Anda di halaman 1dari 13

Proposal Tugas Akhir

Anton Asri Demara (10070110050)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirahim
AssalammualaikumWr, Wb
Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan proposal tugas akhir ini. Proposal tugas akhir ini dibuat sebagai
salah satu syarat untuk mendapatkan kesempatan melakukan tugas akhir di PT
Macika Mada Madana. Kecamatan Palangga, Kabupaten Konawe Selatan
Provinsi Sulawesi Tenggara.
Dalam proposal saya ini, saya berencana mengajukan judul Evaluasi
Kondisi Jalan Angkut Dari Front Penambangan Nikel Menuju Stockpile.
Saya menyadari bahwa proposal tugas akhir ini masih belum sempurna,
baik judul maupun isinya. Sehingga apabila topik atau judul yang saya ajukan
tersebut tidak cocok maka saya bersedia dan siap apabila diberikan tema yang
lain yang sesuai dengan permasalahan yang ada di tempat.
Semoga proposal ini menjadi pertimbangan dari Ibu atau Bapak sehingga
saya dapat mencapai maksud untuk melaksanakan kegiatan tugas akhir. Saya
juga menyampaikan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan proposal ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
WassalammualaikumWr, Wb

Bandung, Maret 2016

Anton Asri Demara

PT Macika Mada Madana. Kecamatan Palangga, Kabupaten Konawe Selatan Provinsi


SulawesiTenggara.
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung Jl. Taman Sari No 01
022 4203368 (Hunting)

Proposal Tugas Akhir


Anton Asri Demara (10070110050)

PROPOSAL
TUGAS AKHIR (TTA-400)
I.

JUDUL
Pelaksanaan tugas akhir merupakan salah satu studi lapangan dalam

perkuliahan pada Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam


Bandung. Penulis berencana akan melaksanakan tugas akhir di PT Macika
Mada Madana. Kecamatan Palangga, Kabupaten Konawe Selatan Provinsi
Sulawesi Tenggara. Dimana dalam pelaksanaan Tugas Akhir topik yang ingin
diambil adalah mengenai Evaluasi Kondisi Jalan Angkut Dari Front
Penambangan Nikel Menuju Stockpile.
II.

LATAR BELAKANG
Tugas akhir merupakan salah satu syarat kelulusan untuk mahasiswa

program studi teknik pertambangan Universitas Islam Bandung. Dengan adanya


tugas akhir ini, pihak prodi mengharapkan mahasiswa mendapatkan pengalaman
langsung

bekerja

dan

merasakan

keadaan

sebenarnya

dunia

kerja

pertambangan. Tugas akhir ini juga diharapkan mampu memberikan kemampuan


bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan pada kuliah.
Perkembangan Industri yang terus meningkat menyebabkan kebutuhan
bahan baku setiap harinya semakin tinggi. Hal tersebut menuntut perusahaanperusahaan tambang terus meningkatkan produksinya. Dengan kata lain
perusahaan-perusahaan tambang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan
tersebut. Untuk menjawab permintaan tersebut diperlukan perkembangan secara
kontinu dalam bidang teknologi maupun ilmu pengetahuan yang sejalan dengan
kondisi lapangan.
Nikel adalah salah satu produk tambang yang banyak diproduksi di
Indonesia, bersama Kanada dan Australia. Berdasar data terakhir yang
diperoleh, Indonesia berada di urutan keempat setelah Australia, Kanada, New
Caledonia. Keempat negara ini menguasai sekitar 65% supply dunia. Keadan
tersebut menarik perhatian kami agar lebih banyak tahu mengenai aktivitas
penambangan nikel dari eksploitasi sampai pengolahannya.

PT Macika Mada Madana. Kecamatan Palangga, Kabupaten Konawe Selatan Provinsi


SulawesiTenggara.
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung Jl. Taman Sari No 01
022 4203368 (Hunting)

Proposal Tugas Akhir


Anton Asri Demara (10070110050)

Di Indonesia, produsen utama nikel adalah PT. Antam. Selain ini masih
ada beberapa perusahaan yang memproduksi nikel diantaranya PT Macika Mada
Madana, dimana PT MMM ini mengolah nikel menjadi feronikel (paduan besi
dengan nikel) dan dipakai oleh industri elektronik maupun rumah tangga.
Pemakaian terbesar nikel adalah industri stainless steel dan logam campuran.
Keduanya menyerap hampir 90% dari pasokan nikel.
PT Macika Mada Madana yang berada di Kabupaten Konawe Selatan,
Sulawesi Tenggara, dengan pasokan bijih nikel akan didapatkan dari konsesi
milik Macika Mada Madana dengan total pasokan mencapai 180 ribu ton bijih
nikel per tahun.
Macika Mineral Industri merupakan anak perusahaan yang merupakan
hasil kerja sama antara Macika Mada Madana dan Brillimetal. Macika Mada
Madana merupakan pemegang IUP yang mendapatkan operasi produksi pada
2011 dengan luas konsesi sebesar 700 hektare dan memiliki cadangan nikel
sebesar 8 juta ton.
Oleh sebab itu, kami memilih PT Macika Mada Madana sebagai tempat
Tugas Akhir dengan harapan akan mendapatkan ilmu dan pengalaman yang
lebih tentang penambangan nikel.
III.

MAKSUD DAN TUJUAN

3.1

Maksud
Secara akademis penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi kurikulum

pada Universitas Islam Bandung Fakultas Teknik Program Studi Teknik


Pertambangan sebagai syarat menyelesaikan Studi Strata Satu Teknik
Pertambangan dan untuk mengevaluasi kondisi jalan angkut tambang yang ada
di PT Macika Mada Madana.
3.2 Tujuan
Tujuan dari diadakannya penelitian pada PT Macika Mada Madana
adalah :
1.

Evaluasi geometri jalan angkut PT Macika Mada Madana yang sesuai dengan

2.
3.

spesifikasi alat angkut yang digunakan.


Evaluasi superelevasi dan crosslope yang digunakan pada badan jalan.
Menghitung jarak pandang yang aman bagi pengemudi.
PT Macika Mada Madana. Kecamatan Palangga, Kabupaten Konawe Selatan Provinsi
SulawesiTenggara.
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung Jl. Taman Sari No 01
022 4203368 (Hunting)

Proposal Tugas Akhir


Anton Asri Demara (10070110050)

4.

Mengetahui kemampuan daya dukung tanah dalam menahan beban yang


diberikan oleh alat angkut yang melintas di atasnya sesuai dengan jenis
material yang digunakan untuk badan jalan.
IV.

RUANG LINGKUP MASALAH


Dalam melakukan penelitian ini, beberapa permasalahan yang akan kami

amati diantaranya mencakup, mengevaluasi jalan angkut di front penambangan.


Ada beberapa masalah yang harus diperhatikan antara lain :
1.

Geometri jalan angkut untuk alat angkut yang digunakan

2.

Kemampuan alat angkut dalam mengatasi tanjakan.

3.

Daya dukung material dalam pada lintasan jalan angkut yang dilewati.

4.

Faktor pendukung keselamatan kerja pada jalan angkut.


V.

METODE PENELITIAN
Adapun metode yang digunakan pada saat pengambilan data didasarkan

pada 3 metode, yaitu :


1. Metode Observasi ( Pengamatan ) Metode ini dilakukan dengan cara
melakukan

pengamatan

langsung

di

lapangan,

yaitu

dari

hasil

pengamatan dan pengukuran terhadap daerah jalan angkut tambang


2. Metode Interview ( Wawancara ) Metode ini dilakukan dengan cara tanya
jawab kepada pembimbing lapangan dan pihak yang terkait di PT. Antam
(Persero) Tbk.
3. Metode Pustaka Metode ini digunakan dengan metode secara literatur
baik yang menyangkut tentang PT. Antam (Persero) Tbk. maupun yang
berkenaan dengan topik yang dibahas dalam penelitian ini yaitu evaluasi
teknis kondisi jalan angkut dari front penambangan menuju stockpile
VI.

LANDASAN TEORI

6.1

Jalan Angkut Tambang


Berdasarkan jenisnya jalan terdiri dari jalan tambang, jalan utama, jalan

pengupasan, jalan pembuangan.


Secara garis besar jalan angkut tambang mempunyai persyaratan hampir
sama dengan jalan angkut di kota dan di desa. Perbedaan yang utama antara
jalan raya dengan jalan tambang adalah pada bagian permukaan jalan road
PT Macika Mada Madana. Kecamatan Palangga, Kabupaten Konawe Selatan Provinsi
SulawesiTenggara.
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung Jl. Taman Sari No 01
022 4203368 (Hunting)

Proposal Tugas Akhir


Anton Asri Demara (10070110050)

surface. Untuk jalan angkut tambang permukaannya jarang sekali ditutupi


dengan aspal karena jalan angkut tersebut sifatnya tidak permanen dan akan
sering dilalui oleh alat-alat berat.
Fungsi utama jalan angkut tambang secara umum adalah untuk
menunjang

kelancaran

operasi

penambangan

terutama

dalam

kegiatan

pengangkutan. Dalam merencanakan jalan angkut ada beberapa faktor yang


perlu diperhatikan seperti :

6.1.1

Geometrik jalan
Perkerasan jalan angkut
Bangunan pelengkap jalan
Geometrik Jalan
Geometrik jalan merupakan bagian bentuk jalan yang dapat memenuhi

fungsi dasar dari jalan. Fungsi jalan adalah memberikan pelayanan yang
optimum. Dalam merencanakan geometrik jalan sedapat mungkin disesuaikan
dengan kondisi topografi pada daerah yang akan dibuat jalan tambang sehingga
jalan tambang yang akan dibuat dapat dipergunakan untuk meningkatkan target
produksi yang diinginkan oleh perusahaan tanpa mengabaikan standar
keselamatan yang telah ada.
Dalam pembuatan geometrik jalan

yang

perlu

diperhatikan,

antara lain :
6.1.1.1 Lebar Jalan Lurus
Lebar jalan sangat mempengaruhi operasi penambangan, sehingga untuk
menentukan lebar jalan yang paling penting adalah lebar alat angkut dan jumlah
lajur yang digunakan.
Untuk menentukan lebar pada jalan lurus diambil standar dengan
memperhitungkan lebar dari alat angkut. Lebar jalan angkut minimum untuk jalur
ganda atau lebih menurut AHSHO Manual Rulal High Way Design , pada jalan
lurus di tepi kiri dan tepi kanan harus ditambah dengan setengah lebar alat
angkut (lihat Gambar 1).
Rumus untuk menetukan lebar jalan lurus adalah :
L = n . Wt + (n + 1) ( X )
X = . Wt

PT Macika Mada Madana. Kecamatan Palangga, Kabupaten Konawe Selatan Provinsi


SulawesiTenggara.
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung Jl. Taman Sari No 01
022 4203368 (Hunting)

Proposal Tugas Akhir


Anton Asri Demara (10070110050)

Dimana :
L = Lebar jalan angkut (meter)
n = Jumlah jalur
Wt = Lebar alat angkut (meter)

Wt

Wt

X = .Wt
W

Gambar 1
Penentuan lebar jalan pada jalan lurus

6.1.1.2 Lebar Jalan Pada Belokan


Lebar jalan pada belokan selalu lebih besar dari lebar jalan lurus. Untuk
jalur ganda lebar minimum pada belokan didasarkan pada :
1. Lebar jejak roda.
2. Lebar juntai (overhand) alat angkut bagian depan dan belakang pada saat
membelok.
3. Jarak antara alat angkut pada saat bersimpangan.
4. Jarak dari kedua tepi jalan (lihat Gambar 2).
Rumus yang digunakan adalah :
W = n (u + Fa +Fb + Z) + C
Z = (u + Fa + Fb) / 2
Dimana :
W = Lebar jalan angkut pada belokan (meter)
n = Jumlah jalur
PT Macika Mada Madana. Kecamatan Palangga, Kabupaten Konawe Selatan Provinsi
SulawesiTenggara.
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung Jl. Taman Sari No 01
022 4203368 (Hunting)

Proposal Tugas Akhir


Anton Asri Demara (10070110050)

u = Lebar jejak roda (meter)


Fa = Lebar juntai depan (meter)
Fb = Lebar juntai belakang (meter)
Z = Lebar bagian tepi jalan (meter)
C = Jarak aman antar kendaraan (meter)

Gambar 2
Penentuan Lebar Jalan Pada Jalur Tikungan

6.1.1.3 Kemiringan Memanjang Jalan


Kemiringan memanjang jalan mempengaruhi langsung kemampuan alat
angkut baik dalam pengereman maupun dalam mengatasi tanjakan. Kemiringan
jalan pada umumnya dinyatakan dalam persen (%). Kemiringan 1 % berarti jalan
itu naik atau turun 1 meter untuk tiap jarak mendatar 100 meter. Kemiringan
jalan maksimum yang dilalui dengan baik oleh alat angkut berkisar antara 10
15 %, tetapi pada saat bermuatan aman apabila kemiringan jalan maksimum
kira-kira <10 %. Kemiringan memanjang merupakan perbandingan antara beda
tinggi dengan jarak datar jalan yang akan dibuat dikali dengan 100%.
6.1.1.4 Kemiringan Melintang Jalan
Kemiringan melintang jalan dibuat untuk keperluan drainase jalan. Air
yang jatuh di atas permukaan jalan akan cepat dialirkan ke saluran-saluran
pembuangan. Kemiringan melintang untuk jalan yang tidak menggunakan bahan
pengikat (unbound method) dibuat 3 5 %.

PT Macika Mada Madana. Kecamatan Palangga, Kabupaten Konawe Selatan Provinsi


SulawesiTenggara.
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung Jl. Taman Sari No 01
022 4203368 (Hunting)

Proposal Tugas Akhir


Anton Asri Demara (10070110050)

Untuk menghitung kemiringan jalan digunakan persamaan :

Grade

h
x100%
PP

Dimana :
h

= Beda tinggi antara tiap patok

PP = JD = Panjang jalan di atas peta atau jarak datar


6.1.1.5 Derajat Kelengkungan
Derajat kelengkungan sangat mempengaruhi jarak pandang bagi operator
dan menghindari adanya kecelakaan pada kendaraan yang berpapasan.
Dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
D = 1432,4 / R min
Dimana :
D

= Derajat Kelengkungan ( 0 )

R min = Jari Jari Kelengkungan (meter)


6.1.1.6 JariJari Tikungan dan Superelevasi
Jarijari tikungan jalan angkut berhubungan dengan kecepatan rata-rata
rencana alat angkut yang digunakan.
Superelevasi jalan adalah kemiringan melintang pada tikungan jalan.
Penentuan kemiringan jalan ini dipengaruhi oleh kecepatan yang direncanakan
dan besarnya jari-jari tikungan. Rumus yang digunakan untuk menentukan
superelevasi yaitu :
e + fm = V2 / 127 R x 100 %
Dimana :
e = Superelevasi ( % )
fm = Fraktion material (-0,000625 . V + 0,19)
V = Kecepatan rencana kendaraan (km/jam)
R = Jari-jari tikungan (meter)
6.1.2

Perkerasan Jalan Angkut


Perkerasan jalan angkut harus cukup kuat untuk memenuhi dua syarat

yaitu :
1.

Secara keseluruhan harus cukup kuat menahan beban


muatan yang melaluinya.

kendaraan dan

Bila tidak, maka jalan tersebut

PT Macika Mada Madana. Kecamatan Palangga, Kabupaten Konawe Selatan Provinsi


SulawesiTenggara.
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung Jl. Taman Sari No 01
022 4203368 (Hunting)

akan

Proposal Tugas Akhir


Anton Asri Demara (10070110050)

mengalami

penurunan dan

pergeseran

baik

pada

bagian

Perkerasan itu sendiri maupun pada tanah dasarnya sehingga akan


menyebabkan jalan menjadi bergelombang, berlubang bahkan bisa rusak
berat.
Permukaan jalan harus dapat menahan gesekan roda kendaraan,

2.

pengaruh air limpasan dan air hujan.

Bila tidak terpenuhi maka

permukaan perkerasan jalan akan mengalami kerusakan.


Tujuan utama perkerasan jalan angkut adalah untuk membangun dasar
jalan yang mampu menahan beban pada poros roda yang diteruskan melalui
lapisan pondasi sehingga tidak melampaui daya dukung tanah dasar (subgrade). Perkerasan jalan angkut dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :

Kepadatan lalu-lintas kendaraan


Sifat fisik dan mekanis bahan yang digunakan
Daya dukung tanah dasar
Lebar perkerasan jalan pada umumnya ditentukan oleh lebar jalur lalu

lintas normal. Lebar jalan lalu lintas normal adalah 3,50 m.


Persamaan yang digunakan dalam menentukan tebal perkerasan pada
jalan angkut adalah :

h 20

Po(1 0,7 log no)


CBR

no = U x x x n
Dimana :
Po = tekanan ganda atau tunggal standar (dalam ton)
h

= tebal perkerasan (cm)

no = lalu lintas ekuivalen yang diperhitungan


n = lalu lintas ekuivalen yang direncanakan
U = umur (tahun)
= faktor keadaan drainase
= faktor curah hujan
Perkerasan jalan angkut yang direncanakan meliputi dua bagian, yaitu
bagian permukaan jalan (road surface) dan bagian dasar (sub- grade). Bagian
permukaan material perkerasan adalah sirtu (pasir batu) dengan ketebalan

PT Macika Mada Madana. Kecamatan Palangga, Kabupaten Konawe Selatan Provinsi


SulawesiTenggara.
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung Jl. Taman Sari No 01
022 4203368 (Hunting)

Proposal Tugas Akhir


Anton Asri Demara (10070110050)

sekitar 25-30 cm. Bagian dasar atau tanah dasar adalah permukaan tanah asli
yang merupakan perletakan bagian permukaan jalan.
1. Kemampuan Tanah Dasar
Jenis tanah dasar pada lokasi yang direncanakan adalah tanah liat.
Kelemahan-kelemahan jenis tanah ini :

Mengalami deformasi permanen akibat rendahnya daya dukung tanah

terhadap beban ban alat angkut yang melampaui daya dukungnya.


Mengembang atau swelling akibat perubahan kadar air.
2. Perkerasan Tambahan
Perkerasan tambahan dilakukan pada saat kondisi jalan mengalami
kerusakan. Pada lokasi pengamatan kondisi jalan terkadang bergelombang dan
berlumpur, pada saat jalan basah permukaan jalan kasar. Pada keadaan jalan
demikian, maka dilakukan perkerasan tambahan dengan membuang dan
menambahkan material perkerasan.
6.1.3

Bangunan Pelengkap Jalan

6.1.3.1 Rambu -Rambu Jalan


Rambu -rambu jalan perlu dipasang untuk lebih menjamin keamanan
sehubungan dengan dioperasikannya suatu jalan.

Rambu jalan yang perlu

dipasang adalah :

Rambu-rambu lalu lintas seperti tanda tikungan, tanda hati-hati dan

tanda kurangi kecepatan.


Guide Post (patok pengarah)
Guard rail (rel pengaman)

6.1.3.2 Lampu Penerangan


Lampu penerangan perlu dipasang karena aktifitas penambangan juga
berlangsung pada malam hari. Pemasangan lampu ini didasarkan pada jarak dan
tingkat bahayanya. Lampu-lampu tersebut terutarna dipasang pada belokan
jalan, turunan jalan, jembatan dan perempatan jalan atau pertigaan.

PT Macika Mada Madana. Kecamatan Palangga, Kabupaten Konawe Selatan Provinsi


SulawesiTenggara.
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung Jl. Taman Sari No 01
022 4203368 (Hunting)

Proposal Tugas Akhir


Anton Asri Demara (10070110050)

JADWAL PELAKSANAAN

VII.

Sesuai dengan proposal yang diajukan, maka waktu pelaksanaan


penelitian tugas akhir direncanakan dilakukan kurang lebih 2 bulan yang dimulai
pada Pertengahan bulan Maret hingga pertengahan bulan Mei

2016 di PT.

Macika Mada Madana.


Tabel 1
Rencana Waktu Kegiatan Penelitian
Maret
Jenis Kegiatan

April

Mei

Minggu

Minggu

Minggu

Minggu

Minggu

Minggu

Minggu

Minggu

Penetapan Pembimbing
Studi Pendahuluan
Studi lapangan
Pengolahan Data
Pembuatan Laporan
Lain-Lain

IX.

PESERTA TUGAS AKHIR


Adapun peserta kegiatan penelitian Tugas Akhir PT. Macika Mada

Madana. adalah sebagai berikut :

X.

Nama

: Anton Asri Demara

NPM

: (10070110050)

Prodi

: Teknik Pertambangan

Universitas

: Universitas Islam Bandung (UNISBA)

PERMOHONAN PENYEDIAAN FASILITAS


Untuk menunjang terlaksananya kegiatan tersebut di atas, saya

mengharapkan sekiranya dari pihak

PT.Macika Mada Madana.

Dapat

menyediakan fasilitas berupa :


1. Peralatan dan perlengkapan penunjang kegiatan
2. Penyediaan alat-alat Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) selama
kegiatan penelitian berlangsung (bila diperlukan)
3. Konsumsi selama kegiatan penelitian berlangsung
PT Macika Mada Madana. Kecamatan Palangga, Kabupaten Konawe Selatan Provinsi
SulawesiTenggara.
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung Jl. Taman Sari No 01
022 4203368 (Hunting)

Proposal Tugas Akhir


Anton Asri Demara (10070110050)

4. Transportasi selama berlangsungnya kegiatan Penelitian


5. Tempat tinggal (mess) selama kegiatan berlangsung
6. Biaya transportasi dari Bandung PT. Macika Mada Madana dan PT.
Macika Mada Madana Bandung.

X.

PENUTUP
Demikian proposal ini di buat sebagai acuan dalam melaksanakan Tugas

Akhir. Besar harapan kami akan bantuan segenap pimpinan dan karyawan PT.
Macika Mada Madana. Demi kelancaran serta suksesnya pelaksanaan Tugas
Akhir yang akan saya laksanakan.

PT Macika Mada Madana. Kecamatan Palangga, Kabupaten Konawe Selatan Provinsi


SulawesiTenggara.
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung Jl. Taman Sari No 01
022 4203368 (Hunting)

Proposal Tugas Akhir


Anton Asri Demara (10070110050)

DAFTAR PUSTAKA

Arif ir wandi, (1988)

Dasar-Dasar Perencanaan dan Perancangan

Tambang, Pusat Pengembargan Tenaga Perambangan, Bandung.


Prajasumarto Partanto, (1993)

Jalan Angkut Tambang, Direktorat

Jendral Pertambangan Umum Pusat Pengembangan Tenaga

Pertambangan,

Bandung.
Prodjosumarto, Partanto dan Zaenal. (2000), Tambang Terbuka, Buku
Ajar,Jurusan Teknik Pertambangan UNISBA, Bandung.
Sukirman Silvia, (1999) Dasar-Dasar Perencanaan Geometrik Jalan,
Penerbit Nova, Bandung.
Untung

Soedarsono

Djoko,

(1979)

Konstruksi

Jalan

Penerbit Badan Pekerja Umum Jak-Sel.

PT Macika Mada Madana. Kecamatan Palangga, Kabupaten Konawe Selatan Provinsi


SulawesiTenggara.
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung Jl. Taman Sari No 01
022 4203368 (Hunting)

Raya,

Anda mungkin juga menyukai