Anda di halaman 1dari 2

NAMA: MUHAMMAD ABDUL WAHID

NIM

: D1101141011

PRODI

: TEKNIK PERTAMBANGAN
UAS HUKUM PERTAMBANGAN DAN KETENAGAKERJAAN

1. Jelaskan dengan singkat mengapa kewenangan pemerintah


kabupaten / kota di bidang pertambangan berdasarkan UU No. 23
tahun 2014 menjadi berkurang atau kewenangan di bidang
pertambangan tersebut beralih ke pemerintah provinsi atau pusat.
2. Bagaimana tanggung jawab pemerintah terhadap kerusakan
lingkungan akibat Penambangan Emas Tanpa Izin.
3. Apa tujuan pemerintah menetapkan kebijakan adanya kewajiban untuk
melakukan pengolahan dan pemurnian hasil pertambangan (boleh
ditambah contoh).
4. Apa fungsi hukum ketenagakerjaan di bidang pertambangan.
5. Perlindungan hukum apa saja yang diberikan oleh peraturan
perundang-undangan tentang ketenagakerjaan terhadap para pekerja,
khususnya di sektor pertambangan.
JAWABAN
1. Alasannya agar seluruh urusan dari perizinan sampai ke proses serta pasca pertambangan
dapat terpusat langsung melalui pemerintah provinsi atau pusat tanpa melalui pemerintah
kabupaten/kota. Awalnya Di dalam UU No. 04 Tahun 2009 dikatakan bahwa : Dalam
rangka penyelenggaraan desentralisasi dan otonomi daerah, pengelolaan pertambangan
mineral dan batubara dilaksanakan berdasarkan prinsip eksternalitas, akuntabilitas, dan
efisiensi yang melibatkan Pemerintah dan pemerintah daerah.. akan tetapi setelah keluar UU
No. 23 tahun 2014 kewenangan dari pemerintah daerah sebagian besar beralih ke Pemerintah
Pusat atau Provinsi dengan hanya meninggalkan satu kewenangan bagi pemerintah
kabupaten/kota, yaitu tentang pemanfaatan panas bumi.
2. Bentuk tanggung jawab Pemerintah terhadap kerusakan Lingkungan Hidup akibat
Penambangan Emas Tanpa Izin, diantaranya :
1) Membuat Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang PETI
(Penambangan Emas Tanpa Izin)
2) Melakukan pembinaan teknis dan pengawasan bagi setiap usaha/kegiatan
pertambangan termasuk pertambangan rakyat dan aktivitas PETI.
3. Pasal 102 dan Pasal 103 UU Minerba telah mengatur mengenai kewajiban Pemegang Izin
Usaha Pertambangan (IUP) dan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) untuk
meningkatkan nilai tambah sumber daya mineral dan batubara dan melakukan

pengolahan dan pemurnian hasil pertambangan di dalam negeri. Menurut Mahkamah


Konstitusi, hal itu merupakan satu cara untuk menjamin ketersediaan bahan baku industri
pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri dan menjaga kelestarian sumber daya
alam. Contohnya seperti Pembuatan Smelter yg harus ada di setiap perusahaan Tambang.
4. Fungsi Hukum Ketenagakerjaan tertuang dalam UU No. 13 Tahun 2003 pasal 4, yaitu :
1) Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan
manusiawi
2) Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang
sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah
3) Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja
4) Meningkatkan kesejahteraan tenagakerja dan keluarganya
Semua komponen ini berlaku bagi semua para pekerja termasuk para Pekerja di Dunia
Pertambangan dan juga dapat membuat warga sekitar lahan tambang memiliki pekerjaan.
5. Perlindungan yang diberikan oleh UU Ketenagakerjaan terhadap para pekerja, khususnya
para pekerja di sektor Pertambangan tertuang dalam UU No. 01 Tahun 1970 tentang
keselamatan kerja, yaitu :
1) Bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya
dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan
produksi serta produktivitas nasional
2) Bahwa setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja terjamin pula
keselamatannya
3) Bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan
efisien
4) Bahwa berhubung dengan itu perlu diadakan segala daya upaya untuk membina
norma-norma perlindungan kerja
5) Bahwa pembinaan norma-norma itu perlu diwujudkan dalam Undang-undang
yang memuat ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan kerja yang sesuai
dengan perkembangan masyarakat, industrialisasi, teknik, dan teknologi

Anda mungkin juga menyukai