A. Lokasi Proyek
Peta lokasi proyek pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera dilihat pada
Gambar 1.
Waskita Karya (Persero) Tbk dimulai dari STA 39+400 sampai dengan STA
Selatan.
Secara umum data pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera ini adalah sebagai
berikut:
39+400–80+000).
2. Lokasi Proyek
- Provinsi : Lampung
keadaan struktur yang digunakan dalam proyek. Berikut adalah data struktur
Tipikal potongan melintang Jalan Tol Trans Sumatera dapat dilihat pada
D. Fasilitas Proyek
lokasi proyek yang berfungsi sebagai tempat melakukan rencana kerja dan
Gambar 5. Laboratorium
4. Pabrikasi Besi
besi adalah tempat yang digunakan untuk melakukan suatu pekerjaan yang
lain-lain.
Gambar 6. Pabrikasi Besi.
pertolongan pertama secara cepat dan tepat kepada pekerja atau orang lain
Tol Trans Sumatera ini berupa mobil kantor, motor dan mobil pick up.
a. Kantin
b. Jaringan listrik
Gambar 9. Musholla.
g. Pos satpam
E. Struktur Organisasi
antara pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan proyek yang baik dan
berikut:
a. Pemilik Proyek (Owner)
sementara pengusahaan jalan tol. Dalam proyek ini BPJT itu sendiri
kontraktor.
dapat diterima.
6) Menerima penyerahan pekerjaan apabila sudah memenuhi syarat
b. Konsultan Perencana
dan memberi penjelasan tentang proyek Jalan Tol Trans Sumatra ini.
pemilik proyek.
c. Konsultan Pengawas
pekerjaan tambahan.
d. Kontraktor
Skema hubungan kerja pada proyek pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera seperti
Gambar 12. Skema Hubungan Kerja Proyek Jalan Tol Trans Sumatera.
Keterangan :
: Hubungan komando/perintah
: Hubungan koordinasi
tugas dan tanggung jawab, sehingga semua permasalahan yang timbul dapat
Dengan adanya susunan organisasi dan manajemen yang baik dan teratur,
baik perusahaan. Tugas dan tanggung jawab dari unsur-unsur yang terlibat
Kepala proyek dalam proyek Jalan Tol Trans Sumatera ini adalah Ir.
aspek sumber daya, biaya, mutu dan waktu, serta memberikan kepuasan
Kepala teknik dalam proyek Jalan Tol Trans Sumatera ini adalah
menemukan metode kerja yang tepat dan aman, menguasai seluruh isi
c. Kepala Lapangan
Kepala lapangan dalam proyek Jalan Tol Trans Sumatera ini adalah
dan tenaga kerja lainya, menjaga kualitas pekerjaan sesuai kontrak dan
tempat. Kepala lapangan harus dapat memberikan solusi yang tepat dan
Qualtity control dalam proyek Jalan Tol Trans Sumatera ini adalah
pekerjaan di lapangan bila bahan yang digunakan dan atau metode yang
e. Quantity Surveyor
Quantity surveyor dalam proyek Jalan Tol Trans Sumatera ini adalah
Drafter dalam proyek Jalan Tol Trans Sumatera ini bekerja dalam
g. Logistik
Logistik dalam proyek Jalan Tol Trans Sumatera ini adalah Sugiyono.
Logistik adalah orang yang bertugas untuk mengatur mobilisasi alat dan
Ketua Healty Safety Environment (HSE) dalam proyek Jalan Tol Trans
dengan target ’zero accident’ (tidak ada kecelakaan kerja). APD (Alat
Pelindung Diri) wajib dipakai oleh seluruh pekerja saat memasuki area
Kondisi yang ada di lapangan, para pekerja sudah sadar dan taat akan
Untuk pelaksanaan menejemen pada proyek Jalan Tol Trans Sumatera ini
sudah sesuai dengan struktur organisasi yang direncanakan. Hal ini terlihat
penempatan tugasnya.
F. Sistem Pelelangan
Perpres Nomor 54 Tahun 2010, pelelangan atau tender berdasarkan sifat dan
bentuknya secara umum dibagi menjadi 5 (lima) yaitu pelelangan umum,
Jenis pelelangan pada Proyek Jalan Tol Trans Sumatera ini yaitu penunjukkan
mengerjakan proyek Jalan Tol Trans Sumatera ini. Ada dua alasan yang
G. Sistem Kontrak
Pada proyek pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra sistem kontrak yang
digunakan adalah kontrak harga satuan (fixed unit price) dan kontrak
addendum. Kontrak harga satuan (fixed unit price) dipilih karena kontraktor
pekerjaan kepada pemilik proyek. Hal ini karena volume pekerjaan telah
pemilik proyek sedangkan fluktuasi biaya akibat kenaikan harga bahan, upah
perubahan dokumen pada saat lelang atau sebelum kontrak ditandatangani. Hal
ini terjadi jika terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat
H. Sistem Pembayaran
dengan lapangan.