Anda di halaman 1dari 17

SEMINAR KERJA PRAKTIK

PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL RUAS SIMPANG INDRALAYA-MUARA ENIM


SEKSI SIMPANG INDRALAYA-PRABUMULIH
(Tinjauan Manajeman Konstruksi)

Yusuf Patikko
NPM. G1B018103
Dosen Penguji 1
Ir. Lindung Zalbuin Mase, S.T., M.Eng.,
Ph.D,. IPM.
NIP. 19880413201504001
Dosen Pembimbing
Fepy Supriani, S.T., M.T
NIP. 197402091999032001 Dosen Penguji 2
Dr. Ir. Khairul Amri, S.T.,M.T., IPM., AER.
NIP. 197202121998021002
Ruang Lingkup

Pendahuluan
Latar Belakang Proyek

Tujuan Proyek
Tujuan dibangunnya proyek

Data Proyek
Deskripsi Proyek

Pembahasan
Manajamen Konstruksi

K3
Keselamatan dan Kesehatan kerja

Penutup
Kesimpulan dan saran
Latar Belakang Proyek

• Proyek Pembangunan Jalan Tol Indralaya-Muara Enim seksi Indralaya Prabumulih ini
merupakan salah satu proyek ruas jalan tol sebagai bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera
(JTTS) yang direncanakan akan menyambungkan Kota Indralaya sampai Kabupaten Muara
Enim, dengan adanya pembangunan jalan tol diharapkan mampu mempermudah aksesibilitas
sehingga membuka jalur transportasi menjadi lebih terjangkau.
• Harapannya ekonomi masyarakat di daerah tersebut dapat meningkat dengan menjadikan kota
Indralaya sebagai sentral bidang industri dan pariwisata menjadi jalur pengangkutan material
yang lebih efisien, dan komoditi-komoditi buah dan hasil pertanian.
Tujuan Proyek
 Meningkatkan pelayanan distribusi barang dan jasa yang melewati jalan tol trans sumatera
 Meningkatkan kenyamanan dan kecepatan untuk berkendara lebih efektif dan efisien.
 Mengantisipasi adanya pertumbuhan volume lalu lintas yang dapat mengakibatkan kemacetan
dan kepadatan kendaraan
 Mendukung terjadinya pertumbuhan dan perkembangan wilayah, serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di sepanjang jalan tol trans sumatera.
 Menjadikan kota Indralaya sebagai sentral bidang industri dan pariwisata juga mendorong
komoditas hasil pertanian dan buah-buahan.
Lokasi Proyek

Titik lokasi Proyek berada di desa Talang Batu,


Kecamatan Rambang Kapak Tengah
Kota Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan
(STA 0+000-STA 3+350).
Data Umum Proyek
 Nama pekerjaan : Proyek Pembangunan Jalan Tol Ruas Simpang Indralaya-Muara Enim,
Seksi Simpang Indralaya-Prabumulih Zona 6.
 Pemilik Proyek : Pemerintah RI melalui BUMN
 Nilai kontrak : Rp. 7.339.401.871.773.00
 Kontraktor Pelaksana : PT. Hutama Karya Infrastruktur
 Konsultan Pengawas : PT. Aria Jasa Reksatama
 Konsultan Perencana : PT. Cipta Sarana Marga
 Jenis kontrak : Design and Build
 Sifat kontrak : Unit Price
 Tanggal kontrak : 31 Juli 2019
 Waktu pelaksanaan : 1034 Hari Kalender
Data Teknis Proyek
 Panjang : 119 Km
 Kecepatan rencana : 100 Km/Jam
 Jumlah lajur : 2 × 2 (Tahap Awal)
2 × 2 (Tahap Akhir)
 Lebar lajur : 3.6 m
 Lebar bahu luar : 3.0 m
 Lebar bahu dalam : 1.5 m
 Jenis perkerasan : perkerasan fleksible
 Tipe median : Double Barrier
 Kelandaian maksimum : 3 %
 Superelevasi maksimum : 8 %
 Simpang susun : 3 Simpang
a. Indralaya
b. Prabumulih
c. Muara Enim
Pembahasan
1. Manajemen Konstruksi
5M+1T (Materials, Man, Method, Machine, Money, Time)
2. K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Bahan (Materials)
• Bahan yang digunakan sudah dipilih berdasarkan acuan yang telah ditetapkan yaitu pada
spesifikasi teknis.
• Penyimpanan material disimpan di ruang terbuka yang berada di lokasi proyek, di barier (kantor
dan gudang penyimpanan) dan AMP (Asphalt Mixing Plant) yang terletak di daerah Prabumulih
dekat dengan lokasi proyek.
• Pengadaan bahan material pada proyek melakukan kerja sama dengan anak perusahaan
Hutama Karya yaitu PT. Hakaaston untuk aspal dan beton dan juga dari PT. Inti Beton Sukses
untuk kebutuhan beton ready mix.

Tempat penyimpanan agregat Kantor Barier (Gudang


di ruang terbuka Penyimpanan)
Sumber Daya Manusia (Man)
• Sumber daya manusia pada proyek ini berasal dari PT. Hutama Karya (Persero), PT.
Hutama Karya Infrastruktur, PT. Aria Jasa Reksatama, PT. Cipta Sarana Marga, PT.
Hakaaston dan beberapa perusahaan sub kontraktor lainnya.
• Hubungan kerja pemilik proyek Pemerintah melalui BUMN dengan kontraktor PT.
Hutama Karya Infrastruktur, konsultan pengawas PT. Aria Jasa Reksatama dan
konsultan perencana PT. Cipta Sarana Marga adalah hubungan kontrak. Hubungan
kerja Konsultan pengawas dengan Konsultan perencana adalah hubungan teknis,
hubungan kerja Konsultan Perencana dengan Kontraktor adalah hubungan teknis,
hubungan kerja Konsultan Pengawas dengan Kontraktor adalah hubungan teknis.
• Pihak-pihak yang terkait pada pelaksanaan proyek konstruksi memiliki peranan akan
tugas dan tanggung jawab masing masing yang juga memiliki keterkaitan melalui jumlah
masing-masing posisi dalam pelaksanaan.
Metode (Methods)
Metode yang digunakan pada proyek pembangunan box underpass pada proyek ini adalah dengan
metode pekerjaan yang dilakukan secara modern. Dapat dikatakan menggunakan metode modern
karena pengecoran menggunakan beton ready mix concrete dan penggunaan alat berat yang
dilakukan oleh ahli di setiap pekerjaan.
Tahapan pekerjaan dalam membangun box underpass pada proyek tol Indralaya-Prabumulih antara
lain:
1. Pekerjaan persiapan 2. Pekerjaan Galian Struktur 3. Pekerjaan pemancangan

4. Pekerjaan Lantai kerja 5. Pekerjaan Pembesian 6. Pekerjaan Bekisting


Metode (Methods)
7. Pekerjaan Scaffolding 8. Pekerjaan Beton

9. Pembongkaran Bekisting 10. Perawatan Beton

Uji Slump Test


Pengecoran dengan
Truck Pump Concrete
Mesin (Machine)
Peralatan pada Proyek Jalan Tol Indralaya-Prabumulih digunakan untuk mempermudah
pekerjaan yang memiliki kapasitas yang besar.
Peralatan berat:
1. Mixer truck 2. Excavator 3. Dump Truck 4. Truck Pump Concrete 5. Batching Plant 6. Drop Hammer

Peralatan ringan:
1. Meteran 2. Bor Tangan Listrik 3. Vibrator 4. Mesin Las 5. Mesin Gergaji 6. Wing Nut dan Tie Rod
Uang (Money)
• Sumber dana pada Proyek pembangunan Jalan Tol Indralaya-Prabumulih berasal dari investor
dan APBN (Anggaran Pendapatan dan belanja Negara) 2020.
• Pembangunan ini dikerjakan oleh PT. Hutama Karya Infrastruktur sebagai kontraktor yang
ditunjuk langsung oleh PT. Hutama Karya (Persero).
• Jumlah dana yang dikeluarkan untuk proyek jalan tol Indralaya-Prabumulih sebesar Rp.
7.339.401.871.773.00 (Tujuh Triliun Tiga Ratus Tiga Puluh Sembilan Milyar Empat Ratus Satu
Juta Delapan Ratus Tujuh Puluh Satu Ribu Tujuh Ratus Tujuh Puluh Tiga Rupiah).

Waktu (Time)
• Pelaksanaan proyek jalan tol Indralaya-Prabumulih dilaksanakan 1034 hari kalender
kerja.Tanggal kontrak dimulai dari tanggal 31 juli 2019.
• Waktu pelaksanaan proyek dibatasi dengan time schedule yang telah disepakati sebelumnya.
Faktor alam seperti hujan di lokasi proyek membuat keterlambatan waktu yang telah ditentukan.
Proses pengecoran dan pengaspalan sering tertunda karena cuaca yang tidak mendukung.
• Solusi untuk menyelesaikan masalah keterlambatan dan pekerjaan yang tertinggal tersebut di
lapangan yaitu dengan memanfaatkan jam kerja lembur atau dengan sistem shift pada saat
cuaca mendukung.
K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
• Pihak kontraktor tidak menyediakan semua keperluan peralatan dan perlengkapan perlindungan diri.
• Kurangnnya sosialisasi mengenai K3 pada pekerja proyek
• Sebagian pekerja tidak menggunakan peralatan K3 dengan baik saat bekerja dengan alasan
ketidaknyamanan
• Kontraktor sudah maksimal memperhatikan lingkungan sekitar untuk keselamatan masyarakat atau
pengendara yang melintas pada proyek dengan rambu-rambu peringatan dan garis pembatas.

Pekerja tidak memakai APD lengkap

Rambu Peringatan
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
1. Perawatan dan penyimpanan material kurang diperhatikan
2. Terjadi keterlambatan dalam pendistribusian material beton ready mix karena terkendala pada akses masuk kendaraan yang
buruk dan cuaca kurang baik.
3. Hubungan kerja antara pemilik proyek, kontraktor pelaksana, konsultan pengawas dan konsultan perencana terjalin dengan
baik.
4. Pekerjaan pembesian sering terjadi kesalahan pada jarak pada penulangan karena kurangnya pengawasan dan kurangnya
keterampilan para pekerja.
5. Pekerjaan pengecoran pada struktur menggunakan Truck Pump Concrete dan sesuai prosedur.
6. Pekerjaan pemadatan pada saat pengecoran dengan alat vibrator sudah dilakukan dengan baik.
7. Perawatan beton hanya mengandalkan air hujan, dan tidak adanya perlakuan khusus.
8. Mengalami keterlambatan dari jadwal yang direncanakan.
9. Pada pekerjaan proyek tersebut masih ada sebagian pekerja yang tidak memprioritaskan K3 (Keselamatan dan Kesehatan
Kerja) dengan alasan kenyamanan saat bekerja.
Saran
10. Sebaiknya kontraktor pelaksana proyek memperhatikan perawatan dan penyimpanan bahan material.
11. Sebaiknya pengecekan dan pemesanan material lebih diperhatikan.
12. Perlu adanya pengawasan intensif selama dilapangan.
13. Lebih memperhatikan pekerjaan perawatan beton.
14. Akses jalan harus selalu diperhatikan untuk kelancaran mobilisasi pada saat keluar masuk proyek.
15. Pelaksanaan perencanaan harus dilakukan dengan analisa yang optimal agar menghindari kemunduran pekerjaan akibat
pengaruh lingkungan maupun cuaca buruk.
16. Sebaiknya kontraktor pelaksana dan pihak HSE proyek memperhatikan K3 untuk pekerja agar dapat meminimalisir angka
kecelakaan kerja.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai