Anda di halaman 1dari 9

BAB I

TUJUAN

Tujuan dari percobaan ini adalah :

1. Untuk mempelajari hubungan dan kerja dari transformator satu fasa


pada sistem tiga fasa
2. Mengetahui rangkaian dari hubungan V pada transformator
3. Mengeetahui sistem kerja dari transformator hubungan V
BAB II

TEORI DASAR

Apabila tidak ada tiga transformator satu fasa maka dapat digunakan
dua transformator saja.

Daya yang dapat disalurkan tentu lebih kecil dari pada bila
mempergunakan tiga buah transformator satu fasa. Hubungan V dapat
mempergunakan dua buah transformator yang didentik (sama).

Gambar 2.1 Hubungan V

Ini dimungkinkan untuk mentransformasi sistem tegangan 3 fasa


hanya menggunakan 2 buah trafo yang terhubung secara open delta.
Hubungan open delta identik dengan hubungan delta delta tetapi salah satu
trafo tidak dipasang. Hubungan ini jarang digunakan karena load capacity
nya hanya 86.6 % dari kapasitas terpasangnya.

Sebagai contoh:

Jika dua buah trafo 50 kVA dihubungkan secara open delta, maka
kapasitas terpasang yangseharusnya adalah 2 x 50 = 100 kVA. Namun,
kenyatannya hanya dapat menghasilkan 86.6 kVA, sebelum akhirnya trafo
mengalami overheat. Dan hubungan open delta ini umumnya digunakan
dalam situasi yang darurat.
Gambar 2.2 Hubungan transformator Open Delta

Kekurangan Hubungan ini adalah :

- Faktor daya rata-rata, pada V - V beroperasi lebih kecil dari P.f beban,
kira kira 86,6% dari faktor daya beban seimbang.
- Tegangan terminal sekunder cenderung tidak seimbang, apalagi saat
beban bertambah.

Gambar 2.3 Hubungan Open Y open Delta

Hubungan Open Y - Open Δ diperlihatkan padaGambar diatas, ada


perbedaan dari hubungan V - V karena penghantar titik tengah pada sisi
primer dihubungkan ke netral (ground). Hubungan ini bisa digunakan pada
transformator distribusi.
BAB III

GAMBAR RANGKAIAN

BEBAN

BAB IV

LANGKAH KERJA

1. Membuat rangkaian seperti pada gambar rangkaian 3.1


2. Saklar S1 dan S2 dalam keadaan terbuka
3. Memasukkan saklar S1 dan kemudian saklar S2
4. Menaikkan beban sampai mencapai arus nominal dari transformator
5. Mencatat tegangan sumber, arus sumber, tegangan beban, arus beban,
dan daya beban
6. Menurunkan beban, kemudian mematikan sumber tegangan.
BAB V

DATA PERCOBAAN

Vs Beban I1 I2 I3 I4 V beban Cos P


(V) (W) (A) (A) (A) (A) R-S S-T T-R 𝞍 (W)
22 25 0,66 0,15 0,15 0,16 160 160 150 0,95 24,32
22 40 1,2 0,28 0,25 0,26 150 150 150 0,95 39,9
22 60 1,4 0,33 0,36 0,38 145 140 125 0,97 53,4
22 100 2,1 0,50 0,52 0,52 130 130 100 0,99 66,9
BAB VI

ANALISA

Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan praktek mengenai trafo


hubungan delta terbuka (hubungan V). Hubungan V dapat mempergunakan
dua buah transformator yang didentik (sama).

Pada praktek yang dilakukan praktikan dapat membuat sebuah analisa dari
data yang didapat, yaitu :

 Pada tegangan sumber Vs adalah 22 V dengan beban yang digunakan


adalah 25 W didapat arus pada I1 sebesar 0,66 A, arus I2 sebesar 0,15
A, arus I3 sebesar 0,15 dan arus pada I4 sebesar 0,16 A. Dan untuk
tegangan beban antar phasanya didapat untuk tegangan antar phasa
R-S sebesar 160 V, S-T sebesar 160 V dan T-R sebesar 150 V dengan
nilai cos 𝞍 sebesar 0,95 sehingga didapat daya sebesar 24,32 W.
Untuk mencari tegangan kita dapat menggunakan rumus :
P = V . I . cos 𝞍
= 160 . 0,16 . 0,95
= 24,32 W
 Pada tegangan sumber Vs adalah 22 V dengan beban yang digunakan
adalah 40 W didapat arus pada I1 sebesar 1,2 A, arus I2 sebesar 0,28
A, arus I3 sebesar 0,25 dan arus pada I4 sebesar 0,26 A. Dan untuk
tegangan beban antar phasanya didapat untuk tegangan antar phasa
R-S sebesar 150 V, S-T sebesar 150 V dan T-R sebesar 150 V dengan
nilai cos 𝞍 sebesar 0,95 sehingga didapat daya sebesar 39,9 W.
mUntuk mencari tegangan kita dapat menggunakan rumus :
P = V . I . cos 𝞍
= 150 . 0,28 . 0,95
= 39,9 W
 Pada tegangan sumber Vs adalah 22 V dengan beban yang digunakan
adalah 60 W didapat arus pada I1 sebesar 1,4 A, arus I2 sebesar 0,33
A, arus I3 sebesar 0,36 dan arus pada I4 sebesar 0,38 A. Dan untuk
tegangan beban antar phasanya didapat untuk tegangan antar phasa
R-S sebesar 145 V, S-T sebesar 140 V dan T-R sebesar 125 V dengan
nilai cos 𝞍 sebesar 0,97 sehingga didapat daya sebesar 53,4 W.
mUntuk mencari tegangan kita dapat menggunakan rumus :
P = V . I . cos 𝞍
= 145 . 0,38 . 0,97
= 53,4 W
 Pada tegangan sumber Vs adalah 22 V dengan beban yang digunakan
adalah 100 W didapat arus pada I1 sebesar 2,1 A, arus I2 sebesar 0,50
A, arus I3 sebesar 0,52 dan arus pada I4 sebesar 0,52 A. Dan untuk
tegangan beban antar phasanya didapat untuk tegangan antar phasa
R-S sebesar 130 V, S-T sebesar 130 V dan T-R sebesar 100 V dengan
nilai cos 𝞍 sebesar 0,99 sehingga didapat daya sebesar 66,9 W.
Untuk mencari tegangan kita dapat menggunakan rumus :
P = V . I . cos 𝞍
= 130 . 0,52 . 0,99
= 66,9 W
BAB VII

KESIMPULAN

 Hubungan V dapat mempergunakan dua buah transformator yang


didentik (sama).
 Hubungan open delta ini umumnya digunakan dalam situasi yang
darurat.
 Tegangan terminal sekunder cenderung tidak seimbang, apalagi saat
beban bertambah.

Anda mungkin juga menyukai