Anda di halaman 1dari 3

TUGAS : Bahasa Indonesia

DOSEN : Sumarlin Rengko,S.S,M.Hum

KONGRES BAHASA INDONESIA XI 2018

NAMA : ANA A HEATUBN


NIM : 120691814
KELAS : 1(A)

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN FAMIKA MAKASSAR


TAHUN PELAJARAN 2018/2019
KONGRES BAHASA INDONESIA XI

MENJAYAKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


Jakarta, Badan Bahasa, Kemendikbud—Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa terus berupaya mengawal pemartabatan bahasa negara di
berbagai ranah kehidupan. Bahasa Indonesia merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi
perjalanan kehidupan bangsa Indonesia. Berbicara mengenai bahasa Indonesia sama dengan membahas
identitas bangsa yang wajib dijunjung dan diutamakan, sebagaimana amanat Sumpah Pemuda 1928
yang kini dinyatakan secara legal pada Pasal 25 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009. Berpijak dari
pemikiran itu, Kongres Bahasa Indonesia (KBI) XI yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta,
28—31 Oktober 2018 mengusung tema “Menjayakan Bahasa dan Sastra Indonesia”.

Kongres Bahasa Indonesia XI Tahun 2018 menghadirkan 27 orang pembicara kunci dan undangan,
serta 72 pemakalah seleksi yang berasal dari dalam dan luar negeri. Peserta yang akan mengikuti
kongres tersebut berjumlah 1.031 orang yang terdiri atas para pemangku kepentingan, seperti pejabat
publik, akademisi, budayawan, tokoh pegiat, pakar, guru, praktisi/pemerhati bahasa dan sastra
Indonesia serta daerah, serta para tamu undangan.

Pembicara kunci yang akan berbicara pada hari pertama kongres adalah Sastrawan Ahmad Tohari
dengan bahasan “Ragam Bahasa dan Sastra dalam Berbagai Ranah Kehidupan”, dilanjutkan dengan
gelar wicara yang menghadirkan Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Sutan Adil Hendra bahasan “Bahasa
dan Sastra untuk Strategi dan Diplomasi” dan wakil dari Kementerian Dalam Negeri dengan bahasan
“Pengutamaan Bahasa Indonesia di Ruang Publik”.

Ada sembilan subtema yang dikembangkan dari tema besar itu, yaitu (1) pendidikan bahasa dan sastra
Indonesia, (2) pengutamaan bahasa Indonesia di ruang publik, (3) bahasa, sastra, dan teknologi
informasi, (4) ragam bahasa dan sastra dalam berbagai ranah kehidupan, (5) pemetaan dan kajian bahasa
dan sastra daerah, (6) pengelolaan bahasa dan sastra daerah, (7) bahasa, sastra, dan kekuatan kultural
bangsa Indonesia, (8) bahasa dan sastra untuk strategi dan diplomasi, dan (9) politik dan perencanaan
bahasa dan sastra.

Pada Kongres Bahasa Indonesia XI akan diluncurkan beberapa produk kebahasaan dan kesastraan, yaitu
Kamus Besar Bahasa Indonesia Braille, buku Bahasa dan Peta Bahasa, Uji Kemahiran Berbahasa
Indonesia (UKBI) Daring, Korpus Indonesia, Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Daring,
buku Sastrawan Berkarya di Daerah 3T, 546 buah buku bahan bacaan literasi, Kamus Vokasi, Kamus
Bidang Ilmu, dan Aplikasi Senarai Padanan Istilah Asing (SPAI). Selain itu, akan diberikan sejumlah
penghargaan, yaitu Adibahasa, Penghargaan Sastra, Anugerah Tokoh Kebahasaan, Duta Bahasa
Nasional 2018, dan Festival Musikalisasi Puisi Tingkat Nasional 2018.
Pelaksanaan Kongres Bahasa Indonesia XI ini tidak dapat dilepaskan dari hasil putusan dan
rekomendasi KBI X yang dilaksanakan pada 2013. KBI X 2013 menghasilkan 33 butir putusan dan
rekomendasi dalam rangka pengembangan, pembinaan, serta pelindungan bahasa dan sastra Indonesia
serta daerah. Dalam jangka waktu lima tahun, dari 33 putusan dan rekomendasi tersebut, 32 rumusan
telah dilaksanakan. Satu rekomendasi yang belum dapat terlaksana adalah penyiapan formasi dan
penempatan tenaga fungsional penyunting dan penerjemah bahasa di lembaga pemerintahan dan swasta.
Rekomendasi tersebut belum terlaksana karena Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa perlu bekerja sama dengan pemangku kebijakan lain
yang menaungi lembaga pemerintah dan swasta.

Kongres Bahasa Indonesia merupakan acara berkala yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali yang
diharapkan dapat meningkatkan kedudukan bahasa Indonesia di dunia Internasional, memperkuat tenun
kebangsaan, mengidentifikasi mutu pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa dan sastra
serta menghasilkan rumusan atau rekomendasi yang dapat dijadikan arah kebijakan nasional maupun
internasional kebahasaan dan kesastraan.

KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai