Anda di halaman 1dari 31

BAB III

TINJAUAN KHUSUS

DINAS KABUPATEN KARAWANG

3.1 Kabupaten Karawang

3.1.1 Letak Geografis

Kabupaten Karawang adalah sebuah kabupaten yang terletak di bagian utara Provinsi
Jawa Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah Karawang. Kabupaten Karawang berbatasan
langsung dengan Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor di barat, Laut Jawa di utara,
Kabupaten Subang di timur, Kabupaten Purwakarta di tenggara, serta Kabupaten
Cianjur di Selatan. Kabupaten Karawang memiliki luas wilayah 1.753,27 km2 atau
3,73% dari luas Provinsi Jawa Barat. Karawang merupakan salah satu daerah yang
memiliki lahan subur di Jawa Barat, sehingga sebagian besar lahannya digunakan
untuk pertanian.

3.1.2 Demografi

Kabupaten Karawang memiliki 30 kecamatan yang terdiri dari 297 desa dan 12
kelurahan. Jumlah desa terbanyak ada di Kecamatan Telagasari, Jatisari, dan
Tempuran, yaitu 14 desa dan yang paling sedikit adalah Kecamatan Majalaya dan
Ciampel, yaitu sebanyak 7 desa. Adapun dari 309 desa/kelurahan tersebut yang
termasuk desa swadaya hanya 9 desa, swakarya 251 desa, dan sisanya sebanyak 59
desa adalah desa swasembada.

Pada tahun 2014 jumlah penduduk Kabupaten Karawang mencapai 2.250.120 jiwa.
Penduduk laki-laki pada tahun 2014 berjumlah 1.154.982 jiwa dan penduduk
perempuan berjumlah 1.095.138 jiwa. Dengan luas Kabupaten Karawang sebesar
1.753,27 km2 didapatkan kepadatan penduduk per km2 sebesar 1.283,38 jiwa.
3.2 Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang

Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang memiliki Visi dan Misi jangka panjang dan
menengah. Visi jangka menengahnya adalah:

“TERWUJUDNYA MASYARAKAT KARAWANG YANG SEHAT DAN


MANDIRI TAHUN 2019 "

Visi ini memberikan pengertian suatu kondisi masyarakat Karawang menyadari, mau
dan mampu untuk mengenali, mencegah, dan mengatasi permasalahan kesehatan yang
dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan, baik yang disebabkan karena
penyakit termasuk gangguan kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan dan
perilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat.

Kondisi yang diharapkan adalah masyarakat lebih proaktif dalam meningkatkan


derajat kesehatan baik individu ataupun bersama melalui fasilitas kesehatan yang
disediakan ataupun gerakan kesehatan masyarakat.

Visi ini merupakan cara pandang jauh ke depan tentang kemana Pembangunan
Kesehatan di Kabupaten Karawang akan diarahkan dan memperjelas arah yang akan
dicapai Dinas Kesahatan serta menggambarkan aspirasi di masa depan, dan menjadi
inspirasi untuk meningkatkan pelayanan yang profesional melalui persiapan sumber
daya kesehatan yang mempunyai keeratan dengan mutu pelayanan.

Dalam rangka mencapai visi tersebut, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang
memiliki Misi yang harus diemban dan dilaksanakan yaitu:

1. MENINGKATKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN


KELUARGA adalah upaya pembangunan kesehatan melalui pendidikan kesehatan
dan peran aktif masyarakat dalam bidang kesehatan, peningkatan status gizi
masyarakat, dan penurunan angka kematian ibu, bayi, dan balita.

2. MENINGKATKAN PENCEGAHAN, PENGENDALIAN PENYAKIT, DAN


PENYEHATAN LINGKUNGAN adalah upaya pembangunan kesehatan melalui
kegiatan penemuan dan penatalaksanaan penyakit menular dan tidak menular,
pengamatan penyakit, kekebalan tubuh terhadap penyakit, penanggulangan bencana,
dan mewujudkan lingkungan yang sehat.

3. MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN DAN JAMINAN KESEHATAN


MASYARAKAT adalah upaya pembangunan kesehatan melalui peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Jaringannya, penanganan kesehatan khusus,
penanganan situasi

khusus lapangan dan kualitas laboratorium kesehatan daerah, serta adanya jaminan
kesehatan bagi masyarakat terutama masyarakat miskin

4. MENINGKATKAN PEMERATAAN, PENGAWASAN DAN STANDARISASI


PELAYANAN KESEHATAN adalah upaya pembangunan kesehatan melalui
pemerataan obat dan perbekalan kesehatan di Puskesmas dan Jaringannya,
pengawasan obat, makanan, minuman dan zat yang berbahaya di masyarakat, serta
adanya pelayanan kesehatan swasta yang memenuhi standar kesehatan.

5. MENINGKATKAN MANAJEMEN KESEHATAN DAN KAPASITAS


SUMBER DAYA YANG BERMUTU adalah upaya pembangunan kesehatan melalui
pengembangan sistemin informasi, perencanaan dan pelaporan kinerja kesehatan,
penyediaan saarana dan prasarana kesehatan, pelayanan administrasi kesehatan, serta
peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan.

3.3 Peran dan Fungsi Dinas Kesehatan

Berdasarkan Peraturan Bupati Karawang Nomor 43 Tahun 2016 tentang Rincian


Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang,

Dinas Kesehatan adalah unsur penyelenggara urusan pemerintahan yang menjadi


kewenangan daerah bidang kesehatan serta tugas pembantuan yang ditugaskan kepada
Daerah.

Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah
3.4 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang
Susunan Organisasi Dinas terdiri atas :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, membawahi :
1. Subag Program dan Pelaporan;
2. Subag Keuangan;dan
3. Subag Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Kesehatan Masyarakat, membawahi;


1. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi;
2. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat;dan
3. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga;

d. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, membawahi:


1. Seksi Surveilans dan Imunisasi;
2. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular;dan
3. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa.

e. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi;


1. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer;
2. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Jaminan Kesehatan;dan
3. Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional, Mutu dan Akreditasi.

f. Bidang Sumber Daya Kesehatan,membawahi:


1. Seksi Kefarmasian;
2. Seksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan rumah tangga
3.Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan

g.UPTD ( Unit Pelaksana Teknik Dinas )


h.Jabatan Fungsional Khusus
Menurut Peraturan Bupati Kabupaten Karawang No. 43 tahun 2016 tentang
kedudukan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang

3.5 Unsur Organisasi,Tugas Pokok Dan Fungsi Serta Tata Kerja Pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Karawang

Unsur organisasi yang ada di Dinas Kesehatan terdiri atas:


1. Pimpinan adalah Kepala Dinas
2. Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat dan Sub Bagian
3. Pelaksana adalah Bidang, Seksi, Unit Pelaksana Teknis Dinas, serta Kelompok
Jabatan Fungsional

3.5.1 Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan,


mengendalikan serta mengarahkan pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah bidang kesehatan serta tugas pembantuan yang ditugaskan kepada
Daerah.
Kepala Dinas mempunyai fungsi :
a. penetapan kebijakan teknis Dinas dan/atau bahan kebijakan daerah dalam hal
penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah bidang
kesehatan;
b. pengkoordinasian penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah bidang kesehatan;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah bidang kesehatan;
d. pelaksanaan administrasi Dinas sesuai dengan tugasnya
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

3.5.2 Sekretariat
Sekretaris mempunyai tugas pokok mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas
dalam hal pengelolaan administrasi perencanaan dan program, keuangan serta
kepegawaian dan umum di lingkungan Dinas serta mengkoordinasikan pelaksanaan
tugas dan fungsi bidang-bidang.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok Sekretaris mempunyai fungsi :


a. pengkoordinasian penyusunan perencanaan, program dan anggaran di lingkungan
Dinas;
b. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerjasama, hubungan masyarakat, arsip
dan dokumentasi;
c. pembinaan dan pengkoordinasian penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan di
lingkup Dinas;
d. pengkoordinasian penyusunan peraturan perundang-undangan di lingkup Dinas;
e. pengelolaan barang/kekayaan milik daerah dan/atau negara di lingkup Dinas;
f. pengkoordinasian pelaksanaan tugas dan fungsi bidang-bidang; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Kepala Dinas terkait dengan tugas dan
fungsinya.

3.5.3 Bidang Sumber Daya Kesehatan


Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Kepala Dinas dalam hal fasilitasi, koordinasi, pengelolaan, pembinaan,
monitoring dan evaluasi kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah
tangga serta sumber daya manusia kesehatan

Dalam menyelenggarakan tugas pokok Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai


fungsi :

a) perumusan bahan kebijakan teknis Dinas dan/atau bahan kebijakan daerah


dalam hal kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga
serta sumber daya manusia kesehatan;
b) pelaksanaan kebijakan teknis Dinas dan/atau kebijakan daerah dalam hal
kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga serta
sumber daya manusia kesehatan;
c) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dalam hal kefarmasian, alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan rumah tangga serta sumber daya manusia kesehatan;
d) pelaksanaan administrasi Dinas dalam hal kefarmasian, alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan rumah tangga serta sumber daya manusia kesehatan; dan
e) pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan terkait dengan tugas pokok
dan fungsinya

Tugas pokok dan fungsinya.

Tugas Substantif:

Mengkoordinasikan, memfasilitasi dan/atau merumuskan pengelolaan, pembinaan,


monitoring dan evaluasi dalam hal :

1. Kefarmasian, meliputi :
1) peningkatan manajemen dan klinikal farmasi;
2) pembinaan penggunaan obat rasional;
3) pengawasan sarana produksi dan distribusi produk obat dan kosmetika;
4) pengawasan sarana produksi dan distribusi produk alat kesehatan;
5) pengawasan sarana produksi dan distribusi produk alat kesehatan rumah
tangga;

2. Obat dan alat kesehatan, meliputi :

a) perencanaan dan penilaian ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan;


b) peningkatan seleksi obat dan alat kesehatan;
c) analisis farmako ekonomi obat dan alat kesehatan;
d) pengaturan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan;
e) penyimpanan dan distribusi obat dan perbekalan kesehatan; dan
f) pelayanan kalibrasi peralatan kesehatan.

3. sumber daya kesehatan, meliputi :

A. perencanaan kebutuhan sumber daya manusia kesehatan;


B. pengembangan sumber daya manusia kesehatan;
C. pendayagunaan sumber daya manusia kesehatan;
D. pengembangan pendidikan dan kemitraan;
E. analisis kompetensi dan kebutuhan pendidikan dan pelatihan SDM kesehatan;
F. profesi tenaga kesehatan;
G. analisis dan pemetaan jabatan SDM kesehatan;
H. pemantauan dan evaluasi jabatan SDM kesehatan; dan
I. fasilitasi bimbingan siswa / mahasiswa.

3.5.3.1 Seksi Kefarmasian

Seksi Kefarmasian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang


Sumber Daya Kesehatan dalam hal fasilitasi, koordinasi, pengelolaan, pembinaan,
monitoring dan evaluasi penyelenggaraan kefarmasian.

Rincian tugas Seksi Kefarmasian, yaitu :


a. Tugas Atributif:
1) menyusun perencanaan dan program kerja Seksi Kefarmasian;
2) menyusun bahan kebijakan teknis Dinas dan/atau bahan kebijakan daerah
dalam hal kefarmasian;
3) membagi tugas kepada bawahan;
4) memimpin, mengarahkan, membina dan mengawasi pelaksanaan tugas
bawahan;
5) mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi Seksi Kefarmasian
dengan unit kerja lain;
6) melaporkan pelaksanaan tugas dan fungsi Seksi Kefarmasian; dan
7) melaksanakan tugas lain yang diperintahkan pimpinan sesuai dengan tugas
pokok dan bidang tugasnya.
b. Tugas Substantif :

mengkoordinasikan memfasilitasi dan/atau menyelenggarakan pengelolaan,


pembinaan, monitoring dan evaluasi dalam hal :

a) peningkatan manajemen dan klinikal farmasi;


b) pembinaan penggunaan obat rasional;
c) pengawasan sarana produksi dan distribusi produk obat dan kosmetika;
d) pengawasan sarana produksi dan distribusi produk alat kesehatan;dan
e) pengawasan sarana produksi dan distribusi produk alat kesehatan rumah
tangga.

3.5.3.2 Seksi Alat Kesehatan dan Perbekalan kesehatan Rumah Tangga

Seksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga mempunyai


tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Sumber Daya Kesehatan dalam
hal fasilitasi, koordinasi, pengelolaan, pembinaan, monitoring dan evaluasi obat
dan alat kesehatan serta perbekalan kesehatan rumah tangga.

Rincian tugas Seksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga,
yaitu :
a. Tugas Atributif:

1. menyusun perencanaan dan program kerja Seksi Alat Kesehatan dan


Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga;
2. menyusun bahan kebijakan teknis Dinas dan/atau bahan kebijakan daerah
dalam hal obat dan alat kesehatan serta perbekalan kesehatan rumah
tangga;
3. membagi tugas kepada bawahan;
4. memimpin, mengarahkan, membina dan mengawasi pelaksanaan tugas
bawahan;
5. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi Seksi Alat Kesehatan
dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dengan unit kerja tertentu;
6. melaporkan pelaksanaan tugas dan fungsi Seksi Alat Kesehatan dan
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga; dan
7. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan pimpinan sesuai dengan tugas
pokok dan bidang tugasnya.

b. Tugas Substantif :

mengkoordinasikan, memfasilitasi dan/atau menyelenggarakan :

1) perencanaan dan penilaian ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan;


2) peningkatan seleksi obat dan alat kesehatan;
3) analisis farmako ekonomi obat dan alat kesehatan;
4) pemantauan pasar obat publik dan perbekalan kesehatan;
5) pengaturan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan;
6) penyimpanan dan distribusi obat dan perbekalan kesehatan; dan
7) pelayanan kalibrasi peralatan kesehatan

3.5.3.3 Seksi Sumber daya Manusia Kesehatan

Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan


sebagian tugas Bidang Sumber Daya Kesehatan dalam hal fasilitasi, koordinasi,
pembinaan, pengelolaan, monitoring dan evaluasi dalam hal perencanaan,
pengembangan dan pemanfaatan sumber daya manusia kesehatan

Rincian tugas Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan, yaitu :

a. Tugas Atributif:

1) menyusun perencanaan dan program kerja Seksi Sumber Daya Manusia


Kesehatan;
2) menyusun bahan kebijakan teknis Dinas dan/atau bahan kebijakan daerah
dalam hal perencanaan, pengembangan dan pemanfaatan sumber daya
manusia kesehatan;
3) membagi tugas kepada bawahan;
4) memimpin, mengarahkan, membina dan mengawasi pelaksanaan tugas
bawahan;
5) mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi Seksi Sumber Daya
Manusia Kesehatan;
6) melaporkan pelaksanaan tugas dan fungsi Seksi Sumber Daya Manusia
Kesehatan; dan
7) melaksanakan tugas lain yang diperintahkan pimpinan sesuai dengan tugas
pokok dan bidang tugasnya.

b. Tugas Substantif :

Mengkoordinasikan, memfasilitasi dan/atau menyelenggarakan :

1) perencanaan kebutuhan sumber daya manusia kesehatan;


2) pengembangan sumber daya manusia kesehatan;
3) pendayagunaan sumber daya manusia kesehatan;
4) pengembangan pendidikan dan kemitraan;
5) analisis kompetensi dan kebutuhan pendidikan dan pelatihan SDM kesehatan;
6) profesi tenaga kesehatan;
7) analisis dan pemetaan jabatan SDM kesehatan;
8) pemantauan dan evaluasi jabatan SDM kesehatan; dan
9) bimbingan siswa / mahasiswa.

3.5. 4 PERIJINAN

Dahulu, sebelum ada BPMPT balai penanaman modal pelayanan terpadu), ijin-ijin
mengenai tenaga kesehatan dan sarana kesehatan diatur melalui Dinas Kesehatan
Kabupaten. Namun sejak 2011, sebagian ijin harus melalui BPMPT sekarang
DPMPTSP dan sejak 2017 semua perijinan dibuat melalui satu pintu yaitu melalui
DPMPTSP. Dinas Kesehatan Kabupaten berdasarkan SK Bupati menjadi Tim Teknis
dari DPMPTSP. Ijin-ijin yang harus diurus ke DPMPTSP adalah ijin Apotek, Rumah
sakit, Toko Obat, Klinik, SIP, SIK, SIKTTK,SIPA, dan Batra. Khusus izin PIRT masih
melalui dinkes kesehatan melalui Seksi Kefarmasian.

Baru-baru ini Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadau Satu Pintu
(DPMPTSP) Karawang, meluncurkan program “Si Teteh” (Sistem Informasi Tepat
dalam pelaksanaan, transparan dalam pelayanan, Efektif dalam proses, dan Handal
dalam pengelolaan).

Dijelaskan, program Si Teteh baru mencakup perizinan Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK)
serta izin praktek perorangan saja. Sementara, untuk penerbitan Izin Mendairikan
Bangunan (IMB) atau izin yang memerlukan survei lapangan, harus langsung
mendatangi kantor DPMPTSP. Total perizinan yang bias diakses secara elektronik
online atau melalui program Si Teteh ada tujuh belas jenis layanan perizinan.

3.6 UPTD Puskesmas Kabupaten Karawang


Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Berdasarkan struktur organisasi UPTD Puskesmas berada langsung dibawah Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang. Jumlah Puskesmas di Kabupaten Karawang
sebanyak 50 Puskesmas.
3.6.1 Puskesmas Cikampek
3.6.1.1 Geografi
Puskesmas Cikampek yang beralamat di jalan Jendral Ahmad Yani No.50 adalah
salah satu Puskesmas dalam Wilayah kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang
yang berada pada ketinggian + 2.529 m di atas permukaan laut,wilayah Kerja
Puskesmas Cikampek yang terdiri dari 10 Desa yang memilki batas-batas fisik
sebagai berikut :

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tirtamulya


 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Klari
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Purwasari
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kotabaru
Luas Kecamatan Cikampek adalah 4.638 Ha dengan kondisi wilayah sebagian besar
merupakan dataran rendah dan bersifat agraris yang terdiri dari tanah sawah
seluas492 Ha dan sisanya merupakan tanah darat dengan berbagai peruntukan seluas
4.146 Ha.

3.6.1.2 Demografi
Jumlah penduduk Kecamatan Cikampek berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik
Kabupaten Karawang tahun 2018 adalah sebanyak 112.354 jiwa, yang terdiri dari
57.579 penduduk laki-laki dan 54.776 penduduk perempuan serta meliputi 26.728
Kepala Keluarga.

Dengan jumlah penduduk sebanyak 112.354 jiwa, kebutuhan dan tuntutan


masyarakat terhadap pelayanan pemerintahan secara umum sangat kompleks dan
memerlukan penanganan yang lebih serius serta tuntutan profesional dari para
pelaksana pemerintahan.

Data lengkap mengenai jumlah dan tingkat kepadatan penduduk Kecamatan


Cikampek sampai dengan akhir tahun 2018 adalah sebagai berikut :

Tabel 1.
Jumlah Penduduk kecamatan Cikampek tahun 2018
No Nama Desa Luas (km2) Jumlah Jumlah Tingkat
Rumah Penduduk Kepadatan
Tangga Penduduk/
km2
1 Cikampek 0,97 1.736 7.436 7.666
Kota
2 Cikampek 1,94 4.868 21.956 11.318
Barat
3 Cikampek 1,12 2.597 10.675 9.531
Timur
4 Cikaampek 1,22 2.700 11.455 9.389
Selatan
5 Cikampek 3,74 1.163 4.540 1.214
Pusaka
6 Kamojing 9,27 1.116 8.948 426
7 Dawuan 2,93 3.198 12.761 4.355
timur
8 Dawuan 3,22 4.411 20.748 6.443
Tengah
9 Dawuan 3,64 3.263 13.895 3.817
Barat
10 Kalihurip 18.33 1.276 4.941 270
Kecamatan 46,38 26.728 112.354 2.422

3.6.1.3 Visi dan Misi Puskesmas Cikampek

Visi Puskesmas Cikampek yaitu ” Terwujudnya Kemandirian Masyarakat


Kecamatan Cikampek Untuk Hidup Sehat. ”. Visi ini menunjukkan gambaran
masyarakat Karawang khususnya wilayah Puskesmas Cikampek dimasa depan yang
ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan yaitu masyarakat yang hidup dalam
lingkungan dan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu dan profesional.

Dalam mencapai Visi tersebut ditetapkan Misi Puskesmas Cikampek yaitu :

1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan keluarga


sehat
2. Meningkatkan pencegahan dan pengendalian penyakit dengan
meningkatkan peran serta kader.
3. Meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan kesehatan pada
masyarakat.
4. Meningkatkan pelayanan kesehtan dan kapasitas sumber daya yang
berlaku
Selain misi, dalam upaya mencapai visi yang telah ditetapkan, dirumuskan juga nilai-
nilai yang berbentuk falsafah yaitu sehat untuk hak asasi manusia dan kesehatan
bukanlah segalanya, tapi tanpa kesehatan segalanya tidak berarti. Pada akhirnya
pembangunan kesehatan akan menunjang pembangunan masyarakat seutuhnya
dengan Motto : ”Anda Sehat Kami Senang” dengan tata nilai Puskesmas
Cikampek yaitu MANTAP “Memuaskan, Amanah, Nyaman, Tanggap, Adil dan
Profesional”

3.6.1.4 Struktur Organisasi Puskesmas Cikampek


3.6.1.5 Sarana Kesehatan
Tabel II
Sarana Kesehatan yang a di Wilayah Kec. Cikampek Tahun 2018
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH
1 PUSKESMAS 1

2 POSYANDU 93

3 APOTIK 19

4 OPTICAL 3

5 BP.SWASTA 6

6 KLINIK 24 JAM 26

7 RUMAH SAKIT SWASTA 4

8 RUMAH BERSALIN 1

9 PRAKTEK DOKTER SWASTA 8

10 PRAKTEK DOKTER SPESIALIS 1

11 PRAKTEK drg.SWASTA 2

12 PRAKTEK BIDAN SWASTA 47

13 PENGOBATAN TRADISIONAL 3

14 POSYANDU MADYA 62

15 POSYANDU PURNAMA 16

16 POSYANDU MANDIRI 12
17 POSKESDES 0

18 DESA SIAGA AKTIF 10

19 DESA SIAGA AKTIF PRATAMA 9

20 DESA SIAGA AKTIF MANDIRI 1

21 POS UKK 1

22 POS BINDU 5

23 PUSLING 1

3.6.1.6 Ketenagaan
Tabel III
Tenaga Kesehatan Puskesmas Cikampek Tahun 2018

NO JENIS TENAGA JUMLAH STATUS PEGAWAI KEKURANGAN

1. Kepala Puskesmas 1 PNS


2 Ka Subag TU 1 PNS
3 Dokter umum 3 PNS 2 PNS
4 Dokter Gigi 1 PNS 1 PNS
5 Perawat Gigi 1 PNS
6 Perawat 12 PNS 7 /Sukwan 5
7 Bidan 28 PNS 14 /PTT11/Sukwan3 3 PNS
8 Asisten Apoteker 2 PNS1 / Sukwan 1
9 Petugas Gizi 1 PNS
10 Analis kesehatan 1 PNS 1 PNS
11 Sanitarian 1 Sukwan 1 PNS
12 Administrasi Obat 1 Sukwan 1 PNS
13 Bendahara 1 PNS 1 PNS
14 Stap R/R 1 PNS 1/Sukwan 1 1 PNS
15 Rekam Medis 2 Sukwan
1 PNS
16 Supir 1 Sukwan
17 Petugas Kebersihan 1 Sukwan 2 1 PNS

18 Petugas Keamanan 2 Sukwan 2 1 PNS


19 Radiologi 2 PNS

JUMLAH 63 14

3.6.1.7 Sepuluh Besar Penyakit


Tabel IV
10 Besar Penyakit Rawat Jalan
No Tahun 2018

1 ISPA 1.446

2 Hipertensi 1.076

3 Myalgia 1.023

4 Dispepsia 968

5 Bronchitis 817

6 Faringitis Akut 755

7 Otitis Media Non 418

8 Diabetes Melitus 399

9 Common Cold 230

10 Dermatitis Lainnya 101


3.6.1.8 Jenis Pelayanan

3.6.1.8.1 Rawat Jalan

BUKA SENIN – SABTU MULAI PUKUL 07.30 – SELESAI

1. Pemeriksaan Umum (BP)


2. MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit)
3. Poli Lansia
4. Poli KIA /KB (Pemeriksaan Ibu Hamil, Imunisasi, KB)
5. Poli Gigi
6. Poli IVA /IMS,VCT
7. Poli USG
8. Poli Kulit (KUSTA)
9. Pemeriksaan HIV/AIDS, IMS & VCT
10. Konseling TBC
11. Konseling Gizi
12. Konseling Berhenti Merokok
13. Farmasi
14. Laboratorium

3.6.1.8.2 Rawat Inap

1. UGD 24 JAM
2. Rawat Inap : Terdiri dari 3 kamar ( 1 kamar isolasi = 1 bed, 2 kamar = 6 bed )
3. Ambulans

3.6.1.8.3 Layanan Unggulan

1. PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar)


 Puskesmas PONED merupakan puskesmas yang siap 24 jam sebagai
rujukan antara kasus-kasus rujukan dari Polindes/Bidan Desa dan
puskesmas.
 Melakukan pelayanan kegawatdaruratan obstetric neonatal sebatas
wewenang
 Melakukan rujukan kasus secara aman ke rumah sakit dengan penanganan
pra hospital.
 Terdiri dari 1 ruang persalinan = 2 bed dan 2 ruang nifas = 4 bed .

2. Pemeriksaan TCM (Test Cepat Molekuler)


Untuk pemeriksaan TBC yang kebal obat atau resisten rifampicin/TB MDR (Di Kabupaten
Karawang hanya terdapat di Puskesmas Cikampek dan RSUD Karawang)

3.6.1.8.4 Sarana dan Prasarana


1. IPAL (Instalasi Pembuangan Air Limbah)
 Mempunyai kapasitas 5 M3/Hari.
 Teknologi Pengolahan Limbah cair dengan Biofilter Anaerob-Aerob
Pengolahan Limbah cair dengan proses biofilter anaerob-aerob adalah proses pengolahan air
Limbah dengan cara menggabungkan proses biofilter anaerob, polutan organik yang ada di
dalam Limbah cair akan terurai menjadi gas karbon dioksida dan methan tanpa menggunakan
energi (blower udara), tetapi amoniak dan gas hydrogen sulfide (H2S) tidak hilang.
Jika hanya menggunakan proses biofilter anaerob saja hanya dapat menurunkan polutan
organic (BOD, COD) dan padatan tersuspensi (TSS). Supaya hasil air olahan dapat memenuhi
baku mutu, maka air olahan dari proses anaerob diproses menggunakan aerob, sehingga
polutan organik yang masih tersisa akan terurai menjadi gas karbon dioksida (CO2) dan air
(H2O). Amoniak akan teroksidasi menjadi nitrit, kemudian menjadi nitrat, sedangkan gas H2S
akan diubah menjadi sulfat.
Senyawa polutan yang ada di dalam air limbah akan terdifusi ke dalam lapisan atau film
biologis yang melekat pada permukaan medium. Pada saat bersamaan, dengan menggunakan
oksigen yang terlarut di dalam air Limbah, senyawa polutan tersebut akan diuraikan oleh
mikroorganisme yang ada di dalam air limbah, senyawa polutan akan diuraikan oleh
mikroorganisme yang ada di dalam lapisan biofilm dan energi yang dihasilkan akan diubah
menjadi biomassa.
Pada zona aerobik, ammonium akan dibuah menjadi nitrit dan nitrat. selanjutnya pada zona
anaerobik, nitrat yang terbentuk mengalami proses denitrifikasi menjadi gas nitrogen karena
di dalam sistem biofilm terjadi kondisi anaerobik dan aerobik pada saat yang bersamaan, maka
dengan sistem tersebut proses penghilangan senyawa nitrogen menjadi lebih mudah.
Keunggulan Proses Biofilter Anaerob-Aerob
Pengolahan air limbah dengan proses biofilter anaerob-aerob mempunyai beberapa
keunggulan antara lain :
1. Tahan terhadap fluktuasi jumlah air limbah maupun fluktuasi konsentrasi.
2. Operasional dan perawatannya mudah dan sederhana.
3. Konsumsi energi (listrik untuk blower) lebih rendah.
4. Tahan terhadap fluktuasi debit maupun konsentrasi.
5. Dapat diaplikasikan untuk pengolahan berbagai macam air limbah baik
limbah domestik maupun limbah industri.
6. Dapat dirancang untuk skala kecil maupun skala besar.
2. Tempat Penampungan Limbah B3
Adalah tempat penampungan limbah B3 sebelum kemudian diangkut oleh pihak ketiga dalam
hal ini PT.TENANG JAYA.
3.6.1.9 Pelayanan Kefarmasian
Puskesmas Cikampek dalam pelayanan kefarmasian dilakukan oleh Tenaga Tehnis
Kefarmasian (TTK) belum ada tenaga Apoteker,.
A.Kegiatan Farmasi Klinis hanya terbatas yaitu:
a. Pengkajian resep, penyerahan obat, dan pemberian informasi obat
Kegiatan pengkajian resep dimulai dari seleksi persyaratan administrasi, persyaratan
farmasetik dan persyaratan klinis baik untuk pasien rawat inap maupun rawat jalan.
Kegiatan Penyerahan (Dispensing) dan Pemberian Informasi Obat merupakan kegiatan
pelayanan yang dimulai dari tahap menyiapkan/meracik Obat, memberikan label/etiket,
menyerahan sediaan farmasi dengan informasi yang memadai disertai pendokumentasian
b. Monitoring efek samping obat
Merupakan kegiatan pemantauan setiap respon terhadap Obat yang merugikan atau tidak
diharapkan yang terjadi pada dosis normal yang digunakan pada manusia untuk tujuan
profilaksis, diagnosis dan terapi atau memodifikasi fungsi fisiologis.
Pelaporannya menggunakan lembar Kuning MESO dan dicatat dalam Form
KTD/KNC.Formulir terlampir di lampiran

B.Kegiatan pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai meliputi:
1. Perencanaan kebutuhan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
Perencanaan dilakukan setiap akhir tahub dengan menggunakan format RKO (Rencana
Kebutuhan Obat) dengan memperhitungkan sisa stok yang tersedia dan buffer stok serta lead
time(Waktu tunggu kekosongan obat) dengan memperhatikan hasil laporan pemakaian obat
setiap bulan di format LPLPO(Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan
Obat).Perencanaan kebutuhan menggunakan metode konsumsi yaitu berdasarkan pemakaian
obat periode sebelumnya.

2. Permintaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai


Tujuan permintaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai adalah memenuhi
kebutuhan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai di Puskesmas, sesuai dengan
perencanaan kebutuhan yang telah dibuat. Permintaan diajukan kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang untuk disampaikan ke Seksi Alat kesehatan dan perbekalan Kesehatan
Rumah tangga dalam hal ini Gudang Farmasi dengan menggunakan lembar LPLPO.
Umumunya Pengambilan obat ke gudang Farmasi dilakukan setiap 3 bulan sekali, kecuali bila
ada KLB,Bencana atau terdapat kekosongan obat maka bisa dilakukan pada saat diperlukan
dengan menggunakan lembar permintaan obat dengan mengetahui Kepala Puskesmas.
4. Penerimaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
Penerimaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai adalah suatu kegiatan dalam
menerima Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai dari Gudang farmasi Kabupaten
Karawang..Petigas farmasi mengecek barang /obat yang diminta berdasarkan dokumen
pengeluaran barang dari gudang farmasi(lembar terlampir) mengecek junlah,kadaluarsa,no
batch serta jumlah barang/obat yang diterima.

5. Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai


Penyimpanan sediaan farmasi dan BMHP dilakukan berdasarkan sistem FEFO 9First Expire
First Out)/barang yang mempunyai kadaluarsa lebih dekat dikeluarkan lebih dahulu. disertai
dengan penendaan Warna biru untuk yang masa kadaluarsanya lebih dari 1tahun,warna hijau
untuk yang masa kadaluarsanya 1 tahun,warna kuning kurang dari 6 bulan dan warna merah
untuk obat yang kadaluarsa,Sesuai dengan SOP Penyimpana Obat Puskesnmas
Cikampek.Juga berdasarkan FIFO (First In First Out) Barang yang lebih dahulu datang
dikeluarkan lebih dahulu.

6. Pendistribusian Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai


Pendistribusian Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai diberikan kepada sub
unit,misalnya Unit UGD,PONED,Pusling dan unit lainnya dengan menggunakan form LPLPO
Sub unit dilakukan setiap bulan.secara floor stock Juga berdasarkan resep pasien dari semua
unit
7.Pemusnahan dan penarikan
Pemusnahan dan penarikan Sediaan Farmasi, dan Bahan Medis Habis Pakai yang tidak dapat
digunakan Dilakukan dengan cara melaporkan di laporan mutu obat,kemudian barang/obat yang
rusak /kadaluarsa di kirim ke gudang farmasi dengan menggunakan berita acara .(Contoh BA
terlampir)
8.Administrasi
Administrasi meliputi pencatatan dan pelaporan terhadap seluruh rangkaian kegiatan dalam
pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai,Meliputi ;
1.Buku penerimaan obat adalah buku yang digunakan untuk mencatat semua penerimaan obat
dari gudang farmasi.
2.Buku Pengeluaran Obat adalah buku yang digunakan untuk mencatat semua pengeluaran
obat ke sub unit.
3.Simpus obat adalah Rekap pengeluaran obat harian yang dilakukan menggunakan komputer
,merekap semua pengeluaran obat dari resep yang masuk.
4.Kartu stok obat adalah kartu stok yang terdapat di gudang dan loket obat,yang digunakan
untuk mencatat setiap penerimaan obat dan pengeluaran obat.
5.LPLPO adalah Format laporan yang digunakan untuk melaporkan pemakaian obat di
puskesmas dalam satu bulan dan lembar untuk permintaan obat ke gudang farmasi Kabupaten.
7.LPLPO Sub Unit adalah format laporan obat/bahan medis habis pakai dari tiap sub unit
pelayanan ,juga sebagai lembar permintaan ke gudang obat puskesmas .
6.Laporan penggunaan Obat Rasional adalah pelaporan penggunaan obat yang rasional dengan
ketentuan jumlah penggunaan antibiotik untuk ISPA non pnemonia tidak lebih dari 20%,Diare
tidak lebih dari 8% dan injeksi Mialgia 0.Berdasarkan sampling dari resep yang awal masuk
ke apotek.masing – masing 1 Lembar resep untuk setiap kasus per hari,kemudian direkap
setiap bulan untuk selanjutnya dilaporkan ke dinas kesehatan.
7.Laporan Pemberian Informasi Obat adalah laporan setiap pemberian obat kepada pasien
dengan disertai bukti cekklis dan diarsipkan.
Laporan LPLPO diserahkan ke Seksi Alat Kesehatan dan perbekalan Kesehatan Rumah
Tangga,sedangkan laporan POR dan PIO disampaikan ke Seksi Kefarmasian Dinas Kesehatan.

Jenis penyakit yang bisa ditangani di rawat inap puskesmas adalah penyakit sbb :
1.Typhoid tanpa komplikasi
2.Gastritris /Dyspepsia
3. Diare dengan dehidrasi Ringan,Sedang
4.Demam Berdarah grade 1
5.hipertensi
6.Vertigo
(sumber : BPJS 2017)
3.6.2 Puskesmas Klari
3.6.2.1 Geografi
Puskesmas Klari terletak dijalur utama pantura atau jalan provinsi yaitu Jalan Raya Klari
berlokasi di jalan Raya Klari Kosambi No 20 Klari, Kecamatan Klari.
3.6.2.2 Demografi
Jumlah penduduk Kecamatan Klari berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik Kabupaten
Karawang tahun 2015 adalah sebanyak 90152 jiwa, yang terdiri dari 46248 penduduk laki-laki
dan 43904 penduduk perempuan.

Tabel V
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Wilayah kerja Puskesmas Klari
Tahun 2013 – 2015

Tingkat
Laki –
Tahun Perempuan Jumlah Pertumbuhan
Laki
(%)

2013 45112 42408 87520

2014 46765 43970 90734

2015 46248 43904 90152

Sumber : BPS Karawang

3.6.2.3 Visi dan Misi Puskesmas Klari


Visi Puskesmas Klari adalah :
“MASYARAKAT KLARI SEHAT DAN MANDIRI “
Misi :
I. Meningkatkan Kualitas dan Jaminan Pelayanan Kesehatan
II. Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat dan Kesehatan Keluarga
III. Meningkatkan Pencegahan , Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
IV. Meningkatkan Manajemen Kesehatan dan Sumber daya Yang Bermutu
V. Meningkatkan Pemerataan Pengawasan dan Standarisasi Pelayanan Kesehatan
3.6.2.4 Struktur Organisasi Puskesmas Cikampek

3.6.2.5 Ketenagaan

Jumlah Tenaga Pelaksana di UPTD Puskesmas DTP Klari terdiri dari 30 orang PNS dan 18
Orng PTT, Sukarelawan 14orang. Terdiri dari 5 orang Tenaga Medis, 29 orang tenaga Bidan,
Tenaga Teknis Farmasi, 14 Tenaga Perawat, Tenaga sanitarian, Tenaga Gizi, Tenaga Laboran,
dan tenaga non Medis lainnya.

3.6.2.6 Jenis Pelayanan

Puskesmas Klari merupakan Unit Pelaksana Teknis Tingkat Daerah Dinas Kesehatan
Kabupeten Karawang yang memiliki pelayanan rawat inap , rawat jalan berupa poli klinik
umum, poli klinik gigi, poli klinik gizi, poli klinik ibu dan anak, serta fasilitas penunjang
diagnostic lain seperti USG,EKG, Radiologi dan Laboratotium.

3.6.3 Puskesmas Wanakerta


3.6.3.1 Geografi
Puskesmas Wanakerta terletak di wilayah Karawang Selatan, di jalan Raya Pangkalan
Wanakerta Kecamatan Teluk Jambe Barat dengan luas wilayah 6.107 Km2.

3.6.2.2 Demografi
Puskesmas Wanakerta memiliki 10 Desa dengan jumlah penduduk berdasarkan data dari Biro
Pusat Statistik Kabupaten Karawang tahun 2018 adalah sebanyak 49.855 jiwa.

Tabel VI
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Wilayah kerja Puskesmas Wanakerta
Tahun 2018

Jumlah
Laki –
Tahun Perempuan Jumlah Rumah
Laki
Tangga
2018 24.553 25.302 49.855 33.086

Sumber : BPS Karawang

3.6.2.3 Visi dan Misi Puskesmas Wanakerta


Visi Puskesmas Wanakerta adalah :
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT TELUKJAMBE BARAT YANG
SEHAT DAN MANDIRI“

Misi :
1. Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Bidang Kesehatan
2. Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Secara Mandiri
3. Meningkatkan Kualitas Penyehatan Lingkungan
4. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Pada Masyarakat dan Jaminan
Kesehatan Masyarakat
5. Meningkatkan Kualitas Manajemen dan Sumber Daya Manusia Petugas
Puskesmas
Motto :
“PELAYANAN KAMI ADALAH KESEHATAN ANDA”
3.6.2.4 Struktur Organisasi Puskesmas Wanakerta

3.6.2.5 Ketenagakerjaan

Ketenagakerjaan Jumlah
SKM 2
Dokter 2
Dokter Gigi 1
Apoteker 1
Asisten Apoteker 1
Perawat 9
Bidan 20
Perawat gigi 1
Ahli Gizi 1
Sanitarian 1
Administrasi 4
Petugas kebersihan 3
Petugas Keamanan 1
TOTAL 46

3.6.2.6. Jenis Pelayanan

Jenis Pelayanan Jam Operasional


Poli KIA-KB Hari Kerja
Poli Umum Hari Kerja
Poli Gigi Hari Kerja
Farmasi Hari Kerja
Pelayanan Program Hari Kerja
Laboratorium Hari Kerja
UGD 24 jam
Rawat Inap 24 jam
Poned 24 jam

Anda mungkin juga menyukai