Penilaian Persediaan Pendekatan Biaya
Penilaian Persediaan Pendekatan Biaya
Wawan (wawanlie00@gmail.com)
BAB I
PENDAHULUAN
1
Pos-pos apa saja yang harus dimasukkan sebagai biaya persediaan?
1.4 Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Agar pembaca dapat memahami dan mengerti tentang persediaan, dan apa saja yang
ada di dalamnya termasuk biaya sampai pengungkapan persediaan.
BAB II
ISI
2.1 Persediaan
A. Klasifikasi Persediaan
Persediaan adalah pos – pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual
dalam operasi bisnis normal, atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam
membuat barang yang akan dijual. Biaya yang dibebankan ke barang dan bahan baku
2
yang ada di tangan tetapi belum dialihkan ke produksi dilaporkan sebagai persediaan
bahan baku. Persediaan mencakup unsur – unsur sebagai berikut:
a. Barang dagangan yaitu barang yang dibeli oleh perusahaan dari pihak lain dalam
kondisi sudah siap untuk dijual tanpa melakukan pemrosesan lebih lanjut.
b. Bahan baku adalah barang – barang yang dibeli oleh perusahaan dalam keadaan
harus dikembangkan / diproses lebih lanjut yang akan menjadi bagian utama dari
barang jadi.
c. Bahan pembantu adalah barang – barang yang dibeli oleh perusahaan dalam rangka
mendukung proses produksi sampai menjadi barang jadi.
d. Barang dalam proses adalah bahan yang sudah dimasukkan dalam suatu proses
produksi tetapi belum selesai diolah, sehingga baru menyerap sebagian biaya bahan,
biaya tenaga kerja, dan biaya pabrik.
e. Barang jadi adalah produk selesai yang dihasilkan dari suatu pengolahan produk
dan telah menyerap biaya bahan, biaya tenaga kerja serta biaya pabrik secara
menyeluruh.
B. Pengendalian Persediaan
3
a. Menjaga agar jangan sampai perusahaan kehabisan bahan – bahan sehingga
menyebabkan terhenti atau terganggunya proses produksi
b. Menjaga agar keadaan persediaan tidak terlalu besar atau berlebihan sehingga biaya –
biaya yang timbul dari persediaan tidak besar pula.
a. Apabila jangka waktu pengiriman bahan mentah relatif lama maka perusahaan perlu
persediaan bahan mentah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan perusahaan selama
jangka waktu pengiriman.
b. Seringkali jumlah yang dibeli atau diproduksi lebih besar dari yang dibutuhkan
c. Apabila permintaan barang hanya sifat musiman sedangkan tingkat produksi setiap
saat adalah konstan maka perusahaan dapat melayani permintaan tersebut dengan
membuat tingkat persediaannya mengikuti fluktuasi permintaan.
Sistem Perpetual
Pembelian barang dagang untuk dijual atau pembelian bahan baku untuk
produksi didebet ke Persediaan dan bukan ke Pembelian.
Harga pokok penjualan diakui untuk setiap penjualan dengan mendebet akun.
Harga Pokok Penjualan, dan mengkredit Persediaan.
Sistem Periodik
5
2.2 Masalah Mendasar Dalam Menilai Persediaan
Biaya barang yang tersedia untuk dijual atau digunakan adalah jumlah dari biaya
barang yang ada di tangan awal periode dan biaya barang yang dibeli atau diproduksi
selama periode berjalan. Harga pokok penjualan adalah perbedaan antara biaya barang
yang tersedia untuk dijual selama periode berjalan dan biaya barang yang ada di tangan
pada akhir periode. Penilaian persediaan bisa menjadi proses kompleks yang memerlukan
penentuan atas:
Akuntansi pada barang ini tergantung pada siapa yang memiliki barang. Jika barang
dikirimkan atas dasar f.o.b shipping point, makan hak kepemilikan berpindah ke
pembeli ketika penjual menyerahkan barang kepada perusahaan pengangkut, yang
bertindak sebagai pembeli. Jika barang dikirimkan atas dasar f.o.b destination, maka
hak kepemilikan belum berpindah sampai pembeli menerima barang dari perusahaan
pengangkut.
Barang konsinyasi
Persediaan yang telah di konsinyasikan ditunjukkan sebagai pos terpisah, tetapi kecuali
jumlahnya besar, hal ini tidak diperlukan. Kadang kala persediaan yang telah
dikonsinyasikan dilaporkan dalam catatan atas atas laporan keuangan. Pihak – pihak
yang terlibat dalam penjualan konsinyasi:
Tiga situasi penjualan khusus yang di dapatkan di dunia praktik, yaitu penjualan dengan
perjanjian beli kembali, penjualan dengan tingkat retur yang tinggi, penjualan cicilan.
6
Pengaruh kesalahan persediaan, biasanya terjadi dengan dua kasus salah saji persediaan
akhir dan salah saji pembelian dan persediaan.
Biaya Produk
Biaya Periode
Biaya periode (period costs) merupakan biaya-biaya yang terkait secara tidak
langsung dengan akuisisi atau produksi barang. Biaya-biaya periode seperti beban
penjualan (selling expenses) dan dalam kondisi yang biasa, beban umum serta
administrasi (general and administrative expenses) tidak dianggap sebagai bagian dari
biaya persediaan.
Biaya bunga yang berhubungan dengan penyiapan persediaan agar siap dijual
biasanya di bebankan pada saat dikeluarkan. Arguman penting untuk pendekatan ini
adalah bahwa biaya bunga merupakan biaya pembiayaan.
Biaya manufaktur
Sebuah bisnis yang membuat barang mengunakan persediaan bahan
baku,barang dalam proses, dan barang jadi. Barang dalam proses dan brang jadi
meliputi bahan, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead manufaktur. Biaya
overhead manufaktur meliputi bahan tidak langsung,tenaga kerja tidak langsung dan
pos-pos seperti penyusutan , pajak,asuransi, pemanas, dan listrik yang dibutuhkan
dalam proses manufaktur.
7
Perlakuan atas Diskon Pembelian
Sebetulnya, arus fisik barang aktual dan asumsi arus biaya seringkali sangat berbeda.
Tidak ada keharusan bahwa asumsi arus biaya yang dipakai terus konsisten dengan
pergerakan fisik barang. Tujuan utama dari pemilihan asumsi arus biaya adalah untuk
memilih asumsi yang paling mencerminkan laba periodik, sesuai kondisi yang berlaku.
Identifikasi Khusus
Biaya Rata-rata
Seperti tersirat dalam namanya, metode biaya rata-rata (average cost method)
menghitung harga pos-pos yang terdapat dalam persediaan atas dasar biaya rata-rata
barang yang sama yang tersedia selama suatu periode. Metode biaya rata-rata yang
lain adalah metode rata-rata bergerak (moving average method) yang digunakan
dalam system persediaan perpetual.
Kelebihan Kekurangan
Kelebihan Kekurangan
Menghasilkan laba yang lebih besar Laba yang dihasilkan kurang akurat
Contoh:
9
Last-In, First-Out (LIFO)
Kelebihan Kekurangan
A. Cadangan LIFO
B. Likuidasi LIFO
Sampai saat ini, kita telah membahas pendekatan barang-khusus (specific goods
approach) untuk mengkalkulasi biaya persediaan LIFO (yang juga disebut LIFO
tradisional atau LIFO unit). Pendekatan ini seringkali tidak realistis karena dua alasan:
1. Jika perusahaan memiliki banyak item persediaan yang berbeda, maka penelusuran
atas setiap item persediaan itu akan membutuhkan biaya akuntansi yang tinggi.
2. Erosi persediaan LIFO dapat terjadi dengan mudah (yang disebut dengan likuidasi
LIFO). Hal ini sering kali akan mendistorsi laba bersih dan pembayaran pajak yang
substansial.
C. LIFO Nilai-Dollar
11
federal dan indeks tingkat harga umum eksternal yang paling popular adalah
Consumers Price Index for Urban Consumers (CPI-U). indeks harga eksternal
khusus juga dipakai secara luas. Banyak asosiasi dagang membuat indeks untuk lini
produk atau industri tertentu. Semua indeks ini dapat digunakan untuk tujuan LIFO
nilai-dollar. Jika indeks harga khusus eksternal tidak tersedia atau tidak relevan, maka
perusahaan dapat menghitung indeks harga khusus internalnya sendiri. Rumus-rumus
umum perhitungan indeks adalah sebagai berikut :
Salah satu keunggulan nyata dari pendekatan LIFO adalah bahwa, dalam
situasi tertentu, arus biaya LIFO menyerupai arus fisik barang yang keluar-masuk
persediaan. Sebagian besar penganut LIFO menggunakan argument-argumen sebagai
berikut untuk mendukung pemakaiannya :
1. Penandingan
Manfaat pajak adalah alas an utama mengapa LIFO sangat popular. Sepanjang
tingkat harga terus naik dan kuantitas persediaan tidak menurun, pemakaian LIFO
akan menangguhkan pajak penghasilan, karena item-item yang dibeli paling akhir
dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan.
Jika memakai LIFO, laba masa depan perusahaan yang dilaporkan tidak akan
dipengaruhi karena secara signifikan oleh penurunan harga. Jadi LIFO menghilangkan
atau menimbulkan secara substansial write-downs to market sebagai akibat dari
penurunan harga.
1. Berkurangnya Laba
3. Arus Fisik
13
LIFO tidak menyerupai arus fisik item-item persediaan kecuali dalam situasi
tertentu. Pada awalnya, LIFO hanya dapat digunakan dalam situasi tertentu. Situasi ini
berubah dari tahun ke tahun sampai titik di mana karakteristik arus fisik tidak lagi
memainkan peranan penting dalam menentukan apakah LIFO layak dipakai atau
tidak.
Jika lapisan atau dasar biaya lama dieliminasi, maka hasil yang ganjil bisa
terjadi karena biaya lama yang tidak relevan dapat dibandingkan dengan pendapatan
berjalan. Laba yang dilaporkan untuk periode bisa terdistorsi, serta perusahaan akan
mengalami konsekuesni pajak yang merugikan dari sudut pandang pajak penghasilan.
Karena adanya persoalan likuidasi, maka LIFO bisa menimbulkan kebiasaan
pembelian yang buruk.
1. Harga jual dan pendapatan telah meningkat lebih cepat disbanding biaya, sehingga
mendistorsi laba.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Persediaan (inventory), adalah meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan pada
saat tertentu, dengan tujuan untuk dijual atau dikonsumsi dalam siklus operasi normal
perusahaan. Metode yang dapat digunakan dalam hubungannya dengan pencatatan persediaan
ada dua, yaitu: Metode Periodik dan Metode Perpetual.
Penghitungan fisik persediaan dilakukan secara periodik. Dalam sistem ini pencatatan
terhadap mutasi persediaan tidak selalu diikuti. Oleh karena itu prosedur penghitungan fisik
persediaan pada akhir periode harus dilakukan (mandatory procedure) untuk dapat
menentukan fisik persediaan yang akan dilaporkan dalam laporan keuangan. Hasil
perhitungan fisik ini dipakai sebagai dasar penentuan nilai persediaan. Yang kedua, sistem
perpetual (perpetual inventory system), Pencatatan terhadap mutasi persediaan selalu diikuti
15
secara konsisten, dengan mencatat semua transaksi yang menyebabkan berkurang atau
bertambahnya persediaan.
3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi penulis yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini. Penulis berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini pada penulisan makalah di
kesempatan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
16