Tutorial A9 (29 Maret 2019)
Tutorial A9 (29 Maret 2019)
SKENARIO III
KELOMPOK IX
TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN
SKENARIO III
Diskusikan:
Bagaimana kaitan antara pathogenesis gambar di atas dengan konsep self dan non-self, self-
tolerance, maturasi limfosit, dan respon imun pada reaksi penolakan?
BAB II
II.
III. Menyusun Pertanyaan
1. Apa yang menyebabkan pasien mengalami luka basah dan lama sembuh?
2. Apa yang menyebabkan penderita sering kencing, haus, kesemutan, dan baal?
3. Bagaimana hubungan ibu pasien yang menderita diabetes melitus dengan keluhan
pasien?
4. Apa saja fungsi dan interpretasi pemeriksaan penunjang pada kasus?
5. Apa terapi medikamentosa yang tepat untuk pasien?
6. Apa kaitan hasil pemeriksaan fisik dengan penyakit pasien?
7. Apa saja komplikasi yang dapat terjadi pada pasien?
8. Mengapa pengecekan gula darah post prandial harus 2 jam?
9. Apa diagnosis banding yang mungkin?
10. Bagaimana edukasi terapi dan prognosis pada pasien?
Pada skenario, luka masih dalam kondisi basah, sehingga diduga ada gangguan dalam
proses penyembuhan luka yang terjadi. Gangguan pada proses penyembuhan luka dapat
terjadi karena hambatan dalam pembentukan blood clot (misalkan karena defisiensi dari
faktor-faktor pembekuan darah), kondisi malnutrisi, dan kondisi patologis seperti dalam
penyakit hemophilia. Jika dikaitkan dengan kondisi pasien pada skenario, penyebab
yang mungkin adalah:
Diagnosis
Banding
- DM Gestasional
Pemeriksaan
Penunjang
- Kadar gula darah
puasa = 250mg/dL
- Kadar gula darah 2
jam post prandial =
360mg/dL
- Kadar HbA1c = 12%
Diagnosis Pasti
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kegiatan diskusi tutorial skenario ini mahasiswa mampu mengetahui dan
menginterpretasi hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan tanda vital pada
pasien penderita Diabetes Melitus. Mahasiswa mampu memahami etiopatogenesis
Diabetes Melitus dan klasifikasinya, menjelaskan diagnosis banding serta menentukan
pemeriksaan penunjang Diabetes Melitus dan interpretasinya. Mahasiswa mampu
memahami dan menjelaskan komplikasi Diabetes Melitus. Mahasiswa mampu
memahami dan menjelaskan penatalaksanaan edukasi bagi penderita Diabetes Melitus
dan prognosisnya.
B. Saran
Kegiatan tutorial skenario 3 ini telah berjalan dengan baik. Pada saat pertemuan
pertama dalam membahas jump 1 sampai dengan jump 5 kami telah aktif mencurahkan
pendapat yang telah kami miliki sebelumnya. Namun, masih ada beberapa pertanyaan
yang belum terjawab di pertemuan. Pertemuan kedua pada skenario 3 juga berjalan
dengan baik. Masing-masing anggota kelompok telah mengumpulkan informasi secara
mandiri untuk pertemuan kedua ini, sehingga semua pertanyaan yang belum terjawab di
pertemuan pertama serta learning objective dapat terjawab.
Kegiatan tutorial kedepannya sebaiknya masing-masing anggota kelompok telah
mempersiapkan materi yang berhubungan dengan topik pada skenario, sehingga semua
anggota kelompok dapat berperan aktif dalam kegiatan tutorial ini dan tidak ada anggota
yang hanya diam memperhatikan. Dari kegiatan tutorial ini diharapkan mahasiswa dapat
berpikir kritis dalam menghadapi suatu masalah, berani berpendapat dalam suatu forum
diskusi, dan menemukan pemecahan permasalahan melalui sumber-sumber yang telah
teruji kebenarannya.
DAFTAR PUSTAKA
__________. 2014. Infodatin Situasi dan Analisis Diabetes. Jakarta : Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kesehatan RI.
Abbas, K. Abul. (2015). Buku Ajar Patologi Robbins Edisi 9. Philadelphia : Elseiver.
Bina, D. et al. (2015) ‘Pharmaceutical care untuk penyakit diabetes mellitus’. Jakarta: DEPKES
RI.
Ilyas, Ermita. (2009).Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi 4. Jakarta: Departemen Ilmu
penyakit dalam FKUI.
Mohan, Harsh. 2015. Textbook of Pathology. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers
(P) Ltd.
Tortora, Gerard J. 2014. Principles of human anatomy. New York: John Wiley & Sons.
WebMD. (2014). Diabetes and Blood Sugar Testing. [online] Available at:
http://www.webmd.com/diabetes/guide/how-test-blood-glucose?page=2 [Accessed 18 Oct.
2016].