Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Instalasi Gawat Darurat yang selanjutnya disingkat IGD adalah salah
satu bagian dari rumah sakit yang menyediakan pelayanan awal bagi pasien
yang menderita cidera atau sakit yang mengancam kelangsungan hidupnya,
dalam waktu segera untuk menyelamatkan hidupnya. IGD adalah ujung
tombak pelayanan sebuah rumah sakit, atau bisa dikatakan IGD adalah
wajah dari sebuah rumah sakit yang melakukan pelayanan selama 24 jam.
Jika pelayanan IGD sebuah rumah sakit baik maka masyarakat akan melihat
rumah sakit tersebut baik. Hal ini senada dengan pernyataan bahwa Perawat
adalah barisan terdepan yang langsung berhadapan dengan pasien dalam
pelayanan rumah sakit, jika perawat dipandang baik, maka baiklah
pandangan masyarakat terhadap rumah sakit tersebut. Maka sebagai
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menempati jabatan fungsional Perawat
Terampil yang di tempatkan di ruang IGD harus dapat membiasakan diri
berprilaku “ANEKA” (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, dan Anti
Korupsi) sebagai wajah dari sebuah rumah sakit yang menjadi ujung tombak
pelayanan rumah sakit yang langsung bersentuhan dan dilihat masyarakat
khususnya pasien dan keluarganya.

Indonesia adalah Negara kesatuan yang terdiri dari beragam suku,


agama, budaya, bahasa, dan adat istiadat yang masyarakatnya tersebar di
beberapa pulau-pulau yang diikat oleh sebuah semboyan “Bhineka Tunggal
Ika”. Masyarakat Indonesia terkenal dengan keramahan dan sopan santun
yang telah membudaya bahkan ditanamkan sejak kecil di lingkungan
keluarga untuk dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Sudah selayaknya sebagai Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang salah satu fungsinya adalah sebagai pelayan publik, kita

1
terapkan budaya keramahan dan sopan santun tersebut dalam melaksanakan
tugas pelayanan dalam hal ini sebagai Perawat IGD di RSUD Pesawaran.

Selama ini pandangan masyarakat tentang pelayanan kesehatan IGD


terutama Rumah Sakit Pemerintah masih berkonotasi negatif, misalkan
masih banyak temuan dilapangan bahwa masyarakat menganggap Perawat
IGD kurang ramah, terkesan judes dan kurang empati. Maka menjadi tugas
ASN sebagai pelayan publik yang bertugas sebagai Perawat Terampil
Ruang IGD RSUD Pesawaran untuk membangun komunikasi yang bersifat
terpeutik kepada pasien dan keluarga yang menggunakan pelayanan
tersebut. Dengan “Komunikasi Terapeutik” diharapkan mampu menciptakan
lingkungan pelayanan asuhan keperawatan yang kondusif dan empatik,
terjalinnya hubungan saling percaya antara perawat dan pasien. Jika
lingkungan pelayanan sudah seperti itu maka akan tercapai kepuasan pasien
terhadap pelayanan asuhan keperawatan di ruang IGD RSUD Pesawaran.
Pembudayaan Komunikasi Terapeutik dianggap penting untuk mendukung
tercapainya kualitas pelayanan yang prima di IGD RSUD Pesawaran.

Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan


Negara sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara
sebagai pelaksana kebijakan yang memiliki integritas, profesional, netral,
dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi
masyarakat, dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat
persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sesuai UU Nomor 5 Tahun
2014 tentang ASN.

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak kerja yang bekerja pada

2
instansi pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang
dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang
professional dan berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan. Tugas
ASN sebagai pelayan publik meliputi banyak hal, dalam berbagai
kehidupan, seperti pelayanan administrasi negara, bidang pendidikan, sosial,
kesehatan dan lain sebagainya. Setiap ruang pelayanan tersebut memiliki
unit pelaksana terpadu, mulai dari unit terkecil hingga unit terbesar dalam
lingkup nasional.

Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun


2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk Pasal 63 ayat
(3) dan ayat (4) dan peraturan kepala lembaga administrasi negara nomor 21
tahun 2016; CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan
melalui proses Diklat terintegrasi untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Diperlukan sebuah
penyelenggaraan Pelatihan yang inovatif dan terintegrasi, yaitu
penyelenggaraan Pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan
non-klasikal di tempat Pelatihan dan di tempat kerja sehingga
memungkinkan peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan
mengaktulisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi).

Penyelenggaraan diklat dasar (Latsar) CPNS Golongan II bertujuan


untuk membentuk PNS profesional yang dibentuk oleh sikap dan perilaku
disiplin PNS, nilai-nilai dasar PNS, kedudukan dan peran PNS dalam NKRI,
dan menguasai kompetensi teknis bidang tugas, sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai pelayan
masyarakat. Peserta diklat latsar CPNS Tahun 2019 ditugaskan untuk
merancang aktualisasi nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika

3
publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi yang disingkat menjadi ANEKA,
yang akan dilaksanakan di tempat kerja sebagai bentuk penerapan ilmu yang
sudah didapatkan selama mengikuti latsar dalam kurun waktu 18 hari
belajar/on class.

Memasuki era globalisasi ini, Indonesia diharapkan siap untuk


menghadapi berbagai perubahan dan tantangan, termasuk dalam usaha
penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Rumah Sakit (RS) merupakan
salah satu unsur utama dalam sistem pembangunan kesehatan yang
memegang peranan penting dan sekaligus sebagai kunci dari pembangunan
kesehatan itu sendiri. Seorang perawat di Rumah Sakit memiliki tugas untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat holistik. Ini merupakan
bentuk pengabdian terhadap masyarakat di bidang kesehatan.

Diharapkan dengan adanya aktualisasi nilai dasar profesi PNS yang


tertuang dalam ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, Anti Korupsi), seorang perawat PNS yang bekerja di
RSUD Demang Sepulau Raya dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Kabupaten Lampung Tengah.
Adapun tugas dan fungsi seorang perawat salah satunya adalah
melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan dan
tertulis pada saat pergantian dinas. Komunikasi yang efektif menjadi hal
yang penting dalam melaksanakan serah terima tugas. Namun dalam
pelaksanaannya serah terima tugas belum secara optimal di lakukan.

Sebagai rancangan pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi


Aparatur Sipil Negara oleh CPNS pada tempat kerja (off campus), maka
Rancangan Aktualisasi ini disusun dengan isu yang diangkat yaitu
kurangnya penerapan komunikasi terapeutik perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD
Pesawaran.

4
B. Tujuan
Tujuan dari aktualisasi ini yaitu :
1. Mewujudkan pelayanan keperawatan yang berkualitas demi terciptanya
masyarakat yang sehat jasmani dan rohani sesuai misi Kabupaten
Pesawaran.
2. Memberikan pelayanan berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien
sesuai dengan misi RSUD Pesawaran
3. Mewujudkan nilai – nilai dasar ASN yang meliputi Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA)
4. Mengaplikasikan ilmu terkait nilai–nilai dasar profesi ASN yang
diperoleh selama mengikuti Seminar Latihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan II dalam rangka mewujudkan pelayanan yang
sesuai dengan visi dan misi.
5. Salah satu syarat mengikuti Seminar Latihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil yang merupakan bagian dari rangkaian Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Kabupaten Pesawaran.

C. Manfaat
Manfaat dari pembuatan Laporan Aktualisasi ini antara lain :
1. Bagi Stakeholder
Manfaat bagi masyarakat adalah masyarakat bisa mendapatkan
pelayanan terbaik sehingga pasien merasa nyaman dan puas.
2. Bagi Organisasi
Manfaat bagi RSUD Pesawaran adalah sebagai salah satu cara untuk
memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan guna meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
3. Bagi Penulis
Manfaat bagi peserta adalah sebagai salah satu syarat untuk mengikuti
Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan V Kabupaten
Pesawaran. Selain itu, diharapkan tercipta Aparatur Sipil Negara

5
(ASN) yang mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai
pelayan masyarakat, pelaksana kebijakan publik dan perekat serta
pemersatu bangsa khususnya sebagai tenaga medis.

D. Ruang Lingkup Aktualisasi


Ruang lingkup pembahasan rancangan aktualisasi ini dibatasi pada kegiatan
Pembudayaan (Muter dalam Besutan) Komunikasi Terapeutik Perawat
dalam Memberikan Asuhan Keperawatan di ruang Instalasi Gawat Darurat
(IGD) RSUD Pesawaran.

E. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi RSUD Pesawaran
RSUD Kabupaten Pesawaran berada di tepi batar Jalan Raya
Kedondong, Dusun Sukamatga, Kecamatan Gedongtataan, kurang
lebih 500 meter sebelum kompleks perkantoran Pemda Kabupaten
Pesawaran.

Gambar 1. Lokasi RSUD Kabupaten Pesawaran.

6
Dengan luas lahan 3,36 Ha dan luas bangunan yang direncanakan yaitu
12.479 m2. Lokasi RSUD berada pada letak yang cukup strategis
diharapkan dapat melayani dengan akses yang mudah terjangkau dari 9
kecamatan yang ada di Kabupaten Pesawaran. Selain dapat menjangkau
masyarakat yang berada di wilayah Kabupaten Pesawaran diharapakan
juga dapat melayani kabupaten yang berdekatan dan memiliki akses ke
RSUD kabupaten Pesawaran, seperti: Kabupaten Pringsewu, Kabupaten
Tanggamus dan Kabupaten Pesisir Barat.

Gambar 2. RSUD Kabupaten Pesawaran

7
2. Struktur Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pesawaran memiliki struktur
organisasi berdasarkan Peraturan Bupati Pesawaran nomor 72 tahun
2017 tentang Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Unit
Pelaksana Teknis Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dan Pusat
Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran.
Susunan Organisasi RSUD terdiri dari :
a. Direktur
b. Bagian Tata Usaha membawahi :
1) Sub bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian
2) Sub bagian Program dan Keuangan
c. Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan, membawahi :
1) Seksi Pelayanan Medis
2) Seksi Pelayanan Keperawatan
3) Seksi Peralatan Medis dan Non Medis
d. Bidang Penunjang Medis, membawahi :
1) Seksi Logistik dan Diagnostik
2) Seksi Pengendalian Instalasi; dan
3) Seksi Sarana dan Prasarana.
e. Kelompok Jabatan Fungsional;
f. Komite Medis;
g. Komite Lainnya; dan
h. Sistem Pemeriksaan Internal

8
Gambar 3. Bagan Struktur Organisasi

6. Motto Visi Misi dan Tusi


Motto :
“Melayani Dengan HATI Hangat Amanah Terampil Ikhlas”
Visi :
“Menjadi Rumah Sakit Rujukan Dengan Pelayanan Prima di
Kabupaten Pesawaran Tahun 2021”
Misi :
a. Memberikan pelayanan berorientasi pada Mutu dan
Keselamatan Pasien
b. Menyediakan sarana, prasarana dan alat yang canggih dan
berkualitas sesuai dengan standar
c. Menyelenggarakan pengelolaan rumah sakit secara transparan,
akuntabel, efisien dan efektif.

9
Rincian tugas dan fungsi Perawat Terampil berdasarkan Peraturan
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 25 Tahun 2014 yaitu :

1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar kepada individu.


2. Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat kepada individu
dalam rangka melakukan upaya promotif.
3. Membuat media untuk peningkatan perilaku hidup bersih dan
sehat pada individu dalam rangka melakukan upaya promotif.
4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengaman atau pelindung fisik
pada pasien untuk mencegah resiko cidera dalam rangka upaya
preventif.
5. Memantau perkembangan pasien sesuai dengan kondisinya
(melakukan pemeriksaan fisik, mengamati keadaan pasien) pada
individu dalam rangka upaya preventif.
6. Memfasilitasi penggunaan pelindung diri pada kelompok dalam
rangka melakukan upaya preventif.
7. Memberikan oksigenasi sederhana.
8. Memberikan bantuan hidup dasar.
9. Melakukan pengukuran antropometri.
10. Melakukan fasilitasi pasien dalam memenuhi kebutuhan eliminasi.
11. Memantau keseimbangan cairan dan elektrolit pasien.
12. Melakukan mobilisasi posisi pasien.
13. Mempertahankan posisi anatomis pasien.
14. Melakukan pemeriksaan fisik.
15. Memfasilitasi lingkungan yang mendukung istirahat.
16. Memfasilitasi kebiasaan tidur pasien.
17. Memfasilitasi penggunaan pakaian yang mendukung kenyamanan
pasien.
18. Melakukan pemeliharaan diri pasien.
19. Memandikan pasien.

10
20. Membersihkan mulut pasien.
21. Melakukan kompres hangat/dingin.
22. Mempertahankan suhu tubuh saat tindakan (memasang warming
blanket).
23. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan.
24. Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal.
25. Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai
meninggal.
26. Memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka, dan
kematian.
27. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman.

11

Anda mungkin juga menyukai