Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemeriksaan urine merupakan pemeriksaan yang sering diminati dalam

membantu menegakkan diagnosa berbagai macam penyakit. Ada kementakan

(probality) bahwa urinalisis adalah pemeriksaan laboratorium yang paling tua.

Pakar-pakar dahulu kala mencari korelasi antara penyakit tertentu dengan

penampilan urine yang sangat tepat. (Frances K. Widmann, 1995)

Urine yang normal jumlahnya rata-rata 1 – 2 liter sehari, tetapi berbeda-beda

sesuai dengan jumlah cairan yang dimasukkan. (Evelin C. Pearce, 2006).

Kekurangan minum menyebabkan kepekatan urin meningkat (konsentrasi semua

substansi dalam urin meningkat), sehingga mempermudah pembentukan batu.

Sehingga air minum jenuh mineral, terutama kalsium, berpengaruh besar terhadap

pembentukan batu. Komposisi batu kalsium yang terdapat di dalam urine sebesar

(80%) dengan bentuk terbesar yaitu kalsium oksalat dan terkecil kalsium fosfat.

(Andrean, Chrisye, Dhedy,2008)

Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh

manusia. Kira-kira 99% kalsium terdapat di dalam jaringan keras yaitu pada

tulang dan gigi. 1% kalsium terdapat pada darah, dan jaringan lunak. Tanpa

kalsium yang 1% ini, otot akan mengalami gangguan kontraksi, darah akan sulit


membeku, transmisi saraf terganggu, dan sebagainya. (Herisman.blogspot.com,

2008)

Kadar kalsium urine dapat mencerminkan asupan diet kalsium, kadar

kalsium serum dan efek keseluruhan penyakit (hipo- atau hiperparatiroidisme,

mieloma multiple, kanker tulang, dsb). Hiperkalsiuria (peningkatan kadar kalsium

dalam urine) biasanya menyertai peningkatan kadar kalsium serum. Ekskresi

kalsium berfluktuasi dan yang paling rendah berlangsung pagi hari, sementara

kadar yang tertinggi terjadi setelah makan. Pada hiperparatiroidisme,

hipertiroidisme, dan gangguan osteolitik, ekskresi kalsium urine biasanya

meningkat, sementara pada keadaan hipoparatiroidisme, kadarnya menurun. Diet

dan mengkonsumsi obat yang mengandung natrium dan magnesium dapat

mempengaruhi hasil pemeriksaan urine. (Joyce Lefever kee, 2008)

Pada pria dewasa kebutuhan kalsium sangat rendah, sekitar 300 – 400 mg

setiap hari. Sebaliknya pada wanita pascamenopause kalsium yang dibutuhkan

tinggi, berkisar antara 1200 – 1500 mg setiap hari. Hal ini dapat disebabkan oleh

menurunnya absorpsi kalsium secara bertahap akibat usia lanjut. (Robert E. Olson,

1998). Menurunnya absorpsi kalsium mengakibatkan kalsium dari aliran darah

larut dalam urine dan dapat mempengaruhi berat jenis urine.

Berat jenis urine tergantung dari jumlah zat yang larut di dalam urine atau

terbawa di dalam urine. Berat jenis plasma (tanpa protein) adalah 1010. Bila ginjal

mengencerkan urine (misalnya sesudah minum air) maka berat jenisnya kurang

dari 1010. Bila ginjal memekatkan urine (sebagaimana fungsinya) maka berat

jenis urine naik diatas 1010. Daya pemekatan ginjal diukur menurut berat jenis

tertinggi yang dapat dihasilkan, yang seharusnya dapat lebih dari 1025. (Evelin C.

Pearce, 2006)

Pengukuran berat jenis dipengaruhi oleh adanya zat-zat bermolekul besar

yang terlarut dalam urine. Zat-zat tersebut dapat berasal dari dalam tubuh

(endogenous) misalnya glukosa, protein atau kalsium atau yang sengaja

dimasukkan dari luar (exogenous) yang nantinya akan keluar bersama urine,

misalnya kontras X(ray atau dextran). (Pusdiknakes, 1989)

Pria dan wanita yang sudah lanjut usia adalah orang yang rentan terserang

osteoporosis, kalsium yang berkurang dari tulang semakin meningkat, dan

biasanya kalsium dalam urine menjadi tinggi. Kalsium dalam urine tinggi

biasanya disebabkan karena meningkatnya penyerapan gastrointestinal dan juga

menurunnya absorpsi kalsium atau peristiwa lain yang mengurangi penyerapan

tulang. Sehingga penyerapan tulang seperti istirahat dalam waktu panjang, yang

dapat meningkatkan pelepasan kalsium ke aliran darah dan kemudian dikeluarkan

melalui urine. (Nancy E Lane, 1999). Banyaknya kalsium yang dikeluarkan

melalui urine menyebabkan urine tersebut menjadi pekat. Pekatnya urine

memberikan kesan bahwa berat jenis urine tersebut juga tinggi.


B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, maka permasalahan yang dapat diambil adalah

bagaimana hubungan antara kalsium urine dengan berat jenis urine.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui adanya hubungan antara kalsium urine dengan berat jenis

urine.

2. Tujuan khusus

a. Mengukur kalsium urine pada lansia yang ikut senam di Sasana Kyai

Saleh Kota Semarang.

b. Mengukur berat jenis urine pada lansia yang ikut senam di Sasana Kyai

Saleh Kota Semarang.

c. Menganalisa hubungan antara kalsium urine dengan berat jenis urine lansia

yang ikut senam di Sasana Kyai Saleh Kota Semarang.

3. Manfaat Penelitian

1. Menambah wawasan bagi peneliti dalam pemeriksaan urine, khususnya

kalsium urine dan berat jenis urine.


2. Memperdalam wawasan bagi peneliti tentang hubungan kalsium urine dengan

berat jenis urine.

3. Sebagai masukan bagi pembaca tentang hubungan kalsium urine dengan berat

jenis urine.

Anda mungkin juga menyukai

  • Assalamu
    Assalamu
    Dokumen3 halaman
    Assalamu
    Shypoedrycutemada Tue JugHa Iezna
    Belum ada peringkat
  • Cara Khusyu Dalam Sholat Eko
    Cara Khusyu Dalam Sholat Eko
    Dokumen9 halaman
    Cara Khusyu Dalam Sholat Eko
    Shypoedrycutemada Tue JugHa Iezna
    Belum ada peringkat
  • Menghitung Kadar NPK.
    Menghitung Kadar NPK.
    Dokumen7 halaman
    Menghitung Kadar NPK.
    Shypoedrycutemada Tue JugHa Iezna
    Belum ada peringkat
  • Menghitung Kadar NPK
    Menghitung Kadar NPK
    Dokumen2 halaman
    Menghitung Kadar NPK
    Shypoedrycutemada Tue JugHa Iezna
    Belum ada peringkat
  • Pengurus Takmir Samijan
    Pengurus Takmir Samijan
    Dokumen1 halaman
    Pengurus Takmir Samijan
    Shypoedrycutemada Tue JugHa Iezna
    Belum ada peringkat
  • Stok Opname Ed
    Stok Opname Ed
    Dokumen3 halaman
    Stok Opname Ed
    Shypoedrycutemada Tue JugHa Iezna
    Belum ada peringkat
  • Contoh Matriks
    Contoh Matriks
    Dokumen3 halaman
    Contoh Matriks
    Shypoedrycutemada Tue JugHa Iezna
    Belum ada peringkat
  • Permohonan Bank Garansi
    Permohonan Bank Garansi
    Dokumen3 halaman
    Permohonan Bank Garansi
    Shypoedrycutemada Tue JugHa Iezna
    Belum ada peringkat
  • Permohonan Bank Garansi
    Permohonan Bank Garansi
    Dokumen3 halaman
    Permohonan Bank Garansi
    Shypoedrycutemada Tue JugHa Iezna
    Belum ada peringkat
  • Cara SPSS
    Cara SPSS
    Dokumen16 halaman
    Cara SPSS
    Shypoedrycutemada Tue JugHa Iezna
    Belum ada peringkat