Anda di halaman 1dari 2

cara perhitungan TLFP

1. Waktu Baku (detik) = Waktu baku (menit) x 60


2. Waktu setup diambil dari data asumsi yang sudah di berikan
cara mencarinya =VLOOKUP (nama mesin;tabel array yang dituju; urutan tabel
yang isinya waktu setup; range lookup)
contoh =VlOOKUP (E18; Asumsi!$C$3:$I$25;7;0) jangan lupa di kunci ya, pake F4

3. Kapasitas alat teoritis/bulan = Round (((jumlah detik kerja/bulan )- waktu


setup(detik))/ waktu baku;mau berapa angka di belakang koma)
Penggunaan round untuk membulatkan yaa!
Contoh = Round((22*7*3600)-H18)/G18;2)
4. % Scarp = diambil dari data asumsi yang telah diberikan
cara mencarinya =VLOOKUP (nama mesin;tabel array yang dituju; urutan tabel yang
isinya %scarp; range lookup)
contoh =VlOOKUP (E18; Asumsi!$C$3:$I$25;4;0) jangan lupa di kunci ya, pake F4
5. Jumlah yang diharapkan diambil dari n+1 dari jumlah yang disiapkan perbulan
Contoh kita ingin mengetahui jumlah yang diharapkan terproduksi pada operasi 1
maka kita ambil dari jumlah yang harus disiapkan perbulan dari operasi ke 2
Contoh jumlah yang diharapkan pada O-1 maka ambil dari jumlah yang disiapkan
pada O-2
Contoh untuk sell K18 didapatkan dari =L19
Namun mohon perhatikan kapasitas dan jumlah yang dibutuhkan jadi di sell
terakhir untuk part itu jangan lupa untuk mengalikan kapasitas dengan jumlah yang
dibutuhkan
Contoh untuk part ME-30 Balok Kayu Part Lantai Truk ; P = 88 mm ; L = 42 mm ; T
= 17 mm
dibutuhkan 1 pcs maka pada proses yang terakhir (dikeringkan) diharapkan ada
sebanyak kapasitas kan, jadi pada yang diharapkan tulis kapasitas x banyak pcs yang
diharapkan
6. Jumlah yang disiapkan perbulan diambil dari hasil pengurangan produksi tanpa
daur ulang dengan produksi dengan daur ulang.
Contoh : P18-Q18
7. Jumlah produksi pada efisiensi : diambil dari pembagian jumlah yang disiapkan
perbulan dengan persen efisiensi pabrik
Contoh : round (L18/($J$12/100);4) cara bacanya yaitu round digunakan untuk
pembulatan, angka 4 diakhir berarti pembulatan sampai 4 angka dibelakang koma
,L18 yaitu sel yang memuat produksi yang disiapkan perbulan, J12 yaitu sel yang
memuat %efisensi produksi dikasih tanda dolar karena tetap tidak berubah-ubah,
kenapa dibagi 100 karena persen berarti perseratus kan. hehehe
8. Reabilitas mesin %
diambil dari data asumsi yang telah diberikan rumusnya pake Vlookup juga, sama
kayak mencari %scarp bedanya urutan tabelnya aja.
tabel reabilitas mesin di urutan ke 3
9. %daur Ulang
diambil dari data asumsi yang telah diberikan rumusnya pake Vlookup juga, sama
kayak mencari %scarp bedanya urutan tabelnya aja.
tabel %daur ulang di urutan ke 6
10 Tanpa daur ulang didapatkan dari hasil pembagian jumlah yang diharapkan dengan
hasil % bahan yang bener-bener di olah atau sama dengan (1- (persen scrap)).
contoh : Round (K18/(1-(J18/100));4). Round digunakan untuk pembulatan, K18 =
jumlah yang diharapkan, (1-(J18/100) adalah % bahan yang bener2 dipakai kan kalau
scrap berarti sisa yang terbuang ya, kenapa dibagi 100 karena untuk di ubah
jadi persen kan, angka 4 artinya pembagian dibulatkan sampe 4 dibelakang koma,
jadi terserah mau ganti jadi 2 juga boleh.
11. Daur Ulang didapatkan dari selisih tanpa daur ulang dengan yang diharapkan
dikali dengan
persen daur ulang.
Contoh : =ROUND((P18-K18)*(O18/100);4)
12. Jumlah mesin teoritis yaitu didapat dari pembagian produksi efisiensi dibagi
dengan hasil kali persen reabilitas mesin dengan kapasitas alat teoritis / bulan
Contoh : =ROUND(M18/((N18/100)*I18);2)
13. Jumlah mesin/stasiun untuk masing-masing produk diambil dari jumlah mesin
teoritis yang sudah di cari sebelumnya atau yang didapatkan pada langkah ke 12 tadi
14. Jumlah mesin/stasiun teoritis sama dengan jumlah mesin/stasiun untuk masing-
masing produk atau sama dengan langkah 13
15. Jumlah mesin sebenernya didapatkan dari pembulatan jumlah mesin dengan
aturan pembulatan sbb:(angka dibelakang koma/ angka didepan koma) < 0,1 ;
dibulatkan
kebawah.(angka dibelakang koma/ angka didepan koma) >= 0,1 ; dibulatkan keatas.
contoh : jumlah mesin / stasiun teoritis = 6,26 maka jumlah mesin sebenernya :
0,26/6 = 0,0433 karena lebih kecil dari 0,1 maka bulatkan ke bawah = 6 mesin
16. Jumlah mesin/stasiun diambil dari data jumlah mesin sebenernya
17. Operator mesin dianggap 1 mesin 1 operator
18. Jumlah operator = Jumlah mesin/stasiun x 1 operator/mesin/stasiun = jumlah
operator
19. Jumlah alat = 1
20. Jumlah total = didapat dari hasil kali jumlah alat dengan jumlah mesin
sebenernya untuk mesin itu
21. Ukuran mesin panjang dan lebarnya di dapatkan dari asumsi
22. Ukuran operator yaitu 1m x 1m
23. Panjang sub kelompok mesin = Panjang sub kelompok mesin didapat dengan
menghitung sisi terpanjang
dari tiap sub kelompok mesin ditambah 1m (ruang untuk operator bergerak) untuk
kelonggaran jarak antar
sub kelompok mesin. Contoh : panjang mesin = 1,45 lebar mesin = 0,85 jadi panjang
kelompok mesin didapat dari 1,45 + 1 untuk ruang operator bergerak jadi panjangnya
= 2,45
begitu juga sebaliknya untuk yang lebar sub kelompok mesinnya.
24. Luas kelompok mesin diambil dari perkalian lebar panjang sub kelompok mesin dan
dikali dengan jumlah total
25. Panjang lini asembly diambil dari maksimal panjang sub kelompok mesin + panjang
input + panjang output + ukuran gang (gang disini dibuat 3 aja) +ruang untuk
operator (1)
26. Lebar lini asembly diambil dari maksimal lebar sub kelompok mesin + lebar input
+ lebar output + ukuran gang (gang disini dibuat 3 aja) + ruang untuk operator (1)
27. Luas Lini asembly hasil perkalian panjang lini assembly dengan lebar lini
aseembly
28. Luas lantai merupakan jumlah luas lantai lini assembly product layout ditambah
luas lantai process layout
29. Jumlah total diambil dari data jumlah mesin
30. panjang sub kelompok mesin di process layout diambil dari Panjang mesin
ditambah panjang input dan panjang output serta panjang operator
31. Lebar sub kelompok mesin di process layout diambil dari lebar mesin ditambah
lebar input dan lebar output serta lebar ruang gerak operator
32. Total Luas kelompok mesin didapatdari hasil kali panjang dan lebar dan jumlah
total
33. Total Panjang kelompok gang didapatkan dari hasil kali jumlah total dengan
panjang sub kelompok mesin
34. Total Lebar kelompok gang didapatkan dari penjumlahan lebar sub kelompok mesin
dengan lebar bahan baku utama sama lebar bahan jadi utama ditambah lebar gang
(lebar gang=3)
35. Luas kelompok mesin yaitu total panjang kelompok mesin yang sudah ada gang
dikali dengan total lebar kelompok mesin yang sudah ada gang.

Hasil praktikum di print di kertas A3 yaa!!!

Anda mungkin juga menyukai