikonsumsi oleh masyarakat tertentu, Ada beberapa kue lainnya yang sangat
dengan citarasa khas yang diterima oleh banyak jumlahnya, yang ada tercatat
masyarakat tersebut. Bagi masyarakat selama ini ada sekitar 41 jenis macam
Indonesia umumnya amat diyakini kue khas Banjarmasin seperti : bingka
khasiat, aneka pangan tradisional, barandam, kararaban, bulungan hayam,
seperti tempe, tahu, bawang putih, kelelepon, wajik, undi-undi, untuk-
madu, temulawak dll. Karena disamping untuk, sarimuka, wadai lapis, cucur,
khasiat, makanan tradisional Indonesia lamang, putri selat, gaguduh, cincin,
juga mengandung segi positip yang lain kakicak, kalalapon, ipau, balungan
seperti: Bahan-bahan yang alami, hayam Ketupat Kandangan, Lontong,
bergizi tinggi, sehat dan aman, murah Babungku dan Soto Banjar dan lain
dan mudah didapat, sesuai dengan lain(Seman, 2010).
selera masyarakat sehingga diyakini Jenis pangan dan makanan
punya potensi yang baik sebagai tradisional masyarakat Banjar dan
makanan tradisional. Makanan satuan URT sementara ini yang
tradisional Indonesia adalah segala jenis terdapat dalam daftar URT yang telah
makanan olahan asli Indonesia, khas ada masih terbatas jumlahnya.
daerah setempat, mulai dari makanan Permasalahan di atas membuat penulis
lengkap, selingan dan minuman, yang tertarik untuk melengkapi jenis pangan
cukup kandungan gizi, serta biasa dan makanan tradisiona lmasyarakat
dikonsumsi oleh masyarakat daerah Banjar yang belum terdapat dalam
tersebut dengan beragam dan daftar URT sehingga akan
bervariasinya bahan dasar, maka dapat mempermudah untuk menaksir berat
dihasilkan bermacam-macam jenis pangan dan makanan hasil olahan yang
makanan tradisional yang sedemikian dibeli atau dikonsumsi.
rupa sehingga menjadi makanan yang METODE PENELITIAN

Jurnal Skala Kesehatan Volume 5 No. 2 Tahun 2014


Penelitian ini dilakukan di daerah 1. Karakteristik Jenis Makanan
kota Banjarmasin dan Martapura yaitu Banjar
di pasar tradisional, depot makanan, dan Masyarakat Banjar banyak
warung. Penentuan lokasi penelitian sekali memiliki berbagai macam
dilakukan secara purposive sampling. kuliner tradisional, baik itu
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli makanan pokok, kue (orang Banjar
sd. Oktober 2013 Penellitian ini menyebutnya wadai), snack
merupakan penelitian survai deskriptif, maupun makanan lainnya. Jenis
Instrumen Penelitian yang digunakan kue dan snack, di antaranya adalah :
adalah timbangan makanan, penggaris, Ada beberapa kue lainnya yang
ukuran rumah tangga (piring, gelas, sangat banyak jumlahnya, yang ada
sendok, entong Populasi penelitian tercatat selama ini ada sekitar 41
adalah jenis pangan dan makanan jenis macam kue khas Banjarmasin
tradisional masyarakat Banjar yang seperti : bingka barandam,
setiap waktu mudah didapatkan didalam kararaban, bulungan hayam,
masyarakat baik dipasar, warung dan kelelepon, wajik, undi-undi, untuk-
toko Sampel yang terdapat dalam untuk, sarimuka, wadai lapis, cucur,
Daftar Komposisi makanan Indonesia lamang, putri selat, gaguduh,
yang diterbitkan oleh Persagi 2001, cincin, kakicak, kalalapon, ipau,
Persagi 2005 dan Depkes 1993 dan balungan hayam dan.lain lain.
jenis pangan dan yang selalu ada di Keberadaan makanan tradisional
masyarakat Pengumpulan Data Banjar ini masih belum didapatkan
meliputi data primker dan data dalam daftar ukuran rumah tangga
sekunder; Data primer yang dan juga tidak banyak terdaftar
dikumpulkan terdiri dari data jenis dalam Daftar Komposisi Bahan
pangan, masakan baik kue dan makanan
makanan dtradisional Banjar, ukuran
rumah tangga (kecil, sedang, dan besar), 2. Identifikasi Jenis Pangan dan
ukuran panjang, lebar, tebal serta Makanan Tradisional Banjar
diameter ukuran rumah tangga yang dalam Daftar Ukuran Rumah
diukur. (URT) yang diukur merupakan Tangga yang terdaftar dalam
jenis peralatan makan yang biasa Daftar Komposisi Bahan
digunakan di dalam rumah tangga Makanan.
seperti piring, gelas, sendok, mangkok, Keberadaan makanan
sedangkan untuk sayur digunakan tradisional Banjar dalam daftar
satuan potong, dan ikat. Data sekunder ukuran rumah tangga yang terdaftar
didapatkan dari studi pustaka dari buku dalam Daftar Komposisi Bahan
Ilmu Gizi1, data PERSAGI 2005 Dan Makanan (DKBM) masih sangat
2010 tentang Daftar Ukuran Rumah sedikit yaitu hanya sebanyak 17
Tangga untuk beberapa jenis pangan buah dari 624 jenis pangan dan
yaitu sebanyak 50 masakan. makanan yang terdaftar dalam
DKBM tahun 1979 dan tahun 2001
serta hasil penelitian Handayani
2006.

HASIL PENELITIAN

Jurnal Skala Kesehatan Volume 5 No. 2 Tahun 2014


Tabel 1 Identifikasi Jenis Pangan & Makanan Tradisional Banjar Dan Satuan Ukuran
Rumah Tangga Yang Telah Terdapat Dalam Ukuran Rumah Tangga Dalam Dkbm

KODE NAMA KCL SDNG BSR


NO JENIS MAKANAN/KUDAPAN
DKBM URT (GR) (GR) (GR)
68 214 Ikan Asin , Teri Goreng 1 Sdm 25
69 217 Ikan Asin Gabus Goreng 1 Ekor 36 47 60
70 237 Peda Banjar 1 Ekor 90 99.8 100
71 241 Pindang Banjar I Ekor 12 14.4 16
72 335 Jaruk Tigaron 1 Kg 1000 1000 1000
73 336 Kalakai 1 Ikat 200 232.2 290
177 528 Buras 1 Buah 70
205 556 Kue Satu 1 Buah 15
209 560 Karoket 1 Buah 25
214 565 Kalalapon 1 Buah 10.3
216 567 Apam 1 Potong 45
219 570 Kerupuk Udang 1 Buah 5
225 576 Lemper 1 Buah 80
226 577 Lupis 1 Buah 60
227 578 Laksa 1 Porsi 300
228 579 Lepat Ketan 1 Buah 40
235 586 Nasi Goreng 1 Piring 60
237 588 Onde- Onde 1 Buah 35
245 596 Putu Mayang 1 Buah 10
246 597 Pastel 1 Buah 90
249 600 Gagodoh Pisang 1 Potong 60
253 604 Risoles 1 Buah 40

Tabel 2 Identifikasi Jenis Pangan & Makanan Tradisional Masyarakat Banjar


Yang Belum Terdapat Dalam Urt Dan Belum Terdaftar Dalam Dkbm
JENIS MAKANAN / KECIL SEDANG BESAR
NO NAMA URT
KUDAPAN (GR) (Gr) (Gr)
1 Intalu Iwak Haruan 1 Sdm 15
2 Slada Gumbili 1 Buah 70
3 Sari Pengantin 1 Potong 70
4 Ipau 1 Potong 100
5 Rangka Susun 1 Potong 70
6 Lapis Kakao 1 Potong 50
7 Dadar Gulung Isi Inti 1 Buah 50 – 100
8 Kekicak 1 Buah 50- 75
9 Perkedel 1 Buah 80
10 Pais Pisang 1 Buah 40 -100
11 Kraraban 1 Potong 80
12 Topi Baja 1 Buah 50
13 Roti Manis 1 Buah 20- 80
14 Wajik 1 Potong 50
15 Dadar Gulung Isi Ayam 1 Buah 50-60
16 Balungan Hayam 1 Buah 50-80
17 Bingka Barandam 1 Buah 70
18 Lapis India 1 Potong 75
19 Apam Paranggi 1 Buah 100
20 Nasi Lamak 1 Potong 50
21 Kokoleh 1 Potong 100 -150
22 Cincin 1 Buah 20 40
23 Cucur I Buah 20 50

Jurnal Skala Kesehatan Volume 5 No. 2 Tahun 2014


24 Gegetas I Buah 75
25 Bikang I Buah 90
26 Lamang 1 Potong 40
27 Surabi 1 Buah 50
28 Cingkaruk I Potong 18
29 Tapai Gumbili 1 Buah 10
30 Tapai Lakatan 1 Buah 10
31 Kue Untuk Isi Inti 1 Buah 70
32 Bak Pao 1 Buah 100
33 Roti Baras Putih 1 Buah 100
34 Ulin Ulin 1 Potong 50 -75
35 Hintalu Masak Habang 1 Biji 50
36 Ayam Masak Habang 1 Potong 60
37 Iwak Sapat Siam Baubar 1 Ekor 50 - 75
38 Mandai 1 Potong 25-50
39 Jaruk Tarap 1 Potong 50- 100

PEMBAHASAN pokok antara lain beras, jagung dan


Komponen penyusun jenis bahan umbi umbian. Hidangan makanan
makanan tradisional sangat menentukan pokok masyarakat Banjar seperti
karakteristik jenis bahan makanan nasi kuning, soto Banjar, katupat
tradisional tersebut. Karakteristik bahan kandangan, pundut nasi, lontong,
makanan sangat menentukan volume buras, laksa, putu mayang dan 41
dan berat bahan makanan tersebut. macam kue banjar pada umumnya
Beragamnya unsur dan jumlah menggunakan bahan beras dan
penyusun yang membentuk suatu bahan tepung beras atau tepung ketan
makanan menyebabkan nilai hasil (Tarwotjo, S. 1998). Beras
pengukuran menjadi tidak tetap. Namun tergolong jenis pangan serealia dan
bila jenis bahan makanan sama dan ukuran rumah tangga yang
jenis penyusunnya sama tetapi jumlah digunakan untuk jenis beras pada
dari tiap tiap penyusunnya berbeda akan umumnya gelas. Ketidak
memberikan hasil yang berbeda juga konsistenan hasil pengukuran berat
pada saat dilakukan pengukuran berat disebabkan oleh berbedanya
dan volumenya, Perbedaan kadar air komposisi dari komponen
yang terkandung dalam suatu bahan penyusun beras, seperti berbedanya
makanan menyebabkan berat dari bahan kadar air yang terkandung dalam
makanan berbeda (Handayani, 2006). beras menyebabkan perbedaan
1. Bahan Makanan Pokok berat beras yang diukur. Hal
Bahan Makanan pokok tersebut disebabkan oleh proses
adalah bahan makanan yang pengeringan biji yang tidak sama
dihidangkan paling banyak dalam dan kondisi penyimpanan dengan
menu sehari hari di Indonesia pada suhu yang berbeda serta lama
umumnya termasuk hidangan penyimpanan, semakin lama
makanan pada masyarakat Banjar, disimpan maka kadar air akan
Bahan makanan ini sebagai sumber semakin berkurang, sehingga jika
karbohidrat dan rata rata memberi ditimbang akan memberikan hasil
kontribusi sebagai sumber energi yang lebih ringan.
50 – 60 % selebihnya baru lemak Proses perebusan dan
dan protein. Bahan makanan pengukusan mengakibatkan berat
sumber karbohidnrat, yang dan volume beras menjadi
dikonsumsi sebagai makanan bertambah. Hal ini disebabkan oleh

Jurnal Skala Kesehatan Volume 5 No. 2 Tahun 2014


penyerapan air selama proses Umbi dan Hasil Olahannya.
tersebut. Beras secara umum Pada umumnya struktur umbi
dibedakan antara beras pullen umbian terdiri dari kulit dan daging
(ketan), beras sedang dan beras umbi. Jenis Pangan umbi umbian
pera. Beras pullen setelah masak antara lain kentang, singkong, dan
menjadi nasi membutuhkan air 1 - ubi jalar. Jenis URT yang
1.5 kali beras, sedangkan beras pera digunakan untuk umbi umbian
membutuhkan air 2 - 2.5 kali beras, adalah buah dan potong.
sedangkan beras sedang Bervariasinya hasil pengukuran
membutuhkann air antara 1.5 – 2 berat dan pengukuran fisik sesuai
kali beras URT yang digunakan Perbedaan
kadar air

Tabel 4 Daftar URT dan Berat rata rata Serealia, umbi umbian dan hasil olahannya
Ket
Kode berat rata -
Jenis Pangan Nama URT BDD Sumber
DKBM rata
data
1 beras Giling 1 gleas 70 100,0 Sekunder
2 Beras giling masak (nasi) 1 gelas 100 100,0 Sekunder
5 Beras Ketan Putih, Kukus 1 gelas 162,6 100,0 Sekunder
6 Beras Ketan Putih, Tape 1/3 gelas 47 100,0 Sekunder
17 biskuit 1 gelas 10 100,0 Sekunder
38 Gembili 1 \potong 111 85,0 Sekunder
42 Kentang 1 biji besar 100 85,0 Sekunder
52 Pati Singkong/Tapioka 1 sdm 141,6 100,0 Sekunder
53 Roti Putih 1 iris 20 100,0 Sekunder
58 Singkong, Kukus 1 potong 104 100,0 Sekunder
59 Singkong, tape 1 potong besar 100 100,0 Sekunder
63 Tepun beras 1 sdm 6 100,0 Sekunder
67 Tepung gaplek 1 sdm 6 100,0 Sekunder
68 Tepung sagu 1 sdm 6 100,0 Sekunder
69 Tepung Terigu 1 sdm 5 100,0 Sekunder

2. Lauk Pauk hintalu iwak haruan, hintalu biawan


Lauk pauk merupakan bahan dan mandai serta banyak lagi yang
makanan yang dapat menjamin lainnya.
pertumbuhan atau mengganti Ikan merupakan sumber
bagian badan yang aus atau rusak protein yang cukup tinggi. Jenis
serta sebagai zat pengatur. ikan yang sering dikonsumsi
Masyarakat Banjar menganggap sebagai lauk pauk pada masyarakat
lauk pauk ini semata mata sebagai Banjar dapat ikan darat atau ikan
teman makan nasi untuk menambah laut seperti, ikan gabus, sepat, teri,
kenikmatan. Secara umum bahan saluang, peda, biawan, papuyu.
makanan yang dapat digunakan Tiap tiap jenis ikan bahkan tiap
sebagai lauk pauk sehari hari individu ikan walaupun termasuk
masyarakat Banjar adalah; ikan dalam satu jenis komposisi
segar, ikan asin, telur ayam, telur kimianya dapat berbeda, menurut
itik, daging ayam, itik, sapi, Muchtadi & Sugiyono (1992) hal
kambing, burung, kacang kacangan ini dapat dipengaruhi oleh usia,

Jurnal Skala Kesehatan Volume 5 No. 2 Tahun 2014


semakin tua usia ikan semakin penggorengan terjadi penurunan
banyak kandungan lemaknya. Jenis kadar air yang cukup tinggi tanpa
kelamin terutama dengan diimbangi penyerapan minyak yang
kematangan seks ikan, semakin banyak. Pemempesan
matang usia ikan semakin aktif menyebabkan peningkatan berat
gerakannya sehingga mendorong ikan karena ada penambahan
untuk memenuhi energinya dengan kandungan air.
banyak makan. Kebiasaan hidup Daya simpan ikan dapat
ikan akan mempengaruhi diperpanjang dengan adanya
komposisi dagingnya, ikan yang pengasinan,pemindangan dan
buas biasanya makan daging jenis pendendengan. Pengasinan dan
ikan lainnya (ikan gabus) maka pendendengan menyebabkan
komposisi dagingnya akan lain penurunan berat ikan, karena
dengan ikan makan jenis adanya proses pengeringan
tumbuhan. Jenis Ukuran Rumah sehingga terjadi penguapan air yang
Tangga yang digunakan untuk ikan terkandung dalam ikan. Hasil
biasanya ekor atau potong. pengolahan ikan melalui
Ikan biasanya dikonsumsi pengorengan, pemepesan,
dalam keadaan matang. Pengolahan pengasinan, pendendengan, dan
ikan pada umumnya pada pemindangan antara lain saluang
masyarakat Banjar digoreng, basanga, pepesan patin, sepat siam
dipepes atau dibakar. Proses basanga, iwak harwan asin basanga,
penggorengan menyebabkan teri asin goreng, udang papay
penurunan berat ikan, hal ini terjadi basanga, pakasam basanga.
disebabkan selama proses

Tabel . Daftar URT dan Berat rata rata Ikan dan hasil olahannya

Kode Nama berat Keterangan


Jenis Pangan BDD
DKBM URT rata -rata Sumber data

2 Bawal 1 ekor 132.2 80,0 Sekunder


211 Gabus segar 1 ekor 212.2 64,0 Sekunder
212 Gabus Kering 1 ekor 60.4 80,0 Sekunder
Ikan Asin,
1 ekor 47 96,0 Sekunder
217 Gabus Goreng
Ikan Asin,Teri
1 sdm 15 100,0 Sekunder
223 Goreng

3. Daging dan Hasil dan Olahannya maka lauk pauk yang berasal dari
Daging merupakan pangan hewani sering dianggap makanan
hewani yang sering dikonsumsi dan istimewa. Pada masyarakat Banjar
mempunyai kualitas protein yang lauk pauk ini dapat disejajarkan
paling lengkap. Penggunaan bahan dengan ikan (ikan segar, ikan asin,
makanan daging sebagai lauk pauk dan telur). Variasinya hanya
dapat menjamin pertumbuhan terdapat pada variasi
tubuh sebagaimana mestinya. Akan pengolahannya seperti ayam
tetapi mengingat bahan makanan panggang, Sate ayam, Sate
untuk lauk pauk yang berasal dari kambing dll. Jenis URT yang
hewani tergolong mahal harganya sering digunakan untuk daging

Jurnal Skala Kesehatan Volume 5 No. 2 Tahun 2014


adalah potong. Bervariasinya berat menurun. Minyak yang diserap
dari daging sesuai dengan besarnya tidak sebanding dengan
kandungan air dan protein, air yang hilang dari daging selama
kandungan lemak daging semakin proses pengolahan sehingga
meningkat maka kandungan air beratnya menurun, Keawetan
dan proteinnya semakin menurun. daging dapat ditingkatkan dengan
Pengolahan daging pada pengolahan seperti pengasapan dan
masyarakat Banjar biasanya pendendengan, berat dan volume
dilakukan dengan penggorengan, daging juga berubah menjadi lebih
Penggorengan menyebabkan berat kecil karena adanya penguapan air
dan volume daging menjadi yang terkandung dalam daging.

Tabel 4. Daftar URT dan Berat rata rata daging dan hasil olahannya
berat
Kode DKBM Jenis Pangan Nama URT BDD Ket Sumber data
rata -rata
158 Ayam 1 potong 50 100,0 sekunder
160 Abon 1 sdm 9 100,0 sekunder
162 Bebek 1 potong 45 100,0 sekunder
164 Daging anak sapi 1 potong 35 100,0 sekunder
165 Daging Asap 1 potong 20,5 100,0 sekunder
169 daging kambing 1 potong 40 100,0 sekunder
170 Daging kerbau 1 potong 45 100,0 sekunder
172 Daging sapi 1 potong 50 100,0 sekunder
173 Dendeng Daging sapi 1 potong 16,5 100,0 sekunder
176 Empal goreng 1 potong 22,7 100,0 sekunder
179 Ginjal sapi 1 potong 40 100,0 sekunder
182 Hati Sapi 1 pootng 50 100,0 sekunder
183 Kerupuk kulit kerbau 1 buah 2,5 100,0 sekunder
187 Sarang Burung 1 kg 1000 100,0 belum diteliti

Jurnal Skala Kesehatan Volume 5 No. 2 Tahun 2014


4. Telur hasil olahannya volume sayuran meningkat,akabat
Telur sebagai salah satu lauk pauk adanya penambahan kadar air yang
yang dikonsumsi masyarakat Banjar terkandung dalam sayuran tyang
diolah dalam bentuk telur dadar, telor diserap selama proses pengolahan.
ceplok, telur asin, dan asam manis Hasil pengolahan sayuran dikalangan
jeroan telur ikan haruwan dan telur ikan masyarakat Banjar Gangan yang cukup
biawan. Ukuran Rumah Tangga yang dikenal misalnya Sayur Umbut, Gangan
digunakan untuk telur adalah butir, Asam, Gangan Kaladi, Gangan Sayur
sedangkan telur ikan dan jeroannya Manis dll. Jenis ukuran rumah tangga
ukuran rumah tangga yang digunakan yang digunakan untuk gangan
sendok makan. Berat telur yang Mangkok.
beragam dikarenakan oleh beragamnya
komposisi yang menyusunnya baik KESIMPULAN
karena proses penyimpanan disebabkan Satuan ukuran rumah tangga yang
berkurangnya kadar air dari albumin, umum digunakan pada makan tradisional
bertambahnya ukuran ruang udara masyarakat Banjar adalah piring, gelas,
karena kehilangan air sehingga volume sendok, mangkok, buah, ikat, butir,
udara bertambah dan berkurangya berat perangkat perangkat rumah tangga seperti
jenis karena bertambahnya ruang sendok (makan, teh) ada ukuran ekor,
2
udara . Proses perubahan tadi potong, bungkus dan ikat, tebal, diameter,
menyebabkan berat telur menjadi panjang dan lebar. Beberapa jenis makanan
berubah. Pada tabel 4 berikut dapat Banjar agak sulit ditemukan hanya ada pada
diketahui jeins URT dan berat rata-rata waktu tertentu saja, hal ini dibuat jika hanya
telur dan hasil olahannya ada pemesan yang memerlukan jenis
makanan tersebut.
5. Sayuran dan Hasil Olahannya
Masakan sayuran (Gangan) SARAN
merupakan bahan makanan yang Diperlukan kajian lebih jauh tentang
biasanya berfungsi untuk daftar komposisi bahan makanan tradisional
mempertahankan kondisi tubuh supaya Banjar serta menilai kandungan zat gizinya.
tetap dalam keadaan sehat. Gangan ini
dapat pula berfungsi untuk DAFTAR PUSTAKA
mempertahankan tubuh terhadap 1. Almatsier S. 2004. Penuntun Diet.
serangan penyakit. Bagi Masyarakat Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Banjar mengkonsumsi Gangan 2. Buckle KA, Edwards RA, Fleet GH,
dianggap sebagai pelancar makan nasi. Wooton M. 1985. Ilmu Pangan. Hadi
Karena dapat pula berfungsi membasahi
makanan sehingga makanan mudah
ditelan. Selain itu Gangan juga
memberikan rasa segar dan
mengenyangkan. Jenis sayuran pada
umumnya dikonsumsi dalam keadaan
matang, dan biasanya membutuhkan
pengolahan seperti perebusan,
penumisan, dan pengukusan. Proses
pengolahan menyebabkan berat dan

Jurnal Skala Kesehatan Volume 5 No. 2 Tahun 2014

Anda mungkin juga menyukai