PEMBAHASAN
Direktur Utama
Aswin Matondang ,ST
Project Manager
Nazar, ST
Site Manager
Ahmad Zunaidi, ST
Pelaksanaan
PT INSAN CITA GROUP
Quantiti/ Administrasi/K3
kepala.Gudang Karim Azyari
Mahyuddin Harahap,
Mandor
Saipul Pulungan
Bagan Alir
Sumber: PT INSAN CITA GROUP
Suhendi (18101154330072) 29
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
Suhendi (18101154330072) 30
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
Suhendi (18101154330072) 31
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
Suhendi (18101154330072) 32
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
Suhendi (18101154330072) 33
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
Suhendi (18101154330072) 34
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
Suhendi (18101154330072) 35
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
mengenai tenaga Kerja dari berbagai jenis dan tingkat untuk seluruh kegiatan-
kegiatan tersebut, lengkap dengan penjelasan mengenai rencana penggunaan
tenaga kerja tersebut dalam pengertian penggunaan waktu kerja normal atau
lembur serta penjadwalan, Harga borongan dari masing-masing kegiatan tersebut.
Jadwal untuk seluruh kegiatan tersebut. Direksi Lapangan atau Konsultan
Pengawas akan memeriksa Rencana Kerja Penyedia, dan memberi tanggapan
dalam waktu 2 (dua) minggu.
Penyedia harus memasukkan kembali perbaikan atas Rencana Kerja jika
Direksi Lapangan atau Konsultan Pengawas meminta diadakan
perbaikan/penyempurnaan atas Rencana Kerja tadi paling lambat 4 (empat) hari
sebelum dimulainya waktu pelaksanaan, Penyedia tidak dibenarkan memulai
sesuatu pelaksanaan atas pekerjaan sebelum adanya persetujuan dari Direksi
Lapangan atau Konsultan Pengawas atas Rencana Kerja ini, maka kegagalan
Penyedia untuk memulai pekerjaan sehubungan dengan belum adanya
Rencana Kerja yang disetujui Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas, sepenuhnya
menjadi tanggung jawab dari Penyedia bersangkutan. Kecuali dapat dibuktikan
bahwa Direksi Lapangan atau Konsultan Pengawas telah melalaikan
kewajibannya untuk memeriksa Rencana Kerja Penyedia pada waktunya. Untuk
bagian-bagian pekerjaan, dimana gambar pelaksanaan (Construction Drawing)
belum cukup memberikan petunjuk mengenai cara untuk mencapai keadaan
terlaksana, Penyedia wajib mempersiapkan gambar kerja yang terperinci akan
memperlihatkan cara pelaksanaan tersebut, Format dari gambar kerja harus sesuai
dengan petunjuk yang diberikan oleh Direksi Lapangan atau Konsultan Pengawas,
Gambar kerja harus diajukan kepada Direksi Lapangan atau Konsultan Pengawas
untuk mendapatkan persetujuannya untuk gambar-gambar tersebut harus
diserahkan dalam rangkap 2 (dua).
Selambat-lambatnya pada setiap hari Sabtu dalam masa dimana
pelaksanaan pekerjaan berlangsung, Penyedia wajib untuk menyerahkan kepada
Direksi Lapangan atau Konsultan Pengawas suatu Rencana Mingguan yang berisi
Rencana Pelaksanaan dari berbagai bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan
Suhendi (18101154330072) 36
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
Suhendi (18101154330072) 37
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
pengujian ulang pada badan atau lembaga penguji pertama atau kedua dengan
ketentuan tambahan sebagai berikut :
a. Pelaksanaan pengujian ulang harus disaksikan oleh Direksi Lapangan/
Konsultan Pengawas dan Penyedia/Supplier ataupun wakil-wakilnya.
b. Pada pengujian ulang harus dikonfirmasikan peneraan dari alat-alat
penguji.
Hasil dari pengujian ulang harus dianggap final, kecuali bila mana kedua
belah pihak sepakat untuk tidak menganggapnya demikian, Apabila hasil
pengujian ulang mengkonfirmasikan kesimpulan dari hasil pengujian yang
pertama, maka semua akibat langsung maupun tidak langsung dari adanya semua
pengulangan pengujian menjadi tanggung jawab Penyedia atau Supplier, Apabila
hasil pengujian ulang menunjukkan ketidak tepatan kesimpulan dari hasil
pengujian yang pertama dan membenarkan kesimpulan dari hasil pengujian
kedua, maka 2 (dua) dari 3 (tiga) pengujian yang bersangkutan, atau pilihan
Penyedia atau Supplier akan diperlakukan sebagai Pekerjaan Tambah, Atas segala
penundaan pekerjaan akibat adanya penambahan atau pengulangan pengujian
akan diberikan tambahan waktu pelaksanaan pada bagian pekerjaan bersangkutan
dan bagian-bagian lain yang terkena akibatnya, penambahan mana besarnya
adanya sesuai dengan penundaan yang terjadi.
Penutupan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan Sebelum menutup suatu bagian
pekerjaan dengan bagian pekerjaan yang lainnya, dimana secara visual
menghalangi Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas untuk memeriksa bagian
pekerjaan yang terdahulu, Penyedia wajib melaporkan secara tertulis kepada
Direksi Lapangan atau Konsultan Pengawas mengenai rencananya untuk
melaksanakan bagian pekerjaan yang akan menutupi bagian pekerjaan yang
pertama tersebut, sedemikian rupa sehingga Direksi Lapangan atau Konsultan
Pengawas berkesempatan secara wajar melakukan pemeriksaan pada bagian yang
bersangkutan untuk dapat disetujui kelanjutan pekerjaannya, Kelalaian Penyedia
untuk menyampaikan laporan di atas, memberikan hak kepada Direksi Lapangan
atau Konsultan Pengawas untuk dibelakang hari menuntut pembongkaran kembali
Suhendi (18101154330072) 38
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
Bagian Pekerjaan yang menutupi tersebut, guna memeriksa hasil Pekerjaan yang
terdahulu, akibat dari pembongkaran tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia,
Dalam hal dimana laporan telah disampaikan, dan Direksi Lapangan atau
Konsultan Pengawas tidak mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan
pemeriksaan yang dimaksudkan, maka setelah lewat dari 2 (dua) hari kerja sejak
laporan disampaikan, Pemorong berhak melanjutkan pelaksanaan pekerjaan dan
menganggap bahwa Direksi Lapangan atau Konsultan Pengawastelah menyetujui
bagian pekerjaan yang ditutup tersebut. Pemeriksaan dan persetujuan oleh Direksi
Lapangan atau Konsultan Pengawas atau suatu pekerjaan tidak melepaskan
Penyedia dari kewajibannya untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Surat
Perjanjian (Kontrak). Walaupun telah diperiksa dan disetujui, kepada Penyedia
masih dapat diperintahkan untuk membongkar kembali bagian pekerjaan yang
menutupi bagian pekerjaan yang lain guna pemeriksaan bagian pekerjaan yang
tertutupi. Apabila hasil pemeriksaan ini menunjukkan adanya bagian dari
pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan dalam perjanjian kerja, maka seluruh
biaya pembongkaran sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia. Apabila hasil
pemeriksaan menunjukkan bahwa bagian pekerjaan yang bersangkutan ternyata
memenuhi semua persyaratan , maka :
1. Semua biaya pembongkaran akan diperhitungkan sebagai pekerjaan
tambah.
2. Atas bagian pekerjaan yang tertunda pengerjaannya sebagai akibat
pembongkaran tersebut, akan diberikan perpanjangan waktu
pelaksanaan yang jumlahnya sesuai dengan penundaan tersebut.
3.3.2 Dokumen
Dokumen Terlaksana (As-built Drawing) Pada penyelesaian setiap
pekerjaan, Penyedia wajib menyusun Dokumen Terlaksana yang terdiri dari :
a. Gambar-gambar terlaksana (as-built drawing)
b. Persyaratan Teknis Khusus Terlaksana dari pekerjaan sebagaimana yang
telah dilaksanakan.
Dokumen Terlaksana bisa disusun dari :
Suhendi (18101154330072) 39
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
a. Dokumen Pelaksanaan
b. Gambar-gambar perubahan
c. Perubahan Persyaratan Teknis Khusus
d. Brosur Teknis
Yang diberi tanda pengenal khusus berupa cap sesuai petunjuk Direksi
Lapangan atau Konsultan Pengawas, Dokumen Terlaksana ini harus diperiksa dan
disetujui oleh Direksi Lapangan atau Konsultan Pengawas. Biaya Pembuatan
Dokumen Terlaksana ditangggung oleh Penyedia Kecuali dengan izin khusus dari
Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas, Penyedia harus
membuat Dokumen Terlaksana hanya untuk diserahkan kepada Pemberi Tugas,
Penyedia tidak dibenarkan membuat atau menyimpan salinan ataupun copy dari
Dokumen Terlaksana tanpa izin khusus tersebut. Pada waktu penyerahan
pekerjaan, Penyedia wajib menyerahkan kepada Pemberi Tugas berupa :
a. 2 (dua) set Dokumen Terlaksana
b. Untuk Peralatan atau Perlengkapan
6. 2 (dua) set Pedoman Operasi (Operational Manual)
7. Suku cadang sesuai yang disyaratkan
c. Untuk berbagai macam kunci
1. Semua kunci orisinil. Disertai “Construction Key” (jika ada)
2. Minimun 1 (satu) set kunci duplikat
Dokumen-dokumen resmi (seperti Surat Izin, Tanda Pembayaran Cukai,
Surat Fiskal Pajak dan lain-lain)
d. Segala macam Surat Jaminan be rupa Guarantee atau Waranty sesuai
yang disyaratkan
Suhendi (18101154330072) 40
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
Suhendi (18101154330072) 41
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
PPK melaporkan kepada Pokja Pemilihan dan ditembuskan kepada UKPBJ untuk
dilakukan Tender ulang. Pejabat Pembuat Komitmen menerbitkan SPPBJ dengan
ketentuan berdasarkan hasil rapat persiapan penunjukan penyedia, calon penyedia
mampu memenuhi semua persyaratan pekerjaan. Pejabat Pembuat Komitmen
menginputkan data SPPBJ dan mengunggah hasil pemindaian SPPBJ yang telah
diterbitkan pada aplikasi SPSE dan mengirimkan SPPBJ tersebut melalui aplikasi
SPSE kepada Penyedia yang ditunjuk. SPPBJ diterbitkan paling lambat 5 (lima)
hari kerja setelah Pejabat Pembuat Komitmen menerima Berita Acara Hasil
Pemilihan (BAHP). Dalam hal DPA belum terbit, SPPBJ dapat ditunda diterbitkan
sampai batas waktu penerbitan oleh otoritas yang berwenang. Dalam SPPBJ
dicantumkan bahwa penyedia harus menyiapkan Jaminan Pelaksanaan sebelum
penandatanganan kontrak. SPPBJ ditembuskan kepada APIP. 39.16 Dalam hal
Pejabat Pembuat Komitmen tidak bersedia menerbitkan SPPBJ karena tidak
sependapat atas penetapan pemenang, maka:
a. Pejabat Pembuat Komitmen menyampaikan penolakan tersebut kepada
Pokja Pemilihan diserta alasan dan bukti
b. Pejabat Pembuat Komitmen melakukan pembahasan bersama terkait
perbedaan pendapat atas hasil pemilihan penyedia
c. Dalam hal tidak tercapai kesepakatan, maka pengambilan keputusan
diserahkan kepada PA atau KPA paling lambat 6 (enam) hari kerja
setelah tidak tercapai kesepakatan
d. PA atau KPA dapat memutuskan :
1. Menyetujui penolakan Pejabat Pembuat Komitmen, PA/KPA
memerintahkan Pokja Pemilihan untuk melakukan evaluasi ulang,
pemasukan penawaran ulang atau tender ulang atau
2. menyetujui hasil pemilihan penyedia, PA/KPA memerintahkan
Pejabat Pembuat Komitmen untuk menerbitkan SPPBJ paling
lambat 5 (lima) hari kerja.
3. Putusan PA/KPA bersifat final.
Suhendi (18101154330072) 42
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
Suhendi (18101154330072) 43
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
oleh Pokja Pemilihan, maka peserta dikenakan sanksi Daftar Hitam dan
Jaminan Penawaran (apabila disyaratkan) dicairkan dan disetorkan ke
Kas Negara
c. apabila yang bersangkutan tidak bersedia ditunjuk karena masa
penawarannya sudah Tidak berlaku, maka peserta yang bersangkutan
tidak dikenakan sanksi apapun
d. Apabila penyedia yang ditunjuk mengundurkan diri, maka dilakukan
kembali proses penunjukan penyedia
Pokja Pemilihan menuangkan ke dalam BAHP atau Berita Acara tambahan
lainnya segala hal terkait proses pemilihan penyedia secara elektronik yang tidak
dapat diakomodir atau difasilitasi aplikasi SPSE berita Acara Tambahan lainnya
diunggah (upload) oleh Pokja Pemilihan menggunakan menu upload informasi
lainnya pada aplikasi SPSE. Proses evaluasi Dokumen Penawaran bersifat rahasia
dan dilaksanakan oleh Pokja Pemilihan secara independen. Informasi yang
berhubungan dengan penelitian, evaluasi, klarifikasi, konfirmasi, dan usulan calon
pemenang tidak boleh diberitahukan kepada peserta, atau orang lain yang tidak
berkepentingan sampai keputusan pemenang diumumkan. Setiap usaha peserta
tender mencampuri proses evaluasi Dokumen Penawaran atau keputusan
pemenang akan mengakibatkan ditolaknya penawaran yang bersangkutan,
Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam Berita Acara Hasil Pemilihan
(BAHP) oleh Pokja Pemilihan bersifat rahasia sampai dengan saat pengumuman
pemenang.
Suhendi (18101154330072) 44
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
menghasilkan bangunan yang baik juga sesuai dengan yang diharapkan oleh
owner seperti yang tertuang dalam dokumen kontrak.
Oleh karena itu, untuk dapat melaksanakan pekerjaan sebuah bangunan
dengan baik, diperlukan adanya pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman
dalam melaksanakan pembangunan tersebut sehingga apabila ada permasalahan
yang timbul dilapangan akan cepat dapat diatasi. Disamping itu, dalam tahap
pelaksanaan ini juga diperlukan kerja sama dan koordinasi dari semua pihak yang
terlibat baik pemberi tugas (owner), pemberi kerja (MK) dan penerima kerja
(kontraktor). Kerja sama yang baik antara ketiga pihak yang terlibat dalam proyek
tersebut dapat menghasilkan suatu pekerjaan yang efektif dan efisien terutama
dalam pengaturan sumber daya yang ada, meliputi tenaga kerja, material atau
bahan dan peralatan yang digunakan.
Dalam pelaksanaan suatu proyek baik besar maupun kecil, selalu diharapkan
hasil dengan kualitas yang baik, yaitu:
a. Memenuhi standar yang terdapat spesifikasi teknis (mutu).
b. Selesai tepat waktu.
c. Biaya yang dikeluarkan dapat ditekan serendah mungkin.
Untuk mencapai semua itu diperlukan suatu rencana kerja agar diperoleh
suatu urutan pekerjaan yang efektif serta efisien antara yang satu dengan yang
lainnya dan tidak saling mengganggu.
Suhendi (18101154330072) 45
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
Suhendi (18101154330072) 46
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
3. Pengecoran Kolom
Suhendi (18101154330072) 47
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
Suhendi (18101154330072) 48
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
Suhendi (18101154330072) 49
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
Suhendi (18101154330072) 50
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
Suhendi (18101154330072) 51
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
Suhendi (18101154330072) 52
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
2. Pekerjaan Pengecoran
a) Melakukan settingan alat pump truck sebelum digunakan yaitu
setting dudukan dan perletakan alat dilakukan oleh tenaga khusus.
b) Setelah truck mixer memasuki lokasi proyek lakukan terlebih
dahulu uji slump dengan ketentuan nilai slump adalah 12 ± 2 cm.
Suhendi (18101154330072) 53
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
3.5.2 Peralatan
Peralatan konstruksi atau yang biasa disebut alat kerja proyek merupakan
salah satu sumber daya yang mendukung kelancaran pekerjaan pembangunan.
Dalam pelaksanaan proyek ini, peralatan yang digunakan adalah sebagai
berikut ini:
a. Dump Truk
Dump Truk merupakan alat berat yang berfungsi untuk mengangkut
atau memindahkan material pada jarak jauh >500m. Biasanya dump truk
digunakan untuk mendatangkan material-material seperti besi, semen, batu
bata, pasir, kerikil, pasir urug dan multiplek.
b. Molen (concrete mixer)
Molen digunakan untuk mencampur agregat kasar, halus, semen dan
air menjadi beton segar.
Suhendi (18101154330072) 54
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
c. Lift Barang
Lift barang berfungsi untuk memindahkan material batu bata, semen,
beton dan pasir dari bawah ke atas. Lift digerakkan menggunakan mesin
diesel. Untuk pengoperasiannya harus dengan orang yang mahir dalam
bidangnya karena cukup berbahaya. Cara kerja lift sama seperti
menggunakan kartol namun ini digerakkan menggunakan mesin.
Suhendi (18101154330072) 55
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
Suhendi (18101154330072) 56
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
Suhendi (18101154330072) 57
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
Dalam hal dimana ada bagian dari persyaratan teknis umum ini, tidak ada
satupun bagian pekerjaan, maka bagian dari persyaratan teknis umum tersebut
secara sendirinya dianggap tidak berlaku. Atas seluruh bagian pekerjaan dalam
Perjanjian Kerja ini, kecuali secara khusus dipersyaratkan lain dalam satu atau
lebih dokumen dari Dokumen pelelangan Pelaksanaan, berlaku :
1. Undang-undang atau Keputusan Presiden Nomor 18 tahun 2000
2. Peraturan atau Surat keputusan dari Departemen atau Instansi yang
berwenang
3. Ketentuan dari Badan Koordinasi Pekerjaan Jaringan Sistem dibawah
tanah (BKJS)
4. Peraturan Daerah
5. Standard atau Norma Pedoman
Dalam hal dimana ada bagian pekerjaan yang dipersyaratkan teknisnya
tidak diatur dalam persyaratan teknis umum atau khusus maupun salah satu dari
ketentuan, maka atas bagian pekerjaan tersebut, Penyedia harus mengajukan salah
satu dari persyaratan-persyaratan berikut ini guna disepakati oleh Direksi
Lapangan atau Konsultan Pengawas untuk dipakai sebagai patokan persyaratan
teknis :
a. Standard atau Norma Kode Pedoman yang bisa diterapkan pada bagian
pekerjaan bersangkutan, yang diterbitkan oleh Instansi atau Institusi
Asosiasi Profesi atau Asosiasi Produsen dan Lembaga Pengujian
ataupun badan-badan lain yang berwenang berkepentingan, atau badan-
badan yang bersifat Internasional ataupun Nasional dari Negara lain,
sejauh mana atas hal tersebut diperoleh kesepakatan dari Direksi
Lapangan atau Konsultan Pengawas
b. Brosur Teknis dari produsen yang didukung oleh sertifikat dari lembaga
pengujian yang diakui secara Nasional atau Internasional
Semua pekerjaan dalam kontrak ini harus dilaksanakan dengan mengikuti
dan memenuhi persyaratan-persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan
Normalisasi Indonesia (NI), Standard Industri Indonesia (SII) dan peraturan-
Suhendi (18101154330072) 58
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
Suhendi (18101154330072) 59