Anda di halaman 1dari 15

Perkembangan Orang Dewasa

Setelah melewati masa kanak-kanak dan remaja, akhirnya individu


memasuki masa dewasa, yakni masa terpanjang setelah masa kanak-kanak dan
masa remaja. Masa ini adalah masa dimana seseorang harus melepaskan
ketergantungannya dari orang tua dan mulai belajar madiri karena ia sudah
mempunyai peran dan tugas-tugasnya yang baru.

Tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa ini jika tidak dioptimalkan


dengan baik akan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri di masa yang akan
datang. Sebagai seorang individu yang sudah tergolong dewasa, peran dan
tanggung jawabnya tentu makin bertambah besar. la tak lagi harus bergantung
secara ekonomis, sosiologis ataupun psikologis pada orang tuanya. Mereka justru
merasa tertantang untuk membukukan dirinya sebagai seorang pribadi dewasa
yang mandiri.

1. Karakteristik perkembangan orang dewasa


a. Karakteristik perkembangan fisik orang dewasa
Pada masa dewasa muda tinggi badan maksimal naik sekitar 2-3 cm
kecuali dengan latihan-latihan yang luar biasa, tinggi badan orang
dewasa bisa naik sedikit lebih tinggi lagi. Pertambahan berat badan
pada orang dewasa berjalan terus menerus dan bisa tidak beraturan
sesuai dengan pola kebiasaaan hidup, terutama kebiasaan
mengkonsumsi makanan. Perkembangan fungsi aspek-aspek fisik
seperti kekuatan tulang dan otot akan terus berjalan sesuai dengan jenis
pekerjaan, pendidikan dan latihan yang diikuti serta hobi aktivitas fisik
yang diminati.
Perkembangan fungsi-fungsi keturunan sudah semakin matang sehingga
sudah merupakan masa yang cukup baik untuk pembinaan rumah
tangga, melahirkan, dan membina keturunan.

1
b. Karakteristik perkembangan Intelektual orang dewasa
Pada masa dewasa muda tidak ada peningkatan IQ yang berarti,
paling tinggi pada masa ini IQ meningkat 5 point. Walaupun demikian,
kualitas kemampuan berpikir kelompok dewasa masih terus
berkembang, lebih meluas dan mendalam.
Pada usia dewasa yang berlangsung pada usia 20-an sampai awal
30-an. Pengetahuan dan ketrampilan digunakan untuk mencapai
keunggulan dan kemandirian untuk kemajuan karir dan kehidupan yang
dijalani.
c. Karakteristik Perkembangan Moral Orang Dewasa
Perkembangan moral pada orang dewasa lebih cenderung kepada
meningkatnya rasa kepedulian dan keadilan, tetapi antara pria dan
wanita memiliki perbedaan dalam penerapannya. Pria lebih banyak
berpikir dan memiliki kepedulian terhadap masalah-masalah keadilan,
sedangkan wanita lebih peduli terhadap perhatian, perawatan, dan
pemeliharaan kepada orang atau kelompok khusus.
d. Karakteristik Perkembangan Karier Orang Dewasa
Bekerja merupakan tuntutan dan karakteristik utama di masa
dewasa. Sesuai tuntutan kehidupan modern saat ini, orang bekerja
bukan hanya untuk penghasilan tetapi juga pengembangan karir.
Keadaan ini ditunjukkan pada kemauan besar pada masa adolesen
(remaja akhir, transisi ke masa dewasa muda) untuk melanjutkan studi
pada jenjang yang tinggi ( S1, S2, dan S3) yang merupakan persiapan
dan bagian pengembangan karir.

2. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Orang Dewasa


 Kekuatan Fisik
Kekuatan fisik memiliki pengaruh yang cukup besar, orang dewasa
yang mempunyai hambatan fisik ( kesehatan buruk) maka mereka tidak
dapat mencapai keberhasilan dalam pekerjaan/pergaulan.

2
 Kemampuan Motorik
Dengan bekal kemampuan motorik yang baik, orang dewasa dapat
melaksanakan tugas dengan baik kegiatan-kegiatan dalam lingkup tugas-
tugas perkembangannya. Hal ini memudahkan mereka untuk bergaul dan
berkomunikasi baik di lingkungan masyarakat maupun di lingkungan
pekerjaan.
 Kemampuan Mental
Kemampuan mental seperti penalaran dengan menggunakan
analogi, mengingat kembali informasi yang telah dipelajari, dan berpikir
secara kreatif sangat diperlukan dalam mempelajari dan menyesuaikan diri
terhadap ketrampilan-ketrampilan dan kecakapan-kecakapan yang dituntut
oleh tugas-tugas perkembangan orang dewasa. Kemampuan mental yang
dimiliki orang dewasa sangat penting kedudukannya jauh melebihi
pentingnya kemampuan motorik.
 Motivasi Untuk Berkembang
Pada masa dewasa, individu terdorong untuk mulai bekerja,
memilih pasangan hidup, mulai membina keluarga, dll. Motivasi untuk
berkembang menjadi hal penting untuk pemenuhan tugas-tugas orang
dewasa.
 Model Peran
Orang dewasa yang berinteraksi dengan orang dewasa lainnya
mempunyai model peran untuk diteladani. Karena berinteraksi dengan
orang dewasa lainnya mereka memperoleh motivasi untuk mencontoh
perilaku sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang dianut oleh masyarakat
orang dewasa

3
3. Perbedaan Individual Orang Dewasa
A. Perbedaan Dalam Minat
Orang dewasa pada dasarnya memiliki banyak minat yang berbeda dan hal
tersebut terbagi menjadi tiga kategori, antara lain :
a) Minat Pribadi
Minat pribadi orang dewasa selalu menyangkut kehidupan seseorang
tertentu.
 Penampilan
Penampilan sangat penting terutama untuk laki-laki dan wanita dewasa
karena dalam interaksi sosial penampilan fisik yang menarik merupakan
potensi yang menguntungkan dan dapat dimanfaatkan untuk memperoleh
berbagai hasil yang menyenangkan bagi pemiliknya. Salah satu contohnya
adalah kemudahan dalam berteman.
 Pakaian dan Perhiasan
Perhatian terhadap pakaian dan perhiasan tetap berperan kuat dalam
masa dewasa. Orang dewasa sangat sadar bahwa keberhasilan dalam
hubungan sosial dan berbagai bidang kegiatan banyak dipengaruhi oleh
penampilan pakaian dan perhiasannya. Disepakati oleh para ahli bahwa
pakaian dan perhiasan juga punya makna sebagai simbol status. Pakaian
dan perhiasan seseorang menentukan tinggi rendahnhya status seseorang
dalam kelompoknya, bahkan dapat menjadi penentu tingkat kelas sosial
ekonomi orang yang bersangkutan.
 Uang
Orang dewasa lebih tertarik pada uang karena uang dapat memenuhi
kebutuhannya. Orang dewasa sangat berminat untuk mempelajari
bagaimana cara mendapatkan uang yang cukup untuk memenuhi
kebutuhannya sendiri maupun keluarga. Mereka berminat memperhatikan
dan mempelajari anggaran rumah tangga atau berminat mengelola
pendapatan atau pengeluaran keluarga.

4
 Agama
Orang dewasa umunya menaruh cukup perhatian terhadap agama.
Orang tua sering merasa bahwa mengajarkan dasar-dasar agama yang
dianut kepada anak-anak merupakan tanggung jawab moral sebagai orang
tua.

b) Minat Rekreasional
Istilah rekreasi diartikan sebagai kegiatan yang memberikan kesegaran
atau mengembalikan kekuatan dan kesegaran psikologis sesudah lelah bekerja
atau sesudah mengalami keresahan psikologis. Fungsi rekreasi sama dengan
fungsi bermain pada masa kanak-kanak. Meskipun demikian rekreasi orang
dewasa lain dari permainan kanak-kanak maupun remaja. Kegiatan rekreasi
orang dewasa lebih berorientasi pada keluarga atau lingkungan tetangga dan
sangat berbeda dengan rekreasi remaja.

c) Minat Sosial
Beberapa faktor yang mempengaruhi minat dan aktivitas sosial orang
dewasa adalah sebagai berikut :
1. Mobilitas sosial
2. Status sosial ekonomi
3. Lamanya tinggal dalam suatu kelompok masyarakat
4. Kelas sosial
5. Lingkungan
6. Jenis kelamin
7. Umur kematangan seksual
8. Urutan kelahiran
9. Keangotaan dari tempat ibadah
10. Kepribadian

Kepribadian orang dewasa disini mengacu pada kualitas total perilaku orang
dewasa yang tampak dalam melakukan penyesuaian dirinya terhadap

5
lingkungan secara unik. Ciri-ciri kepribadian orang dewasa yang tampak
dalam interaksinya dalam lingkungan antara lain
1. Karakter yang mengacu pada konsekuen tidaknya dalam melakukan aturan
etika perilaku, atau teguh tidaknya dalam memegang pendirian atau
pendapat, atau konsisten tidaknya tindakan dalam menghadapi situasi
lingkungan yang serupa atau berbeda.
2. Temperamen yang mengacu pada cepat atau lambatnya mereaksi terhadap
rangsangan yang datang dar lingkungan.
3. Sikap,
4. Stabilitas emosional
5. Tanggung jawab
6. Sosiabilitas.
Secara implisit dari penjelasan terdahulu telah dikatakan bahwa
kepribadian itu dipengaruhi oleh faktor hereditas dan pengalaman melalui
interaksi dengan lingkungannya antara lain melalui proses belajar

B. Kecakapan
Kecakapan orang dewasa yang satu dengan yang lain berbeda. Orang
dewasa yang tampak dapat bertindak secara cepat, tepat, dan dengan mudah lazim
disebut orang cakap. Dalam istilah psikologi orang tersebut disebut sebagai orang
yang berperilaku inteligen.

4. Kebutuhan Orang Dewasa

Setiap orang dewasa mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang pemunculannya


sangat bergantung pada kepentingan orang dewasa tersebut. Berkenaan dengan
ini, Maslow mengajukan need hierarchy theory untuk menjawab pertanyaan yang
berkaitan dengan tingkat kebutuhan orang dewasa. Menurut Maslow, kebutuhan-
kebutuhan orang dewasa dapat digolongkan kedalam lima tingkatan. Adapun
kelima tingkatan tersebut adalah sebagai berikut:

6
1. Kebutuhan yang bersifat biologis;
2. Kebutuhan rasa aman;
3. Kebutuhan-kebutuhan sosial;
4. Kebutuhan akan harga diri;
5. Kebutuhan untuk berbuat yang terbaik.

Kebutuhan orang dewasa tersebut bersifat dinamis. Artinya, kebutuhan tersebut


berubah-ubah sesuai dengan sifat kehidupan manusia itu sendiri. Sesuatu yang
menarik, diinginkan dan dibutuhkannya pada suatu saat tertentu, mungkin tidak
lagi menarik dan tidak dihiraukan lagi, pada waktu lain.

Apabila Maslow mengemukakan lima kebutuhan manusia, Morgan menyatakan


bahwa orang dewasa memiliki empat kebutuhan. Berikut ini dijelaskan keempat
kebutuhan orang dewasa menurut Morgan:

1. Kebutuhan untuk melakukan suatu aktivitas. Hal ini sangat penting bagi orang
dewasa karena suatu aktivitas mengandung suatu kegembiraan baginya.
2. Kebutuhan untuk menyenangkan orang lain. Banyak orang dewasa yang
dalam kehidupannya memiliki motivasi untuk banyak berbuat sesuatu demi
kesenangan orang lain. Harga diri seseorang dapat dinilai dari berhasil
tidaknya usaha memberikan kesenangan pada orang lain. Hal ini sudah barang
tentu merupakan kepuasan dan kebahagian tersendiri bagi orang yang
melakukan kegiatan tersebut.
3. Kebutuhan untuk mencapai hasil. Suatu pekerjaan itu akan berhasil baik,
kalau hasilnya mendapat “pujian”. Aspek pujian ini merupakan dorongan bagi
orang dewasa untuk bekerja dengan giat. Apabila hasil pekerjaan itu tidak
dihiraukan orang lain, motivasi orang dewasa untuk melakukan pekerjaan
tersebut akan berkurang. Oleh karena itu, orang dewasa harus diberi
kesempatan seluas-luasnya untuk melakukan sesuatu dengan hasil yang
optimal sehingga memiliki rasa sukses.
4. Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan. Suatu kesulitan atau hambatan,
mungkin menimbulkan rasa rendah diri pada orang dewasa, tetapi hal ini

7
dapat menjadi dorongan untuk mencari konpensasi dengan usaha yang tekun
dan luar biasa, sehinggah tercapai kelebihan atau keunggulan dalam bidang
tertentu.

Apabila Maslow mengemukakan 5 kebutuhan orang dewasa dan Morgan


mengemukakan 4 kebutuhan orang dewasa, menurut Murray dan Edwards
mengungkapakn 15 aspek kebutuhan orang dewasa. Berikut ini dijelaskan
kelimabelas aspek kebutuhan tersebut :

1. Kebutukan berprestasi mengacu pada dorongan untuk mencapai hasil sebaik


mungkin, melaksanakan tugas yang sangat berarti, mengerjakan pekerjaan
yang sulit sebaik mungkin, menyelesaikan masalah yang rumit dan
menjelaskan sesuatu lebih baik dari yang lain.
2. Kebutuhan rasa hormat (deference ). Kebutuhan rasa hormat mengacu pada
dorongan untuk mendapat pengaruh dari orang lain, menemukan apa yang
diharapkan orang lain, mengikuti perintah dan apa yang diharapkan orang
lain, memberikan hadiah kepada orang lain, memuji hasil pekerjaan orang
lain, menerima kepemimpinan orang lain, menyesuaikan diri pada kebiasaan
dan menghindari hal-hal yang tidak biasa, serta menyerahkan kepada orang
lain untuk mengambil keputusan.
3. Kebutuhan keteraturan (ordere ). kebutuhan ini mengacu pada dorongan untuk
melakukan pekerjaan secara rapi dan teratur, membuat rencana sebelum
memulai tugas yang sulit, menunjukkan keteraturan dalam berbagai hal, serta
memelihara segala sesuatu agar tetap rapi dan teratur.
4. Kebutuhan memperlihatkan diri (exhibition ). Kebutuhan ini mengacu pada
dorongan untuk memperlihatkan diri agar menjadi pusat perhatian orang,
menceritakan keberhasilan diri, menggunakan kata-kata yang tidak dipahami
orang lain, bertanya yang tidak akan terjawab orang lain, membicarakan
pengalaman diri yang membahayakan, dan menceritakan hal-hal yang
menggelikan.
5. Kebutuhan otonomi (autonomy ). Kebutuhan otonomi mengacu pada
dorongan untuk menyatakan kabebasan diri dalam berbuat atau mengatakan

8
apa pun, bebas mengambil keputusan, melakukan sesuatu yang tidak dapat
dilakukan orang lain, serta menghindari pendapat orang lain.
6. Kebutuhan afiliasi (affiliatio ). Kebutuhan ini mengacu pada dorongan untuk
setia kawan, berpartisipasi dalam kelompok kawan, mengerjakan sesuatu
untuk kawan, membentuk persahabatan baru, membantu kawan sebanyak
mungkin, serta menjalankan pekerjaan bersama-sama, akrab dengan kawan.
7. Kebutuhan intrasepsi (intraception). Kebutuhan ini mengacu pada dorongan
untuk menganalisis motif dan perasaan sendiri, mengamati orang lain dan
memahami perasaan orang lain, menempatkan diri ditempat orang lain,
menilai orang lain dengan mencoba memahami latar belakang tingkah
lakunya dan bukan apa yang dilakukannya, menganalisis perilaku orang lain,
menganalisis motif-motif perilaku orang lain, dan menafsirkan apa yang bakal
dilakukan orang lain.
8. Kebutuhan berlindung (succoranc). Kebutuhan ini mengacu pada dorongan
untuk memperoleh bantuan orang lain apabila mendapat kesulitan, mencari
dukungan dari orang lain, memahami masalah pribadinya, menerima belaian
kasih sayang orang lain, mengharapkan bantuan orang lain disaat tertekan, dan
mengharapkan maaf dari orang lain apabila sakit.
9. Kebutuhan dominan (dominance). Kebutuhan ini mengacu pada dorongan
untuk membantah pendapat orang lain, ingin menjadi pemimpin kelompok,
mengambil keputusan dengan mengatas namakan kelompok, menetepkan
persetujuan secara sepihak, membujuk dan mempengaruhi orang lain agar
mau mengerjakan yang ia inginkan, mengawasi dan mengarhkan kegiatan
yang lain, dan mendiktekan apa yang harus dikerjakan oramg lain.
10. Kebutuhan merendah (abasement). Kebutuhan ini mengacu pada dorongan
untuk mengakui berdosa apabila berbuat keliru, menerima cercaan atau celaan
orang lain, merasa perlu mendapat hukuman apabila berbuat keliru,
menghindar dari perkelahian, mengakui akan kekeliruannya, dan merasa
rendah diri dalam berhadapan dengan orang lain.
11. Kebutuhan memberi bantuan (nurturance). Kebutuhan ini mengacu pada
dorongan untuk menolong kawan yang kesulitan, membantu yang kurang

9
beruntung, memperlakukan orang lain dengan baik dan simpatik, memaafkan
orang lain, menyenangkan orang lain, berbaik hati pada orang lain,
memberikan simpati kepada yang terluka atau sakit serta memperlihatkan
kasih sayang kepada orang lain.
12. Kebutuhan perubahan (chang ). Kebutuhan ini mengacu pada dorongan untuk
menggarap hal-hal yang baru, berkelana, menemui kawan baru, mengalami
peristiwa baru dan berubah dari pekerjaan yang rutin, makan ditempat yang
berbeda-beda, mencoba berbagai jenis pekerjaan, senang berpindah-pindah
tempat, serta berpartisipasi dalam kebiasaan baru.
13. Kebutuhan ketekunan (endurance). Kebutuhan ini mengacu pada dorongan
untuk bertahan pada suatu pekerjaan hinggah selesai, merampungkan
pekerjaan yang telah dipegangnya, bekerja keras pada suatu tugas tertentu,
bertahan pada penyelesaian masalah atau teka-teki, bertahan pada suatu
pekerjaan dan tidak akan beralih sebelum selesai, tidur larut malam untuk
menyelesaikan pekerjaan yang dihadapinya, tekun menghadapi pekerjaan
tanpa menyimpang, serta menghindari segala yang dapat menyimpangkannya
dari tugas lain.
14. Kebutuhan heteroseksualitas (heterosexuality). Kebutuhan ini mengacu pada
dorongan untuk bepergian dengan kelompok yang berlawanan jenis kelamin,
melibatkan diri dalam kegiatan sosial yang berlawanan jenis kelamin, jatuh
cinta kepada jenis kelamin yang lain, mengagumi bentuk tubuh jenis kelamin
lain, berpartisipasi dalam diskusi tentang seks, membaca buku dan bermain
yang melibatkan masalah seks, serta mendengarkan atau menyampaikan cerita
lucu tentang seks.
15. Kebutuhan agresi (aggression). Kebutuhan ini mengacu pada dorongan untuk
menyerang pandangan yang berbeda, menyampaikan pandangannya tentang
jalan pikiran orang lain, mengecam orang lain secara terbuka,
mempermainkan orang lain, serta melukai perasaan orang lain.

Kebutuhan-kebutuhan orang dewasa tersebut merupakan perpaduan antara


kebutuhan yang bersumber pada dirinya dan tuntutan lingkungannya.

10
Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, orang dewasa dituntut untuk
mampu melaksanakan tugas-tugas perkembangan sehinggah mereka dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Berikut ini adalah tugas-tugas perkembangan masa dewasa:

Tugas-tugas perkempangan masa dewasa/muda: Mengembangkan sikap wawasan


dan pengalaman nilai-nilai agama,Memperoleh atau memulai suatu
pekerjaan,Memilih pasangan,Mulai memasuki pernikahan,Belajar hidup
berkeluarga,Mengasuh dan mendidik anak,Mengelolah rumah
tangga,Memperoleh kemampuan dan kemantapan karier,Memanggil tanggung
jawab atau peran sebagai warga masyarakat,Mencari kelompok sosial yang
menyenangkan.

5. Pendidikan Bagi Orang Dewasa

Pendidikan orang dewasa dapat dilakukan secara mandiri (self education)


yang tidak tergantung pada lembaga pendidikan yang menyusun program
pendidikan.
 2-4 tahun adalah masa keemasan (golden age) masa dimana terjadi perubahan
yang sangat cepat pada kecerdasan (IQ) masa ini anak-anak dapat dengan cepat
mengembangkan IQnya, menjadi 80% pada usa 4 tahun.
 LIFELONG EDUCATION, belajar dilakukan dari lahir sampai meninggal.
Definisi ( Batasan Pengertian )
Pendidikan Orang Dewasa (Adult Education)
1. Pendidikan → dapat dilakukan dengan belajar (Learning) tetapi juga
sering dianggap sama.
Semua kegiatan pendidikan melibatkan belajar tetapi tidak semua kegiatan belajar
melbatkan pendidikan.
Pendidikan selalu terdapat unsur kegiatan yang dirancang (didesain) dan
disengaja, dengan tujuan yang dtetapkan. Sedangkan belajar dapat berjalan atau
dilakukan secara insidental, tidak dirancang, dan dalam waktu yang sangat
pendek.

11
Pada orang dewasa pendidikan dapat dilakukan dengan self education dimana
kegiatan pendidikan dapat bersifat belajar yang diarahkan oleh diri sendiri.
Pada self education yang terjadi pada orang dewasa, tujuan, materi, metode,
belajar diarahkan oleh diri sendiri; orang dewasa sudah dapat bertanggungjawab
terhadap aktivitas pendidikan atau belajar.
2. Orang dewasa (Adult) terdapat batasan pengertian orang dewasa yang sering
membingungkan.
Dewasa dapat dilihat dalam batasan, biologis, psikologis, dan sosial.
Dewasa secara biologis menunjuk pada perkembangan biologis, umumnya
dikaitkan dengan kesiapan untuk reproduksi. Masalahnya, seseorang sering sudah
dianggap dewasa secara biologis, tetapi belum tentu dewasa secara psikologis.
Dewasa psikologis umumnya dikaitkan dengan kemampuan mental untuk
memikul tanggungjawab oleh keputusan / pilhan.
 Dewasa sosial umumnya dikaitkan dengan kemampuan untuk melakukan peran
sosial (kemasyarakatan ) sebagai orang tua dari anak-anaknya pemimpin dalam
organisasi kerja dan lain-lain.

Pengertian
Pendidikan Orang Dewasa adalah suatu proses dimana orang-orang yang
sudah memiliki peran sosial sebagai orang dewasa melakukan aktivitas belajar
yang sistematik dan berkelanjutan dengan tujuan untuk membuat perubahan
dalam pengetahuan, sikap, nilai-nilai, dan keterampilan.
Beberapa fungsi / tugas dilakukan dalam POD (Pendidikan Orang Dewasa)
Tugas-tugas yang harus dilakukan dalam penyelenggaraan POD adalah :
1. Tugas sebagai guru (fasilitator)
2. Tugas sebagai pengembang program (Program Developer)
3. Tugas sebagai pengelola (administration)
4. Tugas sebagai konselor Conselor)
Tujuan POD
Pendidikan Orang Dewasa umumnya memiliki sasaran kelompok orang dewasa
yang beraneka ragam, baik usianya, tingkat pendidikannya. Lingkungan sosialnya,

12
pelajarannya dan lain-lain. Misalnya pendidikan keaksaraan
Functional (Functional Literacy program) warga belajrnya orang dewasa yang
masuk buta huruf dan sering terdiri ekonominya msikin. Sedang Pendidikan
kepelatihan di industri / perkantiran warga belajarnya adalah para pekerja maupun
sifat yang umumnya tingat pendidikannya cukup tinggi dn kondisi ekonominya
cukup baik.
Tujuan POD dengan demikian beraneka ragam sesuai dengan permasalahannya ,
dan sasarannya. Secara umum terdapat beberapa tujuan :
1. Tujuan POD bagi pengembang kecerdasan / intelektual warga belajar,
2. Tujuan POD bagi aktualisasi dari indvidu peserta belajar
3. Tujuan POD bagi bagi pengembangan personal dan sosial warga belajar
4. Tujuan POD bagi perubahan sosial (masyarakat)
5. Tujuan POD bagi pengembangan SDM dalam organisasi kerja ( efektivitas
organisasi )
Program POD
Program secara umum diartikan suatu kegiatan bekajar ( kurikulum ) yang
drancang oleh suatu lembaga ( institusi ) yang digunaan bagi peserta didik untuk
mengikut kegiatan belajar sesuai dengan tujuan pendidikan (pembelajaran) yang
ditetapkan.
Misalnya program khusus menjahit bagi para peserta sesudah selesai mengikuti
program untuk memasuki dunia kerja di industri konveksi atau mendirikan usaha
sendiri seperti butik atau penjahitan.
Institusi atau lembaga yang menyusun program POD antara lain :
1. Lembaga kursus
2. Pusat pendidikan & pelatihan ( balai latihan, tenaga kerja; BLK )
3. Pusat kegiatan belajar ( SKB )
4. BPKB ( Badan Pengembangan Kegiatan Belajar )
5. BPPNFI ( Badan Pengembangan Pendidikan Non Formal – Informal )
6. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
7. Perguruan Tinggi ( Program Pendidikan Ekstension )
8. Pendidikan & Pelatihan di Perusahaan / Perkantoran

13
14
Daftar Pustaka

sanatha.blogspot.com/2012/01/normal-0-false-false-false-en-us-ux-
none.html?m=1
http://mooza-alkaz.blogspot.com/2012/03/jenis-jenis-perbedaan-individu-
makalah.html
https://hesronfree.wordpress.com/2011/06/04/kebutuhan-kebutuhan-orang-dewasa
https://bayoedarkochan.wordpress.com/pendidikan-luar-sekolah/kepemudaan/

15

Anda mungkin juga menyukai