Anda di halaman 1dari 2

A.

Masa Setelah Proklamasi Kemerdekaan

Secara ilmiah masa Proklamasi kemerdekaan dapat mengandung pengertian sebagai


berikut :
a) Dari sudut hukum ( secara yuridis) proklamasi merupakan saat tidak berlakunya tertib
hukum kolonial.
b) Secara politis ideologis proklamasi mengandung arti bahwa bangsa indonesia terbebas
dari penjajahan bangsa asing melalui kedaulatan untuk menentukan nasib sendiri
dalam suatu negara Proklamasi Republik Indonesia.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan pada tanggal 17 agustus 1945 di
Jalan Pegangsaan Timur No.56, hal ini merupakan bukti bahwa Indonesia telah
menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada
kenyataannya kemerdekaan Indonesia tidak mutlak dapat dirasakan oleh seluruh
rakyat di Indonesia. Rakyat Indonesia dihadapkan oleh masalah yang cukup besar
yaitu mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari ancaman bangsa asing khususnya
Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia. Kekalahan Jepang oleh sekutu,
dijadikan kesempatan oleh Belanda untuk menguasai kembali Indonesia. Sekutu
datang ke Indonesia dengan memboncengi orang-orang NICA. Pada saat pasukan
Sekutu sedang melucuti senjata tentaratentara Jepang di Indonesia, Belanda
mengambil kesempatan untuk menyusupkan tentara-tentaranya ke daerah-daerah yang
dianggap sangat penting. Situasi keamanan dengan cepat merosot dan menjadi sangat
buruk. Sejak saat itu NICA mempersenjatai kembali tentara KNIL yang telah
dilepaskan dari tawanan Jepang dan mengadakan provokasi-provokasi bersenjata dan
agresi militer di berbagai daerah, diantaranya di Surabaya, Ambarawa, Semarang,
Jakarta, Medan dan 2 Palembang
Selain itu belanda secara licik mempropagandakan kepada dunia luar bahwa negara
Proklamasi RI. Hadiah pasis Jepang.
Untuk melawan propaganda Belanda pada dunia internasional, maka pemerintah RI
mengelurkan tiga buah maklumat :
a. Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945 yang menghentikan
kekuasaan luar biasa dari Presiden sebelum masa waktunya. Kemudian maklumat
tersebut memberikan kekuasaan tersebut kepada MPR dan DPR yang semula
dipegan oleh Presiden kepada KNIP.
b. Maklumat pemerintah tanggal 03 Nopember 1945, tantang pembentukan partai
politik yang sebanyak-banyaknya oleh rakyat. Maklumat tersebut juga sebagai
upaya agar dunia barat menilai bahwa negara Proklamasi sebagai negara
Demokratis.

1
c. Maklumat pemerintah tanggal 14 Nopember 1945, yang intinya maklumat ini
mengubah sistem kabinet Presidental menjadi kabinet parlementer berdasarkan asas
demokrasi liberal.
Keadaan yang demikian itu telah membawa ketidak stabilan dibidang
politik.Berlakunya system demokrasi liberal adalah jelas-jelas merupakan
penyimpangan secara konstitusional terhadap UUD 1945,serta secara ideologis
terhdaap pancasila.akibat penerapan system cabinet perlamaneter tersebut maka
pemerintahan Negara Indonesia mengalami jatuh bangunnya cabinet sehingga
membawa konsekuensi yang sangat serius terhdap kedaulatan Negara Indonesia
saat itu.

Anda mungkin juga menyukai