Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN

KUNJUNGAN INDUSTRI

“PLTA SINGKARAK”

Nama : SURYA RAMADAN


No. BP : 1701024036
Kelas : 2B (PLN)
Dosen Pembimbing : FIRMANSYAH, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI PADANG
2019
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan Laporan Kunjungan Industri yang diadkan pada
tanggal 25 April 2019 di PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Singkarak 175 MW ini
dapat terselesaikan dengan baik. Laporan ini disusun secara kerja sama berbagai pihak dan
seluruh isi laporan ini disusun berdasarkan hasil observasi lapangan dan data sekunder yang
diperoleh dari pihak industri. Pada kesempatan ini tidak lupakami mengucapkan terima kasih
kepada pihak PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Singkarak 175 MW yang telah
memberikan kesempatan dan disambut dengan baik dalam melakukan kunjungan industri ini.
Terima kasih kepada Bapak selaku Dosen pendamping lapangan yang telah mendampingi
dan membimbing kami dalam melaksanakan kunjungan industri. Kami menyadari bahwa
dalam penyusunan laporan kunjungan industri ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kami mengharap kritik dan saran yang dapat membangun motivasi kami agar dapat menjadi
lebih baik dan lebih maju untuk masa yang akan datang. Kritik dan saran yang dapat
membangun motivasi sangat kami harapkan agar menjadi lebih baik dan lebih maju untuk
masa yang akan datang. Harapan kami semoga laporan yang kami buat ini dapat bermanfaat
bagi kami dan para pembaca pada umumnya.

Padang , 14 Mei 2019

SURYA RAMADAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kunjungan industri merupakan sarana mahasiswa dalam menambah pengalaman dan


pengetahuan mengenai dunia industri secara nyata. Kunjungan industri juga merupakan
bentuk simulasi nyata dalam dunia industri yang nantinya akan bermanfaat bagi mahasiswa
setelah menyelesaikan pendidikan. Selain itu kegiatan ini memberikan gambaran
permasalahan yang terdapat pada industri baik itu dari segi proses produksi, manajemen dan
dari segi bisnis perusahaan. Untuk mendapatkan keuntungan dan pengalaman tersebut, maka
Program Studi Teknik listrik Politeknik Negeri Padang mengadakan kegiatan kunjungan
industri. Kunjungan industri akan dilakukan di PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan
Singkarak 175 MW.

PLTA Singkarak atau Pembangkit Listrik Tenaga Air Singkarak, merupakan salah satu
pembangkit listrik bertenaga air, yang berada di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat.
PLTA ini menggunakan air Danau Singkarak sebagai sumber penggerak turbinnya, inilah
sebuah hal yang unik dari pembangkit listrik ini, air yang berasal dari danau singkarak yang
terlelak di kabupaten tanah datar dialairkan melalui terowongan yang menembus bukit
barisan sehingga dapat menggerakkan turbin yang terletak tepat nya di jorong asam pulau,
lubuk alung, kabupaten padang pariaman yang pada akhirnya menghasilkan listrik yang siap
untuk dialirkan. PLTA Singkarak memiliki kapasitas terpasang 4 x 43,75 megawatt (175
MW), pada musim kemarau, kemampuannya menyusut menjadi 70 MW, disebabkan
terbatasnya debit air danau.

Pada 30 September 2009, PLTA Singkarak mengalami gangguan dan lepas dari sistem
akibat gempa bumi yang berkekuatan 7,6 skala Richter
1.2. Tujuan

Adapun tujuan dilakukan kunjungan industri di PT. PLN (Persero) Sektor


Pembangkitan Singkarak 175 MW adalah mengetahui permasalahan aktual yang terjadi dan
melihat secara nyata kegiatan produksi yang dijalankan perusahaan.

1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Kunjungan industri Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Padang


dilaksanakan di PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Singkarak 175 MW yang berada
di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat pada tanggal 25 April 2019.

1.4 Metode Penyusunan Laporan

Laporan ini disusun berdasarkan peninjauan langsung ke lapangan (lokasi), melalui


data-data yang diperoleh ketika kunjungan dan melalui internet yang berkaitan dengan lokasi
kunjungan diadakan.

1.5 Pelaksanaan

Pada hari Kamis, 25 April 2019 kami mahasiswa Program studi Teknik listrik
Politeknik Negeri Padang Berjumlah 49 mahasiswa dan 4 dosen pembimbing melakukan
suatu kunjungan ke PLTA Singkarak 175 MW. Kami berangkat dari kampus pukul 08.00
WIB, perjalanan dilakukan dengan menggunakan bus kampus.

Perjalanan pertama yaitu ke gateway air PLTA Singkarak di Ombilin, Yang mana
fungsi dari gate way ini sendiri ialah untuk pengaturan jumlah debit air yang terdapat didanau
singkarak . perjalanan kesana memakan waktu kurang lebih 2 jam lebih , sampai disana jam
10.00 kami langsung berbaris dan masuk ke ruang control gateway, terdapat 4 pintu gate
disana serta masing-masing komponen di control nya sudah dijelaskan operator disana.

Setelah melihat pengontrolan gate disana, kami pun selesai pukul 11.30 WIB.
Perjalanan kedua dilanjutkan ke intake air PLTA Singkarak yaitu di Malalo. Dengan jarak
tempuh perjalanan kesana kira kira 45 menit. Setibanya disana kami berbaris lagi untuk
mendapatkan arahan selanjutnya. setelah itu kami langsung melihat tempat penyaringan air
dari danau ke terowongan, terowongan intake air PLTA Singkarak memiliki kedalaman 5 –
800 meter dengan panjang terowongan ke pembangkit Lubuk Alung 16,5 Km. Dalam
terowongan terdapat pintu air dan udara masuk. Setelah melihat screen(tempat penyaringan
air) kami menuju ke tempat pengontrolan air di terowongan, untuk kesana kamipun berjalan
kira kira 15 m ke dalam terowongan. Disana cukup gelap yang ada hanya penerangan lampu
yg dipasang dan udara disana cukup pengap.

Setelah melihat pengontrolan di Malalo, kami pun selesai pukul 14.00 WIB.
Perjalanan ketiga menuju ke Pembangkit Singkarak yaitu di Lubuk Alung, perjalana kesana
cukup jauh kira kira 1,5 jam. Sebelum kesana kami menyempatkan waktu untuk sholat dan
makan. Waktu sampai di Lubuk Alung pukul 16.50 WIB, sampai disana pegawai PLN yang
bekerja sudah pulang, jadi kami hanya bertemu operator untuk berdiskusi.

Di pembangkit Lubuk Alung ini, kami diizinkan oleh petugas untuk melihat MCH
(Main Control House). Letak MCH ini di dalam terowongan yang berada kira kira 100 m dari
Gardu Induk, untuk kesana kami menggunakan bus dengan melewati terowongan gelap yang
menuju bawah tanah sepanjang ±2 km. ceritanya sama didalam terowongan sangat pengap
dan cahaya penerangan hanya lampu yang dipasang, Udara disana cukup minim sehingga
pernapasan sedikit terganggu.

Sesampainya di MCH, kami dikumpulkan dan berbaris rapi untuk diberi pengarahan
oleh operator, kami diberi peringatan sedikit bahwasanya ada beberapa larangan yang harus
ditaati. Setelah diberi pengarahan kami dibagi menjadi dua kelompok yaitu grup 1 dan grup
2, yang satunya pergi menuju ke ruang mesin dan yang satunya lagi tetap tinggal di MCH,
kebetulan saya masuk grup 1 yang mendapat giliran pertama untuk menuju ke ruang mesin.
Disana kami bisa melihat langsung generator yang sedang bekerja, saat generator bekerja
ruangan menjadi sangat bising, dilanjutkan dengan berkeliling melihat komponen kontrol
disana sampai waktunya habis.

Setelah itu kami bertukar posisi dengan anak grup 2, kami kembali menuju ke MCH
untuk mendapat informasi lebih lanjut disana. Kami pun selesai pukul 19.00 WIB. Selesai
dari pembangkit PLTA Singkarak kamipun berangkat menuju ke rumah masing-masing.
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Sejarah PLTA Singkarak

Danau Singkarak tak hanya identik dengan ikan langkanya yaitu ikan bilih. Mungkin
masih belum banyak yang tahu, bahwa danau yang memiliki pemandangan memikat ini
memiliki terowongan air di bawah tanah yang berfungsi sebagai PLTA yang listriknya mampu
menyokong berbagai kegiatan di daerah Sumatera Barat.

Awal mula proyek PLTA Singkarak dikerjakan sekitar tahun 1992 dengan berbekal
izin Surat Keputusan (SK) Gubernur Sumatera Barat dan memulai operasi sekitar tahun 1998.
Lokasi pembangunan intek PLTA Singkarak tepat berada dikawasan wilayah adat nagari
Guguk Malalo.

Dibangunnya terowongan air tahun 1992 hingga dioperasikan tahun 1998 itu mejadikan
PLTA Singkarak sebagai PLTA yang memiliki terowongan terpanjang di Indonesia. PLTA
Singkarak memiliki kapasitas terpasang sebesar 4 x 43,75 MWatt (175 MW) yang melewati
sebuah torowongan sepanjang 16 meter menjulur di bawah Gunung Merapi dengan kedalaman
lubang sebesar 300 meter dan 850 meter di bawah permukaan tanah.

Gambar terowongan di intake Malalo


Bagi Sumatra Barat, PLTA Singkarak ini merupakan pembangkit listrik ketiga yang
punya lorong air bawah tanah. Pendahulunya, terowongan PLTA Batang Agam (10,5 MW)
selesai 1974 panjangnya 1.200 meter, dan PLTA Maninjau (68 MW) memiliki terowongan
6.000 meter rampung 1985.

PLTA Singkarak merupakan salah satu pembangkit listrik bertenaga air yang berada di
kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. PLTA ini menggunakan air Danau Singkarak
sebagai sumber penggerak turbinnya, saluran masuk In-take dam PLTA ini berada di daerah
kabupaten Tanah Datar.

PLTA Singkarak yang memiliki kapasitas 175 MW, pada musim kemarau kemampuannya
menyusut menjadi 70 MW disebabkan terbatasnya debit air danau.

II.2 Bagian-bagian PLTA Singkarak

1. Danau Singkarak
Merupakan suatu konstruksi yang berfungsi untuk membendung sungai/danau hingga
berbentuk suatu waduk (reservoir) yang digunakan antara lain untuk pembangkit tenaga
listrik, irigasi air minum, (water supply), dan pencegah banjir. Danau yang digunakan untuk
PLTA ini adalah Danau Singkarak.

2. Water Intake Malalo


Water intake adalah pengatur masuknya air dari reservoir sebelum dialirkan pada
headrace tunnel dan kemudian dialirkan ke penstock atau pipa pesat. Sebelum itu air disaring
menggunakan saringan yang terbuat dari besi dimuka water intake agar sampah tidak terbawa
ke pipa pesat..

Ada beberapa level ketinggian air , yaitu: low level 361 apabila berada dilow level ini butuh
untuk dihentikan, middle level 361-362, dan high level diatas 362,8. Level ini digunakan
untuk memulai pembangkit

3. Dam Control
Merupakan pusat pengaturan bendungan yang mengatur operasional bendungan dan
juga pengatur overflow sungai brantas.

4. Headrace Tunnel
Merupakan pipa yang berada diantara reservoir dan pipa pesat (Penstock) yang
berfungsi mengalirkan air ke pipa pesat.

5. Surge Tank
Surge tank adalah pipa peredam yang mengatur/meratakan air, yaitu apabila mesin
pembangkit mulai beroperasi, meredam/mencegah tekanan air yang tinggi (over pressure)
yang merambat ke atas melalui pipa pesat (water hammer) masuk ke dalam terowongan .
6. Penstock / Pipa Pesat
Pipa pesat adalah saluran yang digunakan untuk mengalirkan air dari kolam tandu ke
Rumah Pembangkit. Pipa pesat (penstock) berfungsi:

1. Untuk mengalirkan dan mengarahkan air ke turbin.


2. Untuk mendapatkan tekanan hidrolistika yang sebesar-besarnya.

Secara mekanis penstock berfungsi sebagai sarana pengubah tenaga kinetis dari
hidrostatik pada reservoir (penampung) menjadi tenaga pontesial. Tenaga air tersebut
menjadi tenaga mekanik pada turbin. Turbin akan menggerakan generator sehingga
menimbulkan listrik. Pipa pesat ini memiliki ukuran 1,40 m untuk beton bertulang, dengan
diameter 0,85 m dan panjangnya 778,00 m. Sedangkan untuk pipa baja memiliki ukuran
diameter 0,85 dan panjangnya 1910,00 m.

.
7. Inlet Valve
Inlet valve adalah katup utama yang berfungsi membuka dan menutup aliran air yang
menuju spiral case.
8. Rumah Siput / Spiral Case
Spiral case di PLTA Sengguruh ini mempunyai bentuk seperti rumah siput yang
disetiap sisinya mempunyai gate turbin sebanyak 24 buah yang berfungsi untuk memutar
turbin.

9. Turbin
Turbin air adalah alat untuk mengubah energi potensial air menjadi menjadi
energi mekanik. Energi mekanik ini kemudian diubah menjadi energi listrik oleh
generator.Turbin air dikembangkan pada abad 19 dan digunakan secara luas
untuk pembangkit tenaga listrik. Dalam pembangkit listrik tenaga air (PLTA) turbin air
merupakan peralatan utama selain generator.

Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. Gaya
jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air kebanyakan
seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar baling-baling
digantikan air untuk memutar turbin. Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator.
10. Generator
Generator yang digunakan di PLTA merupakan generator sinkron yang mengubah
energi mekanik menjadi energi listrik yang mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
Jenis : Sinkron
Type : SSV545134-105
Phasa : 3
Daya : 52 MVA
Tegangan : 10,5 KV
Arus : 1200 A
Frekuensi : 50 Hz
Putaran : 500 Rpm – 865 Rpm

11. Drafttube
Merupakan pipa lepas yang mengalirkan air berasal dari turbin ke pipa pembuangan.

12.Outflow
Merupakan pipa pembuangan air yang digunakan sebagai penggerak turbin yang
kemudian dibuang pada aliran sungai.
13. Main Transformer

Gambar 5. Transformator Daya

Transformator Daya adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk
menyalurkan tenaga atau daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya
dan berfungsi mentranformasikan daya listrik, dengan merubah besaran tegangannya,
sedangkan frequensinya tetap.Tranformator daya juga berfungsi untuk pengaturan
tegangan.Transformator daya dilengkapi dengan trafo pentanahan yang berfungsi untuk
mendapatkan titik neutral dari trafo daya.

14. Switch Yard


Switch yard merupakan komponen – komponen gardu induk yang berada diarea
terbuka yang luas . Gardu Induk merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi)
tenaga listrik, atau merupakan satu kesatuan dari sistem penyaluran (transmisi).Sebagai sub
sistem dari sistem penyaluran (transmisi), gardu induk mempunyai peranan penting, dalam
pengoperasiannya tidak dapat dipisahkan dari sistem penyaluran (transmisi) secara
keseluruhan.
15. SUTT 150 KV
Listrik yang sudah dinaikkan tegangannya dari 10,5 KV menjadi 150 KV menjadi
kemudian disalurkan ke saluran udara tegangan tinggi untuk di distribusikan ke konsumen
dan di interkoneksikan ke sistem Sumatera Barat.

16. Pembuangan air


Tempat pembuangan air berfungsi untuk membuang air apabila air melebihi kapasitas
363 meter.
1.3 Sistem Operasi PLTA Singkarak

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Singkarak mempunyai (4 unit generator) dan
4 Outgoing (2 ke Lubuk Alung dan 2 ke Batusangkar) melalui over head lines.

Selain itu ada 2 feeder lagi yaitu : satu feeder digunakan untuk pemakaian sendiri,
menggunakan transformator 5 MVA 150/20 kV yang akan dialurkan ke switchgear 20 kV
yang berada didalam control building dan satu feeder lainnya untuk bus couple yang
menghubungkan bus A atau B dalam Singkarak Switchyard.

Tegangan 150 kV ditransmisikan ke gardu induk Lubuk Alung dengan sistem double feeder
sepanjang 11 km, sedangkan ke gardu induk Batusangkar masih dalam tahap pembangunan

Secara garis besar terdapat 4 ruang di Power House, yaitu:

1) The Basis room, yaitu ruang cooling water atau air pendingin. Diseluruh bagian dialiri
aliran air yang digunakan untuk banyak kepentingan seperti: keperluan kelajuan peralatan-
peralatan listrk, untuk konsumsi air minum, dan banyak fasilitas lain yang digunakan
terutama untuk pendingin turbin generator.
2) The Turbin Room, yaitu ruangan mekanika yang termasuk elemen utama yang
didalamnya terdapat banyak alat-alat seperti turbin, runner, kompresor, dan masih banyak
lagi.

3) The Generator Room, yaitu ruangan tempat keluarnya tegangan dari generator. Di
ruangan ini terdapat CT (Capasitas Factor), PT (Potensial Transformator), Fire Protection
yaitu untuk melindungi apabila terjadi kebakaran Fire Protection ini dapat mengindikasi
dimana tempat terjadinya kebakaran dengan memberikan sinyal.

4) The Control Room, yaitu tempat untuk melihat indikasi peralatan-peralatan yang
berfungsi atau yang biasa disebut Parameter.

Sebelum beroperasi kita harus mengetahui beberapa hal yaitu:

- Mengetahui kondisi level air, level air ini dipantau di tempat yang bernama Inteke
DAM. Ada beberapa level, yaitu: low level 361 apabila berada dilow level ini butuh untuk
dihentikan, middle level 361-362, dan high level diatas 362,8. Level ini digunakan untuk
memulai pembangkit.

- Setelah semua unit di start kan, secara garis besar terjadi perubahan potensial air,
potensial energi tadi masuk kedalam penstok dengan adanya aliran sehingga kuat potensial
berubah menjadi perubahan kinetik. Perubahan kinetik tersebut masuk ke dalam turbin dan
berubah menjadi mekanik. Pada turbin terdapat poros, poros tersebut disambung pada poros
generator. Dengan adanya penyambungan dari tempola putaran turbin tadi sehingga
menimbulkan dislistrik GGL (Gaya Gerak Listrik). Dengan itu dia mempunyai banyak
elemen, generator mempunyai banyak elemen CT, PT. dengan timbulnya arus yang tinggi
tegangan yang tinggi sehingga tidak bisa dibaca, sangat-sangat tinggi ditambah dengan
peralatan-peralatan CT, PT sehingga dia bisa mengukur seberapa besar karetrespormator atau
potensialnya itu. Sesudah keluar tegangan dia akan dipararel, adapun syarat-syarat pararel
generator yaitu frekuensi sama tegangan sama massa sama setelah semua syarat terpenuhi
maka dia akan terpararelkan dan akan hidup termasuk juga CB 150/11 kV masuk kedalam
trafo kemudian ditransmisikan ke 150 kV yang berada di MCH kemudian ditansmisikan ke
Lubuk Alung (nama tempat) diterima trafo sebesar 60 mpA.
Pada ruangan pendingin terdapat banyak alat-alat seperti motor, screner, dan banyak lagi.
Disana terdapat 2 buah cooling water system yang satunya beroperasi dan yang satunya
standby, jadi apabila terjadi kerusakan maka secara otomatis operasi pada alat tersebut akan
change up pada alat yang satunya lagi.

Pipa atau cassing, cassing up dan cassing down ada pula yang namanya inlenfarm yang
bentuk dalamnya seperti roda. Antara cassing up dan cassing down tekanannya harus
seimbang jadi apabila tidak seimbang maka inlenfarm akan terbuka secara mudah

Compressor, alat ini fungsinya mirip seperti alat penambah angin.

Freshering inlenfarm didalamnya terdapat udara pada bagian atas dan oli pada bagian bawah,
kegunaan alat ini yaitu untuk memberikan tekanan pada hidrolik inlenfarm. Ketika level oli
pada indikasi rendah kita dapat menaikkannya dengan cara membuang sedikit udara hingga
batas yang diperlukan.

Operasi di PLTA Singkarak ini selain diatur secara manual yaitu secara langsung dari alat
yang bersangkutan, pengoperasiannya juga dapat dilakukan dengan cara operasi remote
(jarak jauh) melalui ruang kontrol yang menggunakan unit computer untuk
mengatur/mengawasi operasinya mesin pembangkit. Unit computer ini akan menampilkan
parameter pada mesin-mesin yang sedang bekerja dan alat ini terhubung langsung dengan
yang ada di MCH.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

 PLTA Singkarak berlokasi di Nagari Guguk Malalo, Kabupaten Tanah Datar,


Sumatera Barat.
 PLTA Singkarak ini memanfaatkan air danau Singkarak sebagai pembangkit
listrik.
 Ada 4 ruang utama yang ada di Power House, yaitu: Basis Room, Turbin
Room, Generator Room, dan Control Room.
 Pada Power House terdapat alat-alat serta mesin-mesin yang saling terhubung
satu sama lain untuk menghasilkan tegangan listrik.
 Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) singkarak mempunyai 4 unti pembangkit
yang memiliki daya mampu 4x43,75 MW (52MVA) dan sudah terkoneksi pada
sistem sumatra.
 PLTA singkarak terdapat 4 Incoming (4 unit generator) dan 4 outgoing (2 ke
lubuk alung dan 2 ke Batusangkar) melalui over head lines.
 Selain itu ada 2 feeder lagi yaitu : satu feeder digunakan untuk pemakaian
sendiri. Menggunakan transformator 5 MVA 150/20 kV yang akan dislurkan ke
switcger 20 kV yang berada didalam control building dan satu feeder lagi untuk
bus couple yang menghubungkan bus A dan bua B dalam singkarak
Switchyard.
 Tegangan 150 kV ditransmisikan ke gardu induk lubuk alung dengan sistem
double feeder sepanjang 11 kilometer, sedangkan ke gardu induk Batusangkar
masih dalam tahap pembangunan.

B. Saran
Demikian laporan ini dibuat berdasarkan kunjungan langsung ke PLTA Singkarak,
apabila didalam pembuatan laporan ini kurang baik dan kurang sempurna kami mohon kritik
dan sarannya agar laporan ini bisa menjadi lebih baik.

Daftar Pustaka

Berdasarkan kunjungan langsung ke PLTA Singkarak

http://plta-singkarak.blogspot.co.id/

http://belajarelektronika.net/cara-kerja-pembangkit-listrik-tenaga-air/

http://pltaketenger.blogspot.com/2009/06/bagian-bagian-utama-plta-ketenger.html

Anda mungkin juga menyukai