: TEKNIK PERTAMBANGAN UAS HUKUM PERTAMBANGAN DAN KETENAGAKERJAAN
1. Jelaskan dengan singkat mengapa kewenangan pemerintah
kabupaten / kota di bidang pertambangan berdasarkan UU No. 23 tahun 2014 menjadi berkurang atau kewenangan di bidang pertambangan tersebut beralih ke pemerintah provinsi atau pusat. 2. Bagaimana tanggung jawab pemerintah terhadap kerusakan lingkungan akibat Penambangan Emas Tanpa Izin. 3. Apa tujuan pemerintah menetapkan kebijakan adanya kewajiban untuk melakukan pengolahan dan pemurnian hasil pertambangan (boleh ditambah contoh). 4. Apa fungsi hukum ketenagakerjaan di bidang pertambangan. 5. Perlindungan hukum apa saja yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan tentang ketenagakerjaan terhadap para pekerja, khususnya di sektor pertambangan. JAWABAN 1. Alasannya agar seluruh urusan dari perizinan sampai ke proses serta pasca pertambangan dapat terpusat langsung melalui pemerintah provinsi atau pusat tanpa melalui pemerintah kabupaten/kota. Awalnya Di dalam UU No. 04 Tahun 2009 dikatakan bahwa : Dalam rangka penyelenggaraan desentralisasi dan otonomi daerah, pengelolaan pertambangan mineral dan batubara dilaksanakan berdasarkan prinsip eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi yang melibatkan Pemerintah dan pemerintah daerah.. akan tetapi setelah keluar UU No. 23 tahun 2014 kewenangan dari pemerintah daerah sebagian besar beralih ke Pemerintah Pusat atau Provinsi dengan hanya meninggalkan satu kewenangan bagi pemerintah kabupaten/kota, yaitu tentang pemanfaatan panas bumi. 2. Bentuk tanggung jawab Pemerintah terhadap kerusakan Lingkungan Hidup akibat Penambangan Emas Tanpa Izin, diantaranya : 1) Membuat Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang PETI (Penambangan Emas Tanpa Izin) 2) Melakukan pembinaan teknis dan pengawasan bagi setiap usaha/kegiatan pertambangan termasuk pertambangan rakyat dan aktivitas PETI. 3. Pasal 102 dan Pasal 103 UU Minerba telah mengatur mengenai kewajiban Pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya mineral dan batubara dan melakukan
pengolahan dan pemurnian hasil pertambangan di dalam negeri. Menurut Mahkamah
Konstitusi, hal itu merupakan satu cara untuk menjamin ketersediaan bahan baku industri pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri dan menjaga kelestarian sumber daya alam. Contohnya seperti Pembuatan Smelter yg harus ada di setiap perusahaan Tambang. 4. Fungsi Hukum Ketenagakerjaan tertuang dalam UU No. 13 Tahun 2003 pasal 4, yaitu : 1) Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi 2) Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah 3) Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja 4) Meningkatkan kesejahteraan tenagakerja dan keluarganya Semua komponen ini berlaku bagi semua para pekerja termasuk para Pekerja di Dunia Pertambangan dan juga dapat membuat warga sekitar lahan tambang memiliki pekerjaan. 5. Perlindungan yang diberikan oleh UU Ketenagakerjaan terhadap para pekerja, khususnya para pekerja di sektor Pertambangan tertuang dalam UU No. 01 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja, yaitu : 1) Bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional 2) Bahwa setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja terjamin pula keselamatannya 3) Bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan efisien 4) Bahwa berhubung dengan itu perlu diadakan segala daya upaya untuk membina norma-norma perlindungan kerja 5) Bahwa pembinaan norma-norma itu perlu diwujudkan dalam Undang-undang yang memuat ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan kerja yang sesuai dengan perkembangan masyarakat, industrialisasi, teknik, dan teknologi