OLEH:
KELOMPOK IV
Anggota :
1. Zulfahmi Eki Finalda
D1101131005
D1101131012
3. Rai Nugraha
D1101131015
D1101131026
5. Hasbullah
D1101131033
D1101141009
D1101141010
D1101141011
D1101141012
D1101141032
2016
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1.PENDAHULUAN
1.1.
Daya...
Latar
1
Maksud
1
Jadwal
2
Lokasi
2
Kesamp
4
Keadaan
5
Geologi
5
Genesa
9
Sumber
11
RENCANA PENAMBANGAN
13
Belakang
1.2.
dan Tujuan...
1.3.
Kunjungan dan Lokasi ......
1.4.
Pertambangan.
1.5.
aian Lokasi
1.6.
Daerah..
1.7.
1.8.
Bahan Galian..
1.9.
BAB 2.
2.1.
Penambangan.
2.2.
BAB 3.
3.1.
3.2.
BAB 4.
Metode
13
Kegiatan Penambangan
Tahapan
14
RENCANA PENGOLAHAN
25
25
27
29
4.1.
4.2.
BAB 5.
5.1.
5.2.
5.3.
BAB 6.
6.1.
6.2.
BAB 7.
29
31
34
Organisasi
Tenaga Kerja....
Sistem Kerja.
34
38
38
42
Lingkungan..
Keselamatan dan Kesehatan Kerja..
42
44
KESIMPULAN
50
LAMPIRAN
51
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan Ekskursi Tambang Universitas Tanjungpura ke
PT. Aneka Tambang, CV. Mega Makmur, dan PT. Clayindo Cakra Jaya dapat terselesaikan
tepat pada waktunya walaupun dalam bentuk yang sederhana.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah banyak membantu dalam menyelesaikan laporan ini. Ucapan terima kasih ini
penyusun sampaikan kepada :
1. Bapak Budhi Purwoko ST,MT selaku Ketua Jurusan Teknik Pertambangan dan
sekaligus dosen pembimbing pada matakuliah ini. Terima kasih atas segala jerih
payahnya dalam mendampingi kami selama mengikuti kegiatan ekskursi.
2. Bapak Dr.Ir. Marsudi MT, M. Khalid Syafrianto ST.MT, Yoga Herlambang ST.MT, dan
M. Nur Maulana ST. Terima kasih atas segala jerih payah dalam mendampingi kami
selama kegiatan ekskursi
3. Teman-teman peserta Ekskursi Industri Tambang 2014 dari angkatan 2013 dan 2014,
Program Studi Teknik Pertambangan, terima kasih atas segala bantuan dan dukungan
yang diberikan serta kerja samanya yang baik selama kegiatan ekskursi berlangsung.
3
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan dan kekurangan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karenanya, kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan laporan ini
di masa yang akan datang.
Akhir kata, mohon maaf jika terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam penyusunan
laporan ini . Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan
mengenai dunia pertambangan terutama bagi para pembacanya. Amin
Tim Penyusun
Kelompok IV
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kalimantan Barat merupakan sebuah Provinsi yang banyak menghasilkan sumber
daya, terutama Sumber Daya Alam. Baik yang dapat diperbarui atau tidak dapat
diperbarui. Tidak terkecuali dari hasil Pertambangannya, Kalimantan Barat memiliki
hasil bumi baik logam maupun non-logam. Untuk Komoditi hasil tambang di
Kalimantan Barat antara lain Emas, Nikel, Batu Gamping, Kromit, Mangan, Biji Besi,
Onix, Pasir Kuarsa, Aspal, Tembaga, Bauksit, Granit dan lain-lain.
Beberapa Contoh tambang yang sedang beraktivitas di Kalimantan Barat, adalah
Tambang Bauksit (PT.ANTAM.TBK Kecamatan Tayan, Kabupaten Sanggau),
Tambang Batu (CV. Mega Makmur Desa Peniraman, Kabupaten Mempawah), dan
yang mungkin baru terdengar di telinga kita adalah Tambang Ball Clay (PT. Clayindo
Cakra Jaya Kecamatan Capkala, Kabupaten Bengkayang).
Ketiga Perusahaan diatas merupakan Perusahaan yang bergerak di dunia
pertambangan dan sedang melakukan aktivitas Pertambangannya di Wilayah Provinsi
Kalimantan Barat. Maka dari itu, akan dijelaskan tentang masing-masing perusahaan,
jenis perusahaannya, aktivitas dan proses pertambangan yang dilakukan perusahaan
hingga proses reklamasi yang dilakukan oleh pihak masing-masing perusahaan.
Desa Pedalaman
5
Desa Sebemban
2. Kecamatan Toba
-
Desa Lumut
3. Kecamatan Meliau
-
Berikut Peta Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT. ANEKA TAMBANG,
TBK :
Capk
100km
ala
~ 2 jam
via
Waj
darat
ok
Pontianak: 1 Jam penerbangan dari Jakarta
Jetty Wajok: 1 Jam perjalanan darat dari Bandara Pontianak
Capkala site: 3 Jam perjalanan darat dari Bandara Pontianak
dikarenakan lokasi tersebut merupakan daerah gunung batu yang habis dilakukan
proses penambangan.
1.5.3 PT. CLAYINDO CAKRA JAYA
PT. Clayindo Cakra Jaya berlokasi di Kecamatan Capkala, Kabupaten
Bengkayang, Kalimantan Barat. Jika ditempuh perjalanan dari Kota Pontianak ke
lokasi Tambang Ball Clay PT. Clayindo Cakra Jaya kurang lebih sekitar 103.68 km
atau kira-kira 2 3 jam perjalanan menggunakan kendaraan roda 4 atau 2. Dari Jalan
Trans Pontianak Singkawang, masuk ke daerah Kecamatan Capkala. Dari jalan
masuk kecamatan, ditempuh lagi perjalanan kurang lebih sekitar 5-10 km dan
melewati perkampungan warga dan jalan pegunungan untuk menuju Lokasi Tambang
Ball Clay PT. Clayindo Cakra Jaya.
1.7 Geologi
1.7.1 PT. Aneka Tambang (Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau)
Stratigrafi wilayah kabupaten Sanggau secara umum terdiri atas batuan-batuan
berumur Paleozoikum, Mesozoikum, Tersier dan Kuarter.
Endapan aluvial (Qa) adalah endapan paling muda berumur Kuarter yang
merupakan endapan permukaan. Terdiri atas lumpur, pasir, kerikil dan bahan
niut (Tpn).
Batuan mesozoikum berumur Trias sampai dengan kapur akhir, terdiri atas
batuan gunungapi jambu (Ruj), batuan gunungapi serian (Ruse), formasi sadong
(Rus), kelompok bengkayang (RJb), formasi brandung (Jmb), formasi pedawan
(Kp), kelompok selangkai (Kse), batuan gunungapi raya (KIr), granit luar (KII),
Instruksif dan Plutonik Basa menengah, Intruksif Plutonik Asam, Seksi Hablur
Intruksif dan Plutonik Lapisan Batu dan Permo Karbon.Lapisan tanah pistosen
terdapat hampir di seluruh kecamatan, kecuali di Kecamatan Toba, Nanga Mahap,
Nanga Taman dan Beduai. Lapisan tanah lifosit basah hanya terdapat pada Kecamatan
Tayan Hulu.
Secara umum pola struktur utama di Sanggau adalah Barat - Barat laut
mengikuti unsur struktur regional yang dominan di bagian Barat dan Tengah
Kalimantan yaitu suatu bentuk prisma yang besar dari greywacke berumur Kapur
Akhir Tersier Awal di Utara dan Batolit Schwaner berumur Kapur Awal Kapur
Akhir di Selatan. Diantara kedua tubuh batuan tersebut terdapat Cekungan Melawi dan
Cekungan Ketungau berumur tersier dan dipisahkan oleh Punggungan Semitau
berumur Pra Tersier.
10
menempati
Sukadana
dan
Kendawangan. Dataran
tinggi
dan
Kalimantan
Nangapinoh.
Barat
bagian
Sedangkan
utara
dataran
yang
perbukitan menempati
membentang
wilayah
11
12
Gambar 2. Bauksit
1.8.2 Batu Granit
Batuan ini terjadi dari proses pembekuan magma yang bersifat asam, terbentuk
jauh di dalam kulit bumi sehingga disebut sebagai batuan dalam. Dikarenakan proses
pembekuannya yang terjadi jauh di dalam kulit bumi, maka bentuk dan ukuran mineral
pembentuknya besar-besar dan mudah dibedakan antara mineral yang satu dengan
yang lainnya.
13
14
15
BAB 2
RENCANA PENAMBANGAN
2.3 Metode Penambangan
Secara garis besar klasifikasi metode atau sistem penambangan dibedakan menjadi
tiga jenis. Dasar dari pembagian metode ini adalah kombinasi subyektif dari data spasial,
geologi dan faktor teknik. Ketiga metode penambangan tersebut yaitu :
1. Tambang Terbuka (Surface Mining)
2. Tambang Bawah Tanah (Underground Mining)
3. Tambang Bawah Air (Underwater Mining)
Sistem penambangan pada ketiga perusahaan, baik itu PT. ANEKA TAMBANG,
TBK, CV. MEGA MAKMUR, dan PT. CLAYINDO CAKRA JAYA menggunakan sistem
penambangan dengan metode tambang terbuka (open pit). Tambang terbuka merupakan
metode
relatif dekat dengan permukaan bumi, dan tempat kerjanya berhubungan langsung
dengan udara bebas. Tambang terbuka (open pit mine) adalah suatu bukaan yang dibuat
di permukaan tanah, bertujuan untuk mengambil bijih dan akan dibiarkan tetap terbuka
(tidak ditimbun kembali) selama pengambilan bijih masih berlangsung.
Akan tetapi, sedikit ada perbedaan pada metode penambangan batu di CV. MEGA
MAKMUR. Pada umumnya, pada tambang batu terdapat proses peledakan gunung untuk
memecahkan
tambang. Hal ini juga didorong oleh meningkatnya permintaan akan bahan tambang
seiring dengan peningkatan konsumsi per kapita. Secara umum, tambang terbuka dinilai
lebih menguntungkan dibanding metode tambang bawah tanah dalam hal recovery
(mineral yang dapat ditambang dibanding dengan banyak cadangan), grade control
(pengendalian kadar), keluwesan operasi, keselamatan, dan lingkungan kerja. Namun,
dalam situasi dimana deposit terlalu kecil, berbentuk tak teratur, atau terletak terlalu
dalam di bawah tanah, metode tambang bawah tanah akan lebih menguntungkan.
Suatu tambang terbuka pada satu titik mungkin saja perlu diubah menjadi
tambang bawah tanah ketika batuan penutup (waste rock) yang perlu dikupas menjadi
terlalu besar. Ini biasanya terjadi jika cadangan bijih berlanjut hingga sangat dalam.
Faktor teknologi, kondisi pasar, dan kebijakan pemerintah akhirnya juga akan turut jadi
pertimbangan dalam pemilihan metode tambang yang pas.
17
Adapun
Sosialisasi
lebar badan jalan dan geometris jalan serta dilengkapi dengan saluran drainase
jalan dan rambu-rambu lalu lintas sebagai petunjuk jalan. Kegiatan pembuatan
jalan tambang yang direncanakan pada usaha pertambangan bijih bauksit ini
berupa pembangunan jalan selebar 16 20 m dengan kemiringan badan jalan ke
kiri dan kanan jalan sebesar 3% untuk menjamin penirisan air. Tanjakan dan
turunan badan jalan didesain kurang dari 5% untuk keamanan lalu lintas
transportasi jalan. Jalan tambang yang direncanakan juga dilengkapi dengan
saluran drainase jalan di sisi kiri dan kanan jalan dengan ukuran 1 x 2 m. Untuk
lebih jelasnya, penampang rencana jalan tambang dapat dilihat pada gambar
berikut ini :
sarana-prasarana
merupakan
kegiatan
pembangunan
20
dikumpulkan
pada tempat khusus yang terlindung dari bahaya erosi kemudian ditanami dengan
tumbuh-tumbuhan penutup yang sesuai (rumput-rumputan dan kacang-kacangan)
agar dapat dimanfaatkan untuk keperluan reklamasi lahan bekas tambang.
21
Penggalian (Excavation)
Penggalian adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk membongkar dan
melepaskan endapan bahan tambang dari batuan induknya atau batuan samping.
Beberapa alat gali yang dapat digunakan dalam penggalian yaitu Power Shovel,
Back Hoe, dan lain lain. Setelah penggalian dilakukan maka material atau bahan
tambang yang telah ditambang dimuat.
Untuk material yang tidak tertentu keras, kegiatan pembongkaran
dilakukan dengan menggunakan ripper. Alat ini pada hakekatnya sebuah bajak
yang gigi giginya terbuat dari baja yang keras. Sehingga kepadanya dapat
diberikan tekanan yang cukup besar untuk lebih memaksakannya ke dalam tanah /
batuan.
Untuk menghitung produksi ripper, perhitungan yang digunakan adalah
dengan cross section, yang dapat menentukan volume pekerjaan ripping ini,
kemudian mencatat waktu yang diperlukan, setelah pekerjaan ripping selesai.
Volume ripping dibagi dengan waktu ripping adalah produksi ripping.
Gambar 10. Aktivitas Pengangkutan (Hauling) Material dan terlihat alat garu
(Ripper) untuk memudahkan dalam pengupasan tanah penutup.
Pemuatan (Loading)
Pemuatan (Loading) adalah serangkaian pekerjaan yang dilakukan untuk
mengambil dan memuat material hasil pembongkaran ke dalam alat angkut.
22
Pengangkutan (Hauling)
Material hasil pembongkaran yang telah dimuat kembali diangkut ke
lokasi pengolahan (Crushing Plant) untuk dimasukkan ke mesin penghancur.
Proses pengangkutan dilakukan untuk pemindahan material dari lokasi penggalian
atau front penambangan ke lokasi penampungan sementara dimana nanti
selanjutnya akan dilakukan pencucian pada proses pengolahan bauksit itu sendiri.
Proses pengangkutan ini bisa dilakukan dengan menggunakan beberapa macam
alat angkut seperti dump truck, lori, belt conveyor, dll. Pada penambangan bauksit
alat angkut yang digunakan yaitu dump truck dengan berbagai macam ukuran dan
kemampuan muatnya.
23
2.2.1.6 Pencucian
24
Harga Granit semakin tinggi , dan pemasarannya sangat bagus di negara maju dan
industry
Dengan melihat beberapa pertimbangan tersebut maka dipilih sistem tambang
terbuka (surface mining) dengan metode open pit.
Berdasarkan pertimbangan faktor-faktor teknis seperti model geologi Batu Granit
seperti yang telah diuraikan dimana mencakup kondisi cadangan Batu Granit Granit,
kondisi lapisan penutup (overburden); maupun pertimbangan ekonomis seperti jumlah
sumber daya Batu Granit yang cukup besar, maka pada rencana penambangan Batu
Granit akan dilakukan secara tambang terbuka (surface mining) dengan system
backfilling, yaitu menambang lapisan Batu Granit dari singkapan (permukaan) sampai
kedalaman tertentu di sepanjang zone penyebaran Batu Granit dimana pembuangan over
burden (OB) nya di lahan bekas tambang.
Persiapan penambangan dimulai dengan pengadaan peralatan tambang antara
lain alat pemecah Batu Granit (metode Blasting), alat angkut, dan alat muat. Untuk
kegiatan peledakan (blasting) akan di gunakan 1 set alat dan bahan peledak sesuai dengan
tingkat kebutuhan, alat angkut penambangan Batu Granit dari lokasi penambangan ke
tempat pengolahan (crushing) akan digunakan dump truck material hasil peledakkan yang
di angkut dengan dump truck dan dimuat dengan excavator akan di olah untuk di kecilkan
sesuai spesifikasi pembeli dengan menggunakan crusher 1 set, hasil dari proses crushing
akan dimuat dengan whell loader dan di angkut dengan dump truck menuju stockpile dan
langsung ke pembeli.
Peralatan yang akan digunakan untuk tambang Batu Granit CV. Mega Makmur
adalah back hoe sebagai alat gali-muat, dump truck sebagai alat angkut, bulldozer sebagai
alat garu-dorong. Batu Granit hasil penambangan akan diangkut menggunakan dump
truck ke lokasi crusher Batu Granit hasil pengolahan ( crushing ) akan ditimbun di
lokasi stockpile setelah diperoleh ukuran butir sesuai yang direncanakan. Selanjutnya dari
stockpile, Batu Granit diangkut menggunakan dump truck menuju ke Stockpiledan
selanjutnya di jual ke buyer Bagan alir pengangkutan Batu Granit dapat dilihat pada
Gambar 3.4.
25
PIT
Crusher
Hauling Road+0.1km
Dump Truck20 ton
Stockpile
Buyer
Gambar 13. Bagan Kerja Penambangan Batu Granit CV. Mega Makmur
2.2.3
26
PT.
CCJ_Cap
kala
(Mining)
K
B
3
K
B
4
~~
~~
~~
~~
~~
~~
~~
K
B
1
PT.
SLM_Wajok
(packing &
delivery)
27
BAB 3
RENCANA PENGOLAHAN
3.1 Pengolahan Bahan Galian
3.1.1 Bauksit
Di PT. ANTAM, Pengolahan Bauksit hasil penambangan di lokasi
penambangan dilakukan oleh anak perusahaan PT. ANTAM, yaitu PT. ICA
(Indonesian Chemical Alumina) yang letak pabriknya tidak jauh dari lokasi
penambangan bauksit di daerah Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau. Umumnya
Bauksit sebagai bahan baku, nantinya akan diolah menjadi Alumina dan
Aluminium. Bauksit merupakan bahan baku utama pembuatan Aluminium.
Bauksit merupakan tanah laterit yang banyak ditemukan di daerah tropis.
Alumina atau aluminium oksida diekstrak dari bauksit melalui penyulingan.
Alumina dipisahkan dari bauksit dengan menggunakan larutan panas soda kaustik
dan kapur. Proses ini biasa disebut sebagai proses pemurnian (Refining Process).
Hasil dari proses tersebut kemudian dipanaskan dan disaring, dan alumina yang
tersisa selanjutnya dikeringkan sehingga menjadi bubuk putih. Bubuk putih inilah
yang disebut dengan alumina murni (Pure Alumina).
Alumina murni yang diperoleh dari proses refinery selanjutnya diubah
menjadi aluminium melalui proses penyempurnaan (Refinement Process). Proses
ini membutuhkan 3 bahan baku yang berbeda untuk menghasilkan sebuah
aluminium yaitu aluminium oksida (alumina murni), listrik, dan karbon.
Listrik dijalankan antara katoda negatif dan anoda positif, yang terbuat dari
karbon. Reaksi anoda dengan oksigen di dalam alumina membentuk CO2. Hasil
akhir dari proses ini adalah aluminium cair, yang pada akhirnya dapat diambil dari
sel-sel listrik tersebut.
Aluminium cair selanjutnya dapat dibentuk menjadi lembaran ingot
aluminium ataupun berbagai macam paduan alloy yang berbeda. Proses ini biasa
disebut dengan proses ekstrusi. Teknik ekstrusi aluminium memiliki kemungkinan
hampir tak terbatas untuk berbagai bentuk produk yang tak terhitung jumlahnya.
28
3.1.2
3.1.3
Ball Clay
Ball clay yang berasal dari daerah penambangan tercampur dengan
mineral/bahan organik pengotor. Oleh karenanya terlebih dahulu bahan galian ini
dibersihkan dari kotoran dengan hand sorting terutama mineral yang berwarna
(pada umumnya oksida besi). Atau dapat pula dibersihkan (dicuci) atau disaring
dengan air dengan menggunakan "filter". Kemudian dilanjutkan dengan proses
floatation untuk memisahkan dari butiran yang lebih kasar atau dari pengotor zat
organik, sesudah terlebih dahulu dilakukan proses grinding. Dalam proses
floatation diperlukan air dalam jumlah banyak dan ini dapat dilakukan dengan
sistem pengendapan dan sirkulasi. Lempung tersebut kemudian dicampur dengan
air dalam "pug mill", dikeringkan diudara terbuka, dan dicetak dalam bentuk,
setelah kering dimasukkan dalam oven, dimana temperatur meningkat secara
bertahap sampai titik yang diinginkan.
Tanah liat bahan ball clay dipilih dari jenis tanah tertentu yang memiliki
daya elastis yang baik. Tidak disemua tempat terdapat tanah liat yang baik untuk
dijadikan ball clay, oleh karena itu hanya didaerah tertentu pula terdapat sentra
engrajin keramik/gerabah. Tanah liat yang dipakai minimal merupakan tanah
lempung yang dicampur pasir untukmengurangi penyusutan saat dikeringkan dan
dibakar. Bahkan untuk mendapatkan ball clay yang lebih baik (liat,daya susutnya
rendah, warnanya cerah, dan tidak mudah retak ketika dibakar) terkadang
ditambahkan bahan yang berasal dari tanah / batuan tertentu misal tanah
29
kaolin/tanah putih. Proses pengolahan tanah bahan keramik melalui dua cara :
cara kering dan cara basah. Tanah dari hasil galian dijemur sampai benar-benar
kering, kemudian dihancurkan dengan cara ditumbuk. Setelah hancur tanah
disaring dengan saringan/ayakan dengan kerapatan(Mesh) tertentu agar dihasilkan
tanah liat yang bebas dari kotoran dan kerikil yang dapat mengganggu proses
pembentukan keramik. Langkah selanjutnya adalah menambahkan pasir dan
bahan lain misal kaolin yang dilanjutkan dengan menambahkan air secukupnya.
Untuk menghasilkan clay yang baik tanah liat yang sudah tercampur air tadi
diolah hingga menjadi liat dan mudah dibentuk. Untuk memudahkan mobilitas
dan penyimpanan biasanya dibentuk menjadi bola-bola dengan ukuran tertentu.
Selain cara di atas, tanah yang didapat dari alam juga dapat diolah dengan cara
basah. Pengolahan tanah dengan teknik basah dilakukan diawali dengan
merendam tanah selama minimal sehari semalam. Dengan direndam diharapkan
tanah menjadi hancur dan lunak sambil sesekali diaduk untuk memberi
kesempatan kotoran keluar dan gelembung-gelembung udara keluar dari tanah.
Selanjutnya kotoran-kotoran yang mengambang diambil. Rendaman tanah liat
diaduk kemudian disaring sehingga kotoran dan kerikil dapat terpisah dari tanah
liat. Tanah liat yang telah disaring ditambah sedikit pasir untuk mengurangi daya
susut saat dikering dan dijenur untuk mengurangi kadar air. Dapat juga untuk
mempercepat pengeluaran kadar airnya tanah liat diletakkan diatas balok gips.
Ketika kadar air dirasa cukup (Tanah plastis dan liat) tanah dimasukkan kedalam
alat pengepres (pugmill) dan selanjutnya dibentuk menjadi seperti bola-bola agar
mudah dipindah-pindahkan dan disimpan.
Cadangan ball clay umumnya berada pada luas areal yang lebih kecil dari
endapan kaolin. Eksplorasi, pengupasan dan penambangannya hampir sama. Ball
clay diangkut dengan truk dari tempat penambangan ke gudang penyimpanan
besar dengan tempat untuk memisahkan ball clay mentah berdasarkan
pertimbangan kualitas keramik seperti warna, ukuran partikel, kekuatan
plastisitas, hijau, kering, serta warnanya. Proses keringnya mirip dengan proses
kaolin kering dan proses basah parsial digunakan untuk memproses ball clay.
Proses keringnya sangat mirip dengan proses kering yang juga digunakan dalam
30
industri kaolin. Ball clay dipindahkan berupa bentuk lumpur di dalam mobil
tangki dan truk tangki. Ball clay mentah diparut atau dihancurkan dan dicampur
dalam jenis yang sama seperti yang digunakan dalam proses kaolin basah.
Lempung, air, dan dispersant kimia dicampur dan dicampur dan kemudian
disaring untuk menghilangkan kotoran pasir dan lainnya. Ball clay dalam bentuk
lumpur kemudian dipompa ke tangki penampung besar dari mobil-mobil tangki
dan truk tangki yang dimuat. Memadukan spesifikasi yang dibutuhkan tertentu
dapat dilakukan dalam tangki penampungan. Padatan persen dari lumpur berkisar
antara 60% dan 65%, tergantung pada viskositas. Lumpur ball clay adalah kualitas
yang lebih baik dibandingkan dengan produk proses kering karena relatif bebas
dari pasir dan dapat dicampur lebih mudah untuk memberikan pelanggan sebuah
produk berkualitas yang lebih seragam dan lebih tinggi kualitasnya. Beberapa
proses kering ball clay adalah diparut dan dikeringkan dan dikirim ke pelanggan
dalam bentuk bongkahan tanpa proses lebih lanjut. lempung bubuk dapat udara
dipisahkan dalam bentuk gas untuk menghilangkan grit yang kasar. Ball clay
diparut dan dikeringkan kemudian dikirim memiliki kadar 12% uap air dalam
jumlah besar kepada pelanggan. Ball clay bubuk memiliki kadar air 3% atau
kurang. Berikut adalah gambar dari proses pengolahan Ball Clay di PT. Clayindo
Cakra Jaya :
31
FEEDING
NOODLI
NG
STORAGE
BAYS
TRANSPO
RT
Gambar 15, Proses Pengolahan Ball Clay PT. Clayindo Cakra Jaya
Bauksit
Untuk Pengolahan limbah dari hasil pertambangan bauksit, limbah yang
dihasilkan adalah air asam tambang yang dihasilkan dari proses washing
plant. Akan tetapi di dalam air asam tambang yang ditampung dalam
sediment pond masih terdapat kandungan bauksit di dalamnya. Oleh karena
itu dari air yang ditampung dalam sediment pond setelah muncul endapan
bauksit akan diolah kembali untuk mengambil endapan tersebut. Hingga tidak
ada lagi endapan bauksit tersebut.
32
3.2.2
3.2.3
Ball Clay
Untuk Pengolahan Limbah Ball Clay, tidak ada terjadi proses pengolahan
limbah. Dikarenakan limbah dari hasil penambangan ball clay merupakan
limbah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya). Oleh karena itu tidak ada proses
pengolahan limbah Ball Clay.
33
BAB 4
PENGANGKUTAN DAN PENIMBUNAN
4.1 Tata Cara Pengangkutan dan Penimbunan
4.1.1 Bauksit
PT. ANTAM merupakan perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi dan
terintegrasi secara vertikal yang berorientasi ekspor. Proses pertambangan bauksit di
PT. ANTAM diawali dengan eksploasi pencarian sumberdaya dan cadangan bauksit
dengan menggunakan metode tespit. Jika sudah menemukan lapisan clay, maka akan
ditemukannya cadangan bauksit.
Untuk menggali bauksit, dilakukan dengan metode land clearing (mengupas
pohon dan semak dipermukaan tanah, atau pengupasan tanah penutup). Alat berat yang
digunakan ialah buldozer yang dipakai untuk melakukan pengupasan tersebut. Untuk
di tayan, cukup mengupas sekitar 5 meter top soil dan 1-3 meter overburden, maka
bauksit sudah ditemukan. Selanjutnya, Operator excavator melakukan pengankutan
dengan cara dilakukannya loading ke ADT (Articulated Dumptruck). Di PT. ANTAM,
seorang operator excavator akan melakukan swing isi dan swing kosong. Untuk satu
kali swing isi berisi sekitar 3,4 m3 bahan galian. Sementara 1 buah ADT dapat berisi
sekitar 7x swing isi excavator dalam sekali pengangkutannya. Untuk target yang di
tentukan oleh PT. ANTAM dalam sehari harus dapat mengangkut bahan galian sekitar
60 buah ADT atau 60x dump.
34
Untuk ketersediaan alat, di PT. ANTAM terdapat 2 buah excavator dan 3 buah
ADT serta 1 buah dozer. Setelah melakukan loading, kemudian bahan galian akan
diangkut ketempat pencucian (washing plan). Ditemput tersebut bahan galian di cuci
dan dicrusher. Setelah itu bauksit yang sudah di pilih tersebut akan dibawa ketempat
pemurnian di PT. ICA.
Setelah diketahui bahwa cadangan bauksit disuatu tempat telah habis, maka
tempat tersebut akan di timbun oleh tanah kembali yang di simpan di stock file dan
dilakukan reboisasi dan revegetasi.
36
loader agar dapat dimuat. Dalam pemilihan alat muat yang digunakan harus sesuai
dengan beberapa faktor diantaranya ;
1. Kapasitas alat angkut
2. Besar produksi yang diiginkan
3. Keadaan lapangan
4. Jenis material atau batuan
5. Keterampilan Operator
6. Iklim atau cuaca
Material hasil pembongkaran yang telah dimuat kembali diangkut ke lokasi
pengolahan (Crushing Plant) untuk dimasukkan ke mesin penghancur. Operator
pengangkutan material produktivitasnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu ;
1. Kondisi jalan dari tempat penambangan ke Crushing Plant
2. Jarak angkut dari lokasi penambangan
3. Digging Resistance
4. Waktu Edar alat angkut
5. Waktu Kerja efektif pengangkutan
6. Produksi alat angkut
7. Jumlah alat angkut
Proses pengankutan dilakukan untuk pemindahan material dari lokasi penggalian
atau front penambangan ke lokasi penampungan sementara dimana nanti selanjutnya
akan dilakukan pencucian pada proses pengolahan bauksit itu sendiri. Proses
pengangkutan ini bisa dilakukan dengan menggunakan beberapa macam alat angkut
seperti dump truck, lori, belt conveyor, dll. Pada penambangan bauksit alat angkut
yang digunakan yaitu dump truck dengan berbagai macam ukuran dan kemampuan
muatnya.
4.2.2 Batu Granit
Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan alat muat mekanis untuk memuat
hasil kegiatan pembongkaran ke dalam alat angkut yaitu truck, ekerjaan ini
dimaksudkan untuk membongkar andesit dari batuan induknya sehingga dapat
dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Untuk melaksanakan
pekerjaan ini dilakukan dengan cara pemboran dan peledakan. Dalam kegiatan
37
pemboran perlu ditentukan geometri lubang tembak yang meliputi berden, kedalaman,
pemampat, subdrilling dan spasi. Peralatan yang digunakan untuk kegiatan pemboran
adalah crawler rock drill (CRD) dan kompresor.
Sedangkan untuk kegiatan peledakan digunakan bahan peledak ANFO/
damotin. Dalam kegiatan peledakan ini, untuk mendapatkan ukuran produk yang
diinginkan ditentukan melalui perubahan spasi lubang ledak; makin rapat ukuran
semakin kecil ukuran produknya.
Pengolahan andesit adalah mereduksi ukuran yang sesuai dengan berbagai
kebutuhan. Untuk kegiatan ini dilaksanakan melalui unit peremukan (crushing plant).
Tahapan pengolahan meliputi:
1. Peremukan dengan primary crusher seperti jaw crusher, cone crusher atau
gyratory crusher yang dilanjutkan dengan Secondary crusher.
2. Pengangkutan menggunakan ban berjalan.
3. Pemisahan menggunakan pengayak (screen).
4. Penghalus ukuran dengan rotopactor.
Dari proses peremukan akan menghasilkan beberapa macam ukuran antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
jenis sirtu
ukuran 50 + 30 mm
ukuran 30 + 20 mm
ukuran 20 + 10 mm
ukuran 10 + 4 mm
ukuran 4 m (abu-abu).
4.2.3 Ball Clay
Untuk memisahkan material dari massa induknya dilakukan penggalian dengan
excavator berukuran bucket sekitar 2 BCM yang kemudian dimuatkan ke dump truck.
Penggalian dilakukan jenjang demi jenjang dengan tinggi jenjang 2 meter dan lebar 3
meter. Pada kegiatan ini alat yang diguanakan excavator type PC400/PC200 merk
Komatsu. Setelah itu Tanah liat dari kuari diangkut ke clay storage dengan dump truck
berkapasitas 18 ton. Jarak clay strorage ke Kuari Telogowaru sekitar 2 km sedangkan
clay storage ke Kuari Mliwang sekitar 5 km. Di clay storage, tanah liat dipisahkan
menurut blok dan kuari untuk mengontrol kualitas pada saat pengumpanan ke clay
38
crusher. Dari clay storage ini, selanjutnya clay akan diumpankan ke clay crusher
menggunakan wheel loader type WA500 merk Komatsu yang kemudian dicampur
dengan hasil crushing batu gamping untuk membentuk pile.
BAB 5
ORGANISASI TENAGA KERJA
5.1 Organisasi
5.1.1 PT. ANEKA TAMBANG
diantara
organ-organ
tata
kelola,
manajemen
dan
staf
untuk
metode self
assessment dengan
indikator
sebagaiman
tercantum
40
Dir. Keuangan
KTT
Kepala
Produksi
Kepala
Gudang
Komandite
r
Juru Ledak
Admin
Marketing
Logistik
Crusher
Genset
Work Shop
Kendaraan &
Alat Berat
direktur keuangan. KTT membawahi kepala produksi, kepala gudang dan juru ledak.
Sementara direktur keuangan membawahi bagian administrasi, penjualan (marketing)
dan logistik. Kepala produksi bertanggung jawab atas hal-hal yang berkaitan dengan
kegiatan operasi produksi seperti crusher, generator/genset, bengkel/workshop,
kendaraan dan alat-alat berat.
5.1.3 PT CLAYINDO CAKRA JAYA
Susunan direksinya direktur utama membawahi direktur teknik. Direktur yang
dalam menjalankan tugas dibantu oleh :
1. Direktur
Teknik,
yang
berwenang
atas
kegiatan
perencanaan
berwenang
a. Direktur Operasi
b. Direktur keuangan
c. Direktur umum/ SDM
3. Direktur Operasi membawahi :
a.
b.
c.
d.
Plant Manager
Quality control
Penelitian
Produks
4. Direktur Keuangan Akutansi
a.
b.
c.
d.
atas
kegiatan
perencana
e. Pemasaran
5. Direktur Sumber Daya Manusia
a. Direktur Umum dan SDM
b. Umum dan Personalia
c. perencanaan dan pengembangan personil (P3)
43
Komponen
Pegawai tetap
Pegawai
Tidak
Tetap
Upah
Terdiri
pokok
dari
+
upah
tunjangan
Honarari
um
tetap
Tunjangan
tidak
(Intensif
tetap
a.
bulanan
variable allowance
Tunjangan
Ya provided
Ya
transpor
b.
provided
Lembur
Ya provided
Untuk
Ya
pegawai
provided
insentif
unjuk
Ya provided
Tidak not
kerja
provided
pegawai (IUKP)
e.
insentif
Ya provided
manajemen
Untuk
Tidak not
pegawai
provided
insentif
Ya provided
tunjangan
Ya provided
Tidak not
tunjangan
Ya provided
provided
Tidak not
Ya provided
provided
Tidak not
provided
lokal
h.
SHIFT
i.
risiko kerja
j.
piket
k.
tunjangan
Ya provided
Untuk
khusus
dengan
provided
Tidak not
pegawai
tugas
provided
dan
jabatan tertentu
Insentif tahunan
a.
Insentif
pencapaian target
44
Ya provided
Ya
provided
Periode pelaporan
20
201
12
1
Pegawai tetap
27
264
4
2
72
5
4
76
8
8
0
40
422
0
1
01
Pegawai kontrak
21
Pegawai alihdaya
1
Jumlah total
69
694
0
6
93
2
5
2
Periode pelaporan
kerja
2012
Kantor Pusat
2013
pr
pr
2014
p
ia
ia
45
UBP Emas
UBPN Sultra
6
5
6
5
6
5
8
1
2
1
7
1
2
1
6
3
3
2
8
9
UBPN
Malut
UBPP LM
0
1
9
9
UBP Bauksit
Kantor
3
1
perwakilan
Unit Geomin
8
9
Proyek
1
5
1
5
Pengembanga
n
Pasca
Tambang
Jumlah Total
0
2
8
2
2
2
7
2
6
2
Periode pelaporan
2012
2013
pr
w
pr
w
46
2014
pr
ia
ia
ia
an
it
Unit/Business
Unit/Division/
Project
Bureau
8
3
4
3
2
3
8
1
2
1
Department
0
Section
3
Area
6
3
7
3
9
3
2
7
5
7
3
2
11
Lainnya
8
5
Jumlah Total
6
2
1
2
Periode Pelaporan
2
2
2014
0
47
Peremp
2
2
3
2
uan
Laki-
9
2
7
2
laki
Jumlah
3
2
7
2
Total
203
2345
2548
dengan luas lahan 5 Ha dan mempunyai kapasitas produksi tiap tahun 100 kubik.
Saat ini usaha penambangan diusahakan oleh 51 orang. Secara umum pola
pertambangan dilakukan dengan menggunakan alat berat seperti excavator, crusher
dan dengan bantuan alat transfortasi berupa truck. Penggunaan alat berat karena untuk
mempermudah pengambilan batuan serta mempermudah proses produksi agar lebih
menguntungkan. Izin penambangan lahan di CV. Mega Makmur ini masih sekitar 15
tahun lagi dengan target sekitar 80000 kubik batuan yang didapat. Pengurusan izin
usaha pertambangan ini dapat diperoleh langsung ke Dinas Provinsi sesuai dengan UU
no.4 tahun 2009. Untuk harga dari batuan tersebut ditentukan sesuai dengan ukuran
dari batuan tersebut, seperti:
48
Sementara harga batu yang biasanya digunakan bersamaan dengan aspal diberi
harga Rp. 200.000
5.2.3 PT. CLAYINDO CAKRA JAYA
Berdasarkan hasil sensus ekonomi 2006 terdapat 8 unit usaha pertambangan dan
penggalian dan 14 unit usaha industri pengolahan. Masing masing sektor usaha
tersebut mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 90 orang untuk sektor pertambangan
dan penggalian dan 57 orang untuk sektor industri. Potensi bahan tambang dan galian
dikecamatan Capkala adalah ball clay, kaolin, dan granit. Untuk bahan galian jenis ball
clay dan kaolin sudah ada perusahaan yang mengusahakan sedangkan untuk bahan
galian granit belum ada. Untuk penambangan ball clay di Capkala tepatnya di PT.
Clayindo Cakra Jaya, jumlah pekerjanya mencakup kurang lebih 20 orang. Jumlah itu
sudah termasuk dengan pekerja penambangan dan pengolahannya. Karena proses
penambangan dan pengolahannya tidak terlalu sulit dan memakan banyak alat,
sehingga pekerja yang diperlukan juga tidak perlu banyak.
Potensi Bahan Baku Keramik Kalimantan Barat Kabupaten / Kota Jumlah
Sumberdaya (ton) Bengkayang 8.700.000 Terukur Singkawang 2.400.000 Terukur No
Jenis Bahan Baku 1 Clay / Ball Clay Belum terdatakan - 3 Pasir Kuarsa Sambas
Sambas dan Bengkayang 538.820 ton dan 5.593.983 m3 11.303.250,7 ton, >
66.250.000 m3, dan luas 2.675 Ha .
menjual
bahan
mentah
pemrosesan.ANTAM
dan
berusaha
beralih
untuk
lebih
meningkatkan
untuk
mempertahankan
kekuatan
kegiatan
keuangan
dan pemenang pertama kategori SS berhak mengikuti Temu Karya Mutu &
Produktivitas Nasional (TKMPN), dimana pemenang di tingkat nasional akan dikirim
ke ajang internasional. Pada tahun 2014 Tim GKM ANTAM berhasil meraih predikat
kategori Gold dan Tim SS ANTAM berhasil meraih predikt kategori platinum.
5.3.2 CV. MEGA MAKMUR
Penambangan dimulai pagi hari dengan mengangkut material-material batuan
yang ada di gunung dan telah di blasting sebelum nya dengan bantuan menggunakan
alat penggaruk berupa excavator dan alat transportasi berupa truck. Setelah truck terisi
material, kemudian truck mengangkut batuan ke tahap selanjut nya yaitu tahap
penghancuran yaitu batuan kemudian di crusher. Ada 3 macam mesin crusher yaitu :
Crusher primer
Crusher ini menghasilkan batuan berukuran 50x50. Proses penghancuran nya
sekitar 10-15 menit.
Crusher sekunder
Kemudian setelah melalui tahyan crusher primer, batuan tersebut di hancurkan lagi
dan diperoleh batuan berukuran 1x1, 1x2, 2x5.
51
Produksinya lebih banyak dan dapat meningkat atau dengan kata lain tidak
merugikan perusaahan tersebut
banyak alat berat untuk produksi serta pengolahannya. Alat yang digunakan hanya
terdiri sari 1 buah excavator dan 1 buah dumptruck. Proses penambangan nya pun
tidak terlalu sulit, seperti menggaruk bagian penutup tanah setelah itu ball clay
diperoleh pada kedalaman 3-4 meter. Metode penambangan nya menggunakan ukuran
5 x 50 meter dengan tiap kedalaman 1 meter diambil sample oleh pihak laboratorium
untuk mengetahui kualitas dari ball clay tersebut. Produksi yang dihasilkan perbulan
sekitar 1000 ton atau untuk satu tahunnya sekitar 12000 ton. Tapi hasil ini
menyesuaikan lagi dengan permintaan dari pembeli sehingga tidak bisa di jadikan
tolak ukur tetap dari produksi ball clay tersebut. Oleh karena proses penambangan dan
pengolahannya tergolong sederhana dan memakai alat berat yang tidak terlalu banyak,
maka tenaga kerja yang diperlukan juga tidak perlu ramai.
Aspek organisasi dan managemen
Dalam proses pengembangan usaha, peran manajemen sangatlah penting.
Perubahan/transpormasi akan dapat berjalan dengan baik apabila dimulai dari pihak
manajemen. Permasalahan organisasi dan manajemen diidentifikasi sebagai berikut:
-
Status kepemilikan usaha merupakan usaha milik keluarga, sehingga manajemen yang
BAB 6
LINGKUNGAN, KESELAMATAN, DAN KESEHATAN
TENAGA KERJA
6.1 Lingkungan
6.1.1 PT. ANEKA TAMBANG
Kegiatan pertambangan
merupakan
suatu
kegiatan
yang
pasti
akan
mengakibatkan kerusakan lingkungan yang mana dampak dari kerusakan tersebut akan
menggangu ekositem disekitar lokasi penambangan. Berdasarkan kesadaran akan hal
tersebut, PT. ANTAM melakukan kebijakan-kebijkan sebagai berikut:
1.
53
55
Pada sekitar wilayah penambangan, masih banyak ditemui kondisi hutan hijau dan
sawah-sawah milik masyarakat setempat.
6.1.3 PT. CLAYINDO CAKRA JAYA
Kualitas udara dan kualitas air permukaan relatif baik dan tingkat aktivitas tidak
terlalu tinggi sehingga kebisingan hanya berasal dari mesin excavator yang bekerja.
Konservasi lingkungan berupa kegiatan pasca tambang diwujudkan melalui penanaman
beragam jenis pohon dan perkembangbiakan ikan bawal di kolam pasca tambang. Area
penambangan berbatasan kurang lebih 50 meter dari jalan raya.
pertambangan
mineral (logam
dan
non
logam) dan
batubara,
serta
Safety Helmet
Safety Shoes
Dust Mask
Safety Vest
Usai mengikuti Safety Induction barulah yang bersangkutan diberi ID.
Card/visitor oleh Kepala Keamanan PT. Antam. Dan ketika prosedur tersebut diatas
tidak dilaksanakan, maka sudah dapat dipastikan seseorang tidak dapat memasuki
wilayah Kuasa Pertambangan PT. Antam Tbk. TAYAN, KALIMANTAN BARAT
terlebih pada area Pabrik FeNi, karena siapapun yang akan memasuki Area Pabrik
khususnya harus memiliki Tanda pengenal yang akan diperiksa oleh petugas security.
Dan melengkapi dirinya dengan Alat Pelindung Diri.
Kepada Mitra Kerja PT. Antam Tbk. TAYAN, KALIMANTAN BARAT yang
telah bekerja pada wilayah Kuasa Pertambangan PT. Antam diharuskan ikut
membangun kerja sama yang baik dalam hal pelaksanaan pengawasan dan
57
pengamatan Keselamatan Kerja kepada tenaga kerjanya, Oleh karena itu setiap Mitra
Kerja harus menunjuk salah seorang Pengawas Keselamatan Kerja (Kepala Jasa
Pertambangan) dan salah seorang Safety officer, Pengawas Operasional, dan Pengawas
Tehnis, yang diusulkan ke Kepala Tehnik Tambang PT. Antam untuk kemudian
mendapat pengesahan dari Kepala Tehnik Tambang. Dan orang yang ditunjuk tersebut
mempunyai kompetensi di bidang Keselamatan Kerja. Pengangkatan Pengawas
Keselamatan Kerja tersebut, merupakan pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah No. 19
Tahun 1973 Tentang Pengaturan Dan Pengawasan Keselamatan Kerja Di Bidang
Pertambangan.
Kepala Jasa Pertambangan ( Mitra Kerja ) yang telah mendapat pengesahan
dari Kepala Tehnik Tambang PT. Antam Tbk. TAYAN, KALIMANTAN BARAT,
selanjutnya membuat Program Kerja sendiri terkait dengan Keselamatan, kesehatan
Kerja untuk tenaga kerjanya, yang telah bekerja di wilayah Kuasa Pertambangan PT.
Antam, sehingga tenaga kerja tersebut merasa aman dan nyaman dalam melaksanakan
pekerjaannya. Karena begitu beratnya tugas seorang Kepala Jasa Pertambangan maka
untuk merealisasikan dan mengawasi jalannya program kerja tersebut, maka kepala
Jasa Pertambangan dibantu oleh seorang Safety officer, Pengawas Operasional, dan
Pengawas Tehnis.
Tugas seorang Kepala Jasa Pertambangan, tidak hanya sebatas pada bagaimana
program kerja yang telah dicanangkan tersebut direalisasikan, tapi lebih dari itu
seorang Kepala Jasa Pertambangan
kerja yang telah dicanangkan oleh PT. Antam Tbk. TAYAN, KALIMANTAN BARAT
untuk Mitra Kerjanya, berkenaan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
diantaranya adalah Joint Safety Patrol. Pada program tersebut para Kepala Jasa
Pertambangan dari Mitra Kerja membentuk satu tim dan didampingi oleh pihak dari
PT. Antam, untuk kemudian bersama-sama melakukan Patrol atau peninjauan ke lokasi
kerja, kantor, dan workshop ke salah satu Mitra Kerja yang telah ditentukan. Hal ini
bertujuan untuk melakukan tindakan koreksi dan perbaikan dari hasil temuan berupa
kondisi tidak aman dan tindakan tidak aman. Program ini diharapkan dapat
menciptakan Kompetisi positif dari sesama Mitra Kerja untuk senantisa menciptakan
58
lingkungan kerja yang aman dan nyaman, sehingga dapat meminimalisir bahkan
menghilangkan potensi kecelakaan kerja.
Dari hasil temuan safety patrol, selanjutnya dibahas pada Safety Meeting
Kepala Jasa Pertambangan yang dipimpin langsung oleh Kepala Tehnik Tambang atau
Wakil Kepala Tehnik Tambang PT. Antam Tbk. TAYAN, KALIMANTAN BARAT,
untuk selanjutnya dilakukan evaluasi sampai sejauh mana tindakan perbaikan yang
dilakukan oleh Mitra kerja yang telah dikunjungi. Hasil evaluasi temuan yang dibahas
pada safety meeting, ditindak lanjuti oleh pengawas safety PT. Antam dengan
melakukan kunjungan kembali ke lokasi kerja, kantor dan workshop mitra kerja yang
telah di patrol, untuk melakukan pengecekan kembali guna mengetahui sudah sejauh
mana tindakan perbaikan yang telah dilakukan.
Tugas dan tanggungjawab pengawas K3, telah diatur dalam Kepmen No.555.K
diantaranya adalah mengumpulkan data kecelakaan dan menganalisis data kecelakaan,
memberikan rekomendasi untuk mencegah tidak terulangnya kejadian yang sama.
Berkenaan dengan hal ini, maka PT.Antam Tbk.TAYAN, KALIMANTAN BARAT ,
mengharuskan kepada seluruh Mitra Kerjanya untuk senantiasa melaporkan
kecelakaan kerja yang terjadi, sekecil apapun bentuk kecelakaan itu haruskan
dilaporkan, tidak harus membiarkan atau menyembunyikan kecelakaan tersebut
Bahkan kondisi Nyaris celakapun harus dilaporkan. Sehinga pihak PT.Antam segera
melakukan tindakan perbaikan, untuk mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan
berat atau fatal (meninggal dunia). Dalam Kepmen No.555.K. Ada tiga kategori
Kecelakaan yaitu :
1. Ringan adalah apabila karena kecelakaan mengakibatkan seseorang cidera yang
menyebabkan dia tidak bisa melakukan tugasnya semula lebih dari satu hari sampai
tiga minggu.
2. Berat adalah apabila karena kecelakaan seseorang cidera yang mengakibatkannya
tidak dapat bekerja labih dari tiga minggu atau cacat.
3. Fatal (meninggal dunia) adalah apabila seseorang meninggal dunia dalam 24 jam
karena kecelakaan. Tapi apabila dia meninggal setelah lebih dari 24 jam sejak
kecelakaan terjadi, maka kategorinya adalah Berat
59
1.
2.
3.
4.
Safety Helmet
Dust Mask
Safety Vest
Safety Shoes
Tugas dan tanggungjawab pengawas K3, telah diatur dalam Kepmen No.555.K
diantaranya adalah mengumpulkan data kecelakaan dan menganalisis data kecelakaan,
memberikan rekomendasi untuk mencegah tidak terulangnya kejadian yang sama.
Pihak perusahaan juga memasang rambu-rambu petunjuk, papan penjelasan dan
peringatan agar pengunjug dan pegawai berhati-hati.
BAB 7
KESIMPULAN
1. PT. Aneka Tambang, merupakan perusahaan yang bergerak di aktivitas
pertambangan. Untuk di Provinsi Kalimantan Barat, PT. ANTAM
terkonsentrasi dalam penambangan bauksit yang berada di daerah
Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau. PT. ANTAM daerah tayan
telah beroperasi sekitar kurang lebih 4 atau 5 tahun hingga saat ini.
2. CV. Mega Makmur merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
pertambangan, khususnya tambang batu granit dan penjualannya. Lokasi
61
tambang
LAMPIRAN
62
63
64