20 Macam Macam Metode Pembelajaran
20 Macam Macam Metode Pembelajaran
Pembelajaran Lengkap
Sponsors Link
Proses belajar memerlukan metode metode khusus yang jelas untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang efektif dan efisien. Metodologi pembelajaran merupakan cara cara dalam
melakukan aktivitas antara pendidik dan peserta didik ketika berinteraksi dalam proses belajar.
Pendidik perlu mengetahui dan mempelajari metode pengajaran agar dapat menyampaian materi
dan dimengerti dengan baik oleh peserta didik. Metode pengajaran dipraktekkan pada saat
mengajar dan dibuat semenarik mungkin agar peserta didik mendapat pengetahuan dengan
efektif dan efisien. Berikut ini metode metode pengajaran dalam proses belajar:
ads
2. Metode Diskusi
Metode diskusi merupakan metode pengajaran yang erat hubungannya dengan belajar
pemecahan masalah. Metode ini juga biasa dilakukan secara berkelompok atau diskusi
kelompok.
Memberikan pemahaman pada anak didik bahwa setiap permasalahan pasti ada
penyelesaiannya.
Siswa mampu berfikir kritis.
Mendorong siswa untuk dapat menyampaikan pendapatnya.
Mengambil satu atau lebih alternatif pemecahan masalah.
Mendorong siswa memberikan masukan untuk pemecahan masalah.
Siswa menjadi paham tentang toleransi pendapat dan juga mendengarkan orang lain.
3. Metode Demostrasi
Metode demonstrasi digunakan pada pengajaran dengan proses yaitu menggunakan benda atau
bahan ajar pada saat pengajaran. Bahan ajar akan memberikan pandangan secara nyata terhadap
apa yang akan dipelajari, bisa juga melalui bentuk praktikum. Metode demonstrasi ini memiliki
manfaat antara lain siswa jadi lebih tertarik dengan apa yang diajarkan, siswa lebih fokus dan
terarah pada materi, pengalaman terhadap pengajaran lebih diingat dengan baik oleh siswa.
Siswa bisa memahami secara lebih jelas tentang suatu proses atau cara kerja.
Penjelasan menjadi lebih mudah dimengerti.
Meminimalisir kesalahan dalam menyampaikan materi lisan, karena bukti konkret bisa
dilihat.
Apabila benda yang didemonstrasikan terlalu kecil, siswa kesulitan dalam mengamati.
Jumlah siswa yang terlalu banyak dapat menghalangi pandangan siswa secara merata.
Tidak semua materi bisa didemonstrasikan.
Memerlukan guru yang benar- benar paham, agar bisa mendemonstrasikan dengan baik.
Metode ceramah plus tanya jawab: Metode ini secara ideal disertai dengan
penyampaian materi dari guru, pemberian peluang pada siswa untuk bertanya apa yang
tidak dimengerti, dan pemberian tugas di akhir pengajaran.
Metode ceramah plus diskusi dan tugas: Metode ini dilakukan dengan memberikan
materi secara lisan kemudian disertai dengan diskusi dan pemberian tugas di akhir sesi.
Metode ceramah plus demonstrasikan dan latihan: Metode ini merupakan gabungan
dari penyampaian materi dengan memperagakan atau latihan atau percobaan.
5. Metode Resitasi
Metode resitasi merupakan metode mengajar dengan siswa diharuskan membuat resume tentang
materi yang sudah disampaiakan guru, dengan menuliskannya pada kertas dan menggunakan
bahasa sendiri.
Siswa menjadi lebih ingat dengan materi, karena telah menuliskannya dengan resume.
Menurut Sayiful Bahri, 2000 siswa menjadi lebih berasi dalam mengambil inisiatif dan
mampu bertanggungjawab.
Hasil resume yang dilakukan terkadang hanya mencontek pada teman dan bukan hasil
pikirannya sendiri.
Tugas bisa jadi dikerjakan oleh orang lain.
Susah mengevaluasi apakah siswa benar- benar memahami hasil tulisan resumenya
sendiri.
6. Metode Percobaan
Metode percobaan merupakan metode pengajaran dengan menggunakan action berupa praktikum
atau percobaan lab. Masing masing siswa dengan ini mampu melihat proses dengan nyata dan
belajar secara langsung.
Metode ini membuat siswa merasa bahwa materi yang dipelajari benar adanya dengan
dibuktikan melalui percobaan.
Siswa dapat mengembangkan diri dengan mengadakan eksplorasi dengan percobaan
percobaan.
Metode ini akan menghasilkan siswa dengan jiwa peneliti dan suka mencaritahu dan
pengembangan keilmuan dan memberikan kesejahteraan pada masyarakat.
B. Kekurangan dari metode percobaan ini, yaitu:
Metode ini merupakan metode modern yang memanfaatkan interaksi dengan lingkungan
nyata.
Bahan yang dipelajari ketika sekolah, bisa langsung dilihat secara nyata misalnya
bangunan bersejarah.
Pengajaran dengan metode ini bisa merangsang siswa untuk lebih kreatif.
Metode pengajan ini sangat menyenangkan dan tidak jenuh.
Siswa yang tidak memiliki minat akan kesulitan untuk menyesuaikan diri.
Menghambat bakat siswa yang lainnya, sehingga lebih baik disesuaikan dengan bakat
masing- masing.
Waktu yang terlalu lama dalam melaksanalan latihan bisa menimbulkan kebosanan dan
kehilangan minat dari siswa.
Siswa menjadi lebih aktif dalam mencari materi atau informasi terkait kasus.
Siswa aktif dalam menyampaikan pendapat dan berdiskusi.
Suasana kelas tidak membosankan dan menyita fokus siswa.
Metode ini lebih tepat dilakukan dalam kelas kecil dengan jumlah siswa yang tidak
terlalu banyak.
Perlu adanya trigger atau kasus pemicu yang baik agar diskusi dapat terarah sesuai tujuan
pembelajaran.
Perlu adanya mentor atau pembimbing yang bertugas meluruskan alur diskusi.
Diskusi bisa berjalan terlalu panjang lebar pada satu topik bahasan dan memakan waktu
apabila semua siswa berpendapat pada satu topik.
Pendapat siswa mungkin sama atau mirip yang seharusnya sudah tidak perlu disampaikan
lagi.
Kurikulum yang ada belum menunjang metode pengajaran ini. Metode ini hanya bisa
dipelajari atau diperoleh ketika ada event perlombaan.
Dibutuhkan bimbingan dari guru yang khusus dalam melakukan perencanaan dan
pelaksanaan
Membutuhkan fasilitas dan sumber yang mendukung pelaksanaan.
Atrategi pelaksanaan metode inquiry ini yaitu: guru memberikan penjelasan materi yang
diajarkan, kemudian memberikan tugas pada siswa untuk menjawab pertanyaan yang diajukan
guru sebagai evaluasi pemahaman siswa. Guru membantu memberikan jawaban yang mungkin
sulit dan membingungkan bagi siswa. Resitasi dilakukan pada akhir untuk mengevaluasi
pemahaman siswa tentang apa yang sudah dipelajari. Kemudian siswa merangkum apa saja yang
sudah dipelajari sebagai kesimpulan yang dapat dipertanggunjawabkan.
16. Debat
Debat merupakan metode pembelajaran dengan mengadu argumentadi antara dua pihak atau
lebih baik perorangan maupun kelompok. Argumentasi yang dilakukan membahas tentang
penyelesaian suatu permasalahan dan memberi keputusan terhadap masalah. Debat pada
umumnya dilakukan secara formal dengan bahasa bahasa formal dan cara cara tertentu yang
sopan. Terdapat aturan aturan dalam debat informasikan yang disajikan harus memuat data yang
relevan dan berisi.
A. Kelebihan metode pembelajaran ini, yaitu:
Berikut metode pembelajaran lainnya yang efektif untuk diterapkan, antara lain:
Metode mengajar ini dilakukan oleh lebih dari satu pengajar, materi diberikan dengan jadwal
yang berbeda oleh beberapa pengajar. Soal ujian dibuat oleh beberapa pengajar dan disatukan.
Pengajar membuat soal dengan menggunakan poin poin capaian yang sudah dibuat sehingga
jelas.
Metode mengajar ini dilakukan dengan cara berdiskusi, atau juga dengan presentasihasil diskusi.
Kelompok menyampaikan materi hasil diskusi dan memberi kesempatan pada teman- temannya
untuk bertanya. Kelompok menjawab setiap pertanyaan.
Metode pengajaran ini dilakukan denganmemberikan materi sebagian sebagian, misalnya belajar
ayat. Pengajaran dimulai dari ayat per ayat yang kemudian disambung lagi dengan ayat lain.
Metode global ini mengajarkan pada siswa keseluruhan materi, kemudian siswa membuat
resume tentang materi tersebut yang mereka serap dan diambil intisarinya.
Metode metode pembelajaran diatas bertujuan untuk menningkatkan pemahaman siswa dalam
memperoleh indormasi atau pengetahuan dengan efisien dan efektif. Metode pembelajaran
masing masing memiliki kelebihan dan kekurangannya, sehingga tidak semua metode
pembelajaran bisa diterapkan pada semua kelasa atau semua mata pelajaran.
Guru perlu mencocokkan metode pembelajaran mana yang sesuai untuk kelasnya dan seusuai
dengan materi yang akan dilakukan agar siswa merasa tertarik dalam belajar dan memiliki
pemahaman yang baik di akhir pembelajaran.
Metode pembelajaran yang baik a dalah yang mampu membuat siswa berperan aktif, memahami
materi dengan mudah, dan mampu mengerjakan tugas atau praktikum dengan baik setelah
diberikan materi. Metode pembelajaran tertentu memiliki nilai tambah soft skill, meningkatkan
rasa percaya diri, melatih kecakapan berpendapat dan berkomunikasi. Semua metode baik,
namun metode konvensional seperti metode ceramah saat ini mulai dibatasi, karena siswa
menjadi pasif dan bosan.