LiesApriyanti I1B019034
LiesApriyanti I1B019034
INDERA
Oleh :
NIM : I1B019034
JURUSAN KEPERAWATAN
PURWOKERTO
2019
A. Sistem Saraf
Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang (medula spinalis).
a. Otak
# Area motorik, merupakan area yang berada di lobus frontal, tediri dari
area motorik primer dan area broca yang berfungsi untuk pengendalian
pergerakan otot.
# Area asosiasi saling berhubungan dengan area lain dari korteks serebri.
Area ini berfungsi untuk menerima, mengoordinasi, dan
menginterpretasikan impuls dari korteks sensoris dan motorik akan
memungkinkan kemampuan kognitif.
- Batang otak
- Substansi albikan, tersusun atas tiga kolum atau traktus yakni anterior, posterior,
dan lateral. Traktus tersebut meliputi :
Sistem saraf perifer atau saraf tepi terdiri dari sistem saraf somatik (sadar)
dan sistem saraf autonom. Sistem saraf perifer tersusun atas 12 pasang saraf
kranial yang terletak di kepala dan 31 pasang saraf spinal.
Saraf Kranial, pada bagian kepala terdapat 12 pasang saraf kranial yang
bagian-bagiannya terdiri atas saraf sensoris, saraf motoris, dan saraf campuran.
Saraf-saraf tersebut adalah sebagai berikut.
Saraf sensoris yang merupakan saraf dari indera penciuman (hidung). Pada
bagian atas membran mukos hidung terdapat reseptor dan serat sensoris yang
menjalar ke atas melalui lamina kribriformis tulang etmoid dan selanjutnya
menuju ke bulbus olfaktorius. Saraf ini kemudian menuju ke traktus olfaktorius
yang nantinya ke area persepsi pada lobus temporal serebrum.
Saraf optikus (N.II)
Saraf motorik yang merupakan saraf dari indera penglihatan (mata). Pada
retina mata terdapat suatu serat yang akan bergabung dengan serat optik, saraf ini
akan dikirim ke bagian belakang mata yang melewati foramina optik tulang
sfenoid menuju rongga kranial dan bergabung ke kiasma optik. Saraf akan
diteruskan ke belakang sebagai traktus genikulasi lateral. Impuls yang dikirimkan
akan melewatia talamus ke pusat penglihatan di lobus oksipitalis dan ke
serebelum. Pada lobus oksipitalis, penglihatan akan dipersepsi sedangkan pada
serebelum impuls dari mata berperan untuk mempertahankan keseimbangan.
Saraf ini merupakan campuran antara saraf sensorik dan saraf motorik dan
merupakan saraf kranial yang paling besar. Saraf ini mengendalikan saraf sensoris
di bagian wajah dan kepala yang meliputi penerima impuls nyeri, suhu, dan
sentuhan sedangkan saraf motoriknya menstimulasi gerakan-gerakan otot saat
mengunyah. Terdiri dari beberapa bagian saraf, meliputi saraf olfatomik (kelenjar
lakrimal, konjungtiva mata, dahi, kelopak mata, anterior kulit kepala, dan
membran mukosa hidung), saraf maksilaris (pipi, rahang atas, gigi atas, dan
kelopak mata bagian bawah), dan saraf mandibular (gigi, gusi, rahang bawah,
daun telinga, bibir bawah, dan lidah).
Saraf Abdusens (N.VI)
Saraf ini merupakan saraf motorik yang fungsinya bersamaan dengan saraf
N.IV yaitu mempersarafi gerakan bola mata yang bersama-sama tepatnya di otot
rektus lateral bola mata.
Saraf ini merupakan gabungan antara saraf sensorik dan saraf motorik
yang terletak di bagian bawah pons. Saraf ini berfungsi untuk mempersarafi otot-
otot ekspesi wajah.
Saraf ini merupakan saraf sensorik yang terdiri dari saraf vestibular dan
saraf koklear dan mempersarafi indera pendengaran. Saraf vestibulokoklear
berasal dari kanalis semi sirkularis telinga bagian dalam dan berfungsi untuk
memepertahankan keseimbangan serta postur tubuh manusia. Saraf koklear
berasal dari saluran pendengaran (organ korti) di telinga bagian dalam untuk
menyampaikan impuls ke otak tempat suara di persepsikan.
Saraf ini merupakan campuran antara saraf sensorik dan saraf motorik.
Saraf motorik berasal dari nuklei di medula oblongata yang berfungsi untuk
menstimulasi otot-otot lidah, faring, sekresi kelenjar parotis (saliva). Saraf
sensorik berperan dalam menyampaikan impuls ke otak pada korteks serebri dari
lidah, faring, tonsil, dan papila pengecap di lidah dan faring. Saraf ini berfungsi
dalam proses menelan.
Saraf ini merupakan gabungan antara saraf sensorik dan saraf motorik.
Saraf motorik berasal dari medula yang mempersarafi otot polos, sekresi kelenjar
faring, laring, trakea, jantung, esofagus, lambung, usus halus, pankreas, kantung
empedu, limpa, ginjal, ureter, dan pembuluh darah di duktus dan abdomen. Saraf
sensoriknya berfungsi untuk menyampaikan impuls dari membran yang melapisi
struktur yang sama pada otak.
Saraf ini merupakan saraf motorik yang berasal dari medula oblongata dan
medula spinali. Saraf ini berfungsi untuk mempersarafi otot sternokleidomasteid
dan trapezius.
Saraf ini merupakan saraf motorik yang berasal dari medula oblongata.
Saraf ini berfungsi untuk mempersarafi otot-otot yang berada di sekitar tulang
lidah (hioid) yang berperan dalam proses menelan dan bahasa.
a. Saraf Simpatik
b. Saraf Parasimpatik
Pada saraf simpatik ada dua neuron yang berperan dalam proses
penghantaran impuls ke organ efektor yaitu neuron pre ganglion dan post
ganglion.
- Neuron pre ganglion, neuron ini lebih panjang daripada saraf simpatik
dan terdapat badan sel di otak serta di medula spinalis. Neuron ini berasal
dari saraf kranial yaitu N.III, VII, IX, X.
- Neuron post ganglion, neuron ini biasanya berukuran sangat pendek dan
memiliki badan sel di ganglion dan dinding sel organ yang dipersarafi.
B. Sistem Indera
1. Integumen (Kulit)
a. Epidermis
b. Dermis
Lapisan dermis merupakan lapisan yang tersusun dari jaringan ikat dan
matriks yang mengandung serat kolagen yang berkaitan dengan serat elastik. Sel
pernyusun utama lapisan dermis berupa fibroblas, sel mast, dan makrofag. Di
dalam lapisan dermis juga tersusun dari beberapa struktur meliputi:
- Ujung Saraf Sensoris, pada lapisan dermis terdapat saraf-saraf yang peka
terhadap rangsang seperti sentuhan (meisner), suhu (rufini/panas dan
krause/dingin), tekanan (pacini/kuat dan merkel/ringan), dan nyeri (ujung
saraf tanpa selaput). Stimulus atau rangsang yang diberikan akan
mengaktifkan jenis reseptor sensoris yang berbeda. Adanya organ saraf
sensoris ini maka sesorang mampu menerima rangsangan informasi
mengenai lingkungannya. Impuls saraf yang diterima oleh reseptor di
dermis akan dihantarkan ke medula spinalis oleh kutaneus somatik
selanjutnya ke area sensoris di otak untuk diterjemahkan sesuai dengan
respon yang akan diberikan.
- Pili Arektor, pili arektor merupakan berkas kecil serat dari otot polos
yang melekat pada folikel rambut. Jika pili arektor berkontraksi maka akan
membuat rambut berdiri tegak dan kulit yang berada di sekitar rambut
terangkat sehingga sering disebut sebagai bulu kuduk berdiri.
Rangsangnya dapat berupa ketakutan dan suhu yang dingin membuat saraf
simpatetik menstimulus otot. Hal ini merupakan kontraksi involunter otot
rangka jika pemanasan yang efisien terjadi disertai dengan keadaan
mengigil.
- Kuku, kuku berasal dari sel yang sama seperti epidermis dan rambut
yang tersusun atas keratin bertanduk keras. Kuku berfungsi untuk
melindungi ujung jari-jari tangan maupun kaki. Akar kuku melekat pada
lapisan kulit dan dilapisi oleh lapisan kutikula atau lilin yang membentuk
area pucat disebut lunula. Lempeng kuku merupakan bagian yang terlihat
dari tumbuh ke luar dari lapisan germinativum epidermis. Ketika suhu
lingkungan tinggi, maka kuku jari tangan dapat tumbuh lebih cepat dari
kuku jari kaki.
c. Hipodermis
Fungsi Kulit
Proteksi
Kulit berfungsi untuk melindungi tubuh terutama lapisan dalam dan lunak
dari pengaruh lingkungan luar. Hal ini disebabkan kulit dapat membentuk lapisan
anti-air yang disusun terutama oleh epitelium berkeratin. Kuku juga ikut berperan
dalam perlindungan terhadap invasi mikroba, zat kimia, dan agen fisik. Dalam
lapisan epidermis juga terdapat sel imun yang disebut sel langerhans yang akan
memfagositosis antigen yang masuk melalui kulit. Adanya saraf sensorik pada
lapisan kulit juga memberikan refleks terhadap stimulus yang tidak
menyenangkan sehingga akan lebih melindungi tubuh dari cedera berkelanjutan.
Pigmen melanin juga berfungsi untuk melindungi tubuh dari sinar ultraviolet
cahaya matahari.
Regulasi dan pengendalian suhu tubuh
Pembentukan vitamin D
Sensasi Kutan
Absorbsi
Ekskresi
Kulit berfungsi untuk mengeluarkan zat-zat yang sudah tidak digunakan lagi oleh
tubuh yaitu dengan menguarkan keringat. Keringat ini mengandung natrium
klorida (NaCl), urea, dan substansi aromatik.
2. Mata
Pada bagian luar mata terdapat kelopak mata (palpebra), bulu mata, dan
alis mata yang berfungsi untuk melindungi mata. Organ mata terbagi menjadi tiga
lapisan jaringan dan struktur dalam bola mata diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Lapisan luar
Lapisan luar mata tersusun atas jaringan fibrosa yang terdiri dari sklera
dan kornea. Sklera merupakan bagian pada mata yang berwarna putih dan non-
elastis yang mengelilingi bola mata. Sklera berfungsi untuk membuat bola mata
tetap melekat pada mata dan otot-otot mata. Pada sklera terdapat kornea yang
jernih dan transparan yang tersusun dari serabut kolagen. Cahaya yang masuk ke
mata terlebih dahulu melalui kornea untuk menuju ke retina. Pada kornea dibagian
anterior tampak cembung yang berfungsi dalam pembiasan cahaya untuk
difokuskan ke retina.
b. Lapisan tengah
- Iris, iris terletak pada bagian depan koroid tepatnya di belakang kornea.
Iris terdiri atas otot-otot mata yaitu otot sirkular dan radian serta
mengandung pigmen sehingga iris dapat menentukan warna mata
seseorang. Pada bagian tengahnya terdapat celah yang disebut dengan
pupil. Saraf yang terdapat pada iris dapat berupa saraf simpatik dan
parasimpatik yang dapat membuat pupil pada iris berkontriksi dan
berdilatasi.
c. Lapisan dalam
Lapisan dalam tersusun atas jaringan saraf, bagian mata yang berada pada
lapisan ini yaitu retina. Retina memiliki struktur yang sangat halus dan
mengandung fotoreseptor serta sel-sel saraf yang sensitif terhadap cahaya. Retina
merupakan bagian yang paling banyak melapisi bola mata dan paling tebal pada
bagian belakangnya. Ada dua macam reseptor pada retina, yaitu sel kerucut dan
sel batang. Sel kerucut adalah fotoreseptor yang peka terhadap sinar terang dan
berwarna sedangkan sel batang adalah fotoreseptor yang peka terhadap sinar
redup dan tak berwarna. Pada retina juga terdapat bintik kuning yang pada bagian
tengahnya disebut fovea berfungsi untuk penglihatan dengan ketajaman yang
paling tinggi dan bintik buta yang berfungsi sebagai rute untuk berjalannya saraf
optikus dan pembuluh darah.
d. Struktur di dalam bola mata
Pada bagian dalam bola mata terdapat lensa, cairan aqueous, dan badan
vitreus.
- Alis mata, alis mata terletak di atas mata pada sisi kanan dan kiri
berfungsi sebagai pelindung bola mata dari keringat, debu, dan materi
asing lainnya.
Fisiologi penglihatan
3. Hidung
Hidung berfungsi sebagai alat indera penciuman yang dipersarafi oleh
saraf kranial yaitu saraf olfaktorius. Indera penciuman ini saling berkaitan dengan
indera pengecapan karena pada saat seseorang merasakan aroma makanan.
Reseptor dalam hidung maupun pengecapan merupakan kemoreseptor yang
dirangsang oleh molekul yang larut dalam mukus di hidung dan air liur di mulut.
a. Bagian luar terdiri dari tulang hidung, dua lubang hidung, dan tulang rawan
yang elastik. Pada bagian dalamnya terdapat rambut-rambut yang berfungsi untuk
menyaring kotoran agar tidak masuk ke sistem pernafasan.
Fisiologis penciuman
Udara dari lingkungan luar masuk ke dalam hidung melalui lubang hidung, materi
yang merangsang indera penciuman merupakan materi yang mudah menguap
sehingga ketika sampai di dalam hidung akan langsung memicu rangsang pada
reseptor olfaktori untuk mempersepsikan bau. Ketika seseorang mengalami flu
maka akan terjadi sumbatan pada mukosa hidung yang akan mencegah zat berbau
menjangkau area penciuman sehingga akan menyebabkan indra penciuman tidak
dapat berfungsi dengan baik.
4. Telinga
Telinga
merupakan organ yang
berfungsi untuk indera
pendengaran. Pada
telinga dipersarafi oleh
saraf kranial yakni saraf
VII Acusticus, saraf ini terdapat pada bagian koklea saraf vestibulokoklear. Saraf
vestibulokoklear terdiri dari saraf vestibularis dan saraf koklear. Adanya
gelombang suara yang berasal dari luar akan menyebabkan saraf vestibulokoklear
bergetar.
Telinga bagian luar terdiri dari dari daun telinga, saluran telinga luar, dan
membran timpani.
- Dinding posterior, bagian ini juga dibentuk oleh tulang temporal namun
terdapat lubang untuk proses mengalirnya udara ke sel di dalam prosesus
mastoid.
- Jendela oval dan jendela bundar, jendela oval merupakan membran tipis
di dekat koklea yang menjadi pembatas antara telinga tengah dengan skala
vestibuli. Jendela oval berfungsi bersama dengan gerakan stapes yang
melekat, gerakan tersebut menyebabkan adanya pergerakan pada
perilimfe. Jendela bundar merupakan membran tipis yang memisahkan
antara telinga tengah dan skala timpani. Jendela bundar tidak berperan
dalam penerimaan suara, berfungsi bersama dengan gerakan di cairan
perilimfe untuk meredam tekanan didalam koklea.
Fisiologi Pendengaran
Fisiologi keseimbangan
Impuls yang berasal dari kanalis semisirkularis, utrikulus, dan sakulus
akan berkoordinasi dengan impuls saraf eferen yang dihantarkan ke serebrum dan
otot rangka. Hal ini akan menyebabkan keadaan posisi tubuh akan bertahan tegak
lurus dan memjaga keseimbangannya.
5. Lidah
- Papila filiformis, papila ini berbentuk langsing yang dilapisi oleh keratin
yang tipis. Warna pada papila ini biasanya merah, pink atau putih. Papila
filiformis memiliki fungsi abrasif yang berguna untuk pengunyahan dan
jumlahnya akan bertambah seiring pertambahan usia.
- Papila fungiformis, pada papila ini jumlahnya lebih sedikit dan memiliki
ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan papila filiformis. Warna
pada papila ini merah terang, tidak berkeratin, terlihat menonjol yang
memiliki ujung pengecapan.
- Papila sirkumvalata, pada papila ini memilki ukuran yang paling besar
diantara papila yang lain dan berwarna pink. Papila ini terdapat pada
dorsum yang membentuk seperti huruf V dikelilingi oleh cekungan dan
memiliki ujung pengecap.
- Papila foliata, papila ini berada pada bagian posterior lidah dan
berbentuk seperti daun.
Fisiologi Pengecapan
Pada lidah dapat merasakan sensasi rasa seperti asin, asam, manis, dan
pahit yang menstimulus kuncup pengecapan di bagian-bagian khusus pada lidah.
Indra pengecapan ini akan akan memicu pengeluaran saliva dan sekresi getah
lambung saat menelan makanan. Pada saat itu juga lidah dapat berperan dalam
perlindungan refleks muntah jika makanan yang ditelan terasa aneh dan tidak
enak.
DAFTAR PUSTAKA